Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. sumianti, S.Sos., MM.,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah yang telah memberikan
saran dan arahan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian karya tulis
ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut serta membantu menyumbangkan pikirannya yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis sangat berharap agar karya tulis ilmiah ini memberi banyak manfaat
bagi para pembaca terutama kepada pihak yang ingin mengetahui kondisi
pendidikan di Indonesia saat ini.
Penulis juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua
pihak agar karya tulis ini bisa menjadi lebih baik. Karena penulis menyadari akan
jauhnya kata sempurna dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
a. Untuk mengetahui pengertian pemerataan pendidikan
b. Untuk mengetahui kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia
c. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi pemerataan
pendidikan
d. Untuk mengetahui dampak pendidikan yang tidak merata
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kholik, Abadul, dkk. 2017. Pengantar Ilmu Pendidikan. Bogor: Unida Press, hal 23-15
5
Menurut Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 23 Tahun 2003
mendefinisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarkat, bangsa, dan Negara.
2
Umar Tirtarahardja dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, hal 227-
229
6
berumur 6 tahun berhak dan yang sudah berumur 8 tahun diwajibkan belajar di
sekolah, sedikitnya 6 tahun.”
Masalah pemerataan pendidikan menjadi sangat penting sebab jika anak –
anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada sekolah dasar, maka akan
memiliki bekal dasar berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
Dengan ini mereka dapat mengikuti perkembangan kemajuan melalui berbagai
media massa dan sumber belajar apapun. Dengan demikian mereka tidak menjadi
terbelakang dan menjadi penghambat pembangunan. Dikarenakan pendidikan
menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk dapat bersaing menghadapi era global
yang sarat akan persaingan ketat terlebih lagi sebagai syarat untuk meraih kemajuan
bangsa di masa mendatang.
7
kota-kota besar lebih mendapat fasilitas dari pada pendidikan yang terdapat di
daerah-daerah terpencil. Seharusnya semua anak di Indonesia di setiap daerah
berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan fasilitas yang baik dari pemerintah,
karena ini juga untuk masa depan bangsa Indonesia untuk mengembangkan sumber
daya manusia.
Kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia saat ini belum bisa dikatakan
merata sepenuhnya meskipun berbagai upaya pemerintah telah dilakukan sejak
lama. Sebagi contoh sarana dan prasarana pendidikan di kota-kota besar sangatlah
maju bila dibandingkan dengan pendidikan di desa-desa yang hanya mengandalkan
sarana dan prasarana sederhana. Bahkan di daerah Indonesai Timur dan daerah
pedalaman desa yang terisolir, akses untuk menuju ke sekolah sangatlah jauh dari
kata pantas. Berjam-jam mereka menempuh perjalanan hingga nyawa sebagai
taruhannya hanya demi mengenyam pendidikan dasar. Ditambah lagi kurangnya
tenaga pengajar didaerah tersebut menjadi bukti tidak meratanya pendidikan di
Indonesia sampai saat ini.
8
2.4 Upaya Pemerintah Demi Pemerataan Pendidikan
Berbagai upaya pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan
pemerataan pendidikan sudah diterapkan sejak tahun 1984. Dari pemerataan
pendidikan sekolah dasar, selanjutnya diikuti dengan wajib belajar 9 tahun sejak
mei tahun 1994. Wajib belajar 9 tahun yang direncanakan tuntas pada tahun 2008,
tetapi pada tahun 2006 masih banyak warga Indonesia yang tidak tuntas dalam
menyelesaikan pendidikan dasar.
Berikut berbagai upaya pemerintah dalam memberantas persoalan
pemerataan pendidikan di Indonesia,
1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama
(SMP) tidak dipungut biaya.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah
dengan subsidi dari APBN.
3) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan atau dari keluarga yang
tidak mampu. Agar siswa dapat terus menuntut ilmu tanpa
mempermasalahkan biaya pendidikan.
4) Pengalihan alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah
yang sebagian diperuntukkan bagi sektor pendidikan dan kesehatan.
9
berdampak pada negara. Dampak yang akan ditimbulkan karena tidak meratanya
pendidikan adalah berkurangnya penerus bangsa yang cerdas yang akan
menjunjung negara menjadi lebih baik serta menjadi penghambat pembangunan
negera ini.
10
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Masalah pemerataan pendidikan yang dirasakan kini belumlah habis jika
masih banyak warga negara Indonesia khususnya usia anak yang tidak dapat
ditampung dalam lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang
tersedia. Permasalahan biaya, kesulitan akses menuju sekolah, dan terbatasnya
tenaga pengajar di daerah terpencil menjadi acuan pemerintah dalam upaya untuk
mengatasi problem ini. Besarnya dampak dari permasalahan ini yang akan
dirasakan baik oleh individu terdampak maupun negara membuat pemerintah
menjadikan masalah pemerataan pendidikan prioritas utama pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat dan masa depan bangsa.
3.2 SARAN
Pemerintah agar tidak pernah berhenti berupaya untuk menangani
problematika pemerataan pendidikan ini dengan memperhatikan masalah langsung
di lapangan bahwa masih banyak warga yang belum bisa menikmati dunia
pendidikan karena berbagai hal; kemiskinan, sulitnya akses, kurangnya tenaga
pengajar, kurangnya sarana dan prasarana, serta bantuan pendidikan salah sasaran
demi menghapus tidak meratanya pendidikan di berbagai penjuru Indonesia yang
sudah ada sejak dulu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kholik , Abadul, dkk. 2017. Pengantar Ilmu Pendidikan. Bogor: Unida Press
12