Anda di halaman 1dari 10

TES MINAT

RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Psikologis: Teknik Tes
yang diampu oleh Ibu Yuliati Hotifah, S.Psi, M.Pd

Oleh:

Eka Sinta Okhtafia 210111600045


Nariswari Dian Larasati 210111600076

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
DESEMBER 2022

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di fase usia remaja,
perkembangan minatnya cenderung pada minat pekerjaan. Hurlock (1980:220)
mengatakan, besarnya minat pendidikan remaja dipengaruhi oleh minat mereka pada
pekerjaan di masa depan. Remaja cenderung menaruh minat pada pelajaran-pelajaran
yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan mereka pilih.
Pendapat Hurlock menunjukkan bahwa ketika remaja memiliki cita-cita atau
harapan terhadap suatu pekerjaan, maka secara otomatis remaja tersebut akan
menaruh minat terhadap berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
yang diminatinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minat terhadap pekerjaan
mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tes Minat?
2. Bagaimana sejarah Tes Minat?
3. Apa tujuan Tes Minat?
4. Apa saja jenis-jenis Tes Minat?
5. Bagaimana ruang lingkup Tes Minat?
6. Apa kelebihan dan kekurangan Tes Minat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Tes Minat
2. Untuk mengetahui sejarah Tes Minat
3. Untuk mengetahui tujuan Tes Minat
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Tes Minat
5. Untuk mengetahui ruang lingkup Tes Minat
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Tes Minat
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tes Minat


Tes merupakan sebuah alat untuk mengukur capaian hasil pembelajaran.
Kadir, A. (2015). Tes sering digunakan dalam dunia pembelajaran sebagai bahan
untuk mempersiapkan materi pembelajaran, dan penilaian. Tes umumnya dilakukan
pada sebelum pembelajaran dan akhir pembelajaran.
Minat ketertarikan seseorang terhadap suatu hal. Minat adalah perhatian yang
spesifik. Peserta didik yang memiliki minat pada sebuah kegiatan pembelajaran akan
lebih menaruh atensinya pada kegiatan pembelajaran tersebut dan terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran Hakim, Lukmanul (2009:38) dalam Naeklan Simbolon
(2013:15).
Dapat disimpulkan bahwa tes minat merupakan alat ukur untuk mengetahui
ketertarikan dalam bidang tertentu. Pada umumnya tes minat dilaksanakan di awal
pembelajaran atau pada kelas awal. Tes minat dapat menjadi acuan bagi guru untuk
menyusun kegiatan pembelajaran.

2. Sejarah Tes Minat


Tes minat dimulai sejak tahun 1921 dengan dilaksanakannya tes minat yang pertama,
yaitu Carneige Interest Inventory. Dalam buku yang berjudul Mental Measurement
Yearbook yang terbit pada tahun 1939, terdapat 15 jenis tes minat. Buku Mental
Measurement Yearbook menjadi acuan informasi tes psikologi hingga saat ini. Dalam
skala internasional, terdapat dua jenis tes minat yang paling banyak digunakan sampai
saat ini.
1. Strong Vocational Interest Blank (SVIB) yang saat ini dikenal dengan nama
Strong Campbell Interest Inventory (SCII)
2. Kuder Preverence Survey (KPS) yang pertama kali diujikan pada tentara
Amerika Serikat saat perang dunia 2.

3. Tujuan Tes Minat


Test minat memiliki tujuan untuk mendiagnosis ketertarikan peserta didik dalam
pembelajaran dan suatu hal. Dalam konteks pembelajaran, tes minat umumnya
digunakan sebagai sarana untuk peminatan jurusan sekolah maupun perguruan tinggi
bagi peserta didik karena banyak memuat informasi mengenai validitas konstraknya
(Azwar, 2014, 2015; Periantalo, 2015).

Tes minat juga bertujuan untuk penempatan peserta didik. Hal ini berkaitan dengan
ketertarikan peserta didik terhadap suatu mata pelajaran dalam jurusan peminatan.
Selain itu, tes minat bertujuan sebagai bahan untuk membimbing peserta didik dalam
perkembangan belajarnya.

4. Jenis-Jenis Tes Minat


Adapun jenis-jenis Tes Minat ini adalah sebagai berikut:
1. KPR-V (Kuder Preference Record-Vocational)
Menggunakan bentuk forced-choice yang terdiri dari 3 alternatif dalam
setiap item. Responden diminta untuk menunjukkan aktivitas yang paling
disukai dan paling tidak disukai dari tiga alternatif aktivitas tersebut. Tes ini
menggunakan 10 area minat, yaitu: Outdoor, Mechanical, Computational,
Scientific, Persuasive, Artistic, Literary, Musical, Social Service, dan Clerical.
2. CAI (Career Assessment Inventory)
Tes ini didesain khusus untuk orang-orang yang sedang mencari karir
tetapi tidak membutuhkan pendidikan perguruan tinggi atau pelatihan profesi
lanjutan. CAI dipusatkan pada keahlian perdagangan, kerja klerikal, dan
teknisi dan pekerjaan semi profesional.
Tes ini terdiri dari 305 item yang dapat dikelompokkan dalam 3
kategori berdasarkan isinya yaitu: aktivitas-aktivitas, jurusan sekolah dan
nama-nama pekerjaan. Adapun lima alternatif pilihan jawaban yang
disediakan yaitu dari “sangat menyukai” sampai “sangat tidak menyukai”.
3. RM (The Rothwell-Miller Interest Blank)
Tes ini disusun untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap
individu terhadap suatu pekerjaan. Material tes ini merupakan suatu formulir
yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok
dengan kode huruf dari A Sampai 1, dan dibedakan antara pria dan wanita.
Masing-masing kelompok terdiri dari 12 jenis pekerjaan yang masing-masing
mewakili kategori tertentu, yaitu: Outdoor, Mechanical, Computational,
Scientific, Personal Contact, Aesthetic, Literary, Musical, Social Service,
Clerical, Practical dan Medical.
4. SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
Sebuah instrumen tes konseling kejuruan yang digunakan untuk
mengungkap preferensi karir sesuai dengan kepentingan individu dalam karir.
The instrument has a strong database and gives a wide variety of careers to
consider, but without regard to a person's specific personality type. Instrumen
ini memiliki database yang kuat dan memberikan berbagai karir untuk
mempertimbangkan, tetapi tanpa memperhatikan tipe kepribadian tertentu
seseorang.
5. Self Directed Search (SDS)
Instrumen tes ini dikembangkan oleh John .L Holland, sebagai
instrumen konseling pekerjaan yang bisa dilaksanakan sendiri, diskor sendiri,
dan diinterpretasikan sendiri. Individu mengisi Booklet Penaksiran-Diri,
menskor respon, dan menghitung enam skor rangkuman yang berhubungan
dengan tema model Holland (Realistis, Investigatif, Artistik. Sosial, Bersifat
Wirausaha, dan Konvensional). Ketiga skor rangkuman tertinggi digunakan
untuk menemukan kode berhuruf tiga. Sebuah skor pendamping, penemu
pekerjaan, digunakan untuk menemukan pekerjaan di antara 1355 pekerjaan
yang kodenya cocok dengan kode rangkuman responden.
5. Ruang Lingkup Tes Minat
Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 ruang lingkup, yaitu
konseling karir untuk siswa sekolah lanjutan, konseling pekerjaan untuk karyawan,
penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa, serta perencanaan bacaan dalam
pendidikan dan latihan. Berikut penjelasannya:
1) Konseling Karir
Hasil tes minat digunakan dalam konseling karier untuk siswa siswi
sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun-tahun pertama
mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah. Walaupun demikian hasil tes
minat dapat juga digunakan untuk siswa sekolah kejuruan yang merencanakan
untuk bekerja setelah lulus.
Selain itu, konseling karier dapat digunakan bagi orang-orang putus
sekolah lanjutan dan sedang mencari pekerjaan yang cocok bagi mereka..
Kegunaan hasil tes minat bagi siswa SMA adalah untuk menunjukkan bidang
pekerjaan secara umum dan luas agar mereka segera mempersempit berbagai
alternative bidang pekerjaan dan memfokuskan diri pada beberapa bidang
yang jelas.
2) Konseling Pekerjaan
Hasil tes minat digunakan dalam konseling pekerjaan bagi karyawan-
karyawan yang telah bekerja dalam perusahaan atau bidang pekerjaan yang
lain. Dalam hal ini fungsi tes minat adalah untuk memeriksa konsistensi antara
tugas pekerjaan yang telah dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai.
Selain itu tes minat dapat digunakan dalam rangka peningkatan efisiensi
perusahaan dan kepuasan kerja karyawan.
3) Penjurusan Siswa
Pada dasarnya penjurusan siswa di sekolah lanjutan merupakan
penempatan siswa pada jurusan-jurusan atau program-program studi yang
tersedia. Jika jurusan atau program studi terbatas, misalnya 2 sampai 3 saja,
maka sebaiknya tidak menggunakan tes minat yang mengukur minat
seseorang secara luas. Lebih tepat jika hanya menggunakan suatu tes minat
yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada.
4) Perencanaan Bacaan Pendidikan
Buku-buku bacaan di sekolah (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi
kadang-kadang tidak disukai oleh para siswa dan mahasiswa karena dipandang
tidak relevan dengan bidang minatnya. Dalam sistem pendidikan klasikal, tes
minat dapat dimanfaatkan untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi
siswa agar prestasi mereka juga meningkat. Tes minat berfungsi untuk
memilih jenis-jenis bacaan yang disukai oleh mayoritas siswa.
Macam-macam tes minat : SVIB (Strong Vocational Interest Blank),
SCII (Strong Campbell Interest Inventory), KOIS (Kuder Occupational
Interest Survey), MVII (Minnesota Vocational Interest Inventory) seperti
SVIB, CAI (Career Assessment Inventory) seperti SCII . Pada SVIB edisi
tahun 1966 terdapat 399 item yang mengukur 54 macam pekerjaan untuk pria.
Bentuk yang lain digunakan khusus untuk 32 macam pekerjaan untuk wanita.
SCII terdiri dari 437 macam pekerjaan, terdapat 6 faktor kepribadian yang
berkaitan dengan minat yaitu realistic, investigative, artistic, social,
enterprising, konvensional
6. Kelebihan dan Kekurangan Tes Minat
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan Tes Minat menurut John L.
Holland, antara lain:
Kelebihan:
1) Alat tes ini terfokus untuk mengukur minat seseorang
2) Melalui Tes Minat dapat diketahui karakteristik individu
3) Merujuk pada taraf intelegensi yang memungkinkan tingkat
pendidikan sekolah tertentu
4) Pandangan John L. Holland relevan dengan bimbingan dan konseling
karir di institut pendidikan untuk jenjang sekolah menengah dan masa
awal perguruan tinggi.
Kekurangan:
1) Terjadi bias dalam menjawab alat tes minat John Holland
2) Terdapat batasan usia dalam mengerjakan tes tersebut
3) Banyaknya tes yang dikerjakan dapat membuat testee malas
mengerjakan
4) Dalam teori ini kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi
eman tipe kepribadian
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Saran
Daftar Rujukan

Masalah, A. L. B. (2009). Makalah Tes Minat dan Bakat. Journal Information, 10, 1–16.

Nastiti, D. (2021). Buku Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasinya. Buku
Ajar Asesmen Minat Dan Bakat Teori Dan Aplikasinya.
https://doi.org/10.21070/2020/978-623-6833-74-2

Nur’aeni. (2012). Tes Psikologi : Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Pustaka Pelajar:
Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press, 173.
https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-
fulltek-u.pdf

Periantalo, J., Saputra, E., & Sarman, F. (2019). Validitas Kelompok Minat Ilmu Psikis-
Tes Minat Indonesia dengan TPA dan Sikap Terhadap Pelajaran. JP3I (Jurnal
Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia), 8(1), 7-12.

Kadir, A. (2015). Menyusun dan menganalisis tes hasil belajar. Al-TA'DIB: Jurnal
Kajian Ilmu Kependidikan, 8(2), 70-81.

Simbolon, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.


Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2).

Sirait, E. D. (2016). Pengaruh minat belajar terhadap prestasi Belajar Matematika.


Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1).

Aiken, L.R. 1971. Psychological Testing and Assesment. USA : Allyn and Bacon

Nugraha, I. C. (2016). SISTEM PAKAR TES MINAT DAN BAKAT JURUSAN


KULIAH BERBASIS ANDROID PADA SMA ISLAM TERATAI PUTIH
GLOBAL BEKASI. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 2(1), 138-147.

Anda mungkin juga menyukai