Anda di halaman 1dari 7

Yosep Wahyu Trisaputro

03052012013

1. Resume
a. Jenis2 design berdasarkan paradigmanya dan definisi dan fungsi design penelitian
Desain Berdasarkan Paradigma Eksperimental
Berdasarkan paradigma eksperimental yang digunakan, secara umum desain
eksperimental dibagi menjadi dua yaitu desain between-subject dan design within-
subject
a) Between-Subject
Desain between-subject atau between-partisipan ini disebut sebagai
pendekatan eksperimental N- besar (large-N) yang diperkenalkan oleh R.
A Fisher pada tahun 1925. Disebut desain between-subject karena
pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat diketahui dari
perbedaan skor Variabel Terikat antara kelompok-kelompok subjek yang
diberikan perlakuan yang berbeda
Ada tiga prosedur eksperimental yang dikemukakan oleh Fisher untuk
desain between - subject. Pertama, kontrol subjek. Dengan menggunakan
banyaknya subjek (lebih dari 2 orang) dalam suatu penelitian
eksperimental, subjek tambahan tersebut menjadi kontrol bagi subjek yang
lain. Kedua, memilih subjek. Subjekdi pilih agar proaktif history dapat
dikontrol dan hasilnya dapat digeneralisasikan pada subjek lain. Agar
tujuan itu tercapai maka pemilihan subjek dilakukan dengan randomisasi.
Ketiga, Pengujian statistik. Agar perbandingan lebih objektif untuk
Variabel Terikat yang diukur antara kelompok subjek kontrol dengan
kelompok subjek yang menerima Variabel Bebas, maka dilakukan
pengujian secara statistik.
Desain dua kelompok, anavar satu arah, dan faktorial yang akan
dijelaskanpada uraian tentang nama-nama desain termasuk dalam desain
between-subject, karena melibatkan lebih dari satu kelompok subjek dan
setiap kelompok yang berbeda diberikan variasi Variabel Bebas yang
berbeda. Karena analisis statistik dilakukan dengan melihat perbedaan skor
Variabel Terikat antara kelompok subjek yang berbeda, maka
perbandingan yang dilakukan pada desain between-subject adalah
perbandingan antar kelompok (inter-group compression)
b) Within-subject
Desain within-subject atau within-participant diperkenalkan oleh B.F.
Skinner pada tahun 1938, disebut juga dengang pendekatan N-Kecil
(small-N).
Desain disebut within-subject karena hanya menggunakan sekelompok
subjek dan setiap subjek diberikan beberapa perlakuan yang berbeda.
Desain Berdasarkan Teknik Kontrol
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa setiap desain penelitian
eksperimental memiliki teknik kontrol tertentu, kita telah mempelajari
enam teknik kontrol dalam penelitian pada bab sebelumnya. Ada beberapa
teknik kontrol yang memang spesifik berkaitan dengan desain tertentu,
sedangkan beberapa teknik lainnya tidak. Yang perlu diingat, kontrol
terhadap VS dilakukan apabila VS secara teori teoritis atau diasumsikan
dapat mempengaruhi VT yang sedang diteliti. Berikut tabel teknik kontrol
dan desain penelitiannya.
Desain Berdasarkan Teknik Kontrol dan Jumlah Kelompok
Penelitian eksperimental dapat melibatkan jumlah kelompok subjek
berbeda-beda, tergantung dari permasalahan penelitian yang ingin dijawab.
Setiap teknik control VS yang berkaitan dengan desain dapat diterapkan
pada penelitian eksperimental dengan jumlah kelompok yang berbeda-
beda.
b. One group
Secara umum, berdasarkan jumlah pengukuran VT (Variabel Terikat). Ada tiga
macam desain satu-kelompok, yaitu one-group posttest, one-group pretest, dan
time-series design (Robinson,1981).
c) One – Group Posttest Design (Desain Satu – Kelompok)
Desain ini oleh Christensen (2001) disebut sebagai one-group after only
design. Desain ini hanya melibatkan satu kelompok yang diberikan
manipulasi, kemudian setelah jangka waktu tertentu diukur responnya
sebagai pengukuran VT (Variabel Terikat).
d) One – Group Pretest – Posttest Design
Desain perlakuan ulang (One – Group Pretest – Posttest Design)
merupakan desain yang lebih berkembang dari desain perlakuan tunggal.
Desain ini sudah menyertakan pengukuran sebelum sampel penelitian
diberikan perlakuan (pretest) selain memberikan pengukuran setelah
sampel penelitian diberikan perlakuan (post-test). Hanya saja, desain ini
masih menggunakan satu kelompok tanpa menyertakan kelompok
pembanding atau kelompok kontrol.
c. Two group
Desain dua kelompok merupakan desain yang sederhana tetapi telah memenuhi
syarat sebagai penelitian eksperimental. Desain dua kelompok merupakan desain
yang lebih baik dibandingkan dengan desain desain satu kelompok, karena
dimungkinkannya dilakukannya kontrol VS yang lebih banyak, terutama
randomisasi, Serta adanya kelompok kontrol sebagai pembanding.Desain dua
kelompok merupakan desain yang bersifat eksploratif, karena kita dapat
mengetahui apakah VB berpengaruh terhadap VT. Pengaruh VB terhadap VT
dibuktikan dengan memberikan VB kepada satu kelompok (yang disebut
kelompok eksperimen) dan tidak memberikan VB kepada satu kelompok yang
lain (yang disebut kelompok kontrol) bila ternyata skor VT pada kedua kelompok
tersebut berbeda, maka dapat dipastikan bahwa perbedaan tersebut karena adanya
perbedaan pemberian VB,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa VB tersebut
berpengaruh terhadap VT.
Kegiatan dalam desain dua kelompok
Secara umum, ada empat hal yang dilakukan peneliti pada desain dua kelompok
(robinson,1981), yaitu :
1. Mangkontrol VS
Dalam desain satu kelompok tidak dimungkinkan dilakukannya kontrol VS
(kecuali eliminasi dan konstansi kondisi) sebagai syarat penelitian
eksperimental,diketahui bahwa teknik kontrol yang mungkin dilakukan pada
desain dua kelompok lebih banyak dibandingkan pada desain satu kelompok.
2. Memberikan variasi VB yang berbeda kepada setiap kelompok penelitian
Kegiatan ini merupakan pengertian dari manipulasi VB, sebagai salah satu syarat
penelitian eksperimental. dengan adanya variasi VB ini maka desain dua
kelompok menjadi desain yang lebih baik daripada desain satu kelompok karena
penelitian dapat membandingkan VT dari perbedaan variasi VB tersebut.
3.Mengukur varians antara kelompok (Vak) dan varians dalam kelompok (Vdk)
Untuk mengetahui apakah perbedaan skor VT pada KE dan KK disebabkan oleh
perbedaan pemberian VB atau karena faktor-faktor lain, kita perlu menghitung
varians antar kelompok dan varians dalam kelompok.Vak adalah Jumlah varians
VT berkaitan dengan VB, sedangkan Vdk adalah jumlah variasi berkaitan VS.
yang tidak terkontrol dalam penelitian.
4. Membandingkan Vak terhadap Vdk
Setelah mendapatkan hasil perhitungan Vak dan Vdk, kita membagi hasil
perhitungan Vak terhadap Vdk untuk mengetahui kemungkinan perbedaan dalam
skor KE dan KK terjadi karena disebabkan oleh VB atau terjadi secara kebetulan.
Sebenarnya ini merupakan analisis statistik yaitu uji-(F-test), untuk mengetahui
besar perbedaan.

