Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahan listrik dalam system tenaga listrik merupakan salah satu elemen
penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energy listrik itu sendiri. Namun
masih banyak di antara kita yang belum memahami arti ilmu bahan listrik. Bahan
listrik menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa teknik elektro.

Dalam teknik listrik, khususnya pada pelajaran praktek, mempelajari dan


memahami bermacam-macam bahan beserta sifat-sifatnya merupakan hal yang
sangat penting, guna memilih suatu bahan penyekat misalnya, bahan tadi perlu
disesuaikan penggunaanya, umpamanya penyekat harus memiliki sifay-sifat tahanan
jenis yang besar, tahan terhadap lembab, panas, reaksi, bahan kimia dan sebagainya.
Selain sifat, bahan juga mempunyai berbagai macam bentuk. Oleh sebab itu,
dibuatlah makalah ini untuk lebih meningkatkan pemahaman kita terutama
mahasiswa teknik elektro tentang bahan listrik dan sifat-sifatnya.

Diera globalisasi ditandai dengan banyaknya manusia memanfaatkan


peralatan modern yang berbasiskan komputer atau elektronik untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Adanya kemudahan-kemudahan peralatan yang semakin
canggih merupakan sumbangan yang banyak dan tak ternilai dari kemajuan
teknologi peralatan yang menggunakan komponen elektro.

Banyak orang yang bekerja di bidang industri dan kependidikan teknik


khususnya kelistrikan atau elektro, misalnya teknisi, instlatir, jaringan dan tenaga
listrik. Mereka sebaiknya harus memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu dari
bahan-bahan yang berhubungan dengan profesinya masing-masin. Mempunyai
pengetahuan mengenai asal bahan, jenis bahan, fungsi bahan, dan sifat-sifat bahan
sangat penting dimiliki bagi mereka yang bekerja di bidang industry dan
kependidikan teknik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1.Bagaimana sifat-sifat bahan listrik?
2.Bagaimana pengertian dari semikonduktor, konduktor, isolasi,
superkonduktor,logam dan magnetik?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.Mengetahui sifat-sifat dari bahan listrik
2.Mengetahui pengertian dari bahan listrik.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SIFAT-SIFAT BAHAN LISTRIK
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan
beberapa sifat lain dari bahan,yaitu:
Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda
tersebutdibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga
kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda. Bentuk benda akan kembali ke
bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal(elastis). Bentuk benda
sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang
dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadiberkurang. Bentuk benda berubah
sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh melampaui
batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana
pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan
bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan
menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda
akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut. Jika isi (volume)
bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang Jika isinya berkurang
(menyusut), maka kepadatan akan bertambah, Jadi benda lebih padat dalam keadaan
dingin daripada dalam keadaan panas
Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang
terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan
sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan
bahan cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia
dengan sekitarnya disebut pemburaman. Pengujian sifat mekanis bahan perlu
dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik
akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan mulur, perpanjangan,
reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lain-lain. Selain

2
sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan
(hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang
sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur,
dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap
perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi
antara logam dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat
bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan
garam,asam,danbasa.intisari. Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan
lain yang juga banyak digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan
penghantar atau sering dinamakan dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik
yang akan dijadikan penghantar, juga harus mempunyai si fat-sifat dasar penghantar
itu sendiri seperti: koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan
tarik dan lain-lain. Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk
padat seperti tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain. Untuk keperluan
komunikasi sekarang banyak digunakan bahan penghantar untuk media transmisi
telekomunikasiyaitumenggunakanseratoptik. Erat kaitannya dengan keperluan
pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan magnetik yang akan dijadikan
sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi listrik ke energi mekanik,
energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energi panas atau cahaya,
maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan magnetik ini
tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameter-parameter untuk
dijadikan sebagai bahan magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini
dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu feromagnetik, paramagnetic dan
diamagnetik. Suatu bahan yang sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang
dilakukan riset-riset di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi
konduktor. Berkembangnya dunia elektronika dan komputer saat ini adalah
merupakan salah satu peranan dari teknologi semi konduktor. Bahan ini sangat besar
peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang
teknik elektro seperti teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi,
dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.

