• Asesmen multimodal
Tujuan dari Asesmen Psikologi
Melihat kepribadian
Melihat gaya interpersonal
Melihat dorongan yang terpendam dalam
diri
Memperjelas proses penegakan diagnosa
Menjadi petunjuk atas perlakuan apa yang
pantas diterima oleh klien
Klarifikasi diagnostik
Wawancara
Tes objektif
Tes proyektif
Penilaian klinis
Tes projektif
tes memproyeksikan diri dalam suatu
objek
terstruktur, menyeluruh dan masih belum
jelas
butuh waktu yang lama (kelola, cetak
skor, dan interpretasi)
PENILAIAN KLINIS
Memilih tes untuk digunakan :
sifat psikometrik
kegunaan klinis
faktor klien
variabel klinisis
Memilih jumlah tes
Tes integrasi dan interpretasi
tahap pertama memiliki batasan
tertentu dan tidak gambarkan kesimpulan
tahap kedua sifat mekanik adanya
perbedaan signifikan
tahap ketiga individualistis dan
jelaskan karaktersitik secara spesifik
PROSEDUR PENILAIAN
KESEHATAN MENTAL
Pertanyaan rujukan
Informasi awal :
sumber informasi awal
kronologis gejala psikologis
sejarah kehidupan klien
status mental
pemeriksaan status mental (MSE)
Klarifikasi diagnosis Axis I dan II :
wawancara
tes psikologi
Asesmen Kesehatan Mental Pada
Dewasa Dan Pendetakan Yang
Disarankan
Pendekatan penilaian yang digunakan
adalah Pendekatan Multidimensional.
Wawancara klinis
Tujuan dari asesmen ini membuat
diagnosis yang menjelaskan sifat dari
gejala klien sehingga pengobatan yang
tepat dapat dibentuk. Serta, tujuan lainnya
adalah untuk memperjelas sifat gejala
klien yang digunakan untuk panduan
untuk pengobatan.
DSM-IV adalah dasar diagnosis, dan klien harus
memenuhi sejumlah kriteria tertentu untuk
menerima diagnosis.
SCID-I / P memungkinkan untuk membuat
diferensial diagnosis antara gejala yang tumpang
tindih dan bertentangan dan untuk memeriksa
apakah simtomatologi klien lebih baik dicatat
sebagai gangguan lain atau kondisi medis.
Klarifikasi diagnostic Axis II menggunakan
pendekatan multimodal.
Metode wawancara dinilai sangat menguntungkan
untuk menilai gangguan kepribadian.
Informasi yang diperoleh memiliki
beberapa peran
menjelaskan diagnosis
klarifikasi kriteria gejala, intensitas dan
durasi gejala
informasi yang diperoleh dapat memberi
wawasan luas klien yang mengalami
distress
integrasi informasi membantu
merangkum fungsi klien, masalah klien
dan kekuatan kl
Setiap detail dikumpulkan menjadi
sebuah konsep dan disusun
kaitannya satu sama lain. Dengan
demikian, masalah menjadi bagian
dari sistem yang lebih besar,
mencakup sejarah klien,
kepribadian, gaya coping dan pola
hubungan interpersonal.
Set Keterampilan dan Isu Lain Untuk
Dipertimbangkan dalam Penilaian
Psikologis
Keahlian melibatkan kemampuan untuk secara
efektif menafsirkan wawancara, pengamatan
perilaku dan hasil tes, menggambarkan masalah,
menarik kesimpulan dan menentukan kesulitan
bagaimana perilaku dan pegalaman mungkin
terkait dan akhirnya mempertimbangkan,
mengevaluasi, memeriksa dan mengintegrasikan
data dari berbagai sumber dalam mengembangkan
(Helleck, 1991).
Gangguan mental sering dipengaruhi oleh
kondisi fisik, social dan lingkungan interpersonal.
Tujuan umum penilaian orang
dewasa untuk membuat diferensiasi
diagnose dan atribut gejala klien
untuk ganggguan tertentu penting
menjadi tanda-tanda diagnostic yang
membedakan gangguan yang
memiliki kriteria sejenis.
Isu khusus penilaian psikologis
pasien rawat inap pada setting
kesehatan mental
Kendala waktu dan luasnya penilaian psikologis.
Keparahan pasien psikopatologi dapat
mempengaruhi self-report mereka dalam
wawancara atau tes psikologi.
Komorbiditas gangguan psikologis yang tinggi
dalam populasi klinis dewasa.
Lahan kritis untuk menilai resiko klien
membahayakan diri sendiri ataupun orang lain,
yang berkaian tentang bunuh diri.
Dalam psikiastri analisis pengaruh lingkungan
pada simtomatologi dangat diperlukan.
Orang Tua (Older Person)
Beberapa masalah umum
Frekuensi kejadian: