Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosep Wahyu Trisaputro

NPM : 03052012013

Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta yang terpilih, temuan diagnostiknya,


dan landasan teori dari temuannya. Pengalaman praktisnya di bidang psikiatris diperoleh dari
beberapa rumah sakit tempat dia bekerja. Selama 10 tahun bekerja di beberapa rumah sakit
Rorschach terus mengadakan penelitian dengan menggunakan bercak tinta, bidang yang
diminatinya sejak dia lulus dari sekolah kedokteran. Dalam psychodiagnostic tersebut
Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak tinta yang terdiri dari 10
kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat dapat diuji
cobakan. ubjek eksperimen Rorschach sebagian besar memang adalah para penyandang
masalah kejiwaan. Tetapi Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik
yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan. Rorschach lebih menekankan untuk
memahami bagaimana seseorang menghayati sesuatu, kurang mementingkan apa isi
penghayatannya. Kalau ada orang yang mengalami ketakutan, atau kecemasan, bukan isi
ketakutan atau kecemasan itu yang dilihat, tetapi bagaimana dia mengahayati kecemasan itu
sebagai suatu gejala psikologis, bagaimana hubungannya dengan fungsi-fungsi psikologis
yang lain. enerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit
maupun di klinik psikiatris dan psikologis. Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi terapi, ada
testi yang mengatakan ketika selesai menjalani tes ini testi merasa lega dan hilang beban
pikiran dan emosionalnya.

Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis. Misalnya di bidang
militer dan industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi. termasuk pengguna
tes Rorschach secara kelompok.

 Rorschach mencirikan blot / bercak sebagai sebuah bentuk tes interpretasi, dan
menekankan bahwa penemuan-penemuannya ini adalah awal dan pentingnya eksperimen-
eksperimen lebih lanjut. Selain itu, Rorschach juga ingin meneliti apakah jawaban subyek
lebih berdasarkan atas warna atau bentuk. Metode penyekoran yang dilakukannya adalah
secara kualitatif. Namun, kemudian Bohm, Beck, Klopfer dan Kelley, Klopfer dan Davidson,
Exner mengembangkan metode penyekoran secara kuantitatif dan mengusulkan konstruk
kepribadian yang dapat diungkap.

Anda mungkin juga menyukai