Disusun oleh
Muhammad Dhani Depardi
Zefanya Yedija Hamonangan
Penulis:
No. Nama NIS Tanda Tangan
Disetujui,........... Dibimbing,.......
Disahkan, .....,.........2020
i
ABSTRAK/ABSTRACK
Penerangan dunia sudah berkembang World lighting has developed rapidly. This
dengan cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari can be seen from the changes in the lighting
perubahan alat penerang yang berubah tools that change with the times. Writing
seiring zaman. Penulisan makalah ini this paper aims to explain the importance of
bertujuan untuk memaparkan pentingnya electrical energy as the energy most needed
energi listrik sebagai energi yang paling by humans today, as well as in the next few
dibutuhkan manusia saat ini, maupun years and is a renewable energy. This paper
beberapa tahun yang akan datang dan focuses on the effect of electrical energy on
merupakan energi terbarukan. Makalah ini the world's lighting. Electricity makes
berfokus pada pengaruh energi listrik changes to the lighting objects used by
terhadap penerangan dunia. Listrik humans. a change where the use of lighting
membuat perubahan pada benda penerang that used to use fire conventionally now
yang digunakan manusia. perubahan dimana uses sophisticated equipment such as
penggunaan penerangan yang dulunya electric lights. High efficiency of electrical
menggunakan api secara konvensional energy and it can be distributed to the ends
sekarang sudah menggunakan peralatan of the world quickly, making it easier for all
yang canggih seperti lampu listrik. Efisiensi places to benefit from lighting that uses
energi listrik yang tinggi dan dapat electric energy compared to conventional
didistribusikan hingga ke ujung dunia ones. Therefore, modern lighting changes
dengan cepat, mempermudah semua tempat the face of planet Earth when viewed from
mendapatkan manfaat dari penerangan yang a heigh.
menggunakan energi listrik dibandingkan
dengan yang konvensional. Oleh karena itu,
penerangan modern merubah wajah planet
bumi jika dilihat dari ketinggian.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Pengaruh Listrik terhadap Perkembangan
Penerangan Dunia” dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi hikmah dan hasil yang positif bagi kita semua.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu,dengan terselesaikannya makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini terutama kepada:
1. Bapak Drs. H. Wayat Nurhidayat, M. Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Karawang yang telah
menyetujui dan mengesahkan makalah ini;
2. Bapak Widada M.pd. selaku wakasek kurikulum yang telah mengizinkan penggunaan
fasilitas sekolah terhadap kebutuhan dalam penyusunan dan menyetujui hasil penyelesaian
pada makalah ini;
3. Bapak H. Ucu Jamalludin Abdurohman, M.pd. yang telah membimbing dan menyetujui
dakam upaya tercapainya penyelesaian makalah ini;
4. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir, yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
ABSTRAK.................................................................................................................... ii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
3
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB IV Penyelesaian
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam ilmu fisika, listrik dibagi menjadi dua jenis, yakni listrik statis dan
juga listrik dinamis. Pengertian listrik statis adalah suatu energi listrik yang
terkandung dalam benda yang memiliki muatan listrik. Pembentukan listrik statis
ini berasal dari beberapa atom yang terdiri dari proton dan elektron yang kemudian
menghasilkan energi listrik. Listrik statis ini biasanya dapat dibuktikan
keberadaannya melalui eksperimen yang menggunakan media penggaris dan
potongan kertas kecil-kecil. Awalnya penggaris dapat digesek-gesekkan pada kain
atau baju, setelah itu dekatkan pada potongan kertas tadi. Bukti keberadaan energi
listrik adalah ketika potongan kertas tersebut menempel pada permukaan
penggaris. Sedangkan pengertian listrik dinamis merupakan energi listrik yang
dapat bergerak. Listrik dinamis inilah yang biasanya menggunakan media baterai
yang dihubungkan dengan rangkaian elektronika tertentu sehingga membuat benda
tersebut dapat bergerak. Listrik dinamis ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis
rangkaian listrik, misalnya rangkaian seri, dan juga rangkaian paralel. Dalam listrik
dinamis ini juga dikenal beberapa istilah yang familiar di dunia fisika, yakni
tegangan, hambatan dan juga arus listrik. Daya listrik dapat dinyatakan dalam
1
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kamus Besar Bahasa Indonesia V 0.3.2 Beta (32)(Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016-2019).
2
Adzikra Ibrahim. 2016. Pengertian Listrik dan Besaran-besarannya. Dikutp dari
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-listrik-dan-besaran-besarannya/. Diakses pada Jumat, 2 Oktober
2020 pukul 15.30.
