Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH TENTANG SISTEM

BILANGAN

DI SUSUN OLEH:
 Rifky Bastian
 Fitri Novitasari
 Gita ramadhani A.P
 Mila Apriliana

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI 2 REJANG LEBONG

TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Tugas
Dasar Komputer ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Sejarah Perkembangan Perangkat Lunak,
Penerapan Komputer di Berbagai Bidang, Penggolongan Komputer Berdasarkan Data
yang diolah, Penggunaannya, dan Ukurannya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan - kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. SISTEM BILANGAN................................................................................................2
1. Desimal....................................................................................................................2
2. Biner.........................................................................................................................2
3. Oktal.........................................................................................................................3
4. Hexadecimal.............................................................................................................3

B. KONVERSI SISTEM BILANGAN..........................................................................4


1. KONVERSI DESIMAL KE BINER........................................................................4
2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL.......................................................................4
3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL.......................................................4
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL........................................................................5
5. KONVERSI BINER KE OKTAL............................................................................5
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL.............................................................6
C. KODE YANG MEWAKILI DATA..........................................................................7
1. BCD (Binary Coded Decimal).................................................................................7
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code)................................7
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)..............................8

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….9

1. Kesimpulan..................................................................................................................9
2. Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii
iv
Bab 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pembahasan kali ini yaitu mengenai sistem bilangan dan pengkonversiannya,
dimana ini sangat umum dipelajari oleh para pelajar teknik informatika. Konversi yang
akan dibahas pada artikel ini meliputi bilangan bulat dan bilangan pecahan dari sistem
bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
Konversi dari desimal ke biner diperlukan untuk menerjemahkan keinginan (perintah)
manusia kedalam kode-kode yang dikenali oleh sistem digital. Sebaliknya, konversi dari
biner ke desimal diperlukan untuk menterjemahkan kode hasil pengolahan sistem digital
ke dalam bentuk informasi yang dimengerti oleh manusia. Konversi dari biner ke oktal
atau heksadesimal (dan sebaliknya) merupakan perantara konversi dari/ke biner ke/dari
desimal. Konversi ini banyak dilakukan karena disamping digit angka biner jauh lebih
banyak dibandingkan dengan angka-angka pada sistem bilangan oktal dan heksadesimal,
juga karena melakukan konversi tersebut sangat mudah.

B.     Rumusan Masalah
Uraikan apa saja yang kamu ketahui tentang Sistem Bilangan !

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix)
yang tertentu.
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10
macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat
berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal
fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan
contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

2. Biner
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini
dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

2
3. Oktal
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :

4. Hexadecimal
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem
Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12),
D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka
dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F
mewakili angka 15. Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke
sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

3
B. KONVERSI SISTEM BILANGAN
Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal
kedalam bentuk bilangan lainnya (bilangan biner, bilangan oktal atau bilangan hexadesimal).
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis).
Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk lebih jelasnya
silahkan simak contoh dibawah :

2. KONVERSI DESIMAL KE
OKTAL
Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah bentuk
bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi bilangan desimal
dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan simak contoh dibawah ini :

3. KONVERSI
DESIMAL KE HEXADESIMAL
Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses mengubah bentuk
bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal, dengan cara membagi bilangan
desimal dengan nilai 16 (basis).

4
4. KONVERSI BINER KE DESIMAL

5. KONVERSI BINER KE OKTAL


Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan mengkonversi
tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi bilangan biner ke oktal dan
contonya dibawah ini :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)

5
6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL
Cara mengkonversi bilangan biner ke hexadesimal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi bilangan biner
ke hexadesimal dan contonya dibawah ini :

Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan


hexadesimal)

6
C. KODE YANG MEWAKILI DATA

Data yang disimpan di komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah karakter
data disimpan dalam main memory menempati posisi 1 byte. Komputer generasi pertama, 1 byte
terdiri dari 4 bit, komputer generasi kedua 1 byte terdiri dari 6 bit dan komputer generasi
sekarang, kebanyakan 1 byte terdiri dari 8 bit. Suatu karakter yang disimpan di main memory
diwakili dengan kombinasi dari digit biner (binary digit atau bit). Dengan sistem bilangan biner
yang sudah dibahas sebelumnya, dapat dipergunakan suatu kode biner untuk mewakili suatu
karakter.
Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili
suatu karakter. Komputer yang 1 byte terdiri 4 bit, menggunakan kode biner yang berbentuk
kombinasi 4 bit, yaitu BCD (Binary Coded Decimal). Komputer yang menggunakan 6 bit untuk
1 byte-nya, menggunakan kode biner yang terdiri dari kombinasi 6 bit, yaitu SBCDIC (Standard
Binary Coded Decimal Interchange Code). Komputer yang 1 byte terdiri dari kombinasi 8 bit,
yaitu EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American
Standad Code for Information Interchange).
1. BCD (Binary Coded Decimal)
BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk
mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan
kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16) kemungkinan kombinasi yang bisa
diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang
dipergunakan untuk komputer generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau
simbol-simbol karakter khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama. Cara
mengkonversi bilangan Desimal ke kode BCD adalah dengan cara mengkonversikan setiap
digit 1 desimal menjadi 2 digit biner. (Perpangkatan 2)
Contoh :
Konversikan 17010 =…… BCD
Penyelesaian :
Setiap digit desimal konversikan ke 4 digit biner.
110 = 0001
710= 0111
010 = 0000
Sehingga kita bisa simpulkan bahwa 17010 adalah 000101110000 BCD
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code)
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan kode biner
perkembangan dari BCD. BCD dianggap tanggung, karena masih 6 kombinasi yang tidak
dipergunakan, tetapi tidak dapat dipergunakan untuk mewakili karakter yang lainnya.

7
SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit, sehingga lebih banyak kombinasi yang bisa
dihasilkan, sebanyak 64 (26=64) kombinasi kode, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode
untuk huruf alphabetik dan sisanya karakter-karakter khusus yang dipilih. Posisi bit di
SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut
dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2 dan bit 1)
disebut dengan numeric bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code terdiri
dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 (28=256)
kombinasi karakter. Pada EBCDIC, high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone
bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.

8
Bab 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.    Rumusan Masalah
2.    Pengertian sistem Biner.
3.    Pengertian sistem Oktal
4.    Pengertian sistem Desimal.
5.    Pengertian sistem Hexadesimal
Matematika adalah suatu yang sangat berpengaruh dari segala ilmu, baik dalam
bidang teknologi ataupun lainnya. Dalam hal ini penerapan matematika
dimunculkan dalam ilmu teknologi informasi. Dalam perkembangannya teknologi
menggunakan beberapa bahasa dan rumusan matematika, seperti perhitungan
sistem oktal, sistem biner, sistem desimal, sistem hexadesimal. Hampir semua
pemograman dan aplikasi menggunakan sistem tersebut.
B.     Saran
Dalam kata lain matematika sangat diperlukan untuk seorang programer, karena
matematika adalah salah satu bahasa pemograman atau rumusan yang akan sering
ditemui, terutama di bidang IT. Maka dari itu matematika adalah hal yang sangan
umum yang harus dipelajari oleh seorang yang bergelut dibidang IT.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-sistem-bilangan-dan-macam-macam-
sistem-bilangan-komputer.html
http://sistem-bilangan.blogspot.co.id/p/materi.html
https://ranjaniryan.wordpress.com/2014/09/28/kode-yang-mewakili-data/
http://sule-epol.blogspot.com/2016/10/makalah-sistem-bilangan.html
http://chakitampan.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-sistem-bilangan.html
https://www.academia.edu/28937000/MAKALAH_SISTEM_BILANGAN_and_KONVERSI

10

Anda mungkin juga menyukai