3
BAHAN SEMIKONDUKTOR (BAHAN SETENGAH PENGHANTAR)
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur
yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide.Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).
Sifat dari bahan semikondktor diantaranya adalah:
1. Semikonduktor murni mempunyai koefisien temperature negatif dengan resistansi
tidak seperti logam yang memiliki resistansi dengan koefisien temperature positif
2. Semikonduktor memberikan daya termolistik yang tinggi dengan tanda yang
positif atau negatif relative logam bersangkutan.
3. Hubungan (junction) antara semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n
menunjukan sifat-sifat penyearahan.
4. Semikonduktor bersifat peka cahaya, membangkitkan perubahan resistansi akibat
penyinaran cahaya.
BAHAN KONDUKTOR
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat
menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energy kalor, baik berupa zat
padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor ini biasanya digunakan
untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy,
misalnya panci, setrika, kabel dan solder. Konduktor yang baik adalah yang memiliki
tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak,
tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar.
Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Sifat dari bahan konduktor diantaranya adalah:
1. Daya Hantar Listrik
Daya Hantar Listrik, adalah kemampuan dari konduktor tersebut dalam
menghantarkan arus listrik yang melewatinya. Arus yang mengalir dalam suatu

4
penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar
hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya
dengan luas penampang 1 mm2 pada temperatur 200 0C dinamakan hambatan
jenis. Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan
dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya.
Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1 mm2 pada suhu 200’C di
namakan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat di hitung
menggunakan persamaan :
R= p1/A
Di mana :
R = Hambatan dalam penghantar, satuannya ohm (Ω)
p = hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
1 = panjang penghantar, satuannya meter (m)
A = luas penampang kawat penghantar, satuannya mm2
Koefisien temperatur hambatan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume
bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik
dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. Besarnya perubahan hambatan
akibat perubahan suhu dapat di ketahui dengan persamaan :
R = R0 { 1 + α (t – t0)} , di mana :
R = besarnya hambatan setelah terjadi perubahan suhu
R0 = besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu
T = temperatur suhu akhir
t0 = temperatur suhu awal
a = koefisien temperatur tahanan
2.Koefisien Suhu Tahanan
Koefisien Suhu Tahanan, adalah kestabilan dari konduktor dalam keadaan
suhu yang berubah. perubahan suhu akan megakibatkan perubahan volume, dan
otomatis akan mempengaruhi hambat jenis konduktor tersebut.
3.Daya Hantar panas
Daya Hantar panas, menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan
0
tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam C. Terutama

5
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
4.Kekuatan Tegangan Tarik
Kekuatan Tegangan Tarik, merupakan batas kemampuan dari suatu
konduktor pada saat konduktor tersebut ditarik (energy potensial pegas). Sifat
mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab
itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatannya.
Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan tinggi.
5.Timbulnya Daya Elektro Motoris-Termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoristermo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu. Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga
dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil.
Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua
bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya
elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya
elektro-motoris termo
Sedangkan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik adalah :
 Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik
 Kekuatan mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi)
 Koefisien muai panjang kecil
BAHAN ISOLASI (BAHAN PENYEKAT)
Isolasi adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan
listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya.
Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator, atau
penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban
atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau
atara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan
untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik. Beberapa bahan, seperti
kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus.
Sifat dari bahan isolasi diantaranya:

6
1. Sifat Kelistrikan
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik
ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah.
Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang
telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).
2. Sifat Mekanis
Mengingat luasnya pemakaiannya pemakaian bahan penyekat, maka
dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi
hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal
diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari
kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan dari pada bahan
kertas.
3. Sifat Termis
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya
magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang
berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan
cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga
harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.
4 . Sifat Kimia
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan
perubahan susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban
udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat
dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air.
BAHAN SUPERKONDUKTOR
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik
bernilai nol pada suhu yang sangat rendah.
Sifat dari bahan superkonduktor diantaranya:
1. Sifat kelistrikan superkonduktor
Ketika medan listrik diberikan pada bahan logam, elektron akan mendapat
percepatan, medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan
menumbuk atom-atom pada kisi hal ini menyebabkan adanya hambatan listrik

