Anda di halaman 1dari 38

Kelompok 7:

Kholizah Pratiwi 15-029


Lia Lestari 15-049
Alicia Winarti 15-071
Stephanie Regina 15-093
Denise Allaya P. 15-117
Asesmen yang dapat Diberlakukan
bagi Kesehatan Mental Orang
Dewasa
Untuk membuat asesmen psikologis
dalam setting dewasa, harus
memerhatikan kedua hal berikut:

• Asesmen berdasarkan keterangan yang jelas

• Asesmen multimodal
Tujuan dari Asesmen Psikologi
Melihat kepribadian
Melihat gaya interpersonal
Melihat dorongan yang terpendam dalam
diri
Memperjelas proses penegakan diagnosa
Menjadi petunjuk atas perlakuan apa yang
pantas diterima oleh klien
Klarifikasi diagnostik

Pengambilan keputusan dan menegakkan


diagnosa harus tetap berdasarkan hasil
pengamatan, hasil tes psikologi yang diberikan
yang mana dicocokkan dengan keterangan
yang jelas yang memiliki batasan teorinya
tersendir
Panduan untuk Melakukan
Treatment

Hasil tes psikologi telah banyak


digunakan sebagai panduan untuk melakukan
treatment terhadap klien. Skor yang didapat
akan menjadi acuan untuk memunculkan
rekomendasi perlakua serta treatment yang
tepat untuk seorang klien.
Alat yang Digunakan untuk
Melakukan Tes Psikologi

Wawancara
Tes objektif
Tes proyektif
Penilaian klinis
Tes projektif
 tes memproyeksikan diri dalam suatu
objek
 terstruktur, menyeluruh dan masih belum
jelas
 butuh waktu yang lama (kelola, cetak
skor, dan interpretasi)
PENILAIAN KLINIS
Memilih tes untuk digunakan :
 sifat psikometrik
 kegunaan klinis
 faktor klien
 variabel klinisis
Memilih jumlah tes
Tes integrasi dan interpretasi
 tahap pertama  memiliki batasan
tertentu dan tidak gambarkan kesimpulan
 tahap kedua  sifat mekanik adanya
perbedaan signifikan
 tahap ketiga  individualistis dan
jelaskan karaktersitik secara spesifik
PROSEDUR PENILAIAN
KESEHATAN MENTAL
Pertanyaan rujukan
Informasi awal :
 sumber informasi awal
 kronologis gejala psikologis
 sejarah kehidupan klien
 status mental
 pemeriksaan status mental (MSE)
Klarifikasi diagnosis Axis I dan II :
 wawancara
 tes psikologi
Asesmen Kesehatan Mental Pada
Dewasa Dan Pendetakan Yang
Disarankan
Pendekatan penilaian yang digunakan
adalah Pendekatan Multidimensional.
Wawancara klinis
Tujuan dari asesmen ini membuat
diagnosis yang menjelaskan sifat dari
gejala klien sehingga pengobatan yang
tepat dapat dibentuk. Serta, tujuan lainnya
adalah untuk memperjelas sifat gejala
klien yang digunakan untuk panduan
untuk pengobatan.
DSM-IV adalah dasar diagnosis, dan klien harus
memenuhi sejumlah kriteria tertentu untuk
menerima diagnosis.
SCID-I / P memungkinkan untuk membuat
diferensial diagnosis antara gejala yang tumpang
tindih dan bertentangan dan untuk memeriksa
apakah simtomatologi klien lebih baik dicatat
sebagai gangguan lain atau kondisi medis.
Klarifikasi diagnostic Axis II menggunakan
pendekatan multimodal.
Metode wawancara dinilai sangat menguntungkan
untuk menilai gangguan kepribadian.
Informasi yang diperoleh memiliki
beberapa peran
menjelaskan diagnosis
klarifikasi kriteria gejala, intensitas dan
durasi gejala
informasi yang diperoleh dapat memberi
wawasan luas klien yang mengalami
distress
integrasi informasi membantu
merangkum fungsi klien, masalah klien
dan kekuatan kl
Setiap detail dikumpulkan menjadi
sebuah konsep dan disusun
kaitannya satu sama lain. Dengan
demikian, masalah menjadi bagian
dari sistem yang lebih besar,
mencakup sejarah klien,
kepribadian, gaya coping dan pola
hubungan interpersonal.
Set Keterampilan dan Isu Lain Untuk
Dipertimbangkan dalam Penilaian
Psikologis
Keahlian melibatkan kemampuan untuk secara
efektif menafsirkan wawancara, pengamatan
perilaku dan hasil tes, menggambarkan masalah,
menarik kesimpulan dan menentukan kesulitan
bagaimana perilaku dan pegalaman mungkin
terkait dan akhirnya mempertimbangkan,
mengevaluasi, memeriksa dan mengintegrasikan
data dari berbagai sumber dalam mengembangkan
(Helleck, 1991).
Gangguan mental sering dipengaruhi oleh
kondisi fisik, social dan lingkungan interpersonal.
Tujuan umum penilaian orang
dewasa untuk membuat diferensiasi
diagnose dan atribut gejala klien
untuk ganggguan tertentu penting
menjadi tanda-tanda diagnostic yang
membedakan gangguan yang
memiliki kriteria sejenis.
Isu khusus penilaian psikologis
pasien rawat inap pada setting
kesehatan mental
Kendala waktu dan luasnya penilaian psikologis.
Keparahan pasien psikopatologi dapat
mempengaruhi self-report mereka dalam
wawancara atau tes psikologi.
Komorbiditas gangguan psikologis yang tinggi
dalam populasi klinis dewasa.
Lahan kritis untuk menilai resiko klien
membahayakan diri sendiri ataupun orang lain,
yang berkaian tentang bunuh diri.
Dalam psikiastri analisis pengaruh lingkungan
pada simtomatologi dangat diperlukan.
Orang Tua (Older Person)
Beberapa masalah umum

Ketika diuji, banyak sekali orang tua


mengeluh dalam keadaan seperti kesulitan
dalam pekerjaan, yang berhubungan
dengan masalah perkawinan, masalah
medis, dan lainnya.
 Masalah pengujian
 Uji Kesetaraan
Bila dilakukan dengan uji kesetaraan pada orang tua maka uji yang dilakukan harus valid.
 Masalah praktis
Menurut Aiken ada delapan prosedur yang harus dilaksanakan ketika melakukann pengujian
terhadap orang tua, yaitu :
1. Berikan waktu yang cukup untuk klien untuk menanggapi.
2. Memberikan item praktek.
3. Uji di beberapa sesi pendek daripada yang sedikit panjang
4. Mengenali dan peka terhadap kelelahan yang dialami klien.
5. Menyadari dan membuat akomodasi sesuai dengan yang klien mungkin miliki.
6. Pastikan lingkungan pengujian bebas dari gangguan.
7. Berikan banyak dorongan/motivasi.
8. Tidak memaksa klien untuk melanjutkan jika klien menolak.
 
Penilaian Diri dan Penilaian Kinerja
Uji Kepribadian
Fungsi Kognitif
Nilai dan Sikap

Sebuah contoh khas jenis studi yang telah


dilakukan dengan orang yang lebih tua adalah
bahwa Kogan dan Wallach (1961) yang
menggunakan perbedaan semantik untuk menilai
peruubahan usia dalam sikap sebuah nilai.Konsep
lainnya yaitu skala Guttman.
SIKAP TERHADAP LANSIA
Salah satu bidang penelitian yang telah
menghasilkan sejumlah instrumen berfokus
pada sikap terhadap orang, pada bagian dari
orang muda maupun orang yang lebih tua.
Salah satu teknik yang digunakan cukup
sering dalam perbandingan semantik oleh
studi Kogan and Wallach. Bahkan yang
lebih populer yaitu penggunaan skala Likert.
KECEMASAN TERHADAP PENUAAN
Lasher dan Faulkender mengungkapkan
bahwa kecemasan tentang penuaan adalah
bagian yang terpisah dari bentuk-bentuk
lain.
KEPUASAN HIDUP
Salah satu penelitian yang paling sering
dengan orang yang lebih tua harus
dilakukan dengan orang yang merasakan
kepuasan hidup mereka (kesejahteraan
subjektif, kebahagiaan, dll).
KEPUASAN PERNIKAHAN
Kepuasan pernikahan tidak sepenuhnya
sesuai untuk orang yang lebih tua, dan oleh
karena itu, dilakukan serangkaian penelitian
untuk mengembangkan kuesioner tersebut,
yang disebut Kuisioner Kepuasan
Perkawinan untuk Lanjut Usia (MSQFOP) .
MORAL

