Anda di halaman 1dari 4

EPPS

(Edward Personal Preference Schedule)


Karakteristik dan Administrasi Tes EPPS dan Cara Skoring Tes EPPS

Karakteristik Tes EPPS

A. Ipsatif
Yaitu membandingkan orang yang satu dengan yang lain (skor yang
diperoleh subjek A tidak dapat dibandingkan dengan subyek B). Contoh : skor
subyek A 70, dan skor subyek B 70. Pada A bisa berarti tinggi, tapi pada B bisa
berarti tinggi sekali. Tergantung dari bagaimana range dari seluruh need pada
subyek tersebut. Jika subyek A memiliki range skor 20-70, maka skor 70 untuk
subyek A berarti tinggi. Jika subyek B memiliki range skor 3-90 maka pada
subyek B skor 70 tidak berarti tinggi. Maka kita hanya dapat membandingkan
skor antar need pada subyek yang sama. Tidak dapat digunakan dalam
penelitian kuantitatif. Kuantitatif masih mungkin, tetapi harus diinterprestasikan
terlebih dahulu.
B. Norma Persentil
Meskipun Edward mengatakan ipsatif, namun ia tidak dapat konsisten
karena yang ia gunakan adalah persentil. Dalam norma persentil, skor orang
yang satu akan dibandingkan dengan orang yang lain. Skor persentil yang
umum adalah 1-99.
C. Social Desirability
Yaitu kecenderungan seseorang untuk bertindak seperti yang diharapkan
orang lain. Untuk menanggulangi social desirability, dapat dilakukan
perhitungan konsistensi subyek dalam mengisi pernyataan. Adapun fungsi
konsistensi adalah jika skor konsistensi memenuhi batas minimal, maka tes
dapat diinterprestasi. Batas skor konsistensi untuk orang Indonesia adalah 9,
sedangkan orang Barat adalah 11.

Administrasi Tes EPPS


Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan soal EPPS, namun subyek di motivasi
untuk mengerjakan secepat-cepatnya kurang lebih 45 menit. Hal ini dilakukan
untuk menekan social desirability. Jika memberikan waktu seluas-luasnya, maka
subyek diberikan waktu berpikir lebih lama, sehingga akan memengaruhi jawaban
yang diberikan subyek. Sebelum tes berakhir, ada baiknya penguji meminta
subyek untuk mengecek kembali identitas dan jawaban supaya tidak ada soal
yang terlewat.

 Instruksi Tes EPPS


Pada halaman-halaman berikut, Anda akan membaca sejumlah pernyataan
mengenai berbagai hal yang mungkin menggambarkan diri Anda atau mungkin
juga tidak menggambarkan diri Anda, dan pernyataan-pernyataan tersebut
selalu disajikan berpasangan.
Perhatikan contoh dibawah ini:
A: Saya suka bebicara tentang diri saya dengan orang lain
B: Saya suka bekerja untuk suatu tujuan yang telah saya tentukan bagi diri
saya. Manakah dari dua pernyataan tersebut yang lebih menggambarkan diri
Anda?

Bila Anda lebih mirip pernyataan A, maka hendaknya Anda memilih


jawaban A. Tetapi bila Anda lebih mirip pernyataan B, maka hendaknya Anda
memilih jawaban B. Mungkin Anda mirip dengan pernyataan A dan B sekaligus
kedua-duanya. Dalam hal ini, Anda diminta untuk tetap memilih satu diantara
keduanya. Dan hendaknya Anda tetap memilih yang lebih mirip diri Anda.
Sekiranya Anda tidak mirip kedua-duanya, hendaklah Anda memilih yang tidak
terlalu jauh berbeda dengan gambaran diri Anda.
Beberapa pasangan pernyataan adalah mengenai hal-hal yang Anda
suka seperti pernyataan A dan pernyataan B pada contoh diatas. Pasangan-
pasangan lain adalah mengenai bagaimana perasaan Anda.
Lihatlah contoh berikut ini :
A : Saya bersusah hati, bila gagal dalam sesuatu.
B : Saya merasa gugup bila harus bicara di depan orang banyak. Yang
manakah dari kedua pernyataan diatas lebih menggambarkan perasaan Anda?
Kalau pernyataan A lebih menggambarkan diri Anda daripada
pernyataan B, maka hendaknya Anda memilih jawaban A. Sekiranya
pernyataan kedua lebih menggambarkan diri Anda, maka hendaknya Anda
memilih jawaban B. Bila kedua pernyataan itu dengan tepat menggambarkan
diri Anda, maka hendaknya Anda memilih yang lebih dekat menggambarkan
diri Anda. Bila tidak satupun diantara dua pernyataan itu dengan tepat
menggambarkan diri Anda, maka hendaknya Anda memilih yang
ketidaktepatannya dengan gambaran diri Anda tergolong kurang (sedikit)
dibandingkan dengan pernyataan lainnya. Setiap pilihan Anda hendaknya
didasarkan atas kemiripan dengan gambaran atau perasaan Anda sekarang.
Dan tidak didasarkan atas hal-hal yang Anda anggap wajar.
Ini bukanlah suatu tes, disini tidak ada jawaban yang tergolong betul
atau salah. Apapun yang Anda pilih, hendaknya merupakan suatu
penggambaran dari hal-hal yang Anda lakukan atau perasaan Anda. Tetapkan
pilihan Anda setelah membaca pernyataan yang berpasangan ini, dan jangan
ada yang Anda lewati tanpa memilih. Pasangan-pasangan pernyataan ada
pada halaman-halaman berikut ini serupa dengan contoh yang telah diberikan
di atas. Bacalah setiap pasangan dan pilihlah pernyataan yang lebih
menggambarkan diri Anda dengan cara melingkari huruf A atau B.

 Skoring Tes EPPS

Skoring tes EPPS secara manual adalah sebagai berikut:

A. Buatlah garis lurus dengan warna merah dari nomor-nomor:


No. 1 sampai dengan no. 25, melalui 7, 13, 19.
No. 101 sampai dengan no. 125, melalui 107, 113, 119.
No. 210 sampai dengan no. 225, melalui 207, 213, 219.
Nomor-nomor yang terkena garis merah, tidak diperhitungkan dalam
menjumlah untuk mendapat skor kepribadian.

B. Buatlah pula garis lurus dengan warna biru dari nomor-nomor:


No. 26 sampai dengan no. 50 melalui 32, 38, 44.
No. 51 sampai dengan no. 75 melalui 57, 63, 69.
No. 151 sampai dengan no. 175 melalui 157, 163, 169.

Nomor-nomor ini meskipun diberi garis, akan diperhitungkan dalam


menjumlah untuk mendapat skor kepribadian.

C. Dihitung jumlah huruf A yang dilingkari pada baris pertama dan seterusnya
dari kiri-ke kanan. Jumlah yang diperoleh tersebut ditulis dibawah kolom r.

D. Dihitung jumlah huruf B yang dilingkari pada kolom pertama dan


seterusnya dari atas ke bawah. Jumlah yang diperoleh tersebut dituliskan
dibawah kolom c.

E. Setelah dihitung semuanya, akan diperoleh jumlah skor pada kolom r dan
kolom c yang berdampingan dijumlahkan dan hasilnya dituliskan pada
kolom s.

F. Angka tertinggi pada kolom s adalah 28, dan jumlah ini adalah skor
keseluruhan dari personality variable. Untuk mengetahui apakah jumlah itu
benar, dapat dilihat dari jumlah keseluruhan kolom s yang harus dicapai
tepat 210. Kalau ternyata jumlahnya lebih atau kurang, maka hal ini
mungkin ada kesalahan menghitung skor A atau skor B. Oleh karena itu,
penghitungan harus diulangi kembali hingga jumlahnya menjadi 210.

G. Untuk melihat konsistensi (con) jawaban subyek, bandingkan jawaban-


jawaban yang dilingkari pada nomor-nomor:

- 1 vs 151, 26 vs 101, 51 vs 201


- 7 vs 157, 32 vs 107, 57 vs 207
- 13 vs 163, 38 vs 113, 63 vs 213
- 19 vs 169, 44 vs 119, 69 vs 219
- 25 vs 175, 50 vs 125, 75 vs 225

Nomor-nomor tersebut dilalui oleh garis-garis lurus yang berwarna merah


atau berwarna biru. Bila ada kesalahan antara kedua jawaban (berbeda).
Berilah tanda pada kotak yang tersedia dibagian paling bawah dari kertas
jawaban. Seluruh tanda dijumlahkan dan hasilnya dituliskan pada tempat
“con”.

H. Jumlah tertinggi adalah 15, sedangkan konsistensi dibawah 9 adalah


meragukan dan tidak perlu di interpretasi.

I. Untuk menentukan percentile dari raw score sesuai tabel percentile yang
telah disusun sebelumnya (norma standar). Dan raw score yang tertera
dituliskan dibawah kolom ss, profil variabel yang tergambarkan adalah
kesimpulan tentang diri subjek, terutama kecenderungan-kecenderungan
yang dimilikinya itu diatas mean (+) dan berada dibawah mean (-). Bila
berada diantara atau tepat pada mean, kecenderungan-kecenderungan
tersebut menunjukan hal yang wajar.
Tambahan :

Lima belas pasangan item yang diulang dua kali untuk skala konsistensi :

 Prestasi: Sebuah kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dengan baik


 Menghormati: Sebuah kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan
menunda untuk orang lain
 Order: Sebuah kebutuhan untuk merencanakan dengan baik dan terorganisir
 Pameran: perlu A menjadi pusat perhatian dalam sebuah kelompok
 Otonomi: Sebuah kebutuhan untuk bebas dari tanggung jawab dan kewajiban
 Afiliasi: Sebuah kebutuhan untuk membentuk persahabatan yang kuat dan
lampiran
 Intraception: Sebuah kebutuhan untuk menganalisis perilaku dan perasaan orang
lain
 Succorance: perlu A untuk menerima dukungan dan perhatian dari orang lain
 Dominasi: Sebuah kebutuhan untuk menjadi pemimpin dan pengaruh orang lain
 Penghinaan: Sebuah perlu menerima penyebab masalah dan mengaku kesalahan
kepada orang lain
 Merawat: A, yang perlu bantuan untuk orang lain
 Perubahan: Sebuah kebutuhan untuk mencari pengalaman baru dan menghindari
rutin
 Endurance: A perlu untuk menindaklanjuti tugas dan menyelesaikan tugas
 Heteroseksualitas: Sebuah kebutuhan untuk dihubungkan dengan dan menarik
untuk anggota lawan jenis
 Agresi: Sebuah kebutuhan untuk mengekspresikan pendapat seseorang dan
bersikap kritis terhadap orang lain

Anda mungkin juga menyukai