Psikologi Nusantara:
Kesanakah Kita Menuju?
Johana E. Prawitasari
1
2 Johana E. Prawitasari
sendiri. Seperti misalnya, Universitas penyakit lain atau gangguan fisik lain.
Islam Indonesia mempunyai Psikologika. Selain kajian teoritis berdasarkan
Universitas Sanata Dharma menerbitkan psikoanalisis dan hasil penelitian lain
Suksma. Universitas Indonesia tentang gangguan itu di luar negeri,
menerbitkan Jurnal Psikologi Sosial. mereka juga menggambarkan 4 kasus
Universitas Padjadjaran menerbitkan yang nampaknya telah mereka tangani.
Jurnal Psikologi sama dengan Fakultas Mereka mengacu analisis biopsikologis
Psikologi UGM. Masih banyak lagi untuk situasi yang dialami individu dan
universitas yang menerbitkan jurnal analisis psikososial untuk hubungan
psikologi dengan nama yang bermacam- individu dengan orang tuanya. Faktor di
macam, sayangnya saya belum punya dalam dan di luar keluarga yang
koleksi lengkap jurnal-jurnal tersebut. mempengaruhi juga dikaji. Dinamika
Dasar tulisan ini terbatas, saya muntah diterangkan melalui kait
hanya mengkaji tulisan yang diterbitkan mengait antara situasi biologis,
di Anima yang diterbitkan oleh Fakultas psikologis, dan sosial yang dialami oleh
Psikologi Universitas Surabaya, lalu individu. Mereka menyajikan skema
Jurnal Psikologi dan Buletin Psikologi munculnya sindroma muntah
yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi psikogenik sebagai dasar analisis pada
UGM. Kedua jurnal telah terakreditasi kasus yang mereka tangani. Yang tidak
oleh Dikti Diknas. Kebetulan saya jelas dalam bahasan mereka yaitu
menjadi mitra bestari Anima, sehingga penanganan psikiatrik selain analisis
saya menerima jurnal tersebut tiap kali kasus. Memang disebutkan adanya terapi
terbit. Jurnal Psikologi dan Buletin bermain dan konsultasi untuk orang tua
Psikologi saya beli. Saya belum tahu supaya dapat berhubungan dengan anak
apakah ada jurnal psikologi lainnya yang mereka. Akan lebih bermanfaat bagi
telah diakreditasi Dikti Diknas, sehingga pembaca bila ada bahasan tentang itu,
saya tidak dapat membahasnya. sehingga jelas proses penyembuhan pada
kasus yang mereka tangani.
Anima April 2004 Alimatus Sahrah membahas
Dalam Anima terbitan April 2004, persepsi terhadap kepemimpinan
saya tidak menemukan tema khusus perempuan. Penelitian ini sangat khas
dalam penerbitan ini. Dua orang gaya penelitian psikologi yang banyak
psikiater, Endang Warsiki dan Sumarno, menggunakan survei sebagai metode
menulis dalam bahasa Inggris tentang utamanya. Ia membandingkan persepsi
“Psychogenic vomiting in infants and laki-laki dan perempuan dalam
children”. Mereka membahas tentang kelompok peran jenis androgini,
dasar psikologis muntah pada bayi dan maskulin, feminin, dan tidak jelas.
anak-anak yang tidak menderita Diperoleh hasil bahwa persepsi tentang
dari Australia saja tetapi juga meminta dikumpulkan oleh orang lain. Penulis
kesediaan rekan dari negeri lain. artikel ini menyimpulkan bahwa
Demikian juga artikel tidak diminta dari konstruk yang melandasi inventori gaya
hasil kongres atau konferensi tetapi berpikir lemah. Ia menyarankan untuk
dikirim oleh penulisnya sendiri. Itulah menambah dimensi baru dalam gaya
kendala yang kita temui bila kita ingin berpikir yaitu dimensi berpikir kreatif-
“go international.” Kelihatannya jurnal inovatif dan praktis-konformis untuk
kita masih juga menjadi jago kandang. mengganti dimensi fungsi dan bentuk
Anima terbitan Juli 2005 memuat berpikir. Meskipun demikian penulis
berbagai artikel dari kajian lintas artikel ini mengingatkan pembaca untuk
budaya, kepribadian dan tingkah laku tidak tergesa-gesa menganggap gaya
kriminal remaja, penyesuaian suami berpikir berdasarkan teori MSG tidak
isteri, metode afirmasi untuk berguna.