7
pada logam konduktor. Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara
elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi, efek ini
dapat dijelaskan oleh teori BCS.
2. Sifat kemagnetan superkonduktor
Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak
akan ada medan magnet dalam superkonduktor, hal ini terjadi karena
superkonduktor menghasilkan medan magnet dala, bahan yang berlawanan arah
dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek ini dinamakan efek meissner.
3. Sifat quantum superkonduktor
Teori dasar quantum untuk superkonduktor adalah teori BCS (1957). Teori
BCS menjelaskan bahwa elektron tunggal pada bahan superkonduktor tidak dapat
mengahantarkan listrik melainkan harus berpasangan dan seluruhnya berada
dalam keadaan kuantum yang sama, yang dikenal dengan pasangan cooper
(cooper pairs)
BAHAN LOGAM
Sifat bahan logam diantaranya:
1. Sifat elastisitas
Sifat elastisitas atau kemampuan logam untuk kembali kekeadaan semula
setelah mengalami pembebanan juga dimiliki setiap bahan logam. Elastisitas dari
suatu bahan logam mempunyai ukuran kekerasan yang dapat diukur tingkat
kekerasannya denga berbagai macam pengujian kekerasan. Uji kekerasan logam
diantaranya: Brinell, Vickerss, Rockwell, Shore. Biasanya kekerasan suatu bahan
logam dipengaruhi oleh kandungan karbon pada bahan logam tersebut. Semakin
besar kandungan karbonnya pada bahan logam maka kekerasannya juga akan
bertambah.
2. Sifat kelunakan
Sifat kelunakan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Kelunakan suatu
bahan logam ini perlu diperhitungkan pada pekerjaan pembentukan. Apabila
logam mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi maka akan sangat menyulitkan
untuk dilakukan proses pembentukan.
3. Sifat kemagnitan

8
Sifat kemagnitan juga dimiliki oleh setiap bahan logam. Bahan logam
yang baik sifat kemagnitannya adalah baja,cobal,nikel, dan sebagainya.
4. Sifat fisik
Sifat fisik yang penting dari logam diantaranya adalah densitas, warna,
ukuran, dan bentuk (dimensi). Spesifik, gravity, porositas, kilau, dll.
 Densitas, massa per unit volume disebut sebagai densitas. Dalam system
metric satuannya adalah kg/mm3. Karena desinitas sangat rendah,
alumunium dan magnesium cocok digunakan dalam aplikasi transportasi
dan penerbangan.
 Warna, berhubungan dengan kualitas cahaya yang dipantulkan dari
permukaan logam.
 Ukuran dan bentuk, dimensi beberapa logam menunjukan ukuran dan
bentuk material. Panjang,lebar,tinggi,kedalaman,diameter,kurva,dll. Bentuk
secara khusus diantaranya adalah persegi panjang, persegi, lingkaran atau
beberapa bentuk yang lain.
5. Spesifik gravity
Spesifik gravity dari beberapa logam adalah rasio massa dari volume
logam yang diberikan terhadap massa dari volume air yang sama pada
temperature yang ditentukan.
6. Sifat termal
Studi sifat termal adalah penting untuk mengetahui respon logam teradap
perubahan termal yaitu penurunan dan penaikan temperature. Sifat termal yang
berbeda adalah konduktifitas termal, ekspansi termal, panas spesifik, titik lebur,
disfusifitas termal. Beberapa sifat penting dijelaskan sebagai berikut:
 Titik lebur
Titik lebur adalah temperature dimana logam murni atau senyawa
berubah bentuknya dari padat ke cair. Hal itu disebut sebagai temperature
dimana cairan dan padat dalam kondisi setimbang. Titik lebur dapat juga
dikatakan sebagai transisi titik antara padat dan fase cair. Temperature lebur
bergantung pada ikatan alami antar atom dan antar molekul. Karenanya,
titik lebur yang lebih tinggi ditunjukan oleh material yang memiliki ikatan

9
terkuat. Titik lebur baja ringan adalah 1500 celcius, tembaga 1080 celcius,
dan alumunium 6500 celcius.
7. Sifat Listrik
Berbagai sifat listrik dari material adalah konduktivitas, koefisien
temperatur dari tahanan, kekuatan dielektrik, resistivitas dan termoelektrik. Sifat
ini diuraikan dibawah ini:
Konduktivitas
Konduktivitas didefinisikan sebagai kemampuan material untuk
menghantarkan arus listrik melaluinya dengan mudah yaitu material yang
konduktif akan memudahkan aliran listrik melaluinya.
Koefisien temperatur tahanan
Pada umumnya diistilahkan untuk menentukan variasi resistivitas dengan
temperatur.
Kekuatas dielektrik
Ini diartikan kapasitas dari material pada tegangan tinggi. Sebuah material
memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi dapat menahan selama waktu yang
lebih lama terhadap tegangan tinggi melaluinya sebelum mengkonduksi arus
yang melaluinya.
Resistivitas (resistivity)
Ini adalah sifat material yang mana material menolak aliran listrik yang
hendak melaluinya.
Thermoelectricity
Jika dua logam yang tak sama digabungkan dan kemudian gabungan ini
dipanasi, maka tegangan yang kecil (dalam mili volt) dihasilkan dan ini dikenal
sebagai efek termoelektrik. Hal ini merupakan dasar
dari thermocouple. Thermocouple disiapkan menggunakan sifat material.
8. Sifat mekanik
Dibawah aksi berbagai jenis gaya, perilaku dari material dikaji ukuran
kekuatan dan karakteristik material. Sifat mekanik material adalah kebutuhan
industri yang besar akan desain tool, mesin, dan struktur. Sifat ini adalah
struktur yang sensitive yang mereka bergantung diatasnya struktur Kristal dan
gaya ikatan-ikatannya, dan khususnya pada perilaku ketaksempurnaan yang ada