d. Anavar
Desain anavar satu jalan (sering juga disebut desain anavar) digunakan pada
penelitian eksperimental yang memiliki sebuah VB, namun variasinya lebih dari
dua macam. Pada desain anavar, variasi-variasi dari sebuah VB akan
diperbandingkan dalam waktu bersamaan, dengan hanya membutuhkan kelompok
sejumlah variasi VB yang diperbandingkan dan kesalahan yang dimungkinkan
terjadi hanya satu kali los yang digunakan karena hanya melakukan sekali analisis
statistic. Pada desain anavar satu jalan akan digunakan analisis uji-F, mengenai
perhitungan uji-F akan dijelaskan pada pembahasan randomized one-way anova.
JENIS JENIS DESAIN ANAVAR
a) Randomized One-way Anova
ini diawali dengan melakukan randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam
lebih dari 2 kelompok penelitian. Selanjutnya, setiap kelompok penelitian
diberikan manipulasi VB (X) yang berbeda. Pengukuran VT dilakukan setelah
setiap kelompok diberikan perlakuan (posttest).
b) Randomise Blocked One Way Anova

Design ini selain menggunakan randomisasi sebagai kontrol terhadap VS,


menggunakan pula teknik konstansi karakteristik yaitu blocking. Menurut contoh
penilitian sebelumnya, yaitu mengenai pengaruh metode pengajaran terhadap
prestasi siswa, di ketahui bahwa tingkat sosial ekonomi seorang anaka dapat pula
mempengaruhi prestasi nya. Karena itu tingkat sosial ekoni menjadi VS yang
perlu di kontrol. Karena merupakan status sosial ekonomi merupakan variabel
kategori maka telnik kontrol yang di lakukan adalah blocking.