Lawton percaya bahwa moral adalah konsep


multidimensi yang terdiri dari rasa kepuasan
dengan diri sendiri, bahwa ada tempat di
lingkungan untuk diri sendiri, dan menerima
apa yang tidak dapat diubah.
COPING ATAU ADAPTASI

Coping atau adaptasi pada dasarnya


melibatkan upaya individu dalam
memecahkan masalah. Masalah yang
dihadapi sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kematian dan Sekarat (Death and
Dying)
Menjadi pusat perhatian semua orang terutama bagi orang-orang yang lebih
tua

Marshall mengulas 32 instrumen yang berkaitan dengan


kematian dan sekarat yang dibagi menjadi lima kategori topik
yaitu:
 pengukuran mengenai pengalaman kematian,
 pengukuran mengenai kesadaran akan kematian yang akan
datang,
 pengukuran mengenai kecemasan akan kematian (kategori
terbesar),
 pengukuran mengenai sikap lainnya menuju kematian,
 pengukuran mengenai perilaku dan perencanaan dalam
menanggapi kematian.
NEUROPSYCHOLOGICAL
ASSESSMENT

Melibatkan penilaian kognitif dan faktor perilaku yang mencerminkan


penyakit neurologis.
kategori utama dari pengujian neurologis, yaitu:

1. Brief screening procedures (Prosedur penyaringan Singkat)


 Contoh: Mini-Mental State Examination, Short Portable Mental
StatusQuestionnaire, dan Cognitive Capacity Screening
Examination.

2. Mental status exams (Ujian Status Mental)


 Membutuhkan waktu yang lebih lama
 Contoh: Mattis Dementia Rating Scale, Alzheimer Disease
Assessment Scale dan Neurobehavioral Cognitive Status
Examination.

3. Neuropsychological screening batteries (Baterai screening


neuropsikologis)
4. Neuropsychological batteries (Baterai neuropsikologis)
 Contoh:Halstead-Reitan Neuropsychological Test Battery dan
Luria-Nebraska Neuropsychological Battery

5. Tests of memory functioning (Tes fungsi memori)


 pengujian memori harus mampu menilai saat informasi masuk,
saat penyimpanan, dan saat pengambilan informasi kembali.
 Contoh: Wechsler Memory Scale, Benton Visual Retention Test,
Randt Memory Test, dan Denman Neuropsychology Memory
Scale.

6. Measures of functional abilities (Pengukuran kemampuan


fungsional)
 mencakup berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari,
 contoh:
Alzheimer

Dapat menyebabkan terjadinya Dimesia

Volicer, Seltzer, Rheaume, dkk mengembangkan Bedford Alzheimer


Nursing Scale untuk mengukur tingkat keparahan Alzeimer.
Penilaian Memori (Memory
Assessment)

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah kuisioner self- reported


memory

keterbatasan dalam tes memori:


Tes tidak mencerminkan kondisi pengetahuan tentang
memori saat ini
Tes hanya memiliki sedikit kemiripan dengan tugas
sehari-hari
Wechsler Memory Scale (WMS)
Usia: 16 sampai 74

Terdiri dari 7 subtes yaitu:


 informasi pribadi
 informasi aktual
 Orientasi
 kontrol Memory Quotient
 memori logis rentang digit
 reproduksi visual
 belajar asosiasi
Self-Scale rating
 Memory
Assessment Clinics Self-Rating Scale
(MAC-S )
Setiap item yang menjelaskan tugas memori tertentu atau
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Item dibagi menjadi dua sub-skala yang sama:

kemampuan Frekuensi kejadian


Kemampuan:

Memori personal yang khusus


 Memanggil kembali (recall) angka
numerik
 Tugas sehari-hari
Recall kata /memori sematik
Topografi

Frekuensi kejadian:

Kata dan recall fakta atau memori


Perhatian / konsentrasi
Tugas sehari-hari
 Kelupaan yang umum
Pengenalan wajah
Depression
Beberapa penulis mengindikasi depresi yang dialami oleh orang tua mungkin
karena reaksi terhadap kesulitan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi,
kesedihan karena kehilangan teman dan keluarga, reaksi terhadap penyakit fisik
dan masalah kemampuan yang berkurang.

Contoh ; Beck Depression Inventory, Hamilton Rating Scale for


Depression, dan Zung Self-Rating Depression Scale.

Anda mungkin juga menyukai