10
di dalam kristalnya atau lapisan butir. Sifat mekanik logam adalah berhubungan
dengan kemampuan material untuk menahan gaya mekanik dan beban. Sifat
mekanik utama dari material adalah kekuatan, kekakuan, elastisitas, plastisitas,
keuletan, malleability, kekasaran, kegetasan, kekerasan, mampu bentuk, mampu
cor, dan mampu las.
9. Sifat Kekakuan
Kekakuan didefinisikan sebagai kemampuan material untuk menahan
deformasi dibawah tegangan. Ketahanan material terhadap deformasi elastic
atau defleksi disebut kekakuan atau rigidity. Material menderita sedikit atau
sangat kurang deformasi dibawah beban yang memiliki derajad kekakuan yang
tinggi. Sebaliknya batang balok baja dan alumunium keduanya dapat menjadi
cukup kuat untuk membawa beban yang dibutuhkan tetapi balok alumunium
akan terdefleksi lebih lanjut. Ini berarti bahwa balok baja lebih kaku atau lebih
rigid daripada balok alumunium.
10. Sifat Plastisitas
Plastisitas didefiniskan sebagai sifat mekanik dari material yang
mempertahankan deformasi yang dihasilkan dibawah beban permanen. Sifat dari
material ini dibutuhkan dalam forging, stamping dan dalam kerja ornamental.
Plastisitas adalah kemampuan atau kecendurungan material untuk mengatasi
beberapa derajad deformasi permanen tanpa retak atau gegal. Deformasi plastic
terjadi hanya setelah range daerah plastic dari material melebihi. Sifat material
seperti itu penting dalam pembentukan (forming), shaping, extruding, dan
banyak proses pengerjaan panas atau dingin yang lain. Material seperti lempung,
timah adalah plastic pada temperatur ruangan dan baja adalah plastic pada
temperatur forging. Sifat ini pada umumnya meningkat dengan meningkatnya
temperatur material.
11. Sifat Keuletan (ductility)
Keuletan didefinisikan sebagai sifat material yang mampu menahan
aplikasi beban tarik. Material ulet harus menjadi kuat dan plastic. Keuletan
biasanya diukur dengan istilah persentase perpanjangan dan persentase
pengurangan pada area (luas) yang sering digunakan sebagai ukuran empiris
keuletan. Material yang memiliki lebih dari 5% perpanjangan disebut sebagai

11
material ulet. Material ulet yang biasanya digunakan dalam aplikasi engineering
untuk dihilangkan keuletannya (dengan perlakuan panas semacam hardening,
quenching) adalah baja ringan, tembaga, alumunium, nikel, seng, dan timah.
12. Sifat optik
Sifat optic utama dari material teknik adalah indeks bias, absorptivity,
koefisien penyerapan, pantulan, dan transmissivity. Indeks bias adalah sifat optic
penting dari logam yang didefinisikan sebagai rasio kecepatan cahaya dalam
ruangan hampa udara (vacuum) terhadap kecepatan material. Indeks bias dapat
juga diistilahkan sebagai rasio sin sudut datang terhadap sin sudut pantul.
BAHAN MAGNETIK
1. Diamagnetik
Bahan diamagnetik ditolak oleh medan magnet; Medan magnet yang
diterapkan menciptakan medan magnet yang diinduksi di dalamnya ke arah yang
berlawanan, menyebabkan gaya yang menjijikkan. Sebaliknya, bahan
paramagnetik dan feromagnetik tertarik oleh medan magnet. Diamagnetisme
adalah efek mekanik kuantum yang terjadi pada semua bahan; Bila itu adalah
satu-satunya kontribusi terhadap magnetisme material tersebut disebut
diamagnetic. Pada zat paramagnetik dan feromagnetik gaya diamagnetik lemah
diatasi oleh gaya tarik dipol magnetik yang menarik dalam material.
Permeabilitas magnetik bahan diamagnetik kurang dari μ0, permeabilitas
vakum. Pada sebagian besar material diamagnetisme adalah efek lemah yang
hanya bisa dideteksi oleh instrumen laboratorium sensitif, namun
superkonduktor bertindak sebagai diamagnet yang kuat karena melepaskan
medan magnet seluruhnya dari interiornya. Diamagnetisme pertama kali
ditemukan saat Sebald Justinus Brugman mengamati pada tahun 1778 bahwa
bismut dan antimon ditolak oleh medan magnet. Pada tahun 1845, Michael
Faraday menunjukkan bahwa itu adalah properti materi dan menyimpulkan
bahwa setiap materi merespons (dengan cara diamagnetik atau paramagnetik) ke
medan magnet yang diaplikasikan. Dia mengadopsi istilah diamagnetisme
setelah itu disarankan kepadanya oleh William Whewell.
2. Paramagnetik

12
Paramagnetisme adalah bentuk magnetisme dimana bahan tertentu
tertarik oleh medan magnet yang diaplikasikan secara eksternal, dan membentuk
medan magnet internal yang diinduksi ke arah medan magnet yang
diaplikasikan. Berbeda dengan perilaku ini, bahan diamagnetik ditolak oleh
medan magnet dan membentuk medan magnet yang diinduksi pada arah yang
berlawanan dengan medan magnet yang diaplikasikan. Bahan paramagnetik
mencakup sebagian besar unsur kimia dan beberapa senyawa; Mereka memiliki
permeabilitas magnetik relatif lebih besar dari atau sama dengan 1 (yaitu
kerentanan magnetik non-negatif) dan karenanya tertarik pada medan magnet.
Saat magnet yang diinduksi oleh bidang yang diterapkan linier pada medan
kekuatan dan agak lemah. Ini biasanya memerlukan keseimbangan analitis yang
sensitif untuk mendeteksi efek dan pengukuran modern pada bahan
paramagnetik sering dilakukan dengan magnetometer SQUID. Bahan
paramagnetik memiliki kerentanan positif dan kecil terhadap medan magnet.
Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materialnya tidak
menahan sifat magnetik saat medan eksternal dilepaskan. Sifat paramagnetik
disebabkan oleh adanya beberapa elektron yang tidak berpasangan, dan dari
penataan kembali jalur elektron yang disebabkan oleh medan magnet eksternal.
Bahan paramagnetik meliputi magnesium, molibdenum, litium, dan tantalum.
Tidak seperti ferromagnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetisasi
apapun tanpa adanya medan magnet eksternal karena gerak termal mengacak
orientasi putaran. (Beberapa bahan paramagnetik mempertahankan kelainan spin
bahkan pada nol absolut, yang berarti mereka bersifat paramagnetik dalam
keadaan dasar, yaitu dengan tidak adanya gerakan termal.) Dengan demikian,
magnetisasi total turun menjadi nol saat bidang yang diterapkan dilepaskan.
Bahkan di hadapan lapangan hanya ada sedikit magnetisasi yang diinduksi
karena hanya sebagian kecil putaran yang akan diorientasikan oleh lapangan.
Fraksi ini sebanding dengan kekuatan medan dan ini menjelaskan
ketergantungan linier. Daya tarik yang dialami bahan feromagnetik tidak linier
dan jauh lebih kuat, sehingga mudah diamati, misalnya pada daya tarik antara
magnet kulkas dan besi kulkas itu sendiri.
3. Ferromagnetik

13
Ferromagnetisme adalah mekanisme dasar dimana bahan tertentu (seperti
besi) membentuk magnet permanen, atau tertarik pada magnet. Dalam fisika,
beberapa jenis magnetisme berbeda. Ferromagnetisme adalah tipe terkuat: ini
adalah satu-satunya yang biasanya menciptakan kekuatan yang cukup kuat untuk
dirasakan, dan bertanggung jawab atas fenomena umum magnetisme pada
magnet yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Zat bereaksi lemah terhadap
medan magnet dengan tiga jenis magnetisme, paramagnetisme, diamagnetisme,
dan antiferomagnetisme lainnya, namun kekuatannya biasanya sangat lemah
sehingga hanya dapat dideteksi oleh instrumen sensitif di laboratorium. Contoh
feromagnetisme sehari-hari adalah magnet kulkas yang digunakan untuk
menyimpan catatan di pintu kulkas. Daya tarik antara magnet dan bