Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIMBINGAN KELOMPOK
METODE PERMAINAN OUTBOND KELOMPOK

Perkembangan Peserta Didik yang dibina oleh:


Dra. Ella Faridati Zen, M. Pd

Disusun oleh:

Arini Hanna Rosyidah 210111600084


Intan Ayu Sabila 210111600035
Muhammad Zahid Mazza 210111600066
Nafylays Nurlaely Kusuma Ramadhan 210111600100
Pingga Mahsa Ireni 210111600094

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Metode Permaian Outbond/ Kelompok” dengan tepat
waktu. Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Kelompok,
serta menambah wawasan berbagai pihak terkait Metode Permaian Outbond/ Kelompok.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu
Dra. Ella Faridati Zen, M. Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan Kelompok yang
telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.

Malang, 07 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan Makalah ......................................................................................... 5

BAB II........................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6

2.1 Konsep Dan Karakteristik Permainan Outbound/ Kelompok .................................... 6

2.2 Tujuan Dan Materi Yang Tepat Dengan Permainan Outbound/ Kelompok.............. 6

2.3 Prosedur Layanan Permainan Outbound/ Kelompok ................................................ 8

2.4 Jenis-Jenis Permainan Outbound/ Kelompok ............................................................ 9

2.5 Media Yang Digunakan Dalam Permainan Outbound/ Kelompok ........................... 9

2.6 Kelebihan Dan Kelemahan Permainan Outbound/ Kelompok ................................ 12

2.7 Problem Atau Permasalahan Yang Sering Muncul Dalam Permainan Outbound/
Kelompok ............................................................................................................................. 13

2.8 Upaya Mengatasi Masalah ....................................................................................... 14

BAB III .................................................................................................................... 15

PENUTUP................................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 15

3.2 Saran ........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Layanan bimbingan kelompok adalah adanya pengarahan keompok oleh pemimpin
kelompok yang anggota kelompoknya saling berinteraksi, informasi dan mengeluarkan
pendapat serta berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam
pengambilan keputusan. Pada layanan bimbingan kelompok terdapat beberapa metode
yang dapat digunakan, contohnya seperti metode ekspositori, metode diskusi kelompok,
metode role-playing, metode permainan simulasi, metode permainan outbound/ kelompok
dan masih banyak lagi.
Permainan sendiri merupakan salah satu metode yang efektif digunakan dalam
mengimplementasikan berbagai aktivitas atau kegiatan dengan tujuan tertentu. Bermain
pada dasarnya bersifat sosial, memiliki makna belajar, pemecahan masalah, serta disiplin
diri. Permainan merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan
kelompok. Menurut Prasetyono (2007) dengan bermain anak akan mendapat pengalaman
bagi untuk memperbaiki hubungan antar manusia dan mengenal diri sendiri dengan baik.
Salah satu permainan dalam layanan bimbingan kelompok adalah permainan outbond/
kelompok. Outbound berasal dari kata out of boundaries, artinya keluar dari batas.
Merupakan istilah di bidang kelautan, arti menurut istilah Outbond merupakan proses
mencari pengalaman melalui alam terbuka. Kegiatan ini sudah dimulai sejak zaman
Yunani Kuno.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah disampaikan penulis di atas, maka dapat dirumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa konsep dan karakteristik permainan outbound/ kelompok?
2. Apa tujuan dan materi yang tepat dengan permainan outbound/ kelompok?
3. Bagaimana prosedur layanan permainan outbound/ kelompok?
4. Apa jenis-jenis permainan outbound/ kelompok?
5. Apa media yang digunakan dalam permainan outbound/ kelompok?
6. Apa kelebihan dan kelemahan permainan outbound/ kelompok?