mengurangi kecemasan penderita kanker
leher rahim, dan proses pengambilan Jurnal Psikologi Juni 2004
keputusan pada karyawan. Terlihat di Dalam Jurnal Psikologi Fakultas
sini bahwa artikel dalam Anima meliputi Psikologi UGM terbitan Juni 2004 ada 4
berbagai macam kajian dari psikologi hasil penelitian yang dilaporkan. Jurnal
lintas budaya, psikologi perkembangan, ini juga tidak menunjukkan tema
psikologi keluarga, psikologi kesehatan, tertentu dalam terbitannya, meskipun
pskologi industri dan organisasi. Artikel ada dua penelitian tentang remaja.
lintas budaya yang ada di terbitan ini Anindito Utomo dan Sofia Retnowati
merupakan kajian hasil yang diperoleh melaporkan kaitan antara
dari penelitian yang telah diterbitkan di perfeksionisme, harga diri dan depresi
bulan April 2005. Penulis kedua, Johanna pada mahasiswa. Tulisan ini
Hariandja, menjadi penulis pertama berdasarkan skripsi penulis pertama
dengan kajian yang lebih terfokus pada dengan bimbingan penulis ke dua.
pemberian batasan tentang perbedaan Penelitian ini sangat cepat diselesaikan
lintas budaya dalam hal produksi dan dengan gaya khas penelitian psikologi
kebutuhan pengguna antara pengguna yakni metode survei. Subjek diberi tiga
Belanda dan Indonesia. macam skala pengukuran dan dianalisis
Ada lagi ulasan lintas budaya secara statistik inferensial. Pengukuran
berdasarkan penelitian tentang gaya yang digunakan juga sudah tersedia
berpikir berdasarkan teori mental self melalui penelitian-penelitian
government (MSG) yang ditulis oleh sebelumnya. Ada sedikit penulisan yang
Anindito Aditomo. Artikel ini saya rasa agak mengganggu yaitu
merupakan penelitian validasi lintas penyajian nilai F untuk menggambarkan
budaya berdasarkan berbagai data yang korelasi ganda. Meskipun dalam analisis
diri” anggota tim dan menyebutkan Development (Vol. 75, No. 1, halaman
peristiwa ketika kapten tim tetap ikut 147-163) tahun 2004.
lari-lari meskipun habis cedera. Ahli Gosip dapat menambah kedudukan
antropologi ini mencatat dan sosial anak karena, melalui pembicaraan
menganalisis gosip tim. Ia menemukan tentang seseorang yang tidak hadir,
bahwa cerita positif meliputi 20 persen penggosip membentuk persekutuan
dari pembicaraan di mobil dalam musim sosial kata Dr. Underwood. Bila
pertandingan dibandingkan dengan pembicaraan negatif, subjek gosip secara
sama sekali tidak ada di luar musim eksplisit tersingkirkan dari persekutuan
tanpa adanya pembolos. baru katanya lagi. Misalnya, sekelompok
Menurut Dr. Marion Underwood, anak laki-laki, yang bicara tentang
profesor psikologi di University of Texas seseorang yang akhir-akhir ini
di Dallas yang menulis buku “Social “cengeng”, membentuk kelompok yang
Aggression Among Girls” (Guilford tidak cengeng. Anak-anak yang lebih
Press, 2003), gosip merupakan cara strategis menyingkirkan anak lain dari
efektif untuk melontarkan agresi tanpa kelompok akan mampu menggosip
sangsi sosial. Gosip disebutya sebagai menuju ke puncak tangga sosial, kata Dr.
batas yang tidak jelas antara apa yang Cillesen. Orang dewasa akan
dapat diterima dan yang tidak dalam menggunakan strategi seperti itu juga,
norma sosial. Disebutkan juga anak-anak meskipun lebih samar, dan mempunyai
yang sehatpun terlibat melontarkan beberapa tujuan dengan kejadian gosip
gosip. Selain hampir mirip dengan tunggal, tambahnya.
