Seri test multiple bakat Differential Multiple Test (DAT), yang dalam bahasa Indonesia dapat dipakai istilah tes perbedaan bakat, merupakan salah satu seri tes multiple bakat yang paling banyak dipakai dalam bidang pendidikan kerja. Penyusun DAT adalah G.Bennett, H.G.Seashore dan A.G Wesman dari USA. Adapun maksud dan tujuan DAT antara lain: Sebagai sarana akademik untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi dan standart bagi murid-murid. Dirancang untuk bimbingan pendidikan dan vokasional (pekerjaan). Dapat dipakai dalam bidang industri untuk penempatan karyawan dan promosi jabatan selanjutnya. DAT terdiri dari 8 tes, masing-masing berdiri sendiri, sehingga dapat digunakan secara terpisah, untuk seleksi dalam bidang industri pada jenis pekerjaan tertentu. Dalam bidang pendidikan akan lebih baik jika semua tes dikerjakan secara bersamaan ke delapan tes tersebut jika di kelompokan maka akan terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu: Kelompok tes verbal Kelompok tes non verbal Adapun deskripsi ke-delapan sub test tersebut ialah: a. Verbal Reasoning (VR)/Tes Penalaran Verbal. Dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir abstrak, generalisasi, dan konstruktif memahami konsep verbal. Hasil pengukuran test VR ini diharapkan untuk prediksi kesuksesan dalam bidang mementingkan pemahaman konsep verbal. b. Numerical Ability (NA)/Kemampuan Aritmatik. Dirancang untuk mengukur kemampuan memahami hubungan numerik dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep numerik. Test ini lebih mengukur kemampuan komputasi daripada penalaran numerik. c. Abstract Reasoning (AR)/Penalaran abstrak Dirancang untuk mengukur penalaran non verbal. Dalam setiap butir test ini menuntut pemahaman logis tentang prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengubah diagram dan kemampuan membedakan perbedaan yang kecil pada garis, daerah, maupun bentuk. d. Space Relation (SR) / Hubungan Spasial atau Ruang Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan visualisasi terhadap konstruksi objek tiga dimensi yang dibangun dari pola dua dimensi dan kemampuan membayangkan berbagai cara yang di gunakan untuk memutar objek tersebut. Test ini dirancang untuk memprediksi kesuksesan dalam bidang perencanaan tata ruang, desainer, arsitektur, seni, dan dekorasi. Contoh :
e. Mechanical Reasoning (MR) / Penalaran Mekanikal
Test ini merupakan bentuk baru dari test bakat Spatial Mechanical Comprehension. Setiap butir dari test ini menyajikan gambar situasi mekanik disertai pertanyaan dalam kata–kata sederhana. Test ini mengukur pemahaman prinsip–prinsip mekanik dan fisika dalam situasi familiar. Skor test ini akan dipengaruhi oleh pengalaman individu, walaupun hanya meningkatkan beberapa point saja. Hasil ini digunakan untuk prediksi kesuksesan dalam belajar dan pekerjaan yang menuntut pemahaman prinsip-prinsip umum dari fisika. Prediksi dalam pekerjaan seperti bidang mekanik, perakitan, pertukangan kayu. Perlu diketahui peserta yang mendapat skor tinggi pada tes ini akan dengan mudah mempelajari prinsip–prinsip kerja dan reparasi alat yang bersifat kompleks. Contoh :
f. Clerical Speed Accuracy (CSA) / Kecepatan dan Keakurat Klerikal
Tes ini dirancang untuk mengukur kecepatan dan ketelitian respon dalam tugas–tugas yang membutuhkan persepsi sederhana. Tugas peserta adalah memilih kombinasi angka atau huruf yang sama dengan kombinasi yang telah diberi garis bawah pada buku soal, dengan cara memberi garis bawah pada kombinasi pilihannya. Butir tes ini merupakan elemen yang sering digunakan pada berbagai tugas administrasi. Hasil tes ini untuk prediksi kemampuan mengerjakan hal-hal penting rutin administrasi seperti mengatur arsip. Manfaat untuk bidang pendidikan dapat dikatakan relatif kecil, tetapi skor rendah menunjukkan bahwa peserta mengalami kesulitan dalam hal keberhasilan, ketepatan, kecepatan dalam mengerjakan tugas. Contoh :
g. Language Usage, bagian I
Perbendaharaan kata dalam tes ini merupakan hasil seleksi dari Gate’s Spelling Differential in 3876 Words, dan merupakan perbendaharaan kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Skor yang rendah pada subtes ini menunjukkan kesulitan dalam Spelling.
Contoh :
h. Language Usage, bagian II
Test ini dirancang untuk mengukur kemampuan membeda kan tata bahasa yang baik dengan yang jelek, memahami pemberian tanda baca yang tepat dan penggunaan kata yang tepat dalam bahasa inggris. Kemampuan tersebut banyak digunakan dalam bidang jurnalistik, korespodensi bisnis. Perlu diketahui tes ini lebih menyerupai tes prestasi jika dibandingkan dengan tes yang lain. Contoh :