Dari uraian diatas, bahwa arus dari source ke drain dapat di kontrol
oleh tegangan pada gate (medan listrik).
Dengan alasan ini, piranti disebut field effect transistor.
Dapat dicatat bahwa operasi p-channel JFET adalah sama
sebagaimana n-channel JFET, kecuali bahwa kanal pembawa arus
adalah holes dan polaritas VGS dan VDS dibalik.
c) Perbedaan fungsional utama antara JFET dan BJT adalah tidak ada
arus (sangat-sangat kecil sekali) masuk ke gate (IG = 0 A). Namun,
arus base pada BJT ada meskipun kecil orde µA, sementara arus gate
JFET seperseribu kali lebih kecil.
Difference Between JFET and Bipolar Transistor
Karakteristik Output JFET adalah kurva antara arus drain (ID) dan
tegangan drain-source (VDS) pada tegangan gate source (VGS) konstan.
Gambar rangkaian dibawah adalah untuk menentukan karakteristik
output JFET.
Dengan menjaga VGS tetap pada beberapa harga, misalnya 1 V, 2 V dan
3 V, maka dapat digambarkan karakteristik output JFET.
Karakteristik Output JFET
Solution.
Dengan mengacu kurva characteristic
transfer tsb. maka:
Contoh 2.
Suatu JFET memiliki parameter sbb. : IDSS = 32 mA ; VGS (off) = – 8V ;
VGS = – 4.5 V. Carilah nilai dari arus drain.
Solution.
Contoh 3.
Suatu JFET mempunyai arus drain 5 mA. Jika IDSS = 10 mA dan VGS (off) =
– 6 V. Carilah (a) VGS dan (b) VP
Solusi.
Contoh 4.
Untuk JFET pada gambar dibawah, VGS (off) = – 4 V dan IDSS = 12 mA.
Tentukan nilai minimum VDD yang diperlukan untuk meletakkan piranti
pada daerah operasi arus konstan.
Solusi.
Karena VGS (off) = – 4 V, VP = 4 V. Nilai
minimum dari VDS JFET berada di
daerah arus konstan adalah :
VDS = VP = 4 V
Pada daerah arus konstan dengan
VGS = 0 V, maka : ID = IIDSS = 12 mA
Dengan hukum Kirchhoff’s tegangan didapat,
Contoh 5.
Tentukan besarnya arus drain untuk rangkaian gambar dibawah.
Solusi.
Arus drain untuk rangkaian tsb.
diberikan oleh;
Contoh 6.
JFET p-channel khusus memiliki VGS (off) = + 4 V. Bagaimana ID ketika
VGS = + 6 V ?
Solusi.
Solusi.
Contoh 8.
JFET data sheet memberikan informasi sbb.: IDSS = 3 mA, VGS (off) = – 6 V
dan gm (max) = 5000 µS. Tentukan transconductance untuk VGS = – 4 V dan
carilah arus drain ID pada titik tersebut.
Solusi.
Pada VGS = 0, besarnya gm adalah maksimum, yaitu gmo (gmo = 5000
µS), sehingga :
JFET Connections
Seperti halnya pada transistor, JFET juga punya 3 kaki, yaitu, source, gate
dan drain. Untuk keperluan 2 terminal input dan 2 terminal output, maka
salah satu kaki JFET harus bisa dipakai bersama. Sehingga terdapat tiga
cara untuk dapat dihubungkan dalam rangkaian, yaitu :
a) Koneksi common source
b) Koneksi common gate
c) Koneksi common drain
Dari ketiga koneksi tsb. yang paling banyak digunakan adalah common
source, karena memberikan impedansi input yang tinggi, penguatan
tegangan yang baik, dan impedansi output yang moderat. Namun,
rangkaian common source menghasilkan output sinyal dengan beda phase
180o.
Rangkaian Penguat CS JFET ini mempunyai kemiripan dengan CE BJT,
yaitu menghasilkan output sinyal dengan beda phase 180o, meskipun cara
pengoperasiannya sangat berbeda.
D.C. Load Line Analysis
Titik kerja dari amplifier JFET dapat ditentukan secara grafis dengan
menggambarkan garis beban dc pada karakteristik drain (kurva VDS –
ID). Metode ini identik seperti yang digunakan pada transistors.
Dari rangkaian diatas, dengan menggunakan Hk. Kirchoff tegangan
didapat :
Nilai VDS maksimum ketika ID = 0, atau maks. VDS = VDD (titik B).
Nilai ID maksimum ketika VDS = 0, atau :
(titik A).
b) Phase-shift oscillators.
Impedansi input yang tinggi dari JFET sangat berharga
dalam phase-shift oscillators, yaitu untuk meminimalkan
efek pembebanan..
JFET Applications
c) Sebagai RF Amplifier.
Dalam komunikasi elektronik, disisi penerima digunakan
penguat RF JFET daripada penguat BJT karena alasan berikut:
Level noise dari JFET sangat rendah. JFET tidak akan
menghasilkan noise dalam jumlah yang signifikan dan
karena itu berguna sebagai penguat RF.
Antena penerima menerima sinyal yang sangat lemah yang
memiliki arus yang sangat rendah. Karena JFET adalah
perangkat yang dikendalikan tegangan, JFET akan
merespon dengan baik sinyal arus rendah yang disediakan
oleh antena.
Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET)
Ada dua jenis D-MOSFET yaitu (a) n-channel D-MOSFET dan (b) p-
channel D-MOSFET.
n-channel D-MOSFET
Substrat tipe-p menyempitkan kanal antara source dan drain,
sehingga hanya bagian kecil yang tersisa di sisi kiri.
Elektron yang mengalir dari source (ketika drain terhubung terminal
positif sumber) harus melewati kanal sempit ini.
Gate tampak seperti pelat kapasitor. Tepat di sebelah kanan gate
adalah garis vertikal tebal yang mewakili kanal.
Kaki drain datang dari atas kanal dan kaki source terhubung ke
bawah.
Panah ada di substrat dan menunjuk ke n-material, yang
selanjutnya disebut D-MOSFET n-channel.
Seperti biasa, dalam prakteknya untuk menghubungkan substrate
ke source secara internal memunculkan piranti tiga terminal
p-channel D-MOSFET
Substrat tipe-n menyempitkan kanal antara source dan drain, sehingga
hanya bagian kecil yang tersisa di sisi kiri. Konduksi terjadi dengan aliran
hole dari source ke drain melalui kanal sempit ini. Seperti biasa, dalam
prakteknya untuk menghubungkan substrate ke source secara internal
memunculkan piranti tiga terminal.
Circuit Operation of D-MOSFET
Gate tersebut membentuk kapasitor kecil. Satu pelat kapasitor ini adalah
gate dan pelat lainnya adalah channel dengan lapisan oksida logam
sebagai dielektriknya. Ketika tegangan gate diubah, medan listrik
kapasitor berubah yang pada gilirannya mengubah resistansi n-channel.
Karena gate diisolasi dari channel, maka tegangan negatif atau positif
dapat dicatukan ke gate. Operasi gate negatif disebut depletion mode,
sedangkan operasi gate positif dikenal sebagai enhancement mode.
Depletion mode.
Karena gate negatif, artinya elektron berada di gate. Elektron ini
menolak elektron bebas di n-channel, meninggalkan lapisan ion positif di
bagian channel. Dengan kata lain, n-channel telah dikosongkan dari
beberapa elektron bebasnya. Oleh karena itu, lebih sedikit elektron
bebas yang tersedia untuk konduksi arus melalui n-channel.
Circuit Operation of D-MOSFET
Ini adalah hal yang sama seperti jika resistansi channel meningkat.
Semakin besar tegangan negatif pada gate, semakin kecil arus dari
source ke drain. Jadi dengan mengubah tegangan negatif pada gate,
dapat divariasikan resistansi n-channel dan karenanya arus dari source
ke drain. Perhatikan bahwa dengan tegangan negatif ke gate, aksi D-
MOSFET mirip dengan JFET. Karena aksi dengan gate negatif
bergantung pada depleting
(pengosongan) channel dari
elektron bebas, operasi gate
negatif disebut depletion mode.
Circuit Operation of D-MOSFET
Enhancement mode.
Gate bertindak seperti kapasitor. Karena gate positif, itu menginduksi
muatan negatif di n-channel. Muatan negatif ini adalah elektron bebas
yang ditarik ke channel. Karena elektron bebas ini ditambahkan ke
elektron yang sudah ada di channel, jumlah total elektron bebas di
channel bertambah.
Circuit Operation of D-MOSFET
Catatan:
Nilai ID maksimum yang diizinkan diberikan pada data sheet D-MOSFET.
Contoh 11.
Untuk D-MOSFET tertentu, diketahui, IDSS = 10 mA dan VGS (off) = – 8V.
a) Apakah ini n-channel atau p-channel ?
b) Hitunglah ID at VGS = – 3V.
c) Hitunglah ID at VGS = + 3V
Solusi.
a) Piranti ini memiliki VGS (off) negatif, maka n-channel D-MOSFET
b) Besarnya ID pada VGS = – 3V :
Rangkaian penguat diberi bias Zero dengan input sinyal (a.c.) diumpankan
ke gate melalui kapasitor kopling C1. Tegangan gate mendekati 0 Vdc,
terminal source di-ground, sehingga membuat VGS = 0V.
Langkah-langkah operasi.
Sinyal input (Vin) dengan kapasitor diumpankan ke gate. Jika tidak ada
sinyal, VGS = 0 V. Ketika ada sinyal (Vin), Vgs berayun di atas dan di bawah
titik Q dari VGS = 0, yang menghasilkan ayunan arus drain Id.
a) Perubahan kecil pada tegangan gate menghasilkan perubahan besar
arus drain, sehingga bertindak sebagai amplifier.
b) Selama setengah siklus positif sinyal, tegangan positif pada gate
meningkat dan menghasilkan enhancement-mode, yang meningkatkan
konduktivitas channel.
c) Selama setengah siklus negatif sinyal, tegangan positif pada gate
menurun dan menghasilkan depletion-mode, yang menurunkan
konduktivitas.
Kesimpulannya bahwa perubahan kecil pada tegangan gate menghasilkan
perubahan besar pada arus drain. Variasi yang besar arus drain ini
menghasilkan tegangan output a.c. pada resistansi drain RD.
Voltage gain
Analisis a.c. dari D-MOSFET mirip dengan JFET. Oleh karena itu,
persamaan penguatan tegangan yang diturunkan untuk JFET juga
berlaku untuk D-MOSFET.
b)
D-MOSFETs Versus JFETs
E-MOSFET
Jika nilai VGS berkurang [tidak lebih kecil dari VGS(th)], channel menjadi
lebih sempit dan ID akan berkurang. Hal ini diungkapkan oleh kurva
transkonduktansi E-MOSFET n-channel. Terlihat ID = 0 ketika VGS = 0.
Oleh karena itu, nilai IDSS untuk E-MOSFET adalah nol. Perhatikan
bahwa tidak ada arus drain sampai VGS mencapai VGS(th)
Schematic Symbols
Solusi.
Nilai dari K dapat ditentukan oleh persamaan :
Untuk memplot kurva transkonduktansi, ditentukan dulu beberapa titik
untuk kurva dengan mengubah nilai VGS dan mencatat nilai ID yang
sesuai.
21. Which of the following devices has the highest input impedance ?
(i) JFET (iii) crystal diode
(ii) MOSFET (iv) ordinary transistor
22. A MOSFET uses the electric field of a …. to control the channel current.
(i) capacitor (iii) generator
(ii) battery (iv) none of the above
26. If the gate of a JFET is made less negative, the width of the
conducting channel ....
(i) remains the same (iii) is increased
(ii) is decreased (iv) none of the above
Pertanyaan Pilihan Ganda
29. The gate voltage in a JFET at which drain current becomes zero is
called .... voltage.
(i) saturation (iii) active
(ii) pinch-off (iv) cut-off
Pertanyaan Pilihan Ganda
1. Why is the input impedance of JFET more than that of the transistor ?
2. What is the importance of JFET ?
3. Why is JFET called unipolar transistor ?
4. What is the basic difference between D-MOSFET and E-MOSFET ?
5. What was the need to develop MOSFET ?
Problems
Fig. (3)
Problems