Anda di halaman 1dari 30

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108

Psikologi Nusantara:
Kesanakah Kita Menuju?
Johana E. Prawitasari

Tulisan ini akan menyoroti tersebut. Beberapa artikel akan dikaji


perkembangan psikologi baik sebagai dalam tulisan ini. Yang terakhir ini tidak
ilmu pengetahuan maupun terapan di ada dalam pidato saya.
Indonesia dan di negara maju. Akan Bahasan terakhir yaitu gagasan tentang
dibandingkan apa yang telah terjadi di psikologi nusantara berikut pemikiran
Indonesia dan negara maju. Khususnya kurikulum dasar yang dapat disusun
tulisan ini akan mempertanyakan ke bersama. Untuk itu akan diajukan
manakah psikologi di Indonesia akan pertanyaan-pertanyaan yang perlu
menuju. Apakah psikologi Indonesia akan dijawab bersama tentang kemungkinan
berkembang berdasarkan kearifan lokal pengembangan psikologi nusantara
yang mungkin dapat disebut psikologi dengan konsekuensi logisnya.
nusantara? Langkah bersama seperti
apakah yang perlu dipikirkan dan Psikologi Mutakhir di Indonesia
dilakukan? Perkembangan terkini suatu ilmu
Aslinya tulisan ini merupakan pengetahuan dapat disimak dari tulisan
bagian dari pidato saya saat Lustrum hasil penelitian empiris yang diterbitkan
Fakultas Psikologi UGM tanggal 8 Januari di jurnal dan kajian pemikiran konsep
2005. Isinya terdiri atas kajian tentang secara teoritik di buletin. Jurnal, yang
hasil penelitian dan tulisan yang ada di mempunyai mitra bestari dan penilaian
Anima dan Jurnal Psikologi terbitan sejawat, merupakan masyarakat ilmiah.
tahun 2004 dan 2005, Buletin Psikologi Di situ anggotanya memaparkan hasil
terbitan tahun 2003 dan 2005, dan penelitian, yang telah dinilai
American Psychological Association kelayakannya oleh sejawat dan mitra
(APA) Monitor bulan September 2004 dan bestari, supaya khalayak ramai dapat
April 2006. Publikasi di jurnal dan mengikutinya dan menjaga supaya tidak
buletin psikologi tersebut merupakan mudah terjadi plagiat. Saat ini menurut
psikologi mutakhir di Indonesia. pengamatan saya hampir setiap
Psikologi terapan relatif baru di negara lembaga, yang mempunyai fakultas
maju dapat dilihat pada APA Monitor psikologi, mempunyai penerbitan jurnal

1
2 Johana E. Prawitasari

sendiri. Seperti misalnya, Universitas penyakit lain atau gangguan fisik lain.
Islam Indonesia mempunyai Psikologika. Selain kajian teoritis berdasarkan
Universitas Sanata Dharma menerbitkan psikoanalisis dan hasil penelitian lain
Suksma. Universitas Indonesia tentang gangguan itu di luar negeri,
menerbitkan Jurnal Psikologi Sosial. mereka juga menggambarkan 4 kasus
Universitas Padjadjaran menerbitkan yang nampaknya telah mereka tangani.
Jurnal Psikologi sama dengan Fakultas Mereka mengacu analisis biopsikologis
Psikologi UGM. Masih banyak lagi untuk situasi yang dialami individu dan
universitas yang menerbitkan jurnal analisis psikososial untuk hubungan
psikologi dengan nama yang bermacam- individu dengan orang tuanya. Faktor di
macam, sayangnya saya belum punya dalam dan di luar keluarga yang
koleksi lengkap jurnal-jurnal tersebut. mempengaruhi juga dikaji. Dinamika
Dasar tulisan ini terbatas, saya muntah diterangkan melalui kait
hanya mengkaji tulisan yang diterbitkan mengait antara situasi biologis,
di Anima yang diterbitkan oleh Fakultas psikologis, dan sosial yang dialami oleh
Psikologi Universitas Surabaya, lalu individu. Mereka menyajikan skema
Jurnal Psikologi dan Buletin Psikologi munculnya sindroma muntah
yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi psikogenik sebagai dasar analisis pada
UGM. Kedua jurnal telah terakreditasi kasus yang mereka tangani. Yang tidak
oleh Dikti Diknas. Kebetulan saya jelas dalam bahasan mereka yaitu
menjadi mitra bestari Anima, sehingga penanganan psikiatrik selain analisis
saya menerima jurnal tersebut tiap kali kasus. Memang disebutkan adanya terapi
terbit. Jurnal Psikologi dan Buletin bermain dan konsultasi untuk orang tua
Psikologi saya beli. Saya belum tahu supaya dapat berhubungan dengan anak
apakah ada jurnal psikologi lainnya yang mereka. Akan lebih bermanfaat bagi
telah diakreditasi Dikti Diknas, sehingga pembaca bila ada bahasan tentang itu,
saya tidak dapat membahasnya. sehingga jelas proses penyembuhan pada
kasus yang mereka tangani.
Anima April 2004 Alimatus Sahrah membahas
Dalam Anima terbitan April 2004, persepsi terhadap kepemimpinan
saya tidak menemukan tema khusus perempuan. Penelitian ini sangat khas
dalam penerbitan ini. Dua orang gaya penelitian psikologi yang banyak
psikiater, Endang Warsiki dan Sumarno, menggunakan survei sebagai metode
menulis dalam bahasa Inggris tentang utamanya. Ia membandingkan persepsi
“Psychogenic vomiting in infants and laki-laki dan perempuan dalam
children”. Mereka membahas tentang kelompok peran jenis androgini,
dasar psikologis muntah pada bayi dan maskulin, feminin, dan tidak jelas.
anak-anak yang tidak menderita Diperoleh hasil bahwa persepsi tentang

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 3

kepemimpinan perempuan berbeda besar subjek juga masih menghargai


antara laki-laki dan perempuan. keperawanan. Yang tidak menganggap
Kelompok peran jenis kelamin juga penting keperawanan memberikan
berbeda dalam persepsi mereka. Laki- alasan bahwa itu tidak menjamin
laki cenderung lebih negatif menilai kebahagiaan perkawinan.
kepemimpinan perempuan daripada Yang lebih cocok dengan tema
perempuan. Yang paling menilai negatif psikologi nusantara yaitu tulisan Dicky
yaitu kelompok laki-laki maskulin. Hasil Hastjarjo. Ia membandingkan taraf
seperti ini sudah dapat diramalkan kekonkritan kata benda pada
sebelumnya. Kelompok laki-laki masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali.
maskulin, yang sangat sadar akan peran Penelitian ini menggunakan metode
jenisnya, dengan sendirinya tidak dapat eksperimen untuk meneliti ingatan.
menerima kepemimpinan perempuan. Peneliti menggunakan sekumpulan
Penelitian survei seperti ini mendukung stimulus sebanyak 300 kata benda
kesimpulan sementara yang didasarkan dengan parameter tingkat kejelasannya.
pada penelitian sebelumnya dan teori Ditemukan bahwa makin jelas suatu kata
yang ada. benda maka makin dapat diingat kata itu.
Seperti penelitian Alimatus Sahrah, Dalam bahasannya peneliti
Soetanto Hartono melakukan penelitian memasukkan unsur budaya untuk
awal tentang perilaku seksual menerangkan stimulus kata benda
mahasiswa di Surabaya dengan metode tersebut karena menggambarkan apa
survei. Keduanya menggunakan yang ada di sekitarnya. Stimulus seperti
kuesioner untuk memperoleh data. ini mungkin akan menguntungkan suku
Penelitian Hartono lebih bersifat tertentu. Nampaknya stimulus kata
deskriptif yaitu menggambarkan yang dianggap universalpun
frekuensi responden yang memilih kemungkinan juga masih punya muatan
pilihan tiap aitem dalam kuesioner. Ia budaya.
menyimpulkan bahwa sebagian besar Ada tiga penelitian yang juga
mahasiswa masih berpegang pada sikap menggunakan metode eksperimen
tradisional tentang kehidupan seks seperti penelitian Hastjarjo. Kalau
mereka. Hanya sedikit mahasiswa baik Hastjarjo lebih menuju pada
laki-laki maupun perempuan pengembangan asesmen terutama untuk
menyetujui seks pranikah dengan pengukuran ingatan kata berdasarkan
alasannya masing-masing. Di antara kejelasan (catatan: Hastjarjo
pilihan alasan yaitu sebagain besar menggunakan istilah kekonkritan), tiga
perempuan memilih “asal tidak hamil.” penelitian lainnya lebih berguna sebagai
Sebagian besar laki-laki memilih “seks psikologi terapan. Ketiga penelitian ini
sebagai kebutuhan dasar.” Sebagian melihat pengaruh perlakuan pada

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


4 Johana E. Prawitasari

perilaku tertentu. Singgih Sugiarto, Dwi Mereka menemukan bahwa metode


Sarwindah Prambahan, dan Niken Titi tersebut tidak terlalu cocok diterapkan
Prastiti meneliti pengaruh dongeng di Indonesia meskipun sangat tepat
sosial terhadap kemampuan berinteraksi digunakan di Negeri Belanda.
pada anak autis. Mereka menggunakan Penggunaan manual sangat biasa
desain kasus tunggal ABAB untuk dua dilakukan di Negeri Belanda. Orang
anak autis. Dari data visual terlihat Indonesia tidak terlalu nyaman
bahwa keduanya memperoleh manfaat melakukan uji guna alat tersebut
dari dongeng tersebut. Bahasan mereka terutama ketika mereka mencoba dan
dilengkapi dengan uraian tiap kasus. diamati cara menggunakannya. Mereka
Peneliti lain Nurul Hartanti menguji ini juga lebih suka bertanya daripada
keberhasilan pola sukan (catatan: membaca manual. Artikel lainnya juga
mengambil istilah bahasa Malaysia bersifat terapan yaitu tentang
untuk games) sosial untuk meningkatkan kemampuan penggunaan panduan dari
kecerdasan emosi anak.Dahlia Barat untuk meramalkan pengguna Cina
Novarianingsih dan Setiasih menguji tentang toko buku “on line” yang ditulis
keberhasiln akupuntur untuk oleh Josephine K.Y. Yau dan William G.
menurunkan berat badan penderita Hayward. Hasil penelitian mereka
obesitas sehigga subjek merasa lebih menunjukkan bahwa panduan
langsing, lebih percaya diri dan penggunaan dari Barat dapat diterapkan
berkurang rasa ketidakpuasannya di Hong Kong, meskipun tidak tertutup
terhadap citra tubuh. kemungkinan adanya kekhususan sesuai
budaya. Mereka menyimpulkan bahwa
Anima April dan Juli 2005 pedoman penggunaan dari Barat tetap
Untuk memperbaharui tulisan ini dapat diterapkan dan perlu diikuti oleh
akan dikaji tulisan di jurnal Anima perancang “web site” Asia tanpa
terbitan April dan Juli 2005. Pada Anima memikirkan kekhususan budaya yang
terbitan bulan April 2005 ada dua artikel ternyata tidak terbukti ada.
dalam bahasa Inggris. Brechtje Daams Nampak di sini bahwa Anima telah
dari Negeri Belanda dan Johanna mulai menuju menjadi jurnal
Hariandja dari Universitas Parahyangan internasional dalam arti artikel tidak
Bandung membanding metode uji-guna hanya dari dalam negeri saja tetapi juga
di negeri asal penulis pertama dan di dari luar negeri seperti Negeri Belanda,
Indonesia untuk alat dapur “food Hong Kong, dan Malaysia meskipun yang
processor ”. Kedua orang ini ini tidak ditulis dalam bahasa Inggris.
mempertanyakan apakah metode yang Kalau Anima ingin menjadi jurnal
berhasil digunakan di negeri belanda internasional, maka mitra bestari juga
dapat diterapkan pula di Indonesia. sebaiknya tidak hanya Dr. Angela Hope

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 5

dari Australia saja tetapi juga meminta dikumpulkan oleh orang lain. Penulis
kesediaan rekan dari negeri lain. artikel ini menyimpulkan bahwa
Demikian juga artikel tidak diminta dari konstruk yang melandasi inventori gaya
hasil kongres atau konferensi tetapi berpikir lemah. Ia menyarankan untuk
dikirim oleh penulisnya sendiri. Itulah menambah dimensi baru dalam gaya
kendala yang kita temui bila kita ingin berpikir yaitu dimensi berpikir kreatif-
“go international.” Kelihatannya jurnal inovatif dan praktis-konformis untuk
kita masih juga menjadi jago kandang. mengganti dimensi fungsi dan bentuk
Anima terbitan Juli 2005 memuat berpikir. Meskipun demikian penulis
berbagai artikel dari kajian lintas artikel ini mengingatkan pembaca untuk
budaya, kepribadian dan tingkah laku tidak tergesa-gesa menganggap gaya
kriminal remaja, penyesuaian suami berpikir berdasarkan teori MSG tidak
isteri, metode afirmasi untuk berguna.
mengurangi kecemasan penderita kanker
leher rahim, dan proses pengambilan Jurnal Psikologi Juni 2004
keputusan pada karyawan. Terlihat di Dalam Jurnal Psikologi Fakultas
sini bahwa artikel dalam Anima meliputi Psikologi UGM terbitan Juni 2004 ada 4
berbagai macam kajian dari psikologi hasil penelitian yang dilaporkan. Jurnal
lintas budaya, psikologi perkembangan, ini juga tidak menunjukkan tema
psikologi keluarga, psikologi kesehatan, tertentu dalam terbitannya, meskipun
pskologi industri dan organisasi. Artikel ada dua penelitian tentang remaja.
lintas budaya yang ada di terbitan ini Anindito Utomo dan Sofia Retnowati
merupakan kajian hasil yang diperoleh melaporkan kaitan antara
dari penelitian yang telah diterbitkan di perfeksionisme, harga diri dan depresi
bulan April 2005. Penulis kedua, Johanna pada mahasiswa. Tulisan ini
Hariandja, menjadi penulis pertama berdasarkan skripsi penulis pertama
dengan kajian yang lebih terfokus pada dengan bimbingan penulis ke dua.
pemberian batasan tentang perbedaan Penelitian ini sangat cepat diselesaikan
lintas budaya dalam hal produksi dan dengan gaya khas penelitian psikologi
kebutuhan pengguna antara pengguna yakni metode survei. Subjek diberi tiga
Belanda dan Indonesia. macam skala pengukuran dan dianalisis
Ada lagi ulasan lintas budaya secara statistik inferensial. Pengukuran
berdasarkan penelitian tentang gaya yang digunakan juga sudah tersedia
berpikir berdasarkan teori mental self melalui penelitian-penelitian
government (MSG) yang ditulis oleh sebelumnya. Ada sedikit penulisan yang
Anindito Aditomo. Artikel ini saya rasa agak mengganggu yaitu
merupakan penelitian validasi lintas penyajian nilai F untuk menggambarkan
budaya berdasarkan berbagai data yang korelasi ganda. Meskipun dalam analisis

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


6 Johana E. Prawitasari

regresi memang muncul nilai F tapi tempat sekaligus tanpa mengaitkan


biasanya yang dilihat dalam analisis dengan perbedaan kultural.
tersebut yaitu nilai R dan R 2 untuk Selanjutnya Tina Afiatin
melihat sumbangan masing-masing menyajikan hasil penelitian untuk
variabel. Nilai F biasanya untuk melihat disertasinya. Ia mengembangkan
perbedaan rerata pengukuran. Demikian program kelompok “AJI” yang
pula nilai t biasanya juga untuk melihat merupakan akronim: Asertif, Jaya, dan
perbedaan bukan sumbangan. Inovatif. Penelitian ini bermaksud untuk
Yang mungkin selaras dengan mencegah penggunaan NAPZA
psikologi nusantara yaitu tulisan Esti (Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Hayu Purnamaningsih, Asmadi Alsa, dan Adiktif) di antara remaja dengan risiko
Amitya Kumara. Mereka mengkaji tinggi yaitu remaja yang mempunyai
kurikulum dan model pembelajaran teman atau anggota keluarga pengguna
berdasarkan kurikulum berbasis NAPZA. Seperti Purnamaningsih dkk.,
kompetensi di lima propinsi. Hanya saja Afiatin juga menggunakan daur belajar
nampaknya yang dilaporkan dalam melalui pengalaman secara efektif. Di sini
tulisan mereka khusus penelitian di terlihat bahwa penulis tidak hanya
Sumatera Selatan. Beda dengan tulisan menggunakan gaya penelitian khas
pertama, mereka menggunakan psikologi UGM yaitu survei, tapi ia telah
penelitian tindakan dengan metode menggabungkan hasil asesmen dengan
kualitatif. Rancangan penelitian ini berbagai pengukurun dan perlakuan
memang dimaksudkan untuk pemecahan dengan metode eksperimen. Ada upaya
masalah secara berdaur. Mereka pula untuk membandingkan berbagai
menggunakan pengamatan, wawancara, perlakuan, seperti ceramah dan
dan kajian dokumen. Hasil penelitian penyuluhan yang bisa dilakukan oleh tim
dianalisis secara kualitatif yaitu multidisiplin, untuk masalah yang sama.
mengelompokkan setiap model Kelompok “AJI” dapat meningkatkan
pembelajaran berdasarkan tema. Yang pengetahuan tentang NAPZA di antara
mereka analisis yakni tema kelayakan remaja risiko tinggi. Mereka juga
model pembelajaran, kemunculan melaporkan lebih sedikit menunjukkan
perilaku aktif-kreatif, dan penggabungan tanda-tanda menggunakan NAPZA
dua atau lebih mata pelajaran. Apa yang dibandingkan dengan kelompok lainnya.
mereka sajikan dalam tulisan ini lebih Secara psikologis mereka juga
bersifat deskriptif dengan contoh menunjukkan kenaikan harga diri dan
perilaku siswa atau guru sesuai dengan lebih asertif dibandingkan kelompok
tema yang dikaji. Nampaknya penelitian penyuluhan. Usaha Tina untuk
ini belum menyoroti unsur budaya atau mengembangkan suatu perlakuan untuk
kearifan lokal tetapi meneliti beberapa prevensi penyalagunaan NAPZA patut

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 7

dihargai karena aktivitas yang Dharma menulis tentang penjelasan


dikembangkan tersebut dapat digabung keberhasilan dan kegagalan. Seperti juga
dengan kegiatan ektra kurikuler seperti penelitian psikologi di jurnal terbitan
kegiatan pramuka atau pencinta alam. APA, penulis ini juga meneliti mahasiswa
Tulisan keempat dalam jurnal di universitasnya sendiri. Selain itu ada
tersebut ditulis oleh Tina Melinda dan Dimyati dari Universitas Negeri
Zulkarnain. Seperti penelitian Utomo Yogyakarta menulis tentang psikologi
dan Retnowati, penelitian ini juga olah raga. Penulis ini menyoroti harga
menggunakan metode survei. Ada dua diri atlet Daerah Istimewa Yogyakarta
skala yang mereka gunakan yaitu Skala yang akan bertanding dalam Pekan Olah
Budaya Perusahaan dan Skala Persepsi Raga Nasional (PON) XVI di Palembang.
Pengembangan Karir. Analisis data Seluruh atlet dari 18 cabang yang akan
dilakukan secara sederhana yaitu dipertandingkan diteliti. Dimyati
dengan korelasi Product Moment. menemukan bahwa kepercayaan diri
Korelasi di antara keduanya sangat semua atlet termasuk tinggi sehingga
tinggi. Tidak heran bahwa sumbangan diharapkan mereka akan mampu
budaya perusahaan dengan persepsi bersaing dengan atlet lain dalam pekan
pengembangan sebesar 70,56%. Mereka olah raga tersebut.
menyebutkan dalam bahasan bahwa Dalam terbitan jurnal psikologi kali
semakin kuat penerimaan karyawan ini juga ada tulisan dalam bahasa Inggris
pada nilai-nilai yang berlaku di oleh Fathul Himam. Penulis ini
perusahaan, maka semakin positif memperkenalkan metode kualitatif
persepsi mereka terhadap khususnya studi kasus “grounded” di
pengembangan karir mereka. Sebetulnya organisasi. Terutama tulisan ini
saya ingin mengetahui aitem-aitem di menyoroti perubahan yang terjadi
masing-masing skala. Sayangnya tidak dalam organisasi profit yaitu organisasi
ada contoh pengukuran di situ, sehingga perumahan. Kajian tulisan ini lebih pada
saya tidak dapat mencocokkan apakah perubahan manajemen organisasi
aitem yang digunakan hampir sama. tersebut. Data kualitatif diperoleh
melalui wawancara dengan manajers
Jurnal Psikologi Juni dan Desember organisasi tersebut. Analisis data
2005 dilakukan melalui prosedur pembuatan
Kalau pada terbitan Jurnal Psikologi kode (“coding”). Hasil penelitian tentang
di tahun 2004 semua artikel ditulis oleh pengalaman perubahan organisasi
pengajar pada Fakultas Psikologi UGM, ditulis dalam tabel berdasarkan
di terbitan Juni 2005 sudah ada penulis pembuatan kode yang diperoleh melalui
dari lembaga lain. A. Supratiknya dari wawancara tersebut. Artikel ini
Fakultas Psikologi Universitas Sanata membuka wawan pembaca akan adanya

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


8 Johana E. Prawitasari

pendekatan kualitatif di dunia industri mereka diminta mengisi skala sikap


dan organisasi. Dua artikel lainnya terhadap isyu tersebut. Eksperimen
ditulis oleh dua orang dari luar UGM dan dengan cara ini terlihat lebih sederhana
dua dari dalam. Alfadioni Utami Putri karena menekankan analisis statistik
dan Fathul Himam menulis artikel daripada manipulasi variabel bebas di
berdasarkan kajian fenomenologi laboratorium. Mahasiswa dapat meniru
tentang karier ganda ibu. Sekali lagi desain penelitian seperti yang dilakukan
artikel dalam terbitan ini memberikan oleh Sri Hartati tersebut.
wawasan penelitian dengan pendekatan Artikel lain yang menarik ditulis
kualitatif. oleh Petra W.B. Prakosa tentang dimensi
Nampaknya terjadi kecenderungan sosial kecacadan mental di Gunungkidul.
menggunakan bahasa Inggris dalam Dia menggunakan analisis kasus di
menulis judul artikel, meskipun isinya komunitas Semin melalui teori
ditulis dalam bahasa Indonesia. representasi sosial Moscovici dengan
Misalnya, penelitian Sri Hartati berjudul pendekatan kualitatif untuk menggali
“Effects of Argument, Need for Cognition sikap masyarakat tentang cacad mental.
(NC) and Issue Involvement to the Jumlah subjek 20 orang yang terdiri atas
Attitude toward a Messsage Given.” profesional, orang kebanyakan, dan
Ketika membaca judul tersebut saya penderita cacad itu sendiri. Tidak dirinci
sudah bangga dulu, wah sejawat saya jumlah subjek untuk masing-masing
sudah mulai menulis dalam bahasa kelompok. Pengumpulan data
Inggris. Ternyata isinya ditulis dalam menggunakan wawancara semi
bahasa Indonesia. Saya tidak tahu terstruktur ditambah data demografik.
mengapa judul ditulis dalam bahasa Khusus untuk penderita cacad mental
Inggris bukan dalam bahasa Indonesia. wawancara dilakukan dengan cerita.
Apakah ini kesalahan redaksi atau Unit analisis kasus adalah cacad mental
aslinya memang demikian. Hartati yang oleh penulisnya disebut disabilitas
melakukan eksperimen dalam penelitian mental. Hasil berupa alur representasi
ini. Delapan puluh mahasiswa baru sosial dari kelompok subjek tersebut.
dikelompokkan menjadi dua Yang saya kurang jelas yaitu cara
berdasarkan skor NC tinggi dan rendah. menggambarkan alur proses
Masing-masing kelompok terdiri atas 40 representasi. Penulis memang telah
orang. Secara random mereka menyebutkan bahwa data verbal
memperoleh perlakuan komunikasi dianalisis secara tematik. Disebutkan
persuasi dan keterlibatan terhadap isu pula bahwa dia menggunakan program
yang berupa naskah tertulis tentang analisis data kualitataif dengan
diberlakukannya ujian komprehensif ATLAS.ti.4.2. Tidak terlalu jelas bagi saya
calon sarjana psikologi. Setelah itu bagaimana proses analisis data verbatim

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 9

dengan program tersebut, sehingga Error of Approximation (RMSEA). Semua


menghasilkan pemetaan sistem kecanggihan statistik ini dapat
pengetahuan dan alur poses digunakan untuk menentukan apakah
representasi. Alangkah baiknya kalau model yang dikemukakan cocok dengan
proses analisis data diuraikan lebih rinci data empirik. Hasil penelitian yang
sehingga pembaca dapat belajar dari situ ditulis Helly membuka kesempatan
dan dapat mengacu untuk penelitian orang lain belajar tentang metode baru
serupa. dalam analisis data kuantitatif.
Helly P. Soetjipto menguji validitas Dua tulisan dalam Jurnal Psikologi
konstrak kriteria kecanduan internet. terbitan bulan Desember 2005 masih
Tujuan penulisan ini yaitu mengkaji seperti umumnya penelitian psikologi
kembali kriteria yang ditulis oleh Beard yang menggunakan kuesioner dalam
dan Wolf, meskipun dalam abstrak pengumpulan datanya. Hasilnya juga
ditulis mengkaji konsepYoung yang untuk mendukung hipotesis tentang
seolah-olah ahli ini meneliti di hubungan antara ubahan kriterium dan
Yogyakarta. Helly sangat jelas dalam prediktor. Iis Ardhianita dan Budi
menggambarkan proses analisis data Andayani menulis tentang kepuasan
yang diperoleh dari skripsi mahasiswa. pernikahan berdasarkan berpacaran
Penulis menggunakan lima aitem dari 20 atau tidak. Wagimo dan Djamaludin
aitem yang menggambarkan 5 kriteria Ancok meneliti kepemimpinan dan
utama kecanduan dan dua aitem sesuai motivasi bawahan di kalangan militer.
dengan 1 kriterium tambahan. Analisis Khususnya penelian mereka ini tentang
faktor konfirmatori dilakukan dengan kepemimpinan transformasional dan
menggunakan Structural Equation transaksional dan motivasi kerja.
Modeling (SEM) dengan piranti lunak Dari artikel yang ditulis dalam jurnal
AMOS 4.01. Penelitian ini akan terakhir ini terlihat adanya pembaruan
mencocokkan model konstruk kecandian dalam metode pengumpulan dan analisis
internet dengan prosedur estimasi data. Terutama tulisan Prakoso
kecocokan maksimum. Kriteria yang mengenalkan teori representasi sosial
digunakan yaitu nilai Chi Square dan Moscovici berikut penyajian hasilnya.
kriteria tambahan dengan Goodness of Hartati mengenalkan eksperimen dengan
Fit Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit pembedaan naskah sebagai ubahan
(AGFI), Normed Fit Index (NFI), dan bebas. Soetjipto mengenalkan
comparative Fit Index (CFI). Selain itu penggunaan analisis kecocokan model
juga ada indeks lain yang digunakan dengan SEM dan piranto lunak AMOS.
untuk melihat keberbedaan model
dengan data yaitu Root Mean-square
Residuals (RMR) dan Root Mean Square

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


10 Johana E. Prawitasari

Perbandingan Anima, Jurnal Pencitraan otak sekarang ini sudah


Psikologi, dan Jurnal APA menjadi kecenderungan penelitian
Dari tulisan yang ada di dua sampel perilaku. Bulan Desember 2005 yang lalu,
jurnal terakreditasi oleh Dikti Diknas saya sempat mampir ke University of
tersebut, terlihat adanya usaha untuk Oregon (UO) menemui sahabat lama,
mengembangkan psikologi Indonesia. Profesor Norman D. Sundberg dan
Penelitian dengan gaya khas psikologi isterinya Donna. Mereka sudah berumur
UGM yaitu dengan menyebar skala lebih dari 80 tahun dan masih jalan-jalan
pengukuran masih populer. Penelitian ke mana mereka suka. Meskipun
eksperimen mulai dikembangkan sekarang mereka membatasi perjalannya
terutama untuk intervensi perilaku paling jauh ke Amerika Selatan saja. Ke
tertentu apakah itu untuk kasus yang Asia mereka sudah enggan karena
sudah mengalami gangguan ataupun jauhnya. Terakhir mereka melakukan
sebagai prevensi. Ada juga usaha perjalanan ke Thailand di tahun 2002 dan
mengembangkan asesmen dan penelitian saya menyusul ke sana. Seperti biasa
kualitatif dengan analisis kasus ataupun saya juga selalu mampir ke UO apabila
menggunakan penelitian tindakan. ada kesempatan pergi ke Canada atau
Dalam terbitan relatif baru, Jurnal USA. Di UO sudah ada gedung tersendiri
Psikologi terbitan Juni 2005, mulai yang berisi MRI dengan segala macam
menyajikan hasil penelitian dengan program komputer untuk melihat
pendekatan kualitatif apakah itu berupa aktivitas otak ketika mengerjakan tugas
studi kasus ataupun fenomenologis. Dari tertentu. Ketika itu teknisinya
sini terlihat bahwa kemajuan dalam menyebutkan bahwa mereka senang
penelitian dapat terlihat jelas. Hanya sekali menggunakan alat ini tanpa
saja belum ada tema penelitian tertentu pengawasan doktor medis. Mereka punya
yang dapat dijadikan unggulan untuk kebebasan untuk menggunakannya
masing-masing lembaga. Kalau psikologi dalam berbagai eksperimen perilaku.
Indonesia ingin berkembang, sebaiknya Alat dan gedung merupakan sumbangan
kita mengikuti perkembangan mutakhir orang kaya alumnus UO. Sering kali saya
dengan membaca berbagai penelitian merasa iri bila melihat itu. Kapan orang
yang telah diterbitkan di jurnal kaya alumni kita menyumbang
internasional atau paling tidak terbitan laboratorium berikut peralatan teknologi
APA. Dari sini dapat terlihat betapa mutakhir untuk kemajuan ilmu perilaku
maju penelitian ilmu perilaku di negara di negeri kita ini?
tersebut dengan menggunakan teknologi Demikian juga program statistik
mutakhir seperti Magnetic Resonance telah banyak dikembangkan di Amerika
Imaging (MRI) ataupun program Serikat sehingga memudahkan analisis
komputer untuk eksperimen. dengan data yang kompleks sekalipun.

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 11

Contohnya yaitu hierarchical linear mempertanyakan kecemasan yang


modeling (HLM) untuk melihat asosiasi mungkin muncul karena pemutusan
antara satu variabel dengan variabel hubungan kerja. Koentjoro menulis
lainnya ( Impett, Gable, & Peplau, 2005). tentang pekerja sosial. Buletin diakhiri
Ada lagi yang disebut means and dengan tulisan Sri Kurnianingsih
covariance structure analysis (MACS) tentang pelecehan seksual pada
yang belum banyak digunakan di jurnal perempuan di tempat kerja. Dari tulisan
Indonesia yang saya baca. Menurut Tsai, di buletin ini, ada dua tulisan yang
Knutson, & Fung (2006) MACS digunakan mengenalkan psikologi di manca negara
untuk menguji kesetaraan tingkatan test dan pengenalan disiplin lain. Psikologi
yang berbeda dengan membandingkan evolusioner merupakan pengenalan
kesesuaian model yang telah konsep baru dalam mengkaji perilaku.
dikelompokkan. Di Jurnal Psikologi Dua tulisan lainnya mempersoalkan
Desember 2005, Helly P. Soetjipto telah kondisi psikologis karena tekanan dari
menulis tentang penggunaan analisis luar dirinya yaitu penghentian
statistik yang relatif baru yaitu untuk hubungan kerja dan pelecehan. Tulisan
melihat kecocokan model dengan data yang ada di buletin kali ini belum
empirik untuk membuktikan validitas menggambarkan arah pengembangan
konstrak kriteria kecanduan internet psikologi di Indonesia.
dengan SEM dan piranti lunak AMOS.
Buletin Psikologi Juni dan Desember
Buletin Psikologi Desember 2003 2005
Dari penelitian empiris yang Buletin terbitan Juni dan Desember
diterbitkan di jurnal, mari kita simak 2005 menyoroti berbagai konsep teoritis.
pemikiran konseptual yang diterbitkan Seperti biasanya Dicky Hastjarjo
di buletin psikologi kita. Pada Buletin mengkaji teori yang ada. Dalam
Psikologi terbitan Desember 2003 ada 5 penerbitan Juni 2005, Dicky menyajikan
tulisan yang menarik untuk dikaji. state of the arts cara belajar Pavlovian.
Sutarimah Ampuni menulis tentang Menurut penulis ini cara belajar klasik
Psikologi di Australia. Tulisan ini dapat yang diciptakan oleh Pavlov, ahli fisiologi
saya jadikan acuan untuk Rusia berkembang pesat dalam teori
membandingkan kurikulum kita dengan maupun terapannya akhir-akhir ini.
kurikulum di negara jiran tersebut. Penulis ini menyimpulkan bahwa
Tulisan Dicky Hastjarjo mengenalkan berbagai macam pembaruan eksperimen
kita pada psikologi evolusioner, yang dan terapan hasil eksperimen tentang
menggunakan pengetahuan dan prinsip cara belajar klasik ini telah
biologi untuk menerangkan isi pikiran dikembangkan orang lain. Terapannya
manusia. Haryanto F. Rosyid antara lain terapi fobia, psikologi iklan,

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


12 Johana E. Prawitasari

parafilia atau penyimpangan perilaku Dalam Buletin bulan Desember 2005,


seksual, pengatasan efek samping sudah ada tulisan dalam bahasa Inggris.
kemoterapi, reaksi kekebalan tubuh, dan Seperti juga pada Anima, tulisan ini
belajar asosiatif. awalnya disajikan dalam konferensi
Kajian lain dilakukan oleh Didik internasional. Achmad Sobirin, Al Husin,
Agus SP tentang psikologi lingkungan. dan Trias Setiawati menulis tentang
Agus menulis tentang bencana yang “The Human Side of Organizational
berasal dari alam, buatan manusia alias Restructuring.” Mereka mengkaji tentang
teknologi, adanya racun dan polusi udara perubahan bentuk organisasi melalui
karena ulah manusia. Penulis lain yaitu kasus organisasi perguruan tinggi
Saifuddin Azwar seperti biasanya mereka sendiri yaitu Universitas Islam
menulis kajian tentang statistik yaitu Indonesia. Kesimpulan yang mereka
pengambilan kesimpulan dan keputusan ambil yaitu perubahan organisasi akibat
menolak atau menerima hipotesis nihil. restrukturisasi memang menakutkan,
Ini menjadi dasar apakah hubungan, kacau, dan membutuhkan kerja keras
perbedaan, atau pengaruh ubahan bebas semua pihak. Merancang kembali bukan
terhadap ubahan terikat bermakna atau hanya kerja ilmiah tetapi lebih sebagai
sangat bermakna. Apakah kesimpulan seni dan penuh politik.
itu ada bedanya. Azwar menyebutkan Dalam terbitan kali ini Dicky
bahwa tidak perlu membedakan itu. Hastjarjo menyajikan tentang kesadaran
Cukup menyimpulkan bermakna atau consciousness. Dicky menyajikan
(signifikan) atau tidak hubungan, pengertian tentang kesadaran, teori
perbedaan, atau pengaruh tersebut. kesadaran, dan gambaran kesadaran
Selain Azwar dan Agus, Fathul berdasarkan perspektif orang pertama
Himam dan Bagus Riyono keduanya dan orang ketiga. Perspektif orang
menulis tentang psikologi industri dan pertama digunakan ketika subjek
organisasi. Yang pertama tentang menceritakan pengalaman mengenai
kepemimpinan dan yang kedua tentang kesadarannya. Sedangkan perspektif
motivasi. Keduanya belum orang ketiga yaitu gambaran
menggunakan istilahnya sendiri dalam pengalaman tersebut diuraikan oleh
menyebutkan gejala yang dikaji. Fathul seorang ahli dalam fenomena yang
tetap menggunakan istilah “situated sedang dikaji. Psikologi lebih sering
learning” yang kemungkinan besar menggunakan perspektif orang ketiga
susah diterjemahkan ke dalam bahasa berdasarkan hasil asesmen yang
Indonesia. Demikian juga Bagus memberi dilakukannya.
judul “The Unifying Theory of Yang nampaknya sesuai dengan
Motivation”, meskipun isinya ditulis judul tulisan ini yaitu tulisan Sutarimah
dalam bahasa Indonesia. Ampuni tentang konseling peka budaya.

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 13

Dalam artikelnya, Ampuni menyebutkan mengaitkan gejala ketidakberdayaan


pendekatan yang mengaitkan ekonomis dan lemahnya daya saing
penyembuhan psikologis dengan masyarakat dengan munculnya penyakit
spiritualitas terutama nilai-nilai agama menular. Saran yang diberikan
Islam. Dalam kesimpulannya Ampuni khususnya untuk penyakit polio yaitu
menyebutkan tiga tingkatan bila ingin kebijakan pemerintah untuk mengatur
menerapkan konseling dan psikoterapi dampak kapitalisme pada pelayanan
di budaya yang berbeda dengan negara kesehatan. Selain itu berbagai sumber
maju yaitu penyesuaian teknis, data sosial, ekonomi, dan psikologis
modifikasi teori, dan reorientasi filosofis. dalam populasi dapat digunakan untuk
Disebutkan bahwa untuk orang landasan kebijakan tersebut.
Indonesia lebih baik menggunakan
teknik yang mengarahkan, menuju pada Keunggulan Lembaga?
keseimbangan antar manusia, dan Terlihat dari terbitan di jurnal
menggabungkannya dengan dimensi maupun buletin, yang saya kaji tersebut,
agama dan spiritualitas. Perlu juga belum ada keunggulan khusus dari
diperhatikan formulasi kembali tentang berbagai lembaga. Memang ada
berbagai teori psikologi untuk kecenderungan untuk menyajikan hasil
disesuaikan dengan klien yang dihadapi. penelitian kualitatif, sehingga
Filosofi tentang arti dan tujuan terapi mahasiswa juga akhir-akhir ini ingin
berikut tujuan hidup perlu disesuaikan menggunakannya dengan alasan mereka
juga. Ampuni menulis gagasannya enggan menggunakan statistik. Saya
dalam bahasa Inggris. khawatir bahwa mahasiswa salah
Kajian terakhir dalam Buletin tangkap akan metode kualitatif ini.
Psikologi terbitan Desember 2005 yaitu Seolah-olah metode ini lebih mudah
tentang psikologi kesehatan yang ditulis daripada analisis statistik. Bagi saya,
oleh Ima Sri Rahmani, yang saat ini penggunaan metode kualitatif
sedang mengambil program pasca membutuhkan kesabaran, ketelitian,
sarjana psikologi di UGM. Ia kreativitas dalam memilah-milah dan
menganalisis aspek sosial psikologis memaknai data yang sebagian besar
perkembangan dan penanganan berupa pernyataan dari sumber data.
penyakit menular. Dengan lengkap ia Sedangkan bila kita menggunakan
terutama mengkaji penyebaran virus metode kuantitatif, kita tinggal
polio di Sukabumi. Secara spekulatif memasukkan data yang berupa angka ke
dengan argumentasinya ia menyarankan komputer dan program statistik yang
untuk menggunakan kajian kita pilih akan menyajikan analisisnya
epidemiologis dalam menangani relatif lebih seksama. Sering juga terjadi
maupun mencegah penyakit menular. Ia mahasiswa mengaku menggunakan

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


14 Johana E. Prawitasari

pendekatan kualitatif tetapi cara akhir-akhir ini diiklankan buku


berpikirnya masih kuantitatif, sehingga pegangan penggolongan tentang
hasilnyapun berupa hubungan, kekuatan karakter dan kebaikan. Juga
perbedaan, atau pengaruh ubahan bebas ada buku tentang psikologi kekuatan
terhadap ubahan gantung. manusia, asesmen psikologi positif, dan
Sering kali saya juga bertanya- pertumbuhan yaitu psikologi positif dan
tanya mengapa pendekatan perilakuan kehidupan yang mengenakkan. Buku
justru jarang digunakan di sini padahal terbaru juga menawarkan psikologi
kita memperlajari perilaku manusia dan terapan dengan judul manajemen nyeri,
binatang (yang jarang dilakukan). polisi sebagai pemecah masalah, terapi
Menurut saya justru pendekatan kenyataan maya untuk gangguan
perilakuan dapat mengantarai kecemasan, menjadi orang tua anak
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. dengan ADHD, dan psikologi kesehatan
Rancangan kasus tunggal jarang sekali klinis di pelayanan primer untuk saran
digunakan meskipun sudah saya praktis berikut pedoman keberhasilan
antarkan dalam kuliah-kuliah saya. bekerjasama. Juga masih banyak lagi
Hanya beberapa mahasiswa saja tertarik buku yang perlu dibeli kalau punya
menggunakannya. Kita terlalu biasa uang, seperti tentang mati dan hidup,
menggunakan analisis antar kelompok bunuh diri, hak untuk mati dan bunuh
daripada dalam kelompok atau antar diri dengan bantuan, dan buku pegangan
subjek daripada dalam subjek. Dengan tentang penelitian masa berkabung.
demikian nampaknya kita sebetulnya
sudah berat sebelah dalam APA Monitor September 2004
menggunakan metode maupun Saya tidak akan secara detil
analisisnya. Kita lebih suka menyebar menyajikan semua tapi akan saya
kuesioner untuk 100 orang dalam satu kutipkan beberapa perkembangan yang
waktu daripada melakukan pengamatan menurut saya menarik untuk
pada 1 orang tapi 100 kali dalam waktu dibicarakan. Philip Zimbardo, Presiden
yang berbeda-beda. APA tahun 2002 dan seorang profesor
emeritus dari Sanford University, baru
Psikologi Mutakhir di Negara Maju saja membuka kancah internet untuk
Seperti biasanya Monitor on mereka yang ingin tahu penerapan
Psychology terbitan APA bulan psikologi untuk kehidupan sehari-hari.
September 2004 juga melaporkan Semua tindakan yang tertera di situ
berbagai cabang psikologi sebagai ilmu berdasarkan hasil penelitian sehingga
pegetahuan dan terapan. Selain itu ada dapat dipertanggungjawabkan
juga iklan berbagai buku baru yang keabsahannya. Yang juga menarik yaitu
sangat menarik untuk dibeli.Antara lain lokakarya tentang intuisi dalam

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 15

kepolisian yang telah diselenggarakan di Di majalah bulanan APA untuk


Marymount University di Arlington, anggotanya itu, ada juga artikel tentang
Virginia tangga 22-23 Juni 2004. psikologi lingkungan. Misalnya ada
Lokakarya ini deselenggarakan atas artikel tentang perlakuan terhadap air
kerjasama the National Institute of minum. Di negara maju air biasanya
Justice, the FBI’s behavioral science unit, dapat diminum langsung dari kran.
dan APA. Diskusi diselenggarakan untuk Banyak orang tidak setuju akan
mengembangkan agenda penelitian penggunaan air kotor sebagai sumber air
sebagai pedoman untuk pendanaan minum meskipun telah diberi perlakuan
penelitian tentang pengaruh intuisi tertentu dengan bahan kimia. Ditemukan
dalam penegakan hukum. di masa bahwa mereka yang tidak setuju
datang. menunjukkan barier mental untuk
Dari artikel tersebut, terlihat betapa menerima penggunaan kembali air kotor
sudah maju psikologi di Amerika dalam untuk diminum setelah dimurnikan.
bidang penegakan hukum. Kapan kita Mereka lupa bahwa banyak hal
mulai terlibat di setiap kebijakan? Dalam merupakan sumber kontaminasi, seperti
lokakarya itu juga disebutkan bahwa dudukan toilet. Selain tentang air, ada
kemampuan manusia yang satu ini artikel tentang penanggulangan
memang masih belum banyak diteliti. kebakaran. Psikolog meneliti perilaku
Intuisi belum dapat diberi batasan yang manusia di saat gawat darurat. Mereka
jelas meskipun diakui keberadaannya. meneliti perilaku evakuasi. Ditemukan
Dapat disebutkan bahwa intuisi bahwa ternyata orang ingin mencari
merupakan pola pengenalan kembali tahu lebih dahulu apa yang terjadi
yang rumit. Hanya saja sering terjadi daripada langsung menuju pintu keluar.
harapan mengaburkan intuisi. Misalnya, Padahal insinyur keamanan api percaya
kita merasa yakin bahwa usulan bahwa seberapa cepat orang
penelitian kita akan didanai. Pada mengosongkan gedung tergantung
kenyataannya usulan tersebut tidak utamanya pada kemampuan fisik, lokasi
didanai. Atau kita membuat acara gratis jalan keluar terdekat, dan perilaku api.
dengan rasa pasti banyak pengunjung. Ada juga artikel tentang neuro-
Pada kenyataannya tidak banyak ergonomics untuk meningkatkan
pengunjung datang. Pada orang yang keamanan kerja dan tugas sehari-hari
sedang tertarik pada lawan jenis, ia seperti menyopir lebih aman. Di sini
merasa punya intuisi bahwa orang yang terlihat betapa psikologi merambah ke
menarik itu memberikan perhatian semua lini kehidupan manusia.
khusus. Padahal senyatanya orang itu Hebatnya semua berdasarkan hasil
ramah pada hampir setiap orang. penelitian.

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


16 Johana E. Prawitasari

Meskipun Amerika Serikat hasilnya di pertemuan masyarakat


merupakan negara demokrasi, baru lima ilmiah yang bergabung dalam organisasi
puluhan tahun yang lalu sekolah umum profesi.
untuk semua ras dibuka. Dulunya Masih banyak artikel menarik yang
sekolah umum tidak terbuka untuk ras kalau saya sajikan di sini akan memakan
kulit hitam. Lebih dari lima puluh tahun tempat terlalu banyak. Misalnya ada
yang lalu ada satu keluarga kulit hitam artikel tentang peran ilmuwan perilaku
yang mengajukan ke Mahkamah Agung dalam kesehatan masyarakat baik untuk
Amerika tentang ini yang disebut Brown prevensi maupun promosi kesehatan,
v. Board of Education. Keluarga ini dan ancaman teroris. Ada juga artikel
menyekolahkan anaknya di sekolah tentang perkawinan dan kesejahteraan
terdekat rumahnya yang semua hidup. Membuat konsep kembali
muridnya berkulit putih. Kalau anak ini pengampuan anak ketika orang tuanya
harus bersekolah di sekolah segregasi bercerai juga diungkapkan di situ.
kulit hitam di Topeka, maka ia harus Psikolog Indian kembali ke sukunya
berjalan hampir dua km, padahal ada untuk mengabdi di sana dilaporkan pula
sekolah yang beberapa blok saja dari di majalah itu.. Proses menua dan
rumahnya. Di tahun 1951 keluarga trauma dibicarakan pula di situ. Itu baru
Brown menentang eksklusi anaknya dari sebagian artikel yang ditulis di situ. Ada
sekolah putih dan kasus itu sampai ke lagi artikel tentang advokasi untuk
Mahkamah Agung. Department of proses menua dan pendidikan, kode etik
Psychology, University of Kansas dst. Lain-lain seperti iklan konferensi di
menyelenggarakan konferensi tentang Amerika ataupun negera lain ataupun
itu dengan judul: “Fifty years after Brown iklan membuka peluang kerja akademik
v. Board of Education: Social dan profesional juga selalu ada di
psychological research applied to the majalah itu. Sangat menarik juga yaitu
problems of racism and discrimination.” pelatihan lintas budaya yang telah
Society for the Psychological Study of dilakukan selama 30 tahun di
Social Issues (SPSSI) memberikan universitas Boston.
inspirasi tema “From desegregation to
diversity” untuk konvensi dua APA Monitor April 2006
tahunannya yang ke 5. Selanjutnya Pada Monitor on Psychology
Monitor melaporkan apa yang terbitan APA bulan April 2006, laporan
dibicarakan tentang warisan Brown utama yang diangkat yaitu tentang gosip
dalam konvensi tersebut. Terlihat di sini yang tidak selalu negatif tapi juga dinilai
bahwa psikolog Amerika berperan positif. Gosip, atau membicarakan orang
penting dalam ranah kebijakan publik lain ketika ia tidak ada di situ, akan
melalui penelitian dan penyajian meningkatakan keterikatan sosial

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 17

menurut berbagai penelitian yang telah pribadi. Dunbar mengulang


diterbitkan. Berbeda dengan rumor yang penelitiannya tersebut di berbagai
bersifat spekulatif, gosip biasanya lokasi. Secara ajeg dia menemukan
berdasarkan fakta. Selain gosip dapat bahwa 65 persen pembicaraan mengenai
mencelakai orang lain, dari segi positif topik sosial yang disebutnya sebagai
gosip dapat mempererat keterikatan gosip dengan sedikit variasi dari segi
kelompok sosial, dan juga merupakan umur. Dunbar menyimpulkan bahwa
alat berharga yang membuat orang pertukaran informasi sosial
belajar peraturan tentang dunia sosial kemungkinan merupakan satu fungsi
mereka. Akan saya kutipkan beberapa primer bahasa. Jadi katanya bahasa
penemuan tentang gosip berikut ini. berevolusi untuk tujuan sosial, tidak
Menurut Dr. Robin Dunbar profesor hanya menebarkan informasi teknis
psikologi dari Universitas Liverpool, seperti bagaimana cara kita pergi dari
gosip merupakan versi manusia tentang kota New York ke Washington D.C..
“social grooming” yaitu perilaku biasa Pengetahuan tentang dunia sosial punya
di antara primata sosial lainnya di mana tujuan yang lebih mendalam. Katanya
seorang kera mengelus bulu dan lagi bahwa tidak hanya fakta bahwa saya
mengambil kutu dari bulu kera lain melihat Jimmy mencium Penelope, tapi
untuk memperkuat ikatan kelompok. bagaimana peristiwa itu berkaitan
Pada manusia gosip membantu kita dengan saya dan kelompok.
mengembangkan hubungan terpercaya Selain itu psikolog Dr. Sarah Wert
dan mengangkat ikatan sosial. Ia telah yang sedang menjadi dosen tamu di
menulis tentang “Grooming, Gossip, and Trinity Colllege dan rekanan peneliti di
the Evolution of Language” yang Universitas Yale, menyebutkan bahwa
diterbitkan oleh Harvard Unviersity gosip merupakan sumber yang tidak
Press di tahun 1998. Dalam Human akan habis dalam percakapan dengan
Nature (Vol. 8, No. 3, halaman 231-246), orang lain. Kajiannya tentang gosip yang
Dunbar melaporkan hasil beberapa diterbitkan di Review of General
penelitiannya tentang percakapan orang Psychology (Vo. 8, No. 2, halaman 122-
di tempat umum seperti pertokoan di 137) menguraikan bahwa gosip meliputi
mal. Pengamat membuat klasifikasi beberapa bentuk perbandingan sosial.
percakapan menjadi kategori luas seperti Dalam artikelnya tersebut Wert
politik, olah raga, informasi teknologi mencatat bahwa membandingkan diri
dan pertukaran sosial. Kategori sosial dengan orang yang kurang terampil atau
meliputi semua yang berkaitan dengan orang dengan status sosial lebih rendah
kegiatan sosial secara eksplisit, dapat meningkatkan harga diri. Di
hubungan antar pribadi dan rasa samping itu membuat gosip tentang
menyukai dan tak menyukai secara orang yang tinggi statusnya, apakah itu

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


18 Johana E. Prawitasari

pimpinan atau selebriti, dapat pedoman melalui gosip. Profesor ini


membantu kita memperoleh informasi menerbitkan penelitiannya dalam
yang akan membantu kita besaing Review of General Psychology (Vol. 8, No.
dengan mereka dari status lebih tinggi 2, halaman 111-121). Mahasiswa
sekaligus juga merendahkan mereka. menggunakan gosip untuk mempelajari
Ada lagi yang menyebut bahwa gosip kesalahan orang lain. Enampuluh empat
merupakan insting sosial. Dr. Frank persen dari 172 mahasiswa mengatakan
McAndrew seorang profesor di Knox bahwa mereka mempelajari sesuatu dari
College, mencatat bahwa orang lebih gosip, misalnya “Jangan lupa teman
banyak tertarik pada gosip tentang sejatimu,” dan “Perselingkuhan akan
sebayanya dan sama gender. Ia terungkap,” demikian juga yang khusus
menerbitkan penemuannya dalam seperti “Hanya karena seseorang
Journal of Applied Social Psychology mengatakan bahwa mereka memiliki
(Vol. 32, No. 1, halaman 1-20). Seperti juga gambaran tentang seseorang bukan
Wert, McAndrew menyebutkan bahwa berarti mereka memang demikian.” Bagi
kita mencari informasi tentang mereka mereka yang tidak memperoleh pelajaran
dengan status lebih tinggi daripada kita dari suatu cerita yang sering dilaporkan,
sekaligus memperhatikan mereka dari ini lebih disebabkan karena pesan yang
kalangan lebih rendah yang akan disampaikan oleh gosip adalah
menimbulkan ketakutan akan menyaingi sesuatu yang telah mereka ketahui
kita. Seperti juga pada kebersihan sosial sebelumnya.
simpanse, McAndrew menerangkan Seorang ahli antropologi Dr. Kevin
bahwa menyebarkan warta baik tentang Kniffin dari University of Medison, yang
teman kita dan warta merusak tentang juga mantan atlit dayung, menerbitkan
musuh kita dapat membuat kelompok penelitiannya tentang tim olah raga di
merasa enak, sekaligus juga menolong Human Nature (Vol 16, No. 3, halaman
mereka untuk membangun tujuan 278-292). Apabila ada satu pembolos
kelompok. Katanya gosip merupakan bergabung dalam tim, misalnya
pengikat penting. Dengan berbagi seseorang yang sering mangkir latihan,
informasi kita mengembangkan rasa maka orang itu akan mengganggu
percaya dan keakraban. kekompakan dan komitmen tim.
Dr. Ray Baumeister profesor Terutama kehadiran pembolos tersebut
psikologi dari Florida State University menantang norma sosial yang ada di
menyatakan bahwa khususnya gosis antara anggota tim. Ketika tim berangkat
membuat orang belajar norma sosial dan pagi-pagi untuk berlatih, mereka
mengarahkan mereka ketika norma membicarakan hal negatif tentang
tersebut berubah. Katanya lebih lanjut pembolos tersebut. Mereka kemudian
bahwa mahasiswapun memperoleh mulai membicarakan “pengorbanan

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 19

diri” anggota tim dan menyebutkan Development (Vol. 75, No. 1, halaman
peristiwa ketika kapten tim tetap ikut 147-163) tahun 2004.
lari-lari meskipun habis cedera. Ahli Gosip dapat menambah kedudukan
antropologi ini mencatat dan sosial anak karena, melalui pembicaraan
menganalisis gosip tim. Ia menemukan tentang seseorang yang tidak hadir,
bahwa cerita positif meliputi 20 persen penggosip membentuk persekutuan
dari pembicaraan di mobil dalam musim sosial kata Dr. Underwood. Bila
pertandingan dibandingkan dengan pembicaraan negatif, subjek gosip secara
sama sekali tidak ada di luar musim eksplisit tersingkirkan dari persekutuan
tanpa adanya pembolos. baru katanya lagi. Misalnya, sekelompok
Menurut Dr. Marion Underwood, anak laki-laki, yang bicara tentang
profesor psikologi di University of Texas seseorang yang akhir-akhir ini
di Dallas yang menulis buku “Social “cengeng”, membentuk kelompok yang
Aggression Among Girls” (Guilford tidak cengeng. Anak-anak yang lebih
Press, 2003), gosip merupakan cara strategis menyingkirkan anak lain dari
efektif untuk melontarkan agresi tanpa kelompok akan mampu menggosip
sangsi sosial. Gosip disebutya sebagai menuju ke puncak tangga sosial, kata Dr.
batas yang tidak jelas antara apa yang Cillesen. Orang dewasa akan
dapat diterima dan yang tidak dalam menggunakan strategi seperti itu juga,
norma sosial. Disebutkan juga anak-anak meskipun lebih samar, dan mempunyai
yang sehatpun terlibat melontarkan beberapa tujuan dengan kejadian gosip
gosip. Selain hampir mirip dengan tunggal, tambahnya.
pukulan, gosip yang ganas dapat Dari temuan penelitian tentang gosip
meningkatkan kedudukan sosial dengan tersebut terlihat di sini cara kita
biaya status lainnya menurut penelitian meliyankan orang lain. Penyebaran gosip
Dr. Antonius Cillesen dari University of di Indonesia lebih-lebih lagi karena kita
Connecticut. Ia mengikuti 905 anak yang jarang bicara apa adanya ketika kita
berumur 10-14 dengan meminta mereka dalam kelompok. Kita cenderung
tiap tahun untuk mengurutkan antar mengiyakan apa yang telah diputuskan
mereka mengenai ketersukaan, kelompok meskipun sebetulnya kita tidak
popularitas, dan agresi sosial. Anak- setuju. Akhirnya kita bicara di belakang,
anak yang dinilai sebagai agresif secara alasannya karena tidak enak
sosial yakni mereka, yang misalnya mempunyai pendapat yang berbeda
menyebar gosip tentang teman sebaya dari mayoritas. Tidak mengherankan bila
atau secara sengaja menyingkirkan anak dalam kelompok terbentuk pembebek
lain dalam permainan, menjadi populer. yang lebih suka gosip di belakang. Banyak
Hasil ini diterbitkan di Child juga dari kita secara strategis membuat

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


20 Johana E. Prawitasari

gosip untuk tujuan pencapaian di daerah terpencil untuk pasien pasca


kedudukan sosial yang lebih tinggi. strook dan yang merawatnya. Juga ada
Misalnya dalam pencalonan pejabat penggunaan teknologi baru bagi guru
struktural, mereka yang mengincar untuk pengajaran di kelas. Ada juga
jabatan tertentu entah untuk dirinya laporan tentang keterlibatan psikolog
sendiri atau pasangannya akan Amerika di negara yang rawan perang
menggunakan gosip untuk menjatuhkan saudara seperti Rwanda.
calon lainnya. Apalagi di Indonesia ini Dari tulisan di majalah APA tersebut,
banyak cara untuk meliyankan orang betapa maju penerapan dan ilmu
lain entah itu karena agama, ras, sekse, perilaku di Amerika Serikat. Semua
atau suku yang berbeda dengan terapan berdasarkan data empiris yang
mayoritas. Maka Dr. Donna Eder, seorang telah diterbitkan di jurnal. Selain itu juga
profesor sosiologi dari Indiana sudah banyak psikolog yang terlibat
University di Bloomington, untuk kebijakan publik, termasuk
menyarankan untuk bicara langsung berperan di negara lain yang sedang
dalam rapat ketika kita tidak setuju kacau. Psikolog Indonesia sebetulnya
dengan seseorang daripada harus juga terlibat di daerah konflik seperti
menghadapi seluruh kelompok yang Ambon dan Poso ataupun di daerah yang
bicara di belakang. Saran yang gampang terkena bencana alam tsunami di Aceh
diucapkan tapi susah kita lakukan. dan Nias. Akhur-akhir ini ketika Gunung
Masih banyak artikel menarik yang Merapi akan meletus, relawan psikologi
ditulis dalam APA Monitor terbitan April juga terlibat untuk meringakan
2006 antara lain tentang kesehatan yang penderitaan pengungsi. Sayangnya
menekankan hubungan jiwa dan raga. semua usaha itu gaungnya kurang jelas
Berkaitan dengan itu University of karena pengalaman mereka tidak ditulis
Missouri telah berinisiatif untuk dan diterbitkan.
mengembangkan kesejahteraan
paripurna yang bersifat multidisiplin. Psikologi Nusantara?
Sivitas akademika di universitas tersebut Mungkin terdengar latah psikologi
dapat menggunakan fasilitas kebugaran dengan nama itu karena sudah ada Bina
dengan murah. Demikian juga pelayanan Nusantara, Satria Nusantara, ataupun
kesehatan, seperti pengelolaan berat Taruna Nusantara. Maka saya tulis nama
tubuh, vaksinasi anak, pemeriksaan itu dengan tanda tanya. Saya tidak
awal kanker, X-rays, dan laboratorium terlalu yakin bahwa psikologi nusantara
klinik, untuk prevensi timbulnya akan berterima. Tapi apalah arti sebuah
penyakit tersedia untuk dimanfaatkan. nama kata William Shakespeare. Marilah
Selain itu ada juga artikel tentang kita bersama-sama menamai psikologi
telehealth yaitu penggunaan videophone yang berkembang di persada pertiwi ini

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 21

kalau memang ada. Bukankah jargon kaidah ilmiah yang dapat dipertanggung
yang dibuat, konsep yang dibangun, teori jawabkan sehingga dapat berterima di
yang disusun, dan model yang antara masyarakat ilmiah tidak hanya
dikembangkan perlu disetujui oleh di dalam negeri tetapi di dunia global
masyarakat ilmiah kita? Jadi sebetulnya pula. Dengan adanya kemajuan teknologi
kita tidak perlu ragu-ragu menyebutkan informasi, kita sebetulnya dapat
bahwa penelitian kita memang bersifat memenggal di tengah, sehingga kita
inovatif. Memang kita kalah dalam tidak perlu melalui tahap psikologi yang
perkembangan ilmu pengetahuan dialami oleh psikologi di Amerika atau
berikut terapannya di negara maju, lebih negara maju lainnya. Kita dapat
lagi ilmu perilaku. Kita seolah-olah mengembangkan apa yang kita punyai
hampir selalu menjadi konsumen tidak di sini untuk disumbangkan pada dunia
hanya dalam ilmu pengetahuan tetapi global.
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung pengembangan
Pendekatan inovatif jarang didanani psikologi nusantara ada dukungan dari
karena konsep yang terdengar asing ilmu filsafat dengan gagasan tentang
(catatan: ada usaha mengajukan dekonstruksi. Tokohnya adalah Jacques
penelitian interdisiplin untuk Derrida, orang Yahudi Perancis. A.
mengembangkan psikologi nusantara; Sudiadjo memberikan pengantar tentang
misalnya usulan tentang kepemimpinan ajaran Derrida in di majalah Basis
gamelan dengan sejawat dari ilmu terbitan November-Desember 2005.
kesehatan masyarakat berikut Derrida lahir tahun 1930 dan baru saja
mahasiswa pasca sarjana psikologi dan meninggal di tahun 2004. Di riwayat
kesehatan masyarakat, tapi ditolak.) hidup yang dikutip Sudiardjo tersebut
Apalagi untuk usulan dengan metode terlihat bahwa Derrida dua kali
kualitatif untuk menggali informasi mengalami kegagalan. Di tahun 1947 dia
awal, pendana belum terbuka untuk itu. gagal ujian sarjana muda dan tahun 1955
Mereka masih mengutamakan dia gagal ujian lisan di bidang psikologi.
pendekatan kuantitatif dengan kepastian Menurut Sudiardjo Derrida mulai
yang dapat diramalkan. Padahal terkenal ketika dia diundang di
sesungguhnya penelitian perilaku Universitas Johns Hopkins di Amrika
berasal dari data kualitatif yang Serikat di tahun 1966. dia mulai terkenal
dikuantifikasikan. dengan gagasannya tentang
Apabila kita lebih percaya diri dekonstruksi. A. Sumarwan di dalam
banyak kajian berdasarkan kearifan tuisannya menyebutkan bahwa
lokal dapat diangkat menjadi konsep “…dekonstruksi mewakili sebuah hasrat
perilaku orang kita sendiri. Kemudian dan cita-cita untuk membongkar
konsep tersebut dapat dibingkai dengan bangunan yang sudah mapan,

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


22 Johana E. Prawitasari

mempreteli sebuah konstruksi…” (hal. dalam IGD dan proses penelitian


16). Jadi ada baiknya kalau kita juga bersama lain (Prawitasari Hadiyono,
melakukan dekonstruksi terhadap 2001), saya sajikan di hadapan
kemapan teori-teori utama psikologi mahasiswa internasional di bidang
yang ditulis oleh ahli-ahli dari Eropa dan kesehatan di Universitas Oslo, Norwegia
Amerika. Mengapa kita tidak berani pada minggu ketiga September 2004.
untuk mengembangkan dan Apakah itu juga bagian dari psikologi
mengkonstruksikan psikologi nusantara? nusantara? Pembaca artikel ini yang akan
Terutama kita perlu berani untuk menjawab.
mengemukakan konstruksi psikologis Usaha untuk mengembangkan
berdasarkan pengalaman dan pemikiran psikologi nusantara sudah ada. Antara
orang Indonesia? Kita juga perlu berani lain Happy Sola Gracia (2004) meneliti
memilahkan antara konstruksi sosial dan “Isin” sebagai kontrol moral dan bentuk
melakukan dekonstruksi terhadap penyesuaian diri pada masyarakat Jawa.
kemapanan itu. Endang Ekowarni, Diana Rahmi
Saya baru tahu kalau Interactional Andriani, dan Andri Kushendarto (2004)
Group Discussion (IGD) yang kami meneliti pemahaman budi luhur pada
kembangkan untuk perubahan perilaku para abdi dalem keraton Yogyakarta.
petugas kesehatan mengurangi injeksi Kedua penelitian ini dibiayai oleh proyek
yang tidak rasional di tahun 1992 SP4 pengembangan jurusan Program
(Prawitasari Hadiyono, Suryawati, Studi Psikologi UGM. Proyek ini
Danu, Sunartono, dan Santoso, 1996) menggunakan kearifan lokal untuk
diulang dengan sukses di Kamboja, menerangkan perilaku orang di Jawa.
Pakistan, dan Tanzania (Hutin, 2004). Gracia menggunakan pendekatan
Kami datang di International Conference kualitatif, sedangkan Ekowarni,
on Improving Use of Medicine (ICIUM) ke Andriani, dan Kushendarto
2 di Chiang Mai, Thailand 30 Maret-2 menggunakan pendekatan kuantitatif.
April 2004. Memang IGD bukan psikologi Usaha ini diharapkan menyumbang
nusantara tapi prinsip ilmu perilaku pada psikologi nusantara.
yang diterapkan untuk perubahan Sebelumnya Nanik Prihartanti di
perilaku petugas kesehatan dalam Anima April 2003 telah menyumbang
penggunaan obat rasional di puskesmas pada psikologi nusantara. Dalam
telah diakui secara global. Terutama disertasi doktornya, Prihartanti meneliti
kerjasama berbagai ilmu dalam satu tentang kajian psikologis konsep rasa
wadah membuahkan hasil yang yang diciptakan oleh Suryomentaram.
signifikan untuk pengembangan Dalam disertasinya ia ingin
psikologi terapan yang berguna untuk menunjukkan bahwa ada konsep
bidang lain dan negara lain. Pengalaman pribumi yang dapat dikembangkan

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 23

sebagai model kesehatan mental positif. pendekatan etik dan emik, pendekatan
Sejak di program S2 Prihartanti telah etik berdasarkan teori yang ada dan emik
mulai melakukan penelitian tentang berdasarkan apa yang dipikirkan,
konsep rasa Suryomentaram. Ia dirasakan, dan dilakukan oleh subjek
menggunakannya untuk pemecahan yang diteliti) perilaku orang Indonesia
masalah yang tujuannya mengurangi dengan konsep Indonesia atau Jawa
gangguan penyesuaian diri. Dengan tepatnya. Seperti psikologi kita,
Karyani, Prihartanti (1998) meneliti mahasiswa di sana juga sangat
kompetensi sosial dengan menggunakan bertumpu pada analisis statistik, jarang
konsep rasa. Prihartanti (1999) telah yang menggunakan pendekatan
menulis tentang penggunaan olah rasa kualitatif kecuali mereka yang berasal
untuk mengembangkan kualitas dari program pedagogi. Selain
kepribadian. Meskipun nama saya ada Prihartanti, jauh sebelumnya Darmanto
di situ berikut dua pembimbing lainnya, Jatman telah menulis tentang konsep
apa yang tertulis itu betul-betul karya Suryamentaram untuk tesis S2-nya.
Prihartanti dalam disertasinya. Nama Ilmuwan dan budayawan ini dengan
saya di situ hanyalah nebeng. (Catatan: setia menggunakan konsep rasa
kalimat dalam alinea ini sebagian besar Suryamentaram untuk analisis perilaku
saya kutip dari tulisan saya untuk orang Indonesia (Jatman, 2003).
kongres HIMPSI di awal tahun 2004). Usaha ke arah psikologi nusantara
Apa yang telah ditulis Prihartanti telah dirintis. Sekarang tinggal
di Anima saya sajikan di hadapan masyarakat ilmiah kita apakah bersedia
mahasiswa University College of Boras, menerima itu. Apakah kita punya
Swedia ketika saya menjadi profesor keyakinan diri yang kuat untuk
tamu di pertengahan September dan menyebarluaskan psikologi nusantara
awal Oktober 2004. Jadi ketika ini menjadi unggulan kita dalam
Prihartanti menyebutkan bahwa persaingan dunia global? Untuk itu mari
psikologi yang dikembangkan itu untuk kita simak gagasan membangun
Indonesia saja, saya bantah karena orang kurikulum berdasarkan kearifan lokal
di luar Indonesia juga perlu belajar yang dapat dibawa ke dunia global. Kita
tentang itu. Salah satu mahasiswa pada juga perlu menengok kurikulum program
waktu itu berkomentar mengapa harus psikologi negara-negara jiran.
meneliti beberapa orang secara kualitatif Kurikulum dalam Pendidikan Psikologi
dulu, mengapa tidak langsung saja Kurikulum pendidikan S1 psikologi
menulis berdasarkan teori yang ada. yang ada sekarang ini sebaiknya ditinjau
Ketika itu saya jawab bahwa Prihartanti kembali. Supratiknya (2003) telah
ingin menggali dulu secara emik (catatan: menulis tentang model kurikulum
dalam psikologi lintas budaya ada berbasis kompetensi. Secara rinci ia

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


24 Johana E. Prawitasari

mengusulkan pendidikan psikologi Pada kompetensi asesmen kita berikan


menuju pada peran psikolog sebagai pengenalan dasar-dasar asesmen
penolong profesional baik untuk jenjang psikologis berbagai jenjang sistem dalam
S1, S2, maupun S3. Ia membuat matriks diri manusia sebagai sistem sel, organ,
kurikulum berdasarkan kompetensi organismik, dan di luar dirinya yaitu
umum, asesmen, intervensi, penelitian sistem keluarga, masyarakat, organisasi,
dan evaluasi, konsultasi dan pendidikan, dan dunia global, bukan
manajemen dan supervisi, dengan psikodiagnostik. Pada kompetensi
kompetensi utama dan pendukung. intervensi kita membekali dasar-dasar
Model kurikulum yang ditulis intervensi sesuai dengan asesmen di
Supratiknya ini membuka peluang untuk berbagai jenjang tersebut. Kita tidak
mengembangkan psikologi nusantara akan mengajari mahasiswa konseling
dengan metode kualitatif dan tinjauan atau psikoterapi tetapi intervensi yang
budaya. Ada hal yang kurang saya lebih makro sifatnya untuk menyiapkan
setujui yaitu seolah-olah semua lulusan bekerjasama dengan disiplin
mahasiswa akan digiring menjadi lain. Modifikasi metode dan teknik dalam
penolong profesional. Apakah semua psikoterapi dapat digunakan untuk
akan menjadi psikolog profesional? Saya sistem yang lebih luas tersebut. Untuk
lebih setuju bila kita membekali itu memang perlu terobosan dan
mahasiswa menjadi peneliti perilaku, keberanian. Kompetensi penelitian dan
sehingga kita menerjemahkan kurikulum evaluasi diberi bobot lebih supaya
berdasarkan kompetensi peneliti dan lulusan siap menjadi peneliti dan
atau perancang perubahan perilaku. perancang perubahan perilaku di
Jenjang S1 bersifat terminal sehingga manapun ia bekerja. Kompetensi
lulusan dapat langsung bekerja di mana konsultasi dan pendidikan, manajemen
saja dengan bekal keahlian sebagai dan supervisi dapat mengacu model
peneliti atau perancang. Peluang untuk Supratiknya.
mengembangkan psikologi nusantara Untuk mendasari kurikulum
akan terbuka lebar. tersebut, staf pengajar sebaiknya juga
Apabila kita akan mendidik lulusan mempunyai proyek penelitian sesuai
S1 menjadi peneliti perilaku atau dengan pengembangan psikologi
perancang, maka kompetensi yang nusantara, sehingga kita punya unggulan
diusulkan Supratiknya dapat digunakan yang dapat dipasarkan di dunia global.
tetapi isinya yang berbeda menuju pada Mahasiswa akan meneliti di bawah
kompetensi peneliti atau perancang supervisi masing-masing staf pengajar
perubahan perilaku, bukan penolong yang punya proyek tersebut. Hasil
profesional. Kompetensi umum sama penelitian dipublikasikan bersama di
yaitu pengenalan teori utama psikologi.

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 25

jurnal nasional dan internasional. perkembangan. Ilmu saraf kognitif sudah


Siapkah kita? diperkenalkan di jenjang S1.
Mari kita lihat sekilas kurikulum dari Universiti Malaysia Sarawak
negara jiran. Universitas Chulalongkorn menawarkan program profesi di jenjang
di Thailand nampaknya menyiapkan S1. Nampaknya universitas itu
lulusan psikologi sebagai ilmuwan. menawarkan program profesi psikologi
Terlihat yang diberikan berupa dasar- kognitif, pengembangan sumber daya
dasar teori psikologi dan terapan manusia, dan psikologi konseling.
psikologi di bidang arsitektur, bahasa, Program S1 psikologi kognitif
industri, dunia usaha, kedokteran, menyiapkan lulusan untuk menjadi
keluarga, komunikasi masa, lingkungan, perancang di berbagai bidang seperti
olah raga, pendidikan, perbedaan gender, teknologi informasi, industri, faktor
seni, dan masih banyak lagi. Selain itu manusia. Dua program lainnya
ada psikologi Ketimuran dan menyiapkan lulusan sebagai konsultan
perkembangan manusia, psikologi di berbagai bidang pekerjaan. Terlihat
budaya dari anak-anak sampai remaja, bahwa universitas ini menyiapkan
dan psikologi budha. Terlihat di dalam lulusannya sebagai spesialis dengan
kurikulum tersebut bahwa ilmuwan di kurikulum yang sangat khusus sesuai
universitas itu telah mengembangkan program yang ditawarkan.
psikologi sesuai dengan budaya dan Menurut Ampuni (2003) pendidikan
agama setempat. Tidak ada satupun psikologi di Australia menganut model
kuliah tentang psikodiagnostik. ilmuwan-praktisi. Jenjang S1
National University of Singapore menyiapkan lulusan sebagai ilmuwan
menawarkan major tunggal psikologi dan tahun ke empat untuk program
atau berbagi dengan major lain. Terlihat penghargaan. Nampaknya Singapore
universitas ini mengacu universitas di mempunyai sistem pendidikan yang
Inggris dalam sistem pembelajarannya sama dengan Australia yang berasal dari
yaitu dengan modul. Nampaknya Inggris. Tiga tahun pertama mahasiswa
universitas ini juga menyiapkan lulusan belajar tentang dasar-dasar teori
S1 sebagai ilmuwan meskipun ada psikologi dan tahun ke empat lebih pada
pengantar konseling dan khusus bagi penelitian. Untuk praktek psikologi
mereka yang ingin lulus dengan lulusan S1 harus magang pada psikolog
penghargaan ditawarkan psikotes dan senior. Mereka juga harus terdaftar
psikometri. Di sana juga ada dalam, menurut istilah Ampuni, “Dewan
laboratorium untuk masing-masing Registrasi.”
cabang psikologi seperti psikobiologi, Dari perbandingan dengan
psikologi kognitif, psikologi terapan, pendidikan psikologi di negara sekitar
psikologi sosial, dan psikologi kita, nampaknya kita belum jelas

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


26 Johana E. Prawitasari

menentukan apakah kita akan Tidak kalah pentingnya yaitu sebaiknya


menyiapkan lulusan S1 sebagai ilmuwan program studi S1 psikologi bersifat
atau praktisi. Universiti Malaysia terminal. Jadi, lulusan jenjang
Sarawak jelas menyiapkan lulusannya pendidikan S1 dapat langsung bekerja
sebagai praktisi di bidang tertentu pula tanpa harus melanjutkan ke pasca
yaitu terapan psikologi kognitif, sarjana. Dengan bekal sebagai peneliti,
pengembangan sumber daya manusia, mereka akan dapat bekerja di mana saja.
dan psikologi konseling. Lulusan Hasil penelitian mereka di berbagai
Universitas Chulalongkorn, Universitas bidang akan dapat diumpan balikkan lagi
Nasional Singapura menyiapkan lulusan ke fakultas, sehingga pengembangan
S1 sebagai ilmuwan. Pendidikan ilmu dapat terus berlanjut dari lapangan
psikologi di Australia menyiapkan ke pengujian di laboratorium.
lulusan S1 sebagai ilmuwan dan Pertanyaan kedua yaitu apakah kita
ditambah magang menjadi praktisi. ingin mendidik mahasiswa kita untuk
Penutup menjadi perancang perubahan perilaku?
Setelah melakukan provokasi Kurikulum akan lebih difokuskan pada
dengan judul dan penggunaan kearifan dasar-dasar teori psikologi, metodologi
lokal, saya akan memberikan berbagai penelitian, statistik, dasar-dasar
pertanyaan yang perlu kita pikirkan dan pengukuran perilaku berikut model
jawab bersama. Pertama, apakah kita perubahan perilaku apakah pada tataran
memang akan mengembangkan individu, kelompok, keluarga,
psikologi nusantara berdasarkan organisasi, dan masyarakat. Dengan
kearifan lokal? Kalau memang demikian demikian kita juga menyiapkan lulusan
sudah siapkan kita dengan berbagai kita siap bekerja di mana saja. Mereka
penelitian dan penulisan teoretis yang juga akan siap bekerjasama dengan
mendukung itu? Dari hasil penelitian disiplin lain.
dan kajian teoretis kita dapat Ketiga, pertanyaan saya yaitu
menjabarkan ke kurikulum. Atau apakah kita siap untuk meninggalkan
sebaiknya kita mendidik mahasiswa pola lama yaitu psikologi identik dengan
untuk lulus sebagai peneliti, sehingga psikotes? Asesmen psikologi tidak hanya
kurikulum juga disesuaikan dengan psikotes dan psikotes tidak hanya yang
tujuan itu. Kita dapat menggabungkan kita kenal itu saja. Banyak sekali psikotes
dasar-dasar teori psikologi, metodologi, yang telah dikembangkan terutama di
statistik, dan psikometrik untuk Amerika. Jadi kalau hanya mengajari
mendasari kemampuan lulusan sebagai mahasiswa tes yang itu-itu saja, kita
peneliti. Materi psikologi nusantara pasti telah ketinggalan jaman. Bukankah
menjadi kajian utama dan sebagai model lebih baik apabila kita memberikan
untuk pengembangan psikologi ke depan. dasar-dasar pengembangan kelompok

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 27

psikotes, sehingga mahasiswa tahu Afiatin, T. 2004. Pengaruh Program


konsep pembuatannya dengan landasan Kelompok “AJI” dalam Peningkatan
teori yang kuat pula. Harga Diri, Asertivitas, dan
Catatan akhir adalah kita perlu Pengetahuan Mengenai Napza
mengubah tujuan pendidikan psikologi untuk Prevensi Penyalahgunaan
terutama pada jenjang S1, karena selama Napza pada Remaja. Jurnal Psikologi,
ini nampaknya kita memberi bekal yang 1, 28-54.
terlalu luas tetapi kurang jelas arahnya.
Ampuni, S. 2003. Psikologi di Australia.
Untuk itu kita perlu melakukan banyak
Buletin Psikologi, XI, 2, 67-82.
penelitian berdasarkan kearifan lokal
supaya hasilnya dapat menjadi bahan Ampuni, S. 2005. Developing Culturally-
pengajaran dengan arah yang sudah Relevant Counseling in Indonesia.
lebih jelas, sekaligus dapat menjadi Buletin Psikologi, 13, 2, 91-103.
sumbangan bagi perkembangan ilmu Ardhianita, I. & Andayani, B. 2005.
pengetahuan di dunia global. Apakah itu Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari
akan dinamai psikologi nusantara atau Berpacaran dan Tidak Berpacaran.
lainnya, saya serahkan kepada pembaca. Jurnal Psikologi, 32, 2, 101-111.

Azwar, S. 2005. Signifikan atau Sangat


Daftar Pustaka Signifikan? Buletin Psikologi, 13, 1, 38-
44.
Agus, D.S.P. 2005. Bencana Alam, Bencana
Teknologi, Racun, dan Polusi Udara: Daams, B. & Hariandja, J. 2005. Do
Sebuah Tinjauan Psikologi Western Methods Work in South-
Lingkungan. Buletin Psikologi, 13, 1, East Asia? A Thought From the
18-37. Cross-Cultural Usability Testing of
A Food Processor in Indonesia and
Aditomo, A. & Retnowati, S. 2004.
the Netherlands. Anima, 20, 3, 236-
Perefeksionisme, Harga Diri, dan
242.
Kecenderungan Depresi pada
Remaja Akhir. Jurnal Psikologi, 1, 1- Dimyati. 2005. Kepercayaan Diri Atlet
15. PON DIY Menghadapi PON XVI di
Palembang. Jurnal Psikologi, 32, 1, 24-
Aditomo, A. 2005. Memotret Cara
33.
Berpikir dari Teori Mental Self-
Government: Sebuah Studi Validasi
Lintas Budaya. Anima, 20, 4, 380-
399.

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


28 Johana E. Prawitasari

Ekowarni, E., Andriani, D. R., & Himam, F. 2005. Situated Learning dan
Kushendarto, A. 2004. Pemahaman Strategi Transfer Kepemimpinan.
Sifat Budi Luhur pada Abdi Dalem Buletin Psikologi, 13, 1, 45-54.
Keraton Yogyakarta. Laporan
Himam, F. 2005. Absorbing the Wave of
Penelitian. Yogyakarta: Fakultas
Change: A Grounded Case Study in
Psikologi UGM.
Explaining Change Behavior in
Gracia, H. S. 2004. “Isin” Sebagai Kontrol Organization. Jurnal psikologi, 32, 1,
Moral dan Bentuk Penyesuaian 13-23.
Diri pada Masyarakat Jawa. Laporan
Hutin, Y. 2004. Impact of the Work of the
Penelitian. Yogyakarta: Proyek SP4
Safe Injection Global Network
Pengembangan Jurusan Program
(SIGN). Disajikan dalam Second
Studi Psikologi UGM.
International Conference on Improving
Hariandja, J. & Daams, B. 2005. Cross- Use of Medicines, March 30-April 2,
Cultural Usability Testing: Defining Early Bird Breakfast Session 1,
Cultural Differences in Product and Chiang Mai, Thailand.
User Needs Between Dutch and
Impett, E.A., Gable, S.L., & Peplau, A. 2005.
Indonesian Users. Anima, 20, 4, 303-
Giving Up and Giving In: The Costs
312.
and Benefits of Daily Sacrifice in
Hartati, S. 2005. Effects of Argument Intimate Relationships. Journal of
Quality, Need for Cognition and Personality and Social Psychology, 89,
Issue Involvement to the Attitude 3, 327-344.
Toward a Message Given Through
Jatman, D. 2003. Glenyengan Jawa Darmanto:
Persuasive Communication. Jurnal
Bilung kesasar. Semarang: LIMPAD.
Psikologi, 32, 2, 92-100.
Koentjoro. 2004. Pekerja Sosial: Moralitas
Hastjarjo, D. 2003. Mengenal Sepintas
dan Profesionalisme dalam
Psikologi Evolusioner. Buletin
Perspektif Keperilakuan. Buletin
Psikologi, XI, 2, 95-106.
Psikologi, XI, 2, 107-115.
Hastjarjo, D. 2005. Perkembangan
Kurnianingsih, S. 2004. Pelecehan Seksual
Mutakhir Kondisioning Pavlovian.
terhadap Perempuan di Tempat
Buletin Psikologi, 13, 1, 1-17.
Kerja. Buletin Psikologi, XI, 2, 116-129.
Hastjarjo, D. 2005. Sekilas Tentang
Kesadaran (consciousness). Buletin
Psikologi, 13, 2, 79-90.

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006


Psikologi Nusantara: Kesanakah Kita Menuju? 29

Melinda, T. & Zulkarnain. 2004. Budaya Prihartanti, N., Suryabrata, S.,


Perusahaan dan Persepsi Prawitasari, J. E., & Wibisana, K.
Pengembangan Karir pada 2003. Kualitas Kepribadian
Karyawan yang Bekerja di PT Ditinjau dari Konsep Rasa
Telekomunikasi Indonesia. Jurnal Suryomentaram dalam Perspektif
Psikologi, 1, 55-62. Psikologi. Anima, 18, 3, 229-247.

Nurhayati, S.R. & Sugiyanto. 2005. Purnamaningsih, E. H., Alsa, A., &
Atribusi Kekersan dalam Rumah Kumara, A.. 2004. Pengembangan
Tangga, Kesadaran terhadap Model Belajar Mengajar Mata
Kesetaraan Gender, dan Strategi Pelajaran IPS SD untuk
Menghadapi Masalah pada Mendukung Implementasi
Perempuan Korban ekerasan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
dalam Rumah Tangga. Jurnal Jurnal Psikologi, 1, 15-27.
Psikologi, 32, 1, 34-46.
Putri, A.U. & Himam, F. 2005. Ibu dan
Prawitasari Hadiyono, J.E. 2001. The Karir: Kajian Fenomenologi
Development of Transdisciplinary Terhadap Dual-Career Family. Jurnal
Approach in Drug Use Studies: Psikologi, 32, 47-60.
Indonesian Experience. Dalam N.
Rahmani, I.S. 2005. Analisis Sosial
Higginbotham, R. Briceno-Leon, &
Psikologis Perkembangan dan
N. Johnson (Eds.). Applying health
Penanganan Penyakit Menular.
social science: Best cases from the
Buletin Psikologi, 13, 2, 104-118.
developing world. London: Zed.
Riyono, B. 2005. The Unifying Theory of
Prakosa, P.W.B. 2005. Dimensi Sosial
Motivation. Buletin Psikologi, 13, 1,
Disabilitas Mental di Komunitas
55-64.
Semin, Yogyakarta. Sebuah
Pendekatan Representasi Sosial. Sobirin, A., Hasin, A., & Setiawati, T. 2005.
Jurnal Psikologi, 32, 2, 61-73. The Human Side of Organizational
Restructuring. Buletin Psikologi, 13,
Prihartanti, N., & Karyani, U. 1998.
2, 65-78.
Pemahaman Rasa untuk
Meningkatkan Kompetensi Sosial. Soetjipto, H.P. 2005. Pengujian Validitas
Kognisi, 2, 1, 58-71. Konstruk Kriteria Kecanduan
Internet. Jurnal Psikologi, 32, 2, 74-
Prihartanti, N. 1999. Pengembangan
91.
Kualitas Kepribadian Melalui Olah
Rasa. Anima, 59, 1266-1278.

Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006 ISSN : 0854-7108


30 Johana E. Prawitasari

Supratiknya, A. 2003. Kurikulum Sumber Acuan Lain:


Program Pendidikan Sarjana
Psikologi 2002. Suksma, 1, 2, 20-32. Anima April 2004
APA Monitor September 2004.
Supratiknya, A. 2005. Menjelaskan
APA Monitor April 2006.
Keberhasilan dan Kegagalan. Jurnal
Psikologi, 32, 1, 1-12. h t t p : / / w w w. f a s . n u s . e d u . s g / s w k /
psychology/index.htm
Tsai, J.L., Knutson, B., & Fung, H.H. 2006.
Cultural Variation in Affect h t t p : / / w w w. p s y. c h u l a . a c . t h /
Valuation. Journal of Personality and affairseng.htm
Social Psychology, 90, 2, 288-307.
http://www.unimas.my/faculties/fskpm/
Wagimo & Ancok, D. 2005. Hubungan academic_programme.htm
Kepemimpinan Tranformasional
Majalah Basis November-Desember
dan Transaksional dengan Motivasi
2005.
Bawahan di Militer. Jurnal Psikologi,
32, 2, 112-127.

Yau, J. K.Y. & Hayward, W.G. 2005. It’s


Small World After All: Western
usability guidelines predict
behavior of Chinese users of On-
Line Bookstore. Anima, 20, 3, 243-
252.

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 14 Nomor 1, Juni 2006

Anda mungkin juga menyukai