4
7. Apa problem atau permasalahan yang sering muncul dalam permainan outbound/
kelompok?
8. Bagaimana upaya mengatasi masalah tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah yang telah dituliskan penulis di atas, maka dapat dirumuskan
tujuan penulisan makalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep dan karakteristik permainan outbound/ kelompok
2. Untuk mengetahui tujuan dan materi yang tepat dengan permainan outbound/
kelompok
3. Untuk mengetahui prosedur layanan permainan outbound/ kelompok
4. Untuk mengetahui jenis-jenis permainan outbound/ kelompok
5. Untuk mengetahui media yang digunakan dalam permainan outbound/ kelompok
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan permainan outbound/ kelompok
7. Untuk mengetahui problem atau permasalahan yang sering muncul dalam permainan
outbound/ kelompok
8. Untuk mengetahui upaya mengatasi masalah tersebut

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dan Karakteristik Permainan Outbound/ Kelompok


Outbound berasal dari kata out of boundaries, artinya keluar dari batas. Merupakan
istilah di bidang kelautan, arti menurut istilah Outbond merupakan proses mencari
pengalaman melalui alam terbuka (Rickels, 2021). Outbound adalah suatu bentuk dari
pembelajaran segala ilmu terapan yang disulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau
tertutup dengan bentuk permainan yang efektif, yang menggabungkan antara
intelegensia, fisik dan mental. (Sabela & Komariah, 2020)
Menurut Asti (dalam Muhammad, 2009: 26) outbound adalah sebagai kegiatan yang
menyenangkan dan penuh tantangan. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan
melalui permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara
individual maupun kelompok dengan tujuan untuk pengembangan diri (personal
development) maupun kelompok (team development). . Adanya kegiatan outbond,
diharapkan dapat lahir pribadi-pribadi baru yang penuh motivasi, berani, percaya diri,
berpikir kreatif, memiliki rasa kebersamaan, tanggung jawab, kooperatif, rasa saling
percaya (Asti, 2009). Adanya aktivitas outbond ini berguna agar peserta terlibat secara
aktif, sehingga mempunyai pemahaman yang baik terhadap tujuan yang disampaikan
melalui kegiatan outbond.
Permainan dalam outbound juga dapat dijadikan sebagai terapi bagi anak yang
bermasalah, seperti diungkapkan oleh Lesniak (2003: 36) “The play therapist recognizes
the child’s wants, needs, and feelings, which are expressed through play. Each toy
selected by the child is a representation of what he/she is trying to communicate”.
Afiatin (dalam Ancok, 2007: 3) menemukan bahwa penggunaan metode outbound
mampu meningkatkan ketahanan terhadap godaan untuk menggunakan narkoba.
(Konseling & Subagyo, 2013)

2.2 Tujuan Dan Materi Yang Tepat Dengan Permainan Outbound/ Kelompok
Permainan kelompok dalam layanan bimbingan kelompok memiliki tujuan secara
umum membantu individu dalam mengembangkan keterampilan tertentu melalui
aktivitas bermain dengan kondisi yang menyenangkan. Secara spesifik Yalom (Schafaer,

6
2003) menjelaskan terdapat sejumlah tujuan dalam pelaksanaan permainan kelompok
dalam bimbingan kelompok antara lain yakni:

a. Teknik permainan kelompok dapat membangun kecakapan sosial peserta didik.


b. Teknik permainan kelompok digunakan untuk membentuk dukungan secara emosi
dan katarsis.
c. Teknik permainan kelompok digunakan sebagai sarana untuk berbagi informasi
kepada anggota kelompok.
d. Teknik permainan kelompok dapat membentuk rasa saling memiliki antar anggota
Kelompok
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna
memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan
menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar
sesama. Outbound sendiri mengedepankan kegiatan permainan yang mampu
menumbuhkan motivasi pada diri pesertanya. Biasanya pola permainan yang diadakan
melibatkan kerjasama antar team ataupun masing-masing individu itu sendiri, melatih
pikiran dan aktifitas fisik yang memiliki unsur positif. Maka dari itu outbound adalah
pilihan tepat bagi semua orang dalam pelatihan pengembangan diri yang fun dan menarik
serta tidak membosankan.
Sedangkan menurut Badiatul Muchlisin menyebutkan manfaat dari kegiatan di alam
terbuka (outbond), diantaranya:
a. Komunikasi efektif (effective communication)
b. Pengembangan tim (team building)
c. Pemecahan Masalah (problem solving)
d. Kepercayaan Diri (Self confidence)
e. Kepemimpinan (Leadership)
f. Kerja sama (Sinergi)
g. Permainan yang menghibur dan menyenangkan (fun games)
h. Konsentrasi/ fokus (concentration)
i. Kejujuran/sportivitas
Kegiatan outbound anak yang merupakan kemasan menarik bagi proses belajar
pengembangan diri serta pendidikan karakter dalam memaksimalkan kemampuan olah
pikir dan olah gerak. Selain itu, berguna untuk melatih kompetensi diri, penginderaan,
keberanian dan ketahanan mental serta fisik mereka. Kegiatan ini dilakukan melalui

7
metode seperti games dan nyanyian yang menghibur. Dari sini anak dapat belajar
bertoleransi dengan perbedaan dirinya dengan temannya yang lain melalui permainan-
permainan yang menyenangkan. Manfaat lain yang diperoleh sudah pasti dengan
kegiatan outbound anak, mereka dapat memupuk sikap toleransi dan tanggung jawab
terhadap diri sendiri maupun masyarakat disekitarnya. Tidak sulit untuk menentukan
games yang tepat bagi mereka selama itu menghibur, lucu, dan atraktif. Usahakan games
untuk outbound anak yang telah dipilih adalah yang bentuknya berkelompok, agar saat
kegiatan berlangsung, anak-anak tidak terpisah satu dengan yang lain

2.3 Prosedur Layanan Permainan Outbound/ Kelompok


Tahapan-tahapan permainan kelompok menurut Roemlah (2018) dijabarkan sebagai
berikut:
1. Menentukan peserta pemainan.
2. Menyediakan alat permainan beserta kelengkapannya.
3. Fasilitator menjelaskan tujuan permainan.
4. Menjelaskan aturan permainan.
5. Bermain dan berdiskuis.
6. Menyimpulkan hasil diskusi setelah permainan selesai.
7. Menutup permainan dan tindak lanjut
Dalam kegiatan outbound training management (OMT), ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan agar pelatihan outbound training bisa berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan. Tahapan tersebut mengacu pada proses
pembelajaran efektif yang dikemukakan Boyett dan Boyett (dalam Ancok, 2007: 6)
yaitu:
1. Pembentukan pengalaman (experience)
Pada tahap ini anak dilibatkan dalam setiap kegiatan atau permainan dalam outbound
bersama dengan anak lainya dalam tim atau kelompok. Kegiatan yang berupa
permainan dalam outbound merupakan salah satu bentuk pemberian pengalaman
secara langsung pada anak. Pada kegiatan outbound pengalaman yang ditimbulkan
diusahakan sesuai dengan kebutuhan. Karenanya sebelum kegiatan dilakukan,
terlebih dahulu diadakan analisis kebutuhan anak yaitu : (1) penyusunan kebutuhan
anak, (2) penyusunan jenis aktivitas, dan (3) penyusunan urutan aktivitas.
2. Perenungan pengalaman (reflect)

8
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman yang diperoleh dari kegiatan
yang telah dilakukan. Setiap anak mengungkapkan pengalaman pribadi yang
dirasakan pada saat melakukan kegiatan. Pada yang dirasakan secara intelektual,
emosional, dan fisikal. Di tahap ini instruktur outbound merangsang anak untuk
menyampaikan pengalaman pribadi masing-masing setelah terlibat dalam kegiatan.
3. Pembentukan konsep (form concept)
Pada tahap ini anak mencari makna dari pengalaman intelektual, emosional, dan
fisikal yang diperoleh dari keterlibatan dalam kegiatan. Tahap ini dilakukan sebagai
kelanjutan tahap refleksi.
4. Pengujian concept (test concept)
Pada tahap ini anak diajak diskusi guna mengetahui sejauh mana suatu konsep dapat
dikuasai anak. Instruktur juga mengarahkan pertanyaan untuk mengetahui apakah
anak dapat mengambil pelajaran dari kegiatan outbound dan apakah anak kira-kira
mampu menerapkannya di kehidupannya.

2.4 Jenis-Jenis Permainan Outbound/ Kelompok


Ada beberapa jenis game outbound yaitu:
1. Outbound soft skill adalah kegiatan outbound yang dilakukan untuk pengembangan
personal dan interpersonal, biasanya berupa kemampuan (bakat) atau keterampilan
dirancang sedimikian rupa sehingga tidak perlukan fisik yang berlebih untuk
melakukannya.
2. Outbound hard skill adalah kegiatan outbound yang dilakukan untuk keterampilan
teknis atau penguasaan bidang sesorang sehingga mudah dilakukan dan diterapkan.
Biasanya outbound di fokuskan untuk keterampilan seseorang sehingga diperlukan
kecepatan dan ketepatan.

2.5 Media Yang Digunakan Dalam Permainan Outbound/ Kelompok


Media yang digunakan dalam permainan outbondm dan kelompok
1. Media permainan “Roda Pelangi”
Berdasarkan bentuk fisiknya media permainan Roda Pelangi berbentuk
lingkaran tiga dimensi yang didesain seperti roda, di dalam lingkaran tersebut
terdapat enam warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu) dengan
panjang 50 cm, lebar 5 cm dan tinggi 50 cm. Pusat dari Roda Pelangi berwarna
hitam dengan diameter lingkaran sebesar 14 cm. Roda Pelangi terbuatdari

9
Styrofoam dan berfungsi sebagai papan tembak. Dilengkapi dengan alat
pembidik yang berfungsi untuk membidik warna yang terdapat pada Roda
Pelangi, amplop warna yang terbuat dari kertas asturo yang warnanya
disesuaikan dengan warna-warna yang terdapat pada RodaPelangi, amplop warna
ini berisi ilustrasi kasus atau cerita yang nantinya digunakan sebagai bahan
diskusi siswa dan panduan permainan Roda Pelangi untuk Guru BK.

Media permainan “Roda Pelangi” yang kelengkapan alatnya.


Aturan main dari permainan “Roda Pelangi dapat dijelaskan sebagai berikut pada
table berikut:
• Siswa diminta untuk membidik warna-warna yang tersebar dalam Roda
Pelangi. Roda Pelangi berfungsi sebagai papan tembak.
• Jarak antara siswa dengan Roda Pelangi kurang lebih 2 meter.
• Pandangan siswa tidak terpusat pada pusat Roda Pelangi, melainkan
menyebar pada seluruh warna yang terdapat pada Roda Pelangi.
• Siswa dilarang untuk membidik pusat Roda Pelangi yang berwarna hitam dan
melakukan pembidikan ulang jika mengenai pusat Roda Pelangi.

10
• Setelah alat pembidik mengenai salah satu warna dalam Roda Pelangi, siswa
diminta untuk mengambil amplop yang sesuai dengan warna bidikan tersebut.
• Siswa mendiskusikan cerita yang ada dalam amplop, kemudian bertukar
pendapat dengan guru BK mengenai pemikiran apa yang mereka dapat dari
proses diskusi ini.

a. Arung Jeram (rafting)


Permainan Arung Jeram banyak digunakan oleh para penyelenggara
kegiatan outbond atau team building untuk memperkuat ikatan batin para
team. Arung Jeram biasanya dilaksanakan di sungai-sungai dengan air yang
bersih serta arus yang kuat. Permainan ini termasuk outbond hard skill, dan
dilakukan dengan satu tim yang terdiri dari 4-5 orang. Mereka akan
menempati satu perahu boat dan memakai perlengkapan keselamatan seperti
pelampung, helmet, tas kedap air, serta berbagai perlengkapan lain. Mereka
harus menelusuri sungai dengan arus yang cukup berbahaya dengan berbekal
peralatan P3K, dayung, pompa boat, dan tali lempar. Mereka akan bersaing
dengan tim lain agar bisa sampai tujuan dalam waktu tercepat.
b. Rope Course
Aktivitas tali tinggi (high rope activities) sering juga disebut sebagai
rope course. Game yang satu ini terdiri dari berbagai jenis permainan yang
terfokus pada taktik menyusuri tali dan panjat memanjat. Ada banyak prosedur
keamanan yang harus dipatuhi pada permainan tali tinggi. Seperti harus ada
helm pelindung, kawat backing, pemandu, dan lain sebagainya. Permainan tali
tinggi ini juga bisa dimodofikasi dan dipadukan dengan estafet, sehingga akan
lebih cocok digunakan sebagai permainan outbond yang nge-trend di 2020. 3.
Permainan Rantai Nama
c. Permainan Rantai Nama
Berbicara mengenai outbond, tak lengkap rasanya jika tidak
melakukan kegiatan yang mengasah soft skill agar suasana kekeluargaan
terasa. Setelah melakukan berbagai kegiatan fisik, saatnya bermain santai.
Kalian bisa melakukan permainan rantai nama agar bisa saling akrab.
Contohnya, pemain pertama menyebutkan namanya, “Saya Basis”. Kemudian
pemain kedua menyebutkan nama pemain pertama dan kedua secara

11
berurutan, “Basis, saya Gilang”, dan begitu seterusnya. Apabila ada satu saja
ada pemain yang salah menyebutkan nama dari pemain lain atau salah urutan,
maka ialah yang akan dihukum. Permainan ini sangat cocok dimainkan saat
malam hari
d. Menyusun yel-yel kelompok
Menyusun yel-yel juga bsia membuat bonding antar tim berjalan
dengan lebih baik. Tim saling berkomunikasi dan mengeluarkan pendapatnya
jika berkaitan dengan yel-yel. Sehingga antara anggota satu dengan yang
lainnya pun bisa saling mengenal dan bercanda bersama. Setelah yel-yel jadi,
maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menampilkan yel-yel di
depan semua orang. Pasti di antara mereka ada yang membuat yel-yel dengan
menyisipkan guyonan atau kalimat lucu dan dapat membuat suasana lebih
hidup.
e. Lomba Bakiak
Siapa sih, yang tidak mengenal permainan yang satu ini? Bakiak
merupakan sebutan untuk sandal kayu panjang yang bisa diguankan oleh lebih
dari 1 orang. Mereka melangkah bersama untuk bisa mencapai tujuan dengan
waktu yang paling cepat. Permainan ini mengombinasikan antara soft skill dan
hard skill.

2.6 Kelebihan Dan Kelemahan Permainan Outbound/ Kelompok


1. Kelebihan:
• Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam
mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan
fisik, perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya.
• Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya
tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus
utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.
2. Kelemahan:
• Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada
kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal
sebab anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi misalnya guru kurang
memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini.

12
• Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang
disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan
syarat diterapkannya metode ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang
tetapi dapat berbentuk berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar
pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media
pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.

2.7 Problem Atau Permasalahan Yang Sering Muncul Dalam Permainan Outbound/
Kelompok
Menurut Suryabrata (1994:60) masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan, antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya dengan yang
ada. Permasalahan yang sering muncul dalam permainan Outbound ini antara lain:

1. Siswa tidak begitu antusias mengikuti permainan.


Permasalahan ini kerap kali terjadi diawal – awal permainan berlangsung. Siswa
kurang berinterasi dengan baik pada ronde pertama karena masih banyak
penyesuaian yang harus dilakukan. Namun, seiring bertambahnuya ronde
outbound, siswa akan semakin antusias karena sudah mulai beradaptasi dengan
rekan timnya maupun tim yang lain.
2. Beberapa siswa kurang percaya diri sehingga selama permainan membatasi diri.
Siswa yang kurang percaya diri cenderung kurang meggunakan potensi dan
keahliannya secara maksimal selama jalannya permainan. Kepercayaan diri yang
rendah pun membuat siswa membatasi diri dengan rekan setimnya.
3. Adanya ketidak kompakan dalam menjalankan instruksi permainan.
Ketidak kompakan biasanya terjadi karena adanya perbedaan dalam tujuan
pencapaian dan pendapat. Hal ini juga dapat terjadi karena adanya
ketidaksinkronan informasi yang ditangkap antara satu siswa dengan siswa lain
dalam tim tersebut.
4. Fasilitas yang dibutuhkan selama permainan tidak memadai sehingga permainan
tidak berjalan sesuai prosedur.
Fasilitas yang kurang memadai seperti barang dengan kualitas yang buruk
sehingga barang mudah rusak dan mengganggu jalannya permainan outbound.
Kualitas dari barang atau fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran
dalam setiap ronde outbound harus baik dan memadai agar masalah ini dapat
diminimalisir.

13
2.8 Upaya Mengatasi Masalah
Pembelajaran luar kelas dapat membangun karakter peserta didik melalui pengalaman
belajar langsung dan konteks yang nyata. Upaya untuk memecahkan masalah- masalah
yang dikhawatirkan akan timbul akibat pembelajaran ini dapat ditangani dengan cara
dibutuhkan nya guru professional yang mau mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada
peserta didiknya dengan hati dan rasa cinta. Kita dapat membingkai sekolah berkarakter
sebagai tempat belajar yang menantang namun menyenangkan bagi peserta didik.
Karena jika pembelajaran ini tidak didampingi oleh guru yang profesional maka tidak
akan berjalan dengan baik

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa permainan outbond/kelompok merupakan
metode yang cocok untuk diterapkan pada peserta didik dengan segala jenjang. Hal ini
dikarenakan, Teknik outbound bertujuan umum untuk membantu individu membentuk
pembelajaran dari segala ilmu terapan yang disulasikan dan dilakukan di alam terbuka
atau tertutup dengan bentuk permainan yang efektif, yang menggabungkan antara
intelegensia, fisik dan mental. Secara konseling tersebut memusatkan perhatian pada
upaya membantu individu untuk belajar memperoleh keterampilan yang memudahkannya
untuk membentuk pikiran-pikiran yang lebih rasional, mengarahkan pada tolong
menolong, kebahagiaan yang lebih besar dan mendorong kesanggupan untuk dapat lebih
menikmati hidupnya. Teknik outbound sendiri merupakan usaha untuk membantu
individu menjadi orang yang berempati, dan percaya diri untuk tolong menolong.

3.2 Saran
Tentukan games outbond/kelompok yang tepat bagi peserta selama itu menghibur,
lucu, dan atraktif. Usahakan games untuk outbound peserta didik yang telah dipilih adalah
yang bentuknya berkelompok, agar saat kegiatan berlangsung, anak-anak tidak terpisah
satu dengan yang lain. Sesuaikan juga dengan umur mereka dan kebutuhannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Konseling, J. B., & Subagyo, I. (2013). Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Outbound
Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

Rickels, D. A. (2021). Out of Bound(arie)s. Journal of Music Teacher Education, 31(1), 3–5.
https://doi.org/10.1177/10570837211048356

Sabela, A., & Komariah. (2020). Pengaruh Bimbingan Kelompok dengan Teknik Outbound
untuk Meningkatkan Perilaku Prososial. IJOCE: Indonesian Journal of Counseling and
Education, 1(1), 24–31.

Ancok, Djamaluddin. 2002. Outbound Management Training. Yogyakarta: UII Press.

16

Anda mungkin juga menyukai