Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN ILMU SOSIOLOGI

RELEVANSASI PENDIDIKAN IPS DI ERA GLOBALISASI

Dosen Pengampu:
Imam Malik, S.Pd., M.Pd.

KELOMPOK 9-KELAS 1A

PENYUSUN:

MAYA SULASTRI NINGSIH NIM E1S02310015


BAIQ NAILA FAIZA NIM E1S02310004
ALYSSA DWI CAHYA APRILIA NIM E1S02310024
YOHAN PAMOR NURANI NIM E1S02310021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
PRAKATA

Puji dan syukur yang tiada hingga kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan limpahan nikmat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang disusun untuk memenuhi tugas rutin mata kuliah
Pendidikan Ilmu Sosiologi dengan judul “Relevansasi Pendidikan IPS Di Era
Globalisasi”.
Kami berterima kasih kepada Bapak Imam Malik, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan dan panduan agar makalah ini
dapat disusun dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dan mendorong penulis dalam menyelesaikan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum layak dikatakan sempurna
dikarenakan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat menyusun
makalah ini dengan lebih baik lagi selanjutnya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami.

Mataram, 30 Agustus 2023

Tim Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN….………………..………………………………......... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN…….................................................................................. 4
2.1 Peran Pendidikan IPS di Era Globalisasi ......................................... 4
2.2 Kontradiksi Antara Pendidikan IPS di Era Globalisasi dengan 5
Keragaman Budaya……………….. 6
2.3 Pembelajaran ips di era globalisasi…………………………... 7
2.4 ……………………………………..... 9
2.5 ………………………... 10
2.6 …….....
BAB III PENUTUP…………………….………………………………………….. 13
3.1 Simpulan…...…………………………………………………................... 13
DAFTAR PUSTAKA………….........…………………………………………….. 14

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berjalan nya waktu dan perkembangan zaman, perilaku sosial
masyarakat telah banyak mengalami perubahan, baik dalam skala mikro maupun
makro. Berhubungan dengan hal itu, pada era globalisasi ini peran ilmu sosial
menjadi sangat relevan untuk memahami manusia, baik sebagai individu maupun
makhluk sosial. Selain itu, dalam memahami spesialisasi yang berkembang dalam
ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, geografi, ilmu sejarah,
psikologi, ilmu hukum, dan ilmu politik, penguasaan terhadap konsep dasar ilmu
sosial adalah bersifat mutlak. Ilmu sosial secara umum diharapkan berperan dalam
membentuk dan mengembangkan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian,
pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam
lingkungannya, khususnya gejala yang berkenaan dengan masyarakat. kepribadian
yang terbentuk akan memerdalam.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Iman sebagai landasan Islam
dan Ihsan, Islam sebagai
bentuk manifestasi Iman dan
Ihsan,
sedangkan Ihsan
mengusahakan agar
keimanan dan keislaman
yang sempurna. Secara
lahiriyah orang tidak dapat
dikatakan Islam manakala
tidak mengucapkan
syahadat, ibadah
shalat, zakat berpuasa
ramadhan, dan menunaikan
haji yang merupakan
pelaksanaan Ihsan
secara lahiriyah, atau
kesempurnaan Islam itu
sama sekali tidak berarti, jika
tidak dilandasi
Iman ( Tashdiq ) dan Islam
( membaca syahadat ).
Ibadah shalat, zakat, puasa,
haji dan lain
lain akan menjadi berarti
manakala ada Iman dan
Islam, karena syarat Ihsan
secara lahiriyah
harus dengan Iman dan
Islam, meskipun sahnya
Iman dan Islam itu tidak
harus dengan Ihsan.
Islam adalah agama yang
paling sempurna,agama
yang menunutun kehidupan
pemeluknya secara rinci
dan jelas.karna islam
datang untuk meluruskan
agama-agama
terdahulu yang di ajarkan
oleh rasul-rasul sebelumnya
yang telah di simpangkan
dan menjadi
pelengkap ajaran-ajaran
rasul sebelumnya.Islam
adalah pembenaran,islam
menuntun hidup
manusia kepada kebaikan
dalam segala aspek
kehidupan,tetapi banyak
manusia yang tidak
mengetahui dan
menyadarinya.
Dalam ayat al-quran Tuhan
(allah) telah menjelaskan
kepada kita bahwa agama
yang
paling baik disisi-Nya
adalah agama islam,dalam
surat Al-Imran ayat 19
Telah di
jelaskan,Allah Subhnallah
Wa Ta9ala berfirman :
Dalam agama Islam
memiliki tiga tingkatan
yaitu Islam, Iman, Ihsan.
Tiap-tiap
tingkatan memiliki rukun-
rukun yang
membangunnya. Jika Islam
dan Iman disebut secara
bersamaan, maka yang
dimaksud Islam adalah
amalan-amalan yang tampak
dan mempunyai
lima rukun. Sedangkan
yang dimaksud Iman
adalah amal-amal batin
yang memiliki enam
rukun. Dan jika keduanya
berdiri sendiri-sendiri,
maka masing-masing
menyandang makna
dan hukumnya tersendiri.
Ihsan berarti berbuat baik.
Orang yang berbuat Ihsan
disebut muhsin berarti
orang
yang berbuat baik.setiap
perbuatan yang baik yang
nampak pada sikap jiwa dan
prilaku ya
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diangkat
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian kekerasan menurut ilmu sosial dan bagaimana kaitan kekerasan
dengan kebudayaan?
2. Bagaimana kebudayaan mempengaruhi terjadinya kekerasan di masyarakat?
3. Apa saja faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi terjadinya kekerasan di
masyarakat?
4. Bagaimana cara mengatasi kekerasan di masyarakat, termasuk aspek sosial dan
budaya?
5. Apa kekuatan konstruktif menganalisis kekerasan menurut sistem budaya
masyarakat?

1.3 Tujuan Penyelesaian Makalah


Penyelesaian makalah ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian kekerasan menurut ilmu sosial dan kaitannya
dengan kebudayaan.
2. Untuk menganalisis bagimana kebudayaan dapat mempengaruhi terjadinya
kekerasan di masyarakat.
3. Untuk mengidentifikasi faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi terjadinya
kekerasan di masyarakat.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kekerasan dalam masyarakat dengan
melibatkan aspek sosial dan budaya.
5. Untuk menggali potensi konstruktif dalam menganalisis kekerasan menurut
sistem budaya masyarakat.

1.4 Manfaat Penyelesaian Makalah


Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penyelesaian makalah ini sebagai
berikut:
1. Sebagai sarana referansi guna memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang kekerasan dalam konteks kebudayaan, sehingga dapat lebih memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan.
2. Memberikan kesan edukatif tentang kekerasan sesuai sistem budaya masyarakat
untuk membantu menghindari bentuk kekerasan dan mampu memperkuat nilai-
nilai budaya yang positif.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Pendidikan IPS di Era Globalisasi


Peran IPS di era globalisasi sangat penting dalam pengembangan
keterampilan sosial di masyarakat, terutama ketika globalisasi semakin
meningkat. Berikut beberapa peran pendidikan IPS di era globalisasi:
1. Pembelajaran keterampilan sosial IPS dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan sosial di masyarakat, terutama di era globalisasi
yang semakin kompleks. Mempelajari IPS dapat membantu siswa memahami
berbagai persoalan sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat global.
2. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pelatihan IPS juga dapat
membantu siswa meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Mereka diajarkan
untuk menganalisis secara sistematis dan kritis berbagai permasalahan sosial dan
budaya masyarakat global.
3. Pemaparan Keterampilan Analisis Sosial Pelatihan IPS juga dapat
membantu siswa mengembangkan keterampilan analisis sosial. Mahasiswa
diajarkan untuk memahami kondisi sosial saat memasuki kehidupan masyarakat
global yang dinamis. 4. Membantu siswa memahami dan menghargai kekayaan
budaya masyarakat.
5. Membantu siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Pendidikan IPS juga dapat membantu siswa menjadi warga negara yang
bertanggung jawab. siswa belajar memahami hak dan tanggung jawab warga
negara serta partisipasi dalam kehidupan masyarakat global.