pukulan, gosip yang ganas dapat Dari temuan penelitian tentang gosip
meningkatkan kedudukan sosial dengan tersebut terlihat di sini cara kita
biaya status lainnya menurut penelitian meliyankan orang lain. Penyebaran gosip
Dr. Antonius Cillesen dari University of di Indonesia lebih-lebih lagi karena kita
Connecticut. Ia mengikuti 905 anak yang jarang bicara apa adanya ketika kita
berumur 10-14 dengan meminta mereka dalam kelompok. Kita cenderung
tiap tahun untuk mengurutkan antar mengiyakan apa yang telah diputuskan
mereka mengenai ketersukaan, kelompok meskipun sebetulnya kita tidak
popularitas, dan agresi sosial. Anak- setuju. Akhirnya kita bicara di belakang,
anak yang dinilai sebagai agresif secara alasannya karena tidak enak
sosial yakni mereka, yang misalnya mempunyai pendapat yang berbeda
menyebar gosip tentang teman sebaya dari mayoritas. Tidak mengherankan bila
atau secara sengaja menyingkirkan anak dalam kelompok terbentuk pembebek
lain dalam permainan, menjadi populer. yang lebih suka gosip di belakang. Banyak
Hasil ini diterbitkan di Child juga dari kita secara strategis membuat
kalau memang ada. Bukankah jargon kaidah ilmiah yang dapat dipertanggung
yang dibuat, konsep yang dibangun, teori jawabkan sehingga dapat berterima di
yang disusun, dan model yang antara masyarakat ilmiah tidak hanya
dikembangkan perlu disetujui oleh di dalam negeri tetapi di dunia global
masyarakat ilmiah kita? Jadi sebetulnya pula. Dengan adanya kemajuan teknologi
kita tidak perlu ragu-ragu menyebutkan informasi, kita sebetulnya dapat
bahwa penelitian kita memang bersifat memenggal di tengah, sehingga kita
inovatif. Memang kita kalah dalam tidak perlu melalui tahap psikologi yang
perkembangan ilmu pengetahuan dialami oleh psikologi di Amerika atau
berikut terapannya di negara maju, lebih negara maju lainnya. Kita dapat
lagi ilmu perilaku. Kita seolah-olah mengembangkan apa yang kita punyai
hampir selalu menjadi konsumen tidak di sini untuk disumbangkan pada dunia
hanya dalam ilmu pengetahuan tetapi global.
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung pengembangan
Pendekatan inovatif jarang didanani psikologi nusantara ada dukungan dari
karena konsep yang terdengar asing ilmu filsafat dengan gagasan tentang
(catatan: ada usaha mengajukan dekonstruksi. Tokohnya adalah Jacques
penelitian interdisiplin untuk Derrida, orang Yahudi Perancis. A.
mengembangkan psikologi nusantara; Sudiadjo memberikan pengantar tentang
misalnya usulan tentang kepemimpinan ajaran Derrida in di majalah Basis
gamelan dengan sejawat dari ilmu terbitan November-Desember 2005.
kesehatan masyarakat berikut Derrida lahir tahun 1930 dan baru saja
mahasiswa pasca sarjana psikologi dan meninggal di tahun 2004. Di riwayat
kesehatan masyarakat, tapi ditolak.) hidup yang dikutip Sudiardjo tersebut
Apalagi untuk usulan dengan metode terlihat bahwa Derrida dua kali
kualitatif untuk menggali informasi mengalami kegagalan. Di tahun 1947 dia
awal, pendana belum terbuka untuk itu. gagal ujian sarjana muda dan tahun 1955
Mereka masih mengutamakan dia gagal ujian lisan di bidang psikologi.