Dalam blocled one way Anova, alanisis statistik yang di gunakan tidak berbeda
dengan design anavar sebelumnya. Untuk mengetahui apakah perbedaan metode
pangajaran tersebut menyebabkan perbedaan prestasi siswa, maka di gunakan
analisis statistik uji F anavar satu jalan (omnibus F test). Namun apabila diassikan
ada metode pengajaran yang lebih besar pengaruhnya terhadap prestasi di
bandingkan metode pengajaran yang lain, maka di gunakan planned comparison.
Sama seperti design anavar sebelumnya, design ini dapat di lakuakn untuk
penelitian yang memiliki pretest dan pottest, yang kemudia di lakukan analisis
statistik yang sama terhadap gaun score.
c) One Way Anova
Selain menggunakan control randomisasi, design ini juga menggunakan teknik
kontrol statistik. Seperti yang telah di ketahui sebelumnya, kontrol statistik dengan
analisis kovarians dapat di gunakan apabila VS merupakan variabel continue dan di
lakukan apabila VS di ketahui berpemgaruh terhadapr VT setelah penelitian selesai
di lakukan. Bila hal ini terjadi, maka teknik kontrol yang lain, selain kontrol
statistik, tidak dapat di gunakan untuk mengontrol VS.
e. Faktorial
Cohort merupakan bentuk studi longitudinal tertentu yang mengambil sampel
dari sekelompok orang yang memiliki karakteristik yang menentukan, biasanya
mereka yang mengalami peristiwa umum dalam periode tertentu, seperti kelahiran
atau kelulusan.
Pada studi kohort, peneliti memilih kelompok individu yang terpapar dan
kelompok individu yang tidak terpapar dan mengikuti perkembangan dari kedua
grup untuk membandingkan insidensi dari suatu penyakit (atau rasio dari
penyakit) pada kedua grup. Desain dapat lebih dari dua grup.
Studi cohort sering digunakan dalam ilmu kedokteran, tetapi juga ditemukan
dalam ilmu sosial terapan, studi cohort umumnya mengacu pada studi yang
dilakukan selama periode waktu yang melibatkan anggota populasi dari mana
subjek atau anggota perwakilan berasal, dan yang disatukan oleh beberapa
kesamaan atau kesamaan.
Jenis Cohort
Studi cohort dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Studi kohort prospektif, yaitu studi yang direncanakan sebelumnya dan
dilakukan untuk jangka waktu yang akan datang.
2. Studi kohort retrospektif, yaitu studi yang melihat data yang sudah ada dan
mencoba mengidentifikasi faktor risiko untuk kondisi tertentu. Interpretasi
terbatas karena peneliti tidak bisa kembali dan mengumpulkan data yang hilang.
f. Cohort design
Desain factorial adalah desain penelitian eksperimental yang melibatkan lebih
dari sebuah VB.
Jumlah VB yang dapat terlibat dalam desain factorial mulai dari dua VB hingga
tidak terbatas.
pendapat desain faktorial menurut para ahli :
Chriestensen (2001) berpendapat bahwa desain factorial merupakan sebuah
desain khusus dari penelitian eksperimental.
Robinson (1981), menyatakan bahwa desain factorial bukan hanya desain tetapi
merupakan sekolompok desain.
Sementara itu Nazir dalam Marliani (2013) menegaskan bahwa tidak ada
eksperimen desain factorial yang ada eksperimen factorial dengan bermacam-
macam desain.
Dapat di tarik kesimpulan bahwa desain factorial digunakan untuk penelitian
eksperimental yang melibatkan lebih dari sebuah VB. Eksperimen factorial juga
merupakan modifikasi dari desain true experimental, yaitu dengan
memperhatikan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan
(variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen) atau dapat dikatakan
eksperimen yang menggunakan lebih dari satu perlakuan atau lebih dari satu
variabel bebas.

2. Konsep
 Yang di pahami
- Desain anova,
- Jenis jenis desain
- Melakukan randomisasi dan random sample
 Yang belum di pahami
- Membandingkan variable variable sekunder

3. Pertanyaan
a. Bagaimana memperlakukan varabel variable sekunder?
b. Bagaimana cara menentukan variable sekunder?

Anda mungkin juga menyukai