NIM: 210210302016
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Bidang Studi
• Kausal-Comparative
Kausal-Komparatif adalah metode penilitian bertujuannya untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat antara variabel independen dan dependen. Peneliti menggunakannya
dalam situasi yang tidak mengizinkan pengacakan dan manipulasi karakteristik variabel
penelitian eksperimental. Dengan demikian, banyak dari dasar pemikiran untuk
eksperimental dan ex post facto adalah sama. Keduanya menyelidiki hubungan antar
variabel dan menguji hipotesis. Namun, dengan eksperimen bisa didapatkan yang jauh
lebih meyakinkan bukti untuk hubungan kausal (fungsional) antara variabel daripada
yang bisa diperoleh dengan studi ex post facto. Efek dari variabel asing dalam sebuah
eksperimen dikendalikan oleh kondisi eksperimen, dan anteseden variabel independen
secara langsung dimanipulasi untuk menilai pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Jika diamati Y bervariasi secara bersamaan dengan variasi dalam X di situasi terkendali
ini, maka telah diperoleh bukti validitasnya hubungan anteseden-konsekuen yang
dihipotesiskan antara X dan Y. Dalam sebuah ex post penyelidikan fakto, sebaliknya,
peneliti tidak dapat mengontrol independen variabel dengan manipulasi atau
pengacakan: Perubahan dalam variabel memiliki sudah terjadi. Karena kurangnya
kontrol ini, dalam studi ex post facto lebih berbahaya untuk menyimpulkan hubungan
asli antara X dan Y. (Donald et al., 2010)
o Example
a. Apa pengaruh pekerjaan paruh waktu terhadap prestasi siswa sekolah
menengah?
b. Karakteristik apa yang membedakan siswa yang putus sekolah dengan yang
tidak?
o Karakteristik
a. Pemilihan subjek dari setidaknya dua kelompok di mana penyebab (yaitu
variabel independen) telah terjadi.
b. Perbandingan statistik dari efek (yaitu, variabel dependen) menggunakan
setidaknya dua kelompok.
o Permalasahan dalam causal-komparatif
Menyimpulkan hasil penelitian menggunakan sebab-akibat. Penggunaan sebab-
akibat dalam mengkaji perlu adanya dukungan dari beberapa aspek seperti
keterkaitan hubungan sebab-akibat dengan realita yang sedang terjadi
lingkungan. (Donald et al., 2010)
• Penelitian Eksperimental
Desain penelitian eksperimental adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
membangun hubungan sebab-akibat antar variabel. Peneliti mempelajari variabel, yaitu
karakteristik yang mengambil nilai yang berbeda lintas orang atau benda. Penelitian
eksperimental melibatkan studi tentang efek dari manipulasi sistematis dari satu
variabel (s) pada variabel lain. Dalam eksperimen, Anda berusaha mengendalikan
semua variabel lain yang mungkin memengaruhi variabel tak bebas. (Donald et al.,
2010)
o Example
a. Menguji pengaruh pengajaran dengan 1) strategi kelompok kooperatif atau
2) pendekatan ceramah tradisional terhadap prestasi belajar siswa
b. Periksa pengaruh mengajar dengan manipulatif atau pendekatan algoritma
tradisional pada nilai ujian siswa aljabar
o Karakteristik
a. Prosedur yang ketat untuk memilih mata pelajaran dan menugaskannya ke
dalam kelompok
b. Manipulasi variabel penyebab
Manipulasi variabel independen adalah operasi yang disengaja dilakukan
oleh pelaku eksperimen. Dalam penelitian pendidikan dan ilmu perilaku
lainnya, manipulasi variabel independen melibatkan pengaturan perlakuan
yang berbeda kondisi. Perawatan adalah kata lain untuk manipulasi
eksperimental variabel bebas. (Donald et al., 2010)
c. Kontrol variabel asing
Kontrol variabel adalah inti dari metode eksperimen. Saat belajar selesai,
peneliti ingin mengaitkan hasilnya dengan eksperimen perlakuan. Untuk
melakukan ini, mereka harus menghilangkan semua kemungkinan
penjelasan lainnya mengendalikan pengaruh variabel yang tidak relevan.
Tanpa kontrol itu tidak mungkin untuk mengevaluasi jelas efek dari variabel
independen atau untuk membuat kesimpulan tentang kausalitas (Donald et
al., 2010)
d. Analisis statistik data numerik.
o Permasalahan dalam penelitian ekperimental
a. Ketidakmampuan peneliti untuk mengontrol variabel asing secara memadai
b. Penggunaan desain penelitian yang rumit
c. Analisis data statistik yang kompleks.
- Penelitian Kualitatif
• Terkadang seorang peneliti ingin mendapatkan pandangan mendalam pada individu,
situasi, atau kumpulan materi tertentu. Alih-alih mengajukan pertanyaan seperti 'Apa
pendapat orang tentang ini?' (seperti dalam penelitian korelasional/survei), atau 'Apa
yang mungkin terjadi jika saya melakukan ini? (seperti dalam penelitian
eksperimental). Penelitian menanyakan 'Bagaimana orang ini bertindak' atau
'Bagaimana hal-hal dilakukan?' atau 'Bagaimana orang digambarkan?'. Untuk
menjawab pertanyaan seperti ini, peneliti menggunakan sejumlah metodologi yang
diberi label ‘penelitian kualitatif’. (Fraenkel, 1992)
- Konsep dasar penelitian kualitatif
• Umumnya pemahaman tentang penelitian telah memadai, namun ketrampilan
produknya yang kurang, khususnya menyusun designTujuan, memahami ruang &
setting penelitiannya, pengklasifikasian data, memahami keabsyahan data, dan
mengalisis menurut fraenkel (1992), yang perlu dipahami dalam mengembangkan
pemahaman tentang ‘research questions, mengembangkan paradigma penelitian,
memantapkan data. Rancangan penelitian berbeda dengan laporan pennelitian. Fungsi
rancangan penelitian: 1) memberikan jawaban atas researh question, 2) memberi
batasan searah dengan fokus penelitian, dan 3) menghindari munculnya masalah di
tengah-tengah penelitian.
- Tujuan peneletian kualitatif
• Dalam penelitian kualitatif kita kenal adanya ‘fokus penelitian’ atau ‘permasalahan’
dalam penelitian kuantitatif, yang sangat berbeda artinya.
• Fokus dalam suatu rancangan penelitian kualitatif merupakan dimensi-dimensi yang
menarik untuk diteliti.
• Dimensi-dimensi tersebut berdasarkan fenomena-fenomena humaniora, sosial,
pendidikan, budaya dan sebagainya yang terjadi di masyarakat.
• Sesungguhnya fokus penelitian mengandung makna ‘motif’ penelitian.
• Fokus dapat dalam bentuk pernyataan yang tegas, tajam, singkat dan tidak bias
pengertiannya. Ada sementara pakar yang menerima dalam bentuk kalimat tanya.
• Laporan penelitian menyimpulkan fokes, ataupun menjawabnya. Kesimpulan utama ini
sering disebut ‘proposisi’. (istilah ini banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif).
• Dalam penelitian kualitatif tujuan harus dinyatakan dengan je-las, tegas dan eksplisit
• Arah tujuan untuk memahami bukan untuk menjelaskan seperti dalam penelitian
kuantitatif