2.2 kontradiksi antara pendidikan ips di era globalisasi dengan keragaman


budaya
Peran IPS di era globalisasi sangat penting dalam pengembangan
keterampilan sosial di masyarakat, terutama ketika globalisasi semakin
meningkat. Berikut beberapa peran pendidikan IPS di era globalisasi:
1. Pembelajaran keterampilan sosial IPS dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan sosial di masyarakat, terutama di era globalisasi
yang semakin kompleks. Mempelajari IPS dapat membantu siswa memahami
berbagai persoalan sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat global.
2. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pelatihan IPS juga dapat
membantu siswa meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Mereka diajarkan
untuk menganalisis secara sistematis dan kritis berbagai permasalahan sosial dan
budaya masyarakat global.
3. Pemaparan Keterampilan Analisis Sosial Pelatihan IPS juga dapat
membantu siswa mengembangkan keterampilan analisis sosial. Mahasiswa
diajarkan untuk memahami kondisi sosial saat memasuki kehidupan masyarakat
global yang dinamis. 4. Membantu siswa memahami dan menghargai kekayaan
budaya masyarakat.
5. Membantu siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Pendidikan IPS juga dapat membantu siswa menjadi warga negara yang
bertanggung jawab. siswa belajar memahami hak dan tanggung jawab warga
negara serta partisipasi dalam kehidupan masyarakat global.

2.3 pembelajaran ips di era globalisasi


Di era globalisasi, pendidikan IPS harus mampu menghadapi tantangan
dunia pendidikan yang semakin berkembang apalagi dengan semakin
meningkatnya pengaruh globalisasi. Berikut beberapa poin yang menjelaskan
pembelajaran IPS di era globalisasi:
1. Pendidikan IPS sebagai pemacu nasionalisme Pendidikan IPS dapat
menjadi pemacu nasionalisme untuk menghadapi tantangan era globalisasi. Hal ini
penting untuk menjaga jati diri luhur bangsa Indonesia di tengah globalisasi. 2.
Pembelajaran keterampilan sosial Pendidikan IPS dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan sosial dalam masyarakat, terutama di era globalisasi
yang semakin kompleks. Mempelajari IPS hendaknya membantu siswa memahami
berbagai permasalahan sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat global. 3.
Mengembangkan pemikiran kritis IPS juga dapat membantu siswa
mengembangkan pemikiran kritis. Mereka diajarkan untuk menganalisis secara
sistematis dan kritis berbagai permasalahan sosial dan budaya yang terjadi dalam
masyarakat global. 4. Membuka keterampilan analisis sosial IPS juga dapat
membantu siswa mengembangkan keterampilan analisis sosial
5. Siswa diajarkan untuk memahami kondisi sosial saat memasuki
masyarakat global yang dinamis. Membantu siswa memahami dan mengapresiasi
kekayaan budaya IPS dapat membantu siswa memahami dan mengapresiasi
kekayaan budaya yang ada dalam masyarakat global. Mereka diajarkan untuk
memahami perbedaan budaya dan gaya hidup dalam masyarakat global. 6. Kami
membantu siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan IPS
juga dapat membantu siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Siswa
diajarkan untuk memahami hak dan tanggung jawab warga negara serta partisipasi
dalam kehidupan masyarakat global.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah di susun, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan IPS penting di era globalisasi. Pembelajaran IPS dapat membantu
siswa mengembangkan keterampilan sosial di masyarakat, meningkatkan berpikir
kritis, mengembangkan keterampilan analisis sosial, membantu siswa memahami
dan menghayati budaya, serta membantu siswa menjadi warga negara yang
bertanggung jawab. Pendidikan IPS juga dapat memperkuat nasionalisme dalam
menghadapi tantangan era globalisasi dan melestarikan jati diri luhur bangsa
Indonesia di tengah globalisasi. Oleh karena itu, peran IPS dalam pembelajaran
harus diperkuat agar IPS tidak hanya terfokus pada bidang kognitif saja, namun IPS
juga dapat mengembangkan keterampilan sosial di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Ardinov, Zahra Alya. 2019. Melihat maraknya KDRT di kota DKI Jakarta dengan
analisis teori struktural fungsional. Diakses melalui
https://www.kompasiana.com/alyazzhar/melihat-maraknya-kekerasan-dalam-
rumah-tangga-kdrt-di-kota-dki-jakarta-dengan-analisis-teori-struktural-fungsional
Pada tanggal 23 Agustus 2023

Arianto, Cahyono. 2003. Kekerasan sebagai fenomena budaya: suatu pelacakan


terhadap akar kekerasan di Indonesia. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/158163-ID-kekerasan-sebagai-
fenomena-budaya-suatu.pdf pada 25 Agustus 2023.

Abriyanti, Endang Puji. 2017. Makalah sosiologi dan antropologi kesehatan ruang
lingkup antropologi, kebudayaan, kepribadian dalam konteks sosial budaya.
Diakses melalui: https://id.scribd.com/document/428654691/Makalah-Ruang-
Lingkup-Antropologi pada tanggal 23 Agustus 2023.

Berita detik. KPAI Wanti-Wanti Video Kekerasan Anak di Bukit Tinggi Tak Diunggah
Lagi. Diakses melalui:
http://news.detik.com/read/2014/10/15/153338/2719556/10/kpai-wanti-wanti-
video-kekerasan-anak-seperti-di-bukittinggi-tak-diunggah-lagi?n992204fksberita
pada tanggal 24 Agustus 2023.

Ciek Julyati Hisyam. (2021). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bumi Aksara. Diakses
melalui: https://pustaka.uinsu.ac.id/index.php?p=show_detail&id=24150 pada
tanggal 23 Agustus 2023

Fadilla, A. 2015. Beberapa Perspektif Perilaku Agresi. Buletin Psikologi, 6(2), 9–15.,
diakses dari: https://doi.org/10.22146/bpsi.7394 pada 23 Agustus 2023.

Gaite, T., & Suyatmi. (2018). Penanggulangan Perilaku Bullying Melalui Program
Pembinaan Karakter (Studi Kasus pada Boarding School SMA Negeri Plus
Provinsi Riau). Jurnal Pedagogika Dan Dinamika Pendidikan, 6(2). Diakses pada
tanggal 23 Agustus 2023.

Guerin, S., & Hennessy, E. (2002). Pupils’ definitions of bullying. European Journal of
Psychology of Education, 17(3), 249–261. Diakses melalui:
https://doi.org/10.1007/BF03173535 pada tanggal 23 Agustus 2023.

Gely, Andri. 2015. Makalah tentang budaya kekerasan didalam masyarakat. Diakses
melalui https://andrigely17.blogspot.com/2015/10/makalah-tentang-budaya-
kekerasan Pada tanggal 23 Agustus 2023.

Hufad, Ahmad. 2003. Perilaku kekerasan: Analisis menurut system budaya dan
implikasi edukatif. Diakses melalui:
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/JURNAL_MIMBAR_PENDIDIKAN/MIM
BAR_NO_2_2003/
Perilaku_Kekerasan_Analisis_Menurut_Sistem_Budaya_dan_Implikasi_Edukatif
.pdf pada tanggal 24 Agustus 2023.
Indera. 2014. DPR Minta Kasus kekerasan Anak SD di Bukit Tinggi Diusut Tuntas.
Diakses
melalui:http://regional.kompas.com/read/2014/10/13/10232211/DPR.Minta.Kasu
s.Kekerasan.Anak.SD.di.Bukittinggi.Diusut.Tuntas pada tanggal 23 Agustus 2023

Lengi, Rick. 2016. Kekerasan dan budaya kasih. Diakses melalui


https://www.pinhome.id/blog/pengertian-kekerasan-menurut-para-ahli-dan-
bentuknya/ pada tanggal 27 Agustus 2023.

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi 1. Jakarta: PT Rineka Cipta. Diakses


melalui: http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi_budaya pada tanggal 24
Agustus 2023.

Kompas.com. 2009. Peran media mengurangi diskriminasi dan kekerasan. Diakses


melalui https://regional.kompas.com/read/2009/11/09/17175656/peran-media-
mengurangi-diskriminasi-dan-kekerasan pada tanggal 24 Agustus 2023

Muhakbar, Syukur. Perbedaan Teori Konflik dan Struktur. Diakses melalui


http://muhakbar-syukur.blogspot.com/2011/11/perbedaan-teori-konflik-dengan-
struktur.html pada tanggal 24 Agustus 2023.

No Name. 2017. Tinjauan pustaka penyelesaian hokum kekerasan seksual terhadap


perempuan dalam masyarakat matrilineal di suku Bajawa Kabupaten Ngada
Privinsi Nusa Tenggara. Diakses melalui:
https://123dok.com/document/9yn8d9ky-tinjauan-penyelesaian-kekerasan-
perempuan-masyarakat-matrilineal-kabupaten-provinsi.html pada tanggal 23
Agustus 2023.

Nugroho, Ari Cahyo. 2021. Teori utama sosiologi komunikasi (fungsionalisme,


struktural, teori konflik, interaksi simbolik). Diakses melalui:
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/penjaga,+7.+Ari+Cahyo.pdf pada tanggal 23
Agustus 2023.

Olweus, D. 2016. Bully / victim problems in school : Facts and intervention Linked
references are available on JSTOR for this article : Bully / victim problems 9 in
school : Facts and intervention. 12(4), 495–510 diakses pada tanggal 23 Agustus
2023.

Ritzer, George dan J, Douglas. 2012. Edisi Keenam Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Penerbit Kencana

Ramdhani, Ani. 2023. 9 Pengertian kekerasan menurut para ahli dan bentuknya.
Diakses melalui https://www.pinhome.id/blog/pengertian-kekerasan-menurut-
para-ahli-dan-bentuknya/ pada tanggal 26 Agustus 2023.

Sanditricahyo. Teori Struktural Fungsional dan Teori Konflik. Diakses melalui:


http://sanditricahyo.blogdetik.com/2011/03/20/teori-struktural-fungsional-dan-
teori-konflik/ pada tanggal 24 Agustus 2023.

Tunjungsari, Dewi Sri. 2014. Analisis kasus kekerasan anak SD di Bukit Tinggi
berdasarkan teori fungsional-struktural dan teori konflik. Diakses melalui:
https://www.academia.edu/9296704/Dewi_Sri_Tunjungsari_Pendidikan_IPS_UI
N_Syarif_Hidayatullah_Analisis_Kasus_Kekerasan_Anak_SD_di_Bukit_Tinggi_
Berdasarkan_Teori_Fungsional_Struktural_dan_Teori_Konflik pada tanggal 23
Agustus 2023.

Umam. 2021. Pengertian kekerasan: Jenis, ciri, penyebab, dan contoh. Diakses melalui
https://www.gramedia.com/literasi/peran-lembaga-sosial-masyarakat/ pada
tanggal 25 Agustus 2023.

Wirawan, IB. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi
Sosial & Perilaku Sosial Jakarta: Penerbit Kencana. Diakses pada tanggal 23
Agustus 2023.

Anda mungkin juga menyukai