Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak sebagai dosen pengampu
mata kuliah. dasar-dasar manajemen pendidikan yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 19 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 3
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 3
BAB II: PEMBAHASAN………………………………………………… 4
2.1 Pengertian Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat…............ 4
2.2 Prinsip Peningkatan partisipasi masyarakat…………………………….. 4
2.3 Keterkaitan masyarakat dengan Lembaga Pendidikan ………………… 6
2.4 Teknik peningkatan Partisipasi ………………………………………… 8
2.5 Komite Sekolah ………………………………………………………… 10
BAB III: PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 12
3.2 Saran……………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan sosialisasi?


b. Bagaimana proses sosialisasi pendidikan?
c. Siapa saja agen sosialisasi pendidikan?
d. Apa peran pendidikan dalam proses sosialisasi?

C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, jadi penulis dapat menentukan tujuan penulisan
sebagai beirikut :
a. Untuk mengetahui apa itu pendidikan dan sosialisasi
b. Untuk mengetahui proses sosialisasi pendidikan
c. Untuk mengetahui siapa saja agen sosialisasi pendidikan
d. Untuk mengetahui peran pendidikan dalam proses sosialisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian Pendidikan dan Sosialisasi


Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, ini
berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan
untuk selalu berkembang didalamnya, Pendidikan tidak akan ada habisnya,
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Manusia dididik menjadi
orang yang berguna baik bagi Negara,Nusa dan Bangsa. Lingkungan pendidikan
pertama kali yang diperoleh setiap insan yaitu di lingkungan keluarga (Pendidikan
Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat
(Pendidikan Nonformal). Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh
seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang
lahir sampai mati.
Sosialisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) setidaknya
memiliki 3 (tiga) arti sebagai berikut: Pertama, suatu usaha untuk mengubah milik
seseorang/perseorangan menjadi milik umum atau milik negara. Kedua, proses
belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dalam lingkungannya. Ketiga, upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga
menjadi dikenal (KBBI, 2016).
Damsar (2011) yang melihat sosialisasi sebagai suatu proses dengan mana
seseorang menghayati norma-norma kelompok dimana ia hidup dan bertempat
tinggal. Effendy (1999) yang mengemukakan sosialisasi sebagai penyediaan berbagai
sumber pengetahuan yang memungkinkan orang untuk bersikap dan bertindak
sebagai anggota masyarakat yang efektif dan sadar akan fungsi sosialnya, sehingga ia
dapat aktif di dalam masyarakat. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Sutaryo

3
(2005) yang mengemukakan pendapat bahwa sosialisasi merupakan proses aktivitas
belajar dari seseorang untuk menjadi anggota masyarakat, Zanden (1979) menyatakan
bahwa sosialisasi merupakan proses interaksi sosial yang mana seorang individu
mengenal cara berfikir, berperasaan dan bertingkah laku yang akan membuatnya
berperan dalam suatu lingkungan masyakat.

b. Proses Sosialisasi Pendidikan

c. Peran Pendidikan Sebagai Agen Sosialisasi

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi masyarakat dan negara yang
sangat bermanfaat bagi keduanya untuk keberlangsungan dan kemajuan hidupnya.
Pendidikan juga termasuk penentu keberhasilan masyarakat dan negara. Karena
menurut penuturan Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si pendidikan sejak awal sejarah
kehidupan manusia, pendidikan diyakini sebagai alat yang paling tepat dalam
membangun peradaban manusia yang beradab dan berkeadaban. Selain itu,
pendidikan merupakan tolok ukur kemajuan suatu masyarakat atau negara, karena
semakin pendidikan itu berkembang dan maju dengan baik dalam suatu masyarakat
atau negara maka akan semakin maju pula masyarakat dan negara tersebut. Nah, yang
jadi pertanyaan bagi kita adalah pendidikan yang bagaimana?. Tentu memahami
pendidikan secara keseluruhan sangatlah banyak dan luas.
Pendidikan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pendidikan yang bermakna bagi
kehidupan anak didik yang menyangkut pendidikan umum dan pendidikan agama.
Pendidikan umum, diharapkan mampu menjadi media anak didik untuk mencapai
kebahagiaan dunia, dan pendidikan agama mampu menjadi media untuk mencapai
kebahagiaan akhirat.Pendidikan pada dasarnya bukan semata- mata untuk mengejar
target lulus ujian nasional agar bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi, tetapi pendidikan harus mampu mengarahkan anak didik kelak bisa sukses

4
hidup di dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama.
Karena, pendidikan yang baik dan bermakna pada hakikatnya adalah pendidikan yang
mampu menghantarkan dan memberdayakan potensi anak didik sesuai bakat, minat,
dan kemampuan yang dimilikinya. peran pendidikan dalam proses sosialisasi. Dan
memang sudah semestinya nilai- nilai seperti akhlak, iman, jujur, tanggung jawab,
dan norma- norma yang baik ditanamkan kepada anak didik sebagai generasi muda.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5
Dapat disimpulkan bahwa

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Alpian, Y., Anggraeni, S. W., Wiharti, U., & Soleha, N. M. 2019. Pentingnya
pendidikan bagi manusia. Jurnal Buana Pengabdian, 1(1), 66-72.

6
Herdiana, D. 2018. Sosialisasi Kebijakan Publik: Pengertian dan Konsep Dasar.
Jurnal Ilmiah Wawasan Insan Akademik, 1(3), 13-26.
Zanden, James Wildfrid Vander. 1979. Sociology. New York: John Wiley and Sons.
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana.
Effendy, Onong Uchyana. 1999. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses melalui
https://kbbi.web.id/sosialisasi pada tanggal 21 September 2022.
Sutaryo. 2005. Dasar-Dasar Sosisalisasi. Jakarta: Rajawali Press.
Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, Ijtihad kebijakan, Muara Progresif , Surabaya, 2015

Anda mungkin juga menyukai