pendekatan kuantitatif dengan kepastian Menurut Sudiardjo Derrida mulai
yang dapat diramalkan. Padahal terkenal ketika dia diundang di
sesungguhnya penelitian perilaku Universitas Johns Hopkins di Amrika
berasal dari data kualitatif yang Serikat di tahun 1966. dia mulai terkenal
dikuantifikasikan. dengan gagasannya tentang
Apabila kita lebih percaya diri dekonstruksi. A. Sumarwan di dalam
banyak kajian berdasarkan kearifan tuisannya menyebutkan bahwa
lokal dapat diangkat menjadi konsep “…dekonstruksi mewakili sebuah hasrat
perilaku orang kita sendiri. Kemudian dan cita-cita untuk membongkar
konsep tersebut dapat dibingkai dengan bangunan yang sudah mapan,
sebagai model kesehatan mental positif. pendekatan etik dan emik, pendekatan
Sejak di program S2 Prihartanti telah etik berdasarkan teori yang ada dan emik
mulai melakukan penelitian tentang berdasarkan apa yang dipikirkan,
konsep rasa Suryomentaram. Ia dirasakan, dan dilakukan oleh subjek
menggunakannya untuk pemecahan yang diteliti) perilaku orang Indonesia
masalah yang tujuannya mengurangi dengan konsep Indonesia atau Jawa
gangguan penyesuaian diri. Dengan tepatnya. Seperti psikologi kita,
Karyani, Prihartanti (1998) meneliti mahasiswa di sana juga sangat
kompetensi sosial dengan menggunakan bertumpu pada analisis statistik, jarang
konsep rasa. Prihartanti (1999) telah yang menggunakan pendekatan
menulis tentang penggunaan olah rasa kualitatif kecuali mereka yang berasal
untuk mengembangkan kualitas dari program pedagogi. Selain
kepribadian. Meskipun nama saya ada Prihartanti, jauh sebelumnya Darmanto
di situ berikut dua pembimbing lainnya, Jatman telah menulis tentang konsep
apa yang tertulis itu betul-betul karya Suryamentaram untuk tesis S2-nya.
Prihartanti dalam disertasinya. Nama Ilmuwan dan budayawan ini dengan
saya di situ hanyalah nebeng. (Catatan: setia menggunakan konsep rasa
kalimat dalam alinea ini sebagian besar Suryamentaram untuk analisis perilaku
saya kutip dari tulisan saya untuk orang Indonesia (Jatman, 2003).
kongres HIMPSI di awal tahun 2004). Usaha ke arah psikologi nusantara
Apa yang telah ditulis Prihartanti telah dirintis. Sekarang tinggal
di Anima saya sajikan di hadapan masyarakat ilmiah kita apakah bersedia
mahasiswa University College of Boras, menerima itu. Apakah kita punya
Swedia ketika saya menjadi profesor keyakinan diri yang kuat untuk
tamu di pertengahan September dan menyebarluaskan psikologi nusantara
awal Oktober 2004. Jadi ketika ini menjadi unggulan kita dalam
Prihartanti menyebutkan bahwa persaingan dunia global? Untuk itu mari
psikologi yang dikembangkan itu untuk kita simak gagasan membangun
Indonesia saja, saya bantah karena orang kurikulum berdasarkan kearifan lokal
di luar Indonesia juga perlu belajar yang dapat dibawa ke dunia global. Kita
tentang itu. Salah satu mahasiswa pada juga perlu menengok kurikulum program
waktu itu berkomentar mengapa harus psikologi negara-negara jiran.
meneliti beberapa orang secara kualitatif Kurikulum dalam Pendidikan Psikologi
dulu, mengapa tidak langsung saja Kurikulum pendidikan S1 psikologi
menulis berdasarkan teori yang ada. yang ada sekarang ini sebaiknya ditinjau
Ketika itu saya jawab bahwa Prihartanti kembali. Supratiknya (2003) telah
ingin menggali dulu secara emik (catatan: menulis tentang model kurikulum
dalam psikologi lintas budaya ada berbasis kompetensi. Secara rinci ia
Ekowarni, E., Andriani, D. R., & Himam, F. 2005. Situated Learning dan
Kushendarto, A. 2004. Pemahaman Strategi Transfer Kepemimpinan.
Sifat Budi Luhur pada Abdi Dalem Buletin Psikologi, 13, 1, 45-54.
Keraton Yogyakarta. Laporan
Himam, F. 2005. Absorbing the Wave of
Penelitian. Yogyakarta: Fakultas
Change: A Grounded Case Study in
Psikologi UGM.
Explaining Change Behavior in
Gracia, H. S. 2004. “Isin” Sebagai Kontrol Organization. Jurnal psikologi, 32, 1,
Moral dan Bentuk Penyesuaian 13-23.
Diri pada Masyarakat Jawa. Laporan
Hutin, Y. 2004. Impact of the Work of the
Penelitian. Yogyakarta: Proyek SP4
Safe Injection Global Network
Pengembangan Jurusan Program
(SIGN). Disajikan dalam Second
Studi Psikologi UGM.
International Conference on Improving
Hariandja, J. & Daams, B. 2005. Cross- Use of Medicines, March 30-April 2,
Cultural Usability Testing: Defining Early Bird Breakfast Session 1,
Cultural Differences in Product and Chiang Mai, Thailand.
User Needs Between Dutch and
Impett, E.A., Gable, S.L., & Peplau, A. 2005.
Indonesian Users. Anima, 20, 4, 303-
Giving Up and Giving In: The Costs
312.
and Benefits of Daily Sacrifice in
Hartati, S. 2005. Effects of Argument Intimate Relationships. Journal of
Quality, Need for Cognition and Personality and Social Psychology, 89,
Issue Involvement to the Attitude 3, 327-344.
Toward a Message Given Through
Jatman, D. 2003. Glenyengan Jawa Darmanto:
Persuasive Communication. Jurnal
Bilung kesasar. Semarang: LIMPAD.
Psikologi, 32, 2, 92-100.
Koentjoro. 2004. Pekerja Sosial: Moralitas
Hastjarjo, D. 2003. Mengenal Sepintas
dan Profesionalisme dalam
Psikologi Evolusioner. Buletin
Perspektif Keperilakuan. Buletin
Psikologi, XI, 2, 95-106.
Psikologi, XI, 2, 107-115.
Hastjarjo, D. 2005. Perkembangan
Kurnianingsih, S. 2004. Pelecehan Seksual
Mutakhir Kondisioning Pavlovian.
terhadap Perempuan di Tempat
Buletin Psikologi, 13, 1, 1-17.
Kerja. Buletin Psikologi, XI, 2, 116-129.
Hastjarjo, D. 2005. Sekilas Tentang
Kesadaran (consciousness). Buletin
Psikologi, 13, 2, 79-90.
Nurhayati, S.R. & Sugiyanto. 2005. Purnamaningsih, E. H., Alsa, A., &
Atribusi Kekersan dalam Rumah Kumara, A.. 2004. Pengembangan
Tangga, Kesadaran terhadap Model Belajar Mengajar Mata
Kesetaraan Gender, dan Strategi Pelajaran IPS SD untuk
Menghadapi Masalah pada Mendukung Implementasi
Perempuan Korban ekerasan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
dalam Rumah Tangga. Jurnal Jurnal Psikologi, 1, 15-27.
Psikologi, 32, 1, 34-46.
Putri, A.U. & Himam, F. 2005. Ibu dan
Prawitasari Hadiyono, J.E. 2001. The Karir: Kajian Fenomenologi
Development of Transdisciplinary Terhadap Dual-Career Family. Jurnal
Approach in Drug Use Studies: Psikologi, 32, 47-60.
Indonesian Experience. Dalam N.
Rahmani, I.S. 2005. Analisis Sosial
Higginbotham, R. Briceno-Leon, &
Psikologis Perkembangan dan
N. Johnson (Eds.). Applying health
Penanganan Penyakit Menular.
social science: Best cases from the
Buletin Psikologi, 13, 2, 104-118.
developing world. London: Zed.
Riyono, B. 2005. The Unifying Theory of
Prakosa, P.W.B. 2005. Dimensi Sosial
Motivation. Buletin Psikologi, 13, 1,
Disabilitas Mental di Komunitas
55-64.
Semin, Yogyakarta. Sebuah
Pendekatan Representasi Sosial. Sobirin, A., Hasin, A., & Setiawati, T. 2005.
Jurnal Psikologi, 32, 2, 61-73. The Human Side of Organizational
Restructuring. Buletin Psikologi, 13,
Prihartanti, N., & Karyani, U. 1998.
2, 65-78.
Pemahaman Rasa untuk
Meningkatkan Kompetensi Sosial. Soetjipto, H.P. 2005. Pengujian Validitas
Kognisi, 2, 1, 58-71. Konstruk Kriteria Kecanduan
Internet. Jurnal Psikologi, 32, 2, 74-
Prihartanti, N. 1999. Pengembangan
91.
Kualitas Kepribadian Melalui Olah
Rasa. Anima, 59, 1266-1278.