Disusun oleh
KELOMPOK IV
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah
“penguat opersional amplifier” guna memenuhi tugas, sesuai dengan yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya
Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-
amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus
searah yang memiliki faktor penguatan sangat besar dengan dua masukan dan satu
keluaran. Penguat diferensial merupakan suatu penguat yang bekerja dengan
memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu
dan yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional
dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati
karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang
terdapat di dalamnya.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba
guna..Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika
sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator
dengan distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi.
Selain itu aplikasi pemakaian op-amp juga meliputi bidang elektronika
audio, pengatur tegangan dc, tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog
digital dan pengubah digital ke analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan,
penguat pengunci, kendali otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan
lain-lain.
Dikatakan penguat operasional serba guna sebab, pada penggunaan
penguat operasional untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan
pengurangan terhadap tegangan listrik.Penggunaan aplikatif dari operational
amplifier dapat dilihat pada komparatorr dan isolator distorsi rendah.Karena
pentingnya penggunaan dari penguat operasional ini, maka pada makalah ini akan
di bahas tentang penguat operasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Macam-macam operasional amplifier
a. Penguat Inverting
Penguat ini dinamakan penguat inverting karena masukan dari
penguat tersebut adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal
keluaran yang dihasilkan oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
masukannya. Gambar 2 menunjukkan rangkaian dari penguat inverting.
3
b. Penguat Non Inverting
Penguat ini dinamakan penguat non inverting karena masukan dari
penguat tersebut adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran
yang dihasilkan oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya.
Gambar 3 menunjukkan rangkaian dari penguat non inverting.
4
Rumus untuk menentukan tegangan keluaran dari penguat non inverting
adalah sebagai berikut :
Untuk pengutannya :
c. Penguat Penjumlahan
Rangkaian penjumlah / adder adalah konfigurasi op – amp sebagai penguat
dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan sinyal output yang
linier yang sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguat yang
ada. Pada umumnya rangkaian penjumlah adalah rangkaian penjumlah dasar yang
disusun dengan penguat inverting dan non inverting yang diberikan input 1 line.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa inputan yang berupa tegangan
DC yang diberikan ke line input penguat berturut – turut melalui R1, R2, dan Rn.
Besarnya inputan yang masuk akan dikuatkan dengan menggunakan op – amp
yang diberikan dengan penguatan ( Av ) tertentu. Tiap sinyal input mengikuti nilai
perbandingan dari Rf dan resistor input masing – masing ( R1, R2, dan Rn ).
5
d. Penguat Pengurangan
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan
non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan. Rangkaian
ini bisa terdiri 3 macam yaitu :
a. Rangkaian dengan 1 op-amp
b. Rangkaian dengan 2 op-amp
c. Rangkaian dengan 3 op-amp
Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini memanfaatkan kaki inverting
dan kaki noninverting. Supaya benar benar terjadi pengurangan maka nilai dibuat
seragam seperti gambar. Rumusnya adalah:
𝑅𝑓 𝑅 𝑅
𝑉0 = ( + 1) ( ) 𝑉𝑏 − 𝑉𝑎
𝑅𝑖 𝑅+𝑅 𝑅
Sehingga :
𝑉𝑜 = ( 𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 )
6
sehingga Vo menjadi :
7
Gambar 7 Gambar Rangkaian pengurang dengan 3 op-amp.
e. Rangkaian Pengintegral
Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian
dengan respons frekuensi, misalnya rangkaian penapis (filter). Rangkaian
dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja
rangkaian umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan
menggunakan capasitor C.
8
Gambar 9. Rangkaian dasar pengintegral
Rangkaian integrator banyak digunakan dalam “computer analog” sebagai
alat untuk memecahkan persamaan integral. Sirkuit ini dapat di buat dengan
menempatkan kapasitor pada input dan output terbalik dan tidak ada reverse input
dibumikan.
Rumus untuk mencari omega
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-
amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus
searah yang memiliki faktor penguatan sangat besar dengan dua masukan dan satu
keluaran. Penguat diferensial merupakan suatu penguat yang bekerja dengan
memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
Fungsi atau aplikasi rangkaian Op-amp yaitu sebagai Penguat Membalik
(inverting), Penguat tidak Membalik (Non Inverting), Penguat Integrator, Penguat
Penjumlah (Adder), dan penguat pengurangan.
3.2. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat memahami
dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. sehingga pembaca
bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menambah wawasan. Didalam penulisan
makalah ini ada baiknya menggunakan rujukan yang paling baru, karena sifat
teknologi setiap harinya bahkan setiap detiknya mengalami perubahan. Dengan
bahan rujukan yang terbaru diharapkan informasi-informasi yang didapat juga
informasi yang terbarukan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ilham-kn.blogspot.co.id/2013/12/rangkaian-diferensial-dan-
integrator.html
http://rangkaianpenjumlahyds.blogspot.co.id/2015/11/bab-i-pendahuluan-
1.html
http://fifinfebriyantihaidirp.blogspot.co.id/2015/03/makalah-elektronika-dasar-
ii_47.html
11