3
Loc. Cit.
4
5
satuan watt, sementara untuk arus listrik digunakan satuan ampere (A). Berbeda
halnya dengan tegangan listrik yang memiliki satuan Volt (V).4
Sejarah penemuan listrik diawali oleh Thales (antara 640 – 546 M) seorang
cendikiawan dari Yunani. Penggosokan Elektron atau dalam bahasa yunaninya
“batu ambar” dengan kain wool sehingga benda yang ringan didekatnya mendekat
bahkan menempel biasa dilakukan oleh beliau. Namun Thales belum mengetahui
kenapa demikian. Selanjutnya diteruskan penelitian tentang gaya gerak dari batu
ambar tersebut oleh seorang peneliti berkebangsaan inggris bernama William
Gilbert (1733) yang menyebut peristiwa thales diatas adalah elektric yang diambil
dari kata yunani Elektron atau batu ambar. Selanjuitnya Charles du Fay (1739)
berkebangsaan prancis mengetahui bahwa elektric itu terdiri dari Negatif dan
Positif (- dan +). Selanjutnya, ada Benyamin franklin, ia adalah seorang penulis,
penerbit, ilmuan, dan diplomat Amerika yang berperan dalam penulisan Deklarasi
kemerdekaan Konstitusi Amerika serikat. Pada tahun 1975, beliau membuktikan
bahwa petir adalah bentuk alami dari listrik. 7
Pada tahun 1975, franklin melakukan percobaan, ketika itu farnklin
menerbangkan layang – layang dengan kunci besi dibawahnya, ketika petir
4
. 2019. Listrik. Dikutip dari https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/04/listrik. Diakses pada Jumat, 2
Oktober 2020 pukul 15.36.
5
Loc. Cit.
6
PT Dynamo Media Network. 2020. Dikutip dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/bagaimana-
perkembangan-penerangan-di-dunia-1uAeQ7ZczvB. Diakses pada Jumat, 2 Oktober 2020 pukul 16.00
7
Wijdan GRT. 2016. Dikutip dari https://www.kelistrikanku.com/2016/04/sejarah-listrik
pembangkit.html?m=1(Sabtu. Diakses pada Jumat, 2 Oktober 2020 pukul 18.30
6
8
Loc. Cit.
9
Loc. Cit.
10
Rona Oktavian. 2016. Dikutip dari https://prezi.com/wghqbarbmzrj/perkembangan-alat-penerangan/.
Diakses pada Sabtu, 3 Oktober 2020 pukul 10.17
7
palem atau daun candelila, dan rumput esperato. Selain itu amerika juga membuat
obor dari lemak ikan yang ditempelkan pada ujung kayu.11
11
Loc. Cit.
12
Quipper, Ltd. 2018.Dikutip dari https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/sejarah-perkembangan-lampu-
gas-ke-lampu-listrik/. Diakses pada Sabtu, 3 Oktober 2020 pukul 12.15
13
Loc. Cit.
14
Loc. Cit.
8
Pada awal abad ke-19, sebagian besar kota di Amerika Serikat dan Eropa
memiliki jalan-jalan yang merupakan cahaya gas. Pencahayaan gas untuk jalan
memberi jalan untuk sodium bertekanan rendah dan lampu merkuri bertekanan
tinggi pada 1930-an dan pengembangan penerangan listrik pada pergantian abad
ke-19 menggantikan pencahayaan gas di rumah-rumah. 15
Kemudian datang salah satu penemuan terbesar sejarah manusia – listrik dan
lampu listrik. Pada tahun 1801, Sir Humphrey Davy menemukan lampu busur
karbon listrik pertama dengan menghubungkan dua kabel ke baterai dan memasang
strip arang ke ujung kabel yang menghasilkan bercahaya karbon. Penemuan ini
perlu disempurnakan dan selama 1870-an, baik Thomas Edison dan Sir Joseph
Swann menemukan lampu pijar listrik secara mandiri (Edison dengan
meningkatkan paten berusia 50 tahun).16
Penemuan ini bekerja ketika arus listrik dilewatkan melalui filamen, yang
memanas dan menghasilkan cahaya. Lampu-lampu ini berlangsung singkat dengan
standar modern dan tidak efisien dan rapuh, tetapi merupakan lompatan besar ke
depan dan dasar yang baik untuk apa yang datang setelahnya. Bola listrik
ditingkatkan pada tahun 1920 ketika filamen karbon yang digunakan sampai saat
itu diganti dengan tungsten dan ruang di dalam bola lampu diisi dengan gas, yang
mengurangi penguapan tungsten dan dengan itu memperpanjang umur lampu.17
2.6. Pendistribusian listrik
Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen
diperlukan suatu jaringan tenaga listrik. Sistem jaringan ini terdiri dari jaringan
trasnsmisi (sistem tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi) dan jaringan
distribusi (sistem tegangan menengah dan tegangan rendah). Secara umum suatu
sistem tenaga listrik terdiri tiga bagian utama yaitu sistem pembangkitan, sistem
transmisi, dan sistem distribusi. Energi listrik dihasilkan oleh pusat-pusat
pembangkit kemudian diteruskan oleh saluran transmisi menuju sistem distribusi.
Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban yang terpisah satu dengan
yang lain dengan saluran transmisi. Hal ini terjadi pada gardu induk (substantion)
dimana juga dilaksanakan transformasi tegangan dan fungsi-fungsi pemutusan dan
penghubungan beban (switching). Dilihat dari fungsi tegangannya, jaringan
15
Loc. Cit.
16
Loc. Cit.
17
Loc. Cit.
9
18
Ibnu Hajar dan Muhammad Hasbi Pratama, “ Analisa Nilai Saidi Saifi Sebagai Indeks Keandalan Penyediaan
Tenaga Listrik Pada Penyulang Cahaya PT. PLN (persero) Area Ciputat “.Jurnal Energi & Kelistrikan. VOL. 10 NO.
1, Januari - Juni 2018 hal 72
BAB III
SEBAB AKIBAT
Baru pada abad ke-18, langkah besar evolusi lampu muncul di Eropa dimulai dengan
ditemukannya pembakaran pusat. Ini menjadi sebuah peningkatan besar dalam desain
lampu. Desain ini dibuat dengan cara sumber bahan bakar tertutup rapat dalam logam,
dan tabung logtam bisa disesuaikan untuk mengontrol intensitas pembakaran bahan
bakar dan intensitas cahaya. Tak hanya itu, cerobong kaca kecil ditambahkan untuk
melindungi api dan mengontrol aliran udara ke api. Ami Argand, ahli kimia asal Swis,
merupakan orang yang mengembangkan penggunaan lampu minyak ini pada 1783. Pada
1859, dengan pengeboran sumur minyak bumi pertama di dunia, lampu minyak tanah
makin populer. Seiring waktu berlalu dan berbagai sumber eneri baru ditemukan, jenis
10
lampu baru juga berkembang. Pada dekade terakhir abad ke-18, penggunaan komersial
gas batubara digunakan untuk penerangan rumah. Penemu Jerman Freidrich Winzer
(Winsor) adalah orang pertama yang mematenkan pencahayaan gas batubara pada 1804
dan "thermolampe" menggunakan gas yang disuling dari kayu dipatenkan pada 1799.
David Melville menerima paten lampu gas A.S. pertama di tahun 1810. Gas batubara
sendiri sempat dikecam karena dianggap tidak aman. Meski begitu, hingga awal abad ke-
19, sebagian besar kota di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan bahan bakar ini
untuk lampu penerangan jalan.
Dengan munculnya listrik, perkembangan lampu pun ikut terpengaruh. Pada 1801, Sir
Humphrey Davy dari Inggris menemukan lampu busur karbon listrik. Lampu ini bekerja
dengan menghubungkan dua batang karbon ke sumber listrik. Dengan ujung lain dari
batang berjarak sehingga arus listrik mengalir melalui "busur" karbon penguapan
menciptakan cahaya putih yang intens. Sayangnya, lampu ini mengotori udara melalui
emisi uap karbon.
10
11
Lampu pijar mulai dibuat oleh ahli Inggris Warren de la Rue menggunakan kumparan
platinum. Tapi, bola lampu ini terlalu mahal dan umurnya sangat pendek. Namun, temuan
de la Rue itu menimbulkan secercah harapan bagi ilmuwan W. R. Glove. Pada 1840,
Glove menemukan bola lampu pijar dengan kumparan platinum yang bisa digunakan
secara praktis sebagai lampu listrik. Temuan Glove ini kemudian dilanjutkan oleh Sir J.
W. Swan pada 1860. Swan menciptakan bola lampu karbon dengan kertas karbonisasi
dan pemrosesan serat kapas dengan asam sulfat. Cara tersebut membuat masalah
menghitamnya bola lampu awal. Thomas Alva Edison kemudian mengembangkan dan
mematenkan bola lampu pijar pada 1879. Lampu milik Edison ini kemudian menjadi
dasar dari lampu pijar modern. Temuan Edison itu bukan tercipta begitu saja. Dia
tenggelam dalam penelitian selama bertahun-tahun untuk menciptakanbola lampu pijar.
Edison berhasil menunjukkan bola lampu yang menggunakan pompa knalpot merkuri
yang ditingkatkan dan filamen karbon untuk bersinar selama lebih dari 40 jam. Setelah
menemukan bahwa bambu adalah bahan filamen yang sangat baik, Edison memperoleh
sampel bambu dari seluruh dunia. Edison menemukan bahwa bambu Hachiman dari
daerah Kyoto di Jepang paling cocok untuk tujuannya dan terus menggunakan bambu ini
selama sepuluh tahun sesudahnya. Untuk mempopulerkan penerangan listrik, Edison
juga merancang sejumlah perangkat yang terkait dengan bola lampu listrik, perkabelan
dan pembangkitan dan transmisi listrik, seperti soket, sakelar, sekring pengaman, hingga
switchboard.
12
Pada 1911, Georges Claude dari Perancis menemukan lampu neon. Dia mengembangkan
tabung dengan gas neon sebagai isinya, ketika tegangan tinggi diterapkan pada dua
elektroda di kedua ujung tabung, benda iu memancarkan cahaya merah yang benderang.
Dengan cepat lampu neon menghiasi eksterior bangunan komersial di kota-kota dunia.
Kemajuan teknologi lampu listrik masih terus berlangsung hingga saat ini. Salah satu
yang juga menjadi populer adalah lampu LED yang digadang-gadang lebih hemat energi.
Bahkan, beberapa tahun belakangan para ilmuwan ingin menciptakan tanaman yang bisa
bercahaya untuk memensiunkan lampu.
3.2. Sebab
Peringatan ini secara tidak langsung menegaskan pentingnya cahaya lampu bagi
kehidupan manusia. Namun, tahukah Anda, lampu telah ada jauh sebelum lampu pijar
oleh Thomas Alva Edison? Ya, lampu pertama ditemukan sekitar 70.000 sebelum masehi
(SM). Penggunanya tentu saja para manusia purba. Tapi jangan dibayangkan lampunya
seperti sekarang. Pada masa itu, manusia purba menggunakan struktur sederhana dari
cangkang atau batu berlubang berisi lumut yang direndam lemak hewani kemudian
dibakar dengan api. Sejak saat itu, manusia mulai mencoba bahan-bahan lain untuk
membuat pencahayaan. Mulai dari menggunakan marmer, logam, dan tembikar untuk
tubuhnya dan menggunakan minyak ikan dan zaitun sebagai bahan bakar. Bahkan,
sumbu ditambahkan untuk mengontrol laju pembakaran.
3.3. Akibat
Sekitar abad ke-7, orang Yunani mulai membuat lampu dari tembikar untuk
menggantikan obor genggam. Sebagai informasi, kata lampu sendiri berasal dari bahasa
Yunani "lampas" yang berarti obor. Sayangnya, setelah abad tersebut, sangat sedikit
informasi yang tersedia tentang lampu di abad pertengahan.
Baru pada abad ke-18, langkah besar evolusi lampu muncul di Eropa dimulai
dengan ditemukannya pembakaran pusat. Ini menjadi sebuah peningkatan besar dalam
desain lampu. Desain ini dibuat dengan cara sumber bahan bakar tertutup rapat dalam
logam, dan tabung logtam bisa disesuaikan untuk mengontrol intensitas pembakaran
bahan bakar dan intensitas cahaya. Tak hanya itu, cerobong kaca kecil ditambahkan
untuk melindungi api dan mengontrol aliran udara ke api. Ami Argand, ahli kimia asal
Swis, merupakan orang yang mengembangkan penggunaan lampu minyak ini pada 1783.
Pada
13
1859, dengan pengeboran sumur minyak bumi pertama di dunia, lampu minyak tanah
makin populer. Seiring waktu berlalu dan berbagai sumber eneri baru ditemukan, jenis
lampu baru juga berkembang. Pada dekade terakhir abad ke-18, penggunaan komersial
gas batubara digunakan untuk penerangan rumah. Penemu Jerman Freidrich Winzer
(Winsor) adalah orang pertama yang mematenkan pencahayaan gas batubara pada 1804
dan "thermolampe" menggunakan gas yang disuling dari kayu dipatenkan pada 1799.
David Melville menerima paten lampu gas A.S. pertama di tahun 1810. Gas batubara
sendiri sempat dikecam karena dianggap tidak aman. Meski begitu, hingga awal abad ke-
19, sebagian besar kota di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan bahan bakar ini
untuk lampu penerangan jalan.
Dengan munculnya listrik, perkembangan lampu pun ikut terpengaruh. Pada 1801,
Sir Humphrey Davy dari Inggris menemukan lampu busur karbon listrik. Lampu ini
bekerja dengan menghubungkan dua batang karbon ke sumber listrik. Dengan ujung lain
dari batang berjarak sehingga arus listrik mengalir melalui "busur" karbon penguapan
menciptakan cahaya putih yang intens. Sayangnya, lampu ini mengotori udara melalui
emisi uap karbon.
Lampu pijar mulai dibuat oleh ahli Inggris Warren de la Rue menggunakan
kumparan platinum. Tapi, bola lampu ini terlalu mahal dan umurnya sangat pendek.
Namun, temuan de la Rue itu menimbulkan secercah harapan bagi ilmuwan W. R. Glove.
Pada 1840, Glove menemukan bola lampu pijar dengan kumparan platinum yang bisa
digunakan secara praktis sebagai lampu listrik. Temuan Glove ini kemudian dilanjutkan
oleh Sir J. W. Swan pada 1860. Swan menciptakan bola lampu karbon dengan kertas
karbonisasi dan pemrosesan serat kapas dengan asam sulfat. Cara tersebut membuat
masalah menghitamnya bola lampu awal. Thomas Alva Edison kemudian
mengembangkan dan mematenkan bola lampu pijar pada 1879. Lampu milik Edison ini
kemudian menjadi dasar dari lampu pijar modern. Temuan Edison itu bukan tercipta
begitu saja. Dia tenggelam dalam penelitian selama bertahun-tahun untuk
menciptakanbola lampu pijar. Edison berhasil menunjukkan bola lampu yang
menggunakan pompa knalpot merkuri yang ditingkatkan dan filamen karbon untuk
bersinar selama lebih dari 40 jam. Setelah menemukan bahwa bambu adalah bahan
filamen yang sangat baik, Edison memperoleh sampel bambu dari seluruh dunia. Edison
menemukan bahwa bambu Hachiman dari daerah Kyoto di Jepang paling cocok untuk
14
tujuannya dan terus menggunakan bambu ini selama sepuluh tahun sesudahnya. Untuk
mempopulerkan penerangan listrik, Edison juga merancang sejumlah perangkat yang
terkait dengan bola lampu listrik, perkabelan dan pembangkitan dan transmisi listrik,
seperti soket, sakelar, sekring pengaman, hingga switchboard.
Pada 1911, Georges Claude dari Perancis menemukan lampu neon. Dia
mengembangkan tabung dengan gas neon sebagai isinya, ketika tegangan tinggi
diterapkan pada dua elektroda di kedua ujung tabung, benda iu memancarkan cahaya
merah yang benderang. Dengan cepat lampu neon menghiasi eksterior bangunan
komersial di kota-kota dunia. Kemajuan teknologi lampu listrik masih terus berlangsung
hingga saat ini. Salah satu yang juga menjadi populer adalah lampu LED yang digadang-
gadang lebih hemat energi. Bahkan, beberapa tahun belakangan para ilmuwan ingin
menciptakan tanaman yang bisa bercahaya untuk memensiunkan lampu.
BAB IV
PENYELESAIAN
4.1. Penyebab Listrik Berpengaruh terhadap Perkembangan Penerangan
15
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
19
Biodata Penulis
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
a. Paud :-
b. TK : TK Teruna Ria
c. SD : SD Sirnabaya 2
d. SMP : SMP Negeri 1 Karawang Barat
e. SMA : SMA Negeri 1 Karawang
Agama : Islam
Alamat : Puri Teluk Jambe Blok C9/13 RT 010/ RW 004, Desa Sirnabaya,
Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang.
20
21
Agama : Islam
Alamat : Puri Teluk Jambe Blok C9/13 RT 010/ RW 004, Desa Sirnabaya,
Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang.
22
Agama : Kristen
Riwayat Pendidikan :
a. Paud :-
b. TK :-
c. SD : SD Yos Sudarso
d. SMP : SMP Yos Sudarso
e. SMA : SMA Negeri 1 Karawang
Pekerjaan : Wirausahawan
Agama : Kristen
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen