A. Pendahuluan
Gall, Gall, and Borg (2003)[1] menyatakan jenis penelitian untuk pendidikan dibagi
menjadi tiga. Pertama penelitian kuantitatif, yang terdiri dari penelitian eksperimen dan non
eksperimen. Penelitian non eksperimen terdiri dari penelitian deskriptif, kausal komperatif dan
korelasional. Kedua adalah penelitian kualitatif yang terdiri dari studi kasus, penelitian etnografi,
fenomologi, dan sejarah. Ketiga adalah penelitian terapan yang terdiri dari penelitian evaluasi
dan penelitian tindakan.
Penelitian korelasional merupakan ragam penelitian yang telah lama digunakan tidak
hanya dalam peneltian bahasa, tetapi juga dalam bidang psikologi, sosilogi, maupun pendidikan
secara umum. Istilah korelasional sebetulnya tidak hanya merujuk pada bagaimana peneliti
mengumpulkan data, tetapi juga berhubungan dengan jenis penelitian, penyajian data, dan
analisis yang digunakan. Penelitian korelasional merupakan ragam penelitian yang berfokus pada
analisis hubungan antar variabel. Penelitian ini juga dapat didefinisikan sebagai studi tentang
hubungan antar variabel yang diuji melalui statistik korelasional (Gall, Gall dan Borg, 2003)[2].
Creswell (2008)[3] berpendapat penelitian korelasi adalah penelitian yang memberikan
kesempatan untuk memprediksi skor tertentu karena adanya skor yang lain dan menerangkan
antar variabel. Berdasarkan pernyataan di atas ada dua kata kunci dalam penelitian korelasional,
yaitu hubungan (correlation) dan prediksi atau ramalan (prediction). Suatu korelasi adalah uji
statistik untuk menentukan kecenderungan atau pola untuk dua (atau lebih) variabel atau dua set
data bervariasi secara konsisten.
“A correlation is a statistical test to determine the tendency or pattern for two (or more)
variabels or two sets of data to vary consistently…”
2. Desain Prediksi
Dalam sebuah desain prediksi, peneliti berusaha untuk mengantisipasi hasil-hasil dengan
menggunakan variabel-variabel tertentu sebagai alat prediksi, bukan hanya berkaitan dengan dua
variabel pada suatu waktu atau kompleks seperti dalam contoh terakhir. Sebagai contoh,
pengawas dan kepala sekolah perlu untuk mengidentifikasi guru yang akan berhasil di sekolah
mereka. Untuk memilih guru yang memiliki peluang bagus untuk sukses, para administrator
dapat mengidentifikasi prediktor keberhasilan dengan menggunakan penelitian korelasi. Desain
prediksi, oleh karena itu, berguna karena membantu mengantisipasi atau meramalkan perilaku
masa depan.
Tujuan dari desain prediksi adalah untuk mengidentifikasi variabel yang akan
memprediksi hasil atau kriteria. Dalam bentuk penelitian, penyelidik mengidentifikasi satu atau
lebih variabel prediktor dan kriteria ( hasil) variabel. Sebuah variabel prediksi adalah variabel
yang digunakan untuk membuat ramalan tentang hasil penelitian pada penelitian korelasi. Dalam
kasus memprediksikan keberhasilan guru dalam sekolah, alat tes yang mungkin dipakai
"mentoring" selama pelatihan guru atau "bertahun-tahun dari pengalaman mengajar". Dalam
banyak penelitian prediksi, para peneliti sering menggunakan lebih dari satu variabel prediktor.
Hasil yang diprediksikan dalam penelitian korelasi disebut variabel kriteria. Sebagai contoh,
keberhasilan guru adalah variabel kriteria. Untuk mengidentifikasi penelitian dengan desain
prediksi, karakteristiknya sebagai berikut.
Y (korelasi ganda/multiple)
X2
Atau (korelasi ganda/multiple)
X1
Y
X2
Berdasarkan uraian di atas, teknik analisis data penelitian korelasional dapat dilakukan
secara deskriptif dan inferensial. Teknik analisis deskriptif merupakan teknik analisis yang
sederhana karena data hanya dideskripsikan dan tidak melihat hubungan antar variabel. Pada
tataran deskriptif data hanya disajikan dalam bentuk histogram, perhitungan mean, median
modus, simpangan baku (SD), dan rentang teoritik. Analisis deskriptif tidak menguji hipotesis.
Berbeda dengan teknik analisis data deskriptif, teknik inferesial sebagai teknik analisis
data yang menguji hipotesis. Teknik inferensial dikelompokan menjadi dua jenis yaitu analisis
korelasional dan analisis regresi. Uji atau analisis data korelasional dan regresi bisa bersifat
sederhana maupun ganda atau kompleks/multiple korelasi/ regresi. Perlu diingat bahwa uji
prasyarat analisis data perlu dilakukan yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji korelasional hanya menganilisis data untuk mengetahui model/jenis/sifat hubungan
(r) apakah positif atau negatif atau signifikan atau tidak signifikan antara variabel. Uji korelasi
biasanya direpresentsi dengan rumus rxy = rxy.
Sedangkan uji regresi pada hakekatnya adalah lanjutan dari uji korelasi. Penekanan pada
uji regresi adalah untuk memprediksi (meramal) variabel terikat bila variabel bebas telah
diketahui.
Sedangkan rumus uji regresi adalah Y = a + bx atau X = p +qY. Secara grafik teknik
analisis data penelitian korelasional dapat digambarkan sebagai berikut.
Uji hubungan korelasional
Deskriptive
Inferensial
Korelasional
Regresi
Sederhana
Ganda/multiple
Histogram
Mean
, perhitungan mean
Median
Modus
Simpangan Baku
Apabila cara kedua ini yang ditempuh, prosedur yang harus dilalui secara berturut-turut
adalah:
a. Membuat hipotesa Ha (hipotesa alternative) dan Ho (hipotesa Nihil (Nul));
Contoh hipotesanya:
Ha: “Ada (terdapat) korelasi positif (atau negatif) yang signifikan antara variabel X dan variabel
Y
Ho: “Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif (atau negatif) yang signifikan antara variabel X
dan variabel Y
b. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan
Tujuannya untuk mengetahui kebenaran apakah Ha atau Ho dengan jalan
membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi
(ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel Nilai “r” Product Moment (rt), dengan
terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedomnya 9df) yang rumusnya
adalah:
df = N – nr
df = degrees of freedom
N = Number of class
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam
tabel nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Jika ro sama
dengan atau lebih besar dari pad art maka Hipotesa alternative (Ha) diterima berarti memang
benar antara variabel X dan variabel Y ada hubungan yang signifikan, dan sebaliknya Ho ditolak.
Selanjutnya adalah menghitung dan memberikan intepretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
Product Moment.
a. Rumus
Apabila dalam mencari angka indeks korelasi “r”, perhitungannya didasarkan pada
Deviasi Standar dari data yang sedang dicari korelasinya maka rumusnya adalah:
rxy = ∑xy
N.SDx.SDy
b. Langkah-langkah
1) Menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungan, yang terdiri dari delapan kolom. Pada kolom 1
dimuat Subjek Penelitian; kolom 2 memuat skor variabel X; kolom 3 memuat skor Y; kolom 4
memuat deviasi sekor variabel X terhadap Mean Groupnya (Mx); Kolom 5 memuat deviasi skor
variabel Y terhadap Mean Groupnya (My); kolom 6 memuat hasil perkalian antara deviasi x
(yaitu x2) dan kolom 8 memuat hasil pengkuaadratan deviasi y (yaitu y2).
2) Menghitung Mean dari variabel X (yaitu Mx) dengan menggunakan rumus :
6) Menghitung angka Indeks Korelasi antara variabel X dan variabel Y (yaitu rxy), dengan
menggunakan rumus:
rxy =
2) Rumus 2
rxy=
3) Rumus 3
rxy =
2. Korelasi Tata jenjang
Korelasi tata jenjang yang disebut dalam istilah bahasa inggris Rank Difference
Correlation atau Rank-Order Correlation, digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala
yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang. Teknik ini menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh Spearmen, sebagai berikut:
Rho xy = 1 -
Artinya :
Rho xy = koefesien korelasi tata jenjang
D = Difference. Sering digunakan juga B singkatan
dari Beda. D adalah beda antara jenjang setiap
subjek
N = Banyaknya subjek
Danim, Sudarwan, 2002. Menjadi Penelitian Kualitatif, ed.4. Rake Sarasin: Yogyakarta.
Emzir. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit Raja Grafindo Persada:
Jakarta
Gall, Meredith D., Joyce P. Gall, and Walter Borg. 2003. Educational research : an Introduction.
Boston : pearson education Inc.
Gay, L. R. & Airasian, Peter. 2000. Educational Research: Competencies for Analysis and Application.
London: Prentice-Hall International (UK) ltd.
Tuckman, B.W. 1978. Conducting Educational Research. New York: Harcout Brace Jovanovich,
Publisher
Zechmeister & Shaughnessy. 2000. Research Methods in Psychology, 5/e Chapter 4: Correlational
Research: Surveys. (Online Learning Center).
http://www.mhhe.com/socscience/psychology/shaugh/ch04_summary.html.
Lampiran
[1] Gall, Meredith D., Joyce P. Gall, and Walter Borg, Educational research : an Introduction,
(Boston: Pearson Education Inc., 2003), hh.:278-540
[2] Gall, Meredith D., Joyce P. Gall, and Walter Borg, 2003, Op. Cit., hh. 569-570
[3] Creswell, W. John, Educational Reaserch Design: Planning, Conducting, and
Evaluation,Quantitative Research 3thed., (Pearson: New Jersey, 2008), h. 338
[4] Gay, L. R. & Airasian, Peter, Educational Research: Competencies for Analysis and
Application (London: Prentice-Hall International (UK) ltd., 2000), h.182
[5] Richards, Jack, John Platt, and Heidi Weber, Longman Dictionary Of Applied Linguistics,
(Harlow, Essex, England: Longman, . 1985), h. 66
[6] Donna, M. Johnson, Approach to Research in Second Language Learning, (Harlow, Essex,
England: Longman, 1992), h.
[7] Donna, M.Johnson, 1992, Loc. Cit
[8] Zechmeister & Shaughnessy. 2000. “Research Methods in Psychology”, Chapter 4:
Correlational Research: Surveys. (Online Learning Center). http://www.mhhe.com/, h. 1
[9] Donna, M.Johnson, 1992, Loc. Cit.
[10] Danim, Sudarwan, Menjadi Penelitian Kualitatif, ed. 4, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002)
[11] Gay, L. R. & Airasian, Peter, 2000, OP. Cit.,h. 430
[12] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan; Kualitatif dan Kuantitatif. (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2008).
[13] Creswell, 2008, Op. Cit., h. 339-342
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Ibid.
[17] Ibid.
[18] Smith, Merry Lee and Gene V. Glass. Research and Evaluation in Education and The
Social Science. (New Jersey: Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs, 1987), h. 12
[19] Ibid.
[20] Tuckman, B.W., Conducting Educational Research. (New York: Harcout Brace Jovanovich,
Publisher, 1978).
[21] Emzir, 2010, Op. Cit, h. 46
Posted by Andri Wicaksono, M.Pd. at 17.03