Anda di halaman 1dari 23

Pendahuluan

Material / Bahan Teknik Listrik


Syarat-sarat Mengikuti Kuliah IBL

1. Mhs berpakain rapi dan sopan tidak memakai baju


kaos oblong, dan pakai sepatu.
2. Mhs. suda ada dalam ruangan untuk siap mengikuti
perkuliahaan.
3. Mhs. tidak brisik dalam mengikuti perkuliahan.
Supaya tidak mengganggu jalannya proses belajar.
4. DLL.
5. Apabila ada mhs. Tidak mematuhi aturan ini silahkan
keluar ruangan dan dianggap gugur pada MK IBL.
Sifat-Sifat Bahan

Dalam menggunakan suatu bahan/peralatan harus


memiliki suatu pengetahuan dan keahlian/mengenal
suatu sifat-sifat suatu jenis bahan agar dalam
penggunaannya tepat sehingga tidak menimbulkan
kerugian atau bahaya dalam penggunaannya.
Bagi yang mereka mengetahui sifat-sifat bahan yang
digunakan, akan memperlakukan bahan yang
digunakan dengan sebaik-baiknya.
• Bila memahami bahan apa yang harus dipakai
untuk suatu maksud tertentu, maka dapat mencari
alternatif bahan pengganti, dan sebagianya.
Bahan tersebut dapat berbentuk padat, cair,
atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah
pada suhu tetentu (Padat, cair, gas)
Selain pengelompokan berdasarkan wujud
tersebut dalam teknik listrik ada beberapa
pengelompokan jenis bahan antara lain:
 Bahan besi
Bahan penghantar
 Bahan penyekat
 Bahan semi konduktor ( setengah Penghantar)
Bahan magnetis
Bahan super konduktor
Bahan nuklir
Bahan khusus(untuk kontak-kontak, sekring dsb)
Definisi tentang bahan:
 Bahan Penghantar (conductors) adalah bahan yang
dapat menghatarkan arus listrik dengan muda.
Bahan ini mempunyai daya hantar listrik
(electrical conductivity) yang besar dan tahanan
listrik (electrical resistance) kecil.
 Bahan Penyekat (insulating materials) adalah
bahan yang berfungsi untuk menyekat
(memisahkan dua penghantar yang bertegangan)
agar tidak terjadi kebocoran/arus listrik apabila
kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan
penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik
adalah : plastik, karet, dan sebagainya.
Maka dengan demikian bahan penyekat/
isoltaor sebaiknya memiliki tahanan jenis
yang besar serta tegangan tembus yang
tinggi.
 Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor)
adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih
kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih
besar dibanding bahan isolator.
Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi
konduktor dari bahan germanium (Ge) dan silicon
(Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah
bahan pelikan dan merupakan isolator.
• Dalam pembuatannya di Pabrik bahan-bahan
tersebut diberi kotoran. Dengan maksud jika bahan
tersebut dikotori dengan alumunium maka
diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang
kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika
dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah
semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan
electron, sehingga bersifat negative). Ge
mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan
Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
• Bahan Magnetik (Magnetic Materials)
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro
magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan
ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai
permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-
garis gaya magnet.
Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas
tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya.
magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya
alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja
untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat
motor/generator, pelat-pelat transformator, dan
sebagainya.
Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet
misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan
sebagainya.
 Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh
Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang
disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair.
Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang
pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan
sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi
paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat
hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1
samapai 19° Kelvin.
Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri),
alumunium, dan mercury, pada suhu mendekati
0°K mempunyai resistivitas nol.
 Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai
sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor nuklir
adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan
nuklir yang dapat membelah, yang disusun
sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat
berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali.
Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah
bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan
atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan
bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
 Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat
listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain
dari bahan, yaitu :
a. Sifat Mekanis
b. Sifat Fisis
c. Sifat Kimia.
 Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari
suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari
luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi
adanya perubahan itu tergantung kepada besar
kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan
apa benda tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja,
maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi
pada suatu benda :
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal
ini karena benda mempunyai sifat kenyal (elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke
bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang
dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya
yang bekerja melampaui batas kekenyalan
sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat
terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh
melampaui batas kekenyalan sehingga sifat
kekenyalan sama sekali hilang.
 Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang
tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang
tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula.
Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami
kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan
menyusut jika suhunya menurun. Karena berat
benda tetap , maka kepadatan benda akan
bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut :
• Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka
kepadatannya akan berkurang
• Jika isinya berkurang (menyusut), maka
kepadatan akan bertambah
• Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin
daripada dalam keadaan panas
 Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat
kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia
dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya
atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan.
Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan
itulah yang disebut berkarat atau korosi.
Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya
disebut pemburaman.
Pengaruh Medan Listrik

Logam dan semikonduktor dapat menghantarkan/


mengalirkan muatan listrik apabila ditempatkan
medan listrik
 Daya hantar σ tergantung terhadap jumlah pembawa
muatan n, besar muatan q, dan mobilitas μ dari
pembawa muatan.
Konduktivitas adalah kebalikan dari pada tahanan jenis
ρ:
1/ρ =σ = nqμ
Pada logam dan semikonduktor, elektron
adalah merupakan pembawa muatan-muatan.
Tahan jenis merupakan ρ merupakan suatu
sifat dari bahan sehingga tidak tergantung
kepada bentuknya.
Tahana jenis suatu bahan dapat dihitung
dengan:
R = ρL/A ., V= I.R atau I = V/R
P = V.I atau P = I. R
Contoh. Untuk dikerjakan dirumah.
Suatu balok arang (carbon) dengan ukuran 1 cm x 1
cm x 50 cm. Tahanan jenis arang pada suhu 20
derajad celcius adalah 3,5 x 10-5 ohm meter
a. Berapa besarnya tahanan antara antara 2 sisi yang
berbentuk bujur sangkar
b. Berapa besarnya tahanan antara 2 sisi yang
berbentuk empat persegi panjang.
pengaruh suhu terhadap tahanan
a. Memperbesar tahanan untuk logam-logam
murni, kenaikan tahanan tersebut cukup besar
pada kenaikan suhu tertentu. Logam murni
mempunyai koefisien suhu positif sebab dengan
bertambahnya suhu, sehingga tahanan juga
makin besar.
b. Memperbesar tahanan untuk logam-logam
paduan, namun dapat diabaikan karena kecil.
c. Memperkecil tahanan untuk elektrolit dan
isolator, (kertas, karet gelas, mika dsb).
• Hubungan antara perubahan suhu terhadap nilai
tahanan dapat dinyatakan :
R2 = R1{1 + α (t2-t1)}
dan apabila t1 = 0 derajat C, maka
Rt = Ro (1 + αot) Dimana:
R1 = besar tahanan pada suhu t1 (dlm ohm)
R2 = besar tahanan pada suhu t2 (dlm ohm)
t2 = suhu sebelum ada perubahan
t1 = suhu sesuda terjadi perubahan
Rt = besar tahan pada suhu t
R0 = besar tahan pada suhu 0 derajat C
α = koefisien suhu tahanan
Soal-soal yang dikerjakan
1. Koefisien suhu tembaga (cooper) adalah 39,3 x 10-4
tahanan pada suhu 200 C adalah 30 ohm. Kemudian
bahan dipanasi sampai t sebesar 800 C . Hitunglah
tahanan pada t = 80o C.
2.Tahanan jenis tembaga pada suhu 200 C adalah 1,77 x
10-8 ohm meter, α = 0,0038, hitunglah tahanan jenis
pada 30 0 c.
3.Tahanan suatu gulungan elektromagnetik kawat
tembaga pada suhu 200 C adlah 30 ohm. Tentukan
tahanan pada suhu 800 C. Koefisien suhu tahanan
pada t = 0 0 c adalah 42,7 x 10-4

Anda mungkin juga menyukai