Anda di halaman 1dari 4

1.

DAT (Differential Aptitude Test)


Seri test multiple bakat Differential Multiple Test (DAT), yang dalam bahasa Indonesia
dapat dipakai istilah tes perbedaan bakat, merupakan salah satu seri tes multiple bakat yang
paling banyak dipakai dalam bidang pendidikan kerja. Penyusun DAT adalah G.Bennett,
H.G.Seashore dan A.G Wesman dari USA. Adapun maksud dan tujuan DAT antara lain:
 Sebagai sarana akademik untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah,
terintegrasi dan standart bagi murid-murid.
 Dirancang untuk bimbingan pendidikan dan vokasional (pekerjaan).
 Dapat dipakai dalam bidang industri untuk penempatan karyawan dan promosi jabatan
selanjutnya.
 DAT terdiri dari 8 tes, masing-masing berdiri sendiri, sehingga dapat digunakan secara
terpisah, untuk seleksi dalam bidang industri pada jenis pekerjaan tertentu.
Dalam bidang pendidikan akan lebih baik jika semua tes dikerjakan secara bersamaan ke
delapan tes tersebut jika di kelompokan maka akan terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu:
 Kelompok tes verbal
 Kelompok tes non verbal
Adapun deskripsi ke-delapan sub test tersebut ialah:
a. Verbal Reasoning (VR)/Tes Penalaran Verbal.
Dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak, generalisasi, dan konstruktif
memahami konsep verbal. Hasil pengukuran test VR ini diharapkan untuk prediksi
kesuksesan dalam bidang mementingkan pemahaman konsep verbal.
b. Numerical Ability (NA)/Kemampuan Aritmatik.
Dirancang untuk mengukur kemampuan memahami hubungan numerik dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan konsep numerik. Test ini lebih mengukur kemampuan
komputasi daripada penalaran numerik.
c. Abstract Reasoning (AR)/Penalaran abstrak
Dirancang untuk mengukur penalaran non verbal. Dalam setiap butir test ini menuntut
pemahaman logis tentang prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengubah diagram dan
kemampuan membedakan perbedaan yang kecil pada garis, daerah, maupun bentuk.
d. Space Relation (SR) / Hubungan Spasial atau Ruang
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan visualisasi terhadap konstruksi objek tiga
dimensi yang dibangun dari pola dua dimensi dan kemampuan membayangkan berbagai
cara yang di gunakan untuk memutar objek tersebut. Test ini dirancang untuk
memprediksi kesuksesan dalam bidang perencanaan tata ruang, desainer, arsitektur, seni,
dan dekorasi.
Contoh :

e. Mechanical Reasoning (MR) / Penalaran Mekanikal


Test ini merupakan bentuk baru dari test bakat Spatial Mechanical Comprehension.
Setiap butir dari test ini menyajikan gambar situasi mekanik disertai pertanyaan dalam
kata–kata sederhana. Test ini mengukur pemahaman prinsip–prinsip mekanik dan fisika
dalam situasi familiar. Skor test ini akan dipengaruhi oleh pengalaman individu,
walaupun hanya meningkatkan beberapa point saja. Hasil ini digunakan untuk prediksi
kesuksesan dalam belajar dan pekerjaan yang menuntut pemahaman prinsip-prinsip
umum dari fisika. Prediksi dalam pekerjaan seperti bidang mekanik, perakitan,
pertukangan kayu. Perlu diketahui peserta yang mendapat skor tinggi pada tes ini akan
dengan mudah mempelajari prinsip–prinsip kerja dan reparasi alat yang bersifat
kompleks.
Contoh :

f. Clerical Speed Accuracy (CSA) / Kecepatan dan Keakurat Klerikal


Tes ini dirancang untuk mengukur kecepatan dan ketelitian respon dalam tugas–tugas
yang membutuhkan persepsi sederhana. Tugas peserta adalah memilih kombinasi angka
atau huruf yang sama dengan kombinasi yang telah diberi garis bawah pada buku soal,
dengan cara memberi garis bawah pada kombinasi pilihannya. Butir tes ini merupakan
elemen yang sering digunakan pada berbagai tugas administrasi. Hasil tes ini untuk
prediksi kemampuan mengerjakan hal-hal penting rutin administrasi seperti mengatur
arsip. Manfaat untuk bidang pendidikan dapat dikatakan relatif kecil, tetapi skor rendah
menunjukkan bahwa peserta mengalami kesulitan dalam hal keberhasilan, ketepatan,
kecepatan dalam mengerjakan tugas.
Contoh :

g. Language Usage, bagian I


Perbendaharaan kata dalam tes ini merupakan hasil seleksi dari Gate’s Spelling
Differential in 3876 Words, dan merupakan perbendaharaan kata yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Skor yang rendah pada subtes ini menunjukkan kesulitan
dalam Spelling.

Contoh :

h. Language Usage, bagian II


Test ini dirancang untuk mengukur kemampuan membeda kan tata bahasa yang baik
dengan yang jelek, memahami pemberian tanda baca yang tepat dan penggunaan kata
yang tepat dalam bahasa inggris. Kemampuan tersebut banyak digunakan dalam bidang
jurnalistik, korespodensi bisnis. Perlu diketahui tes ini lebih menyerupai tes prestasi jika
dibandingkan dengan tes yang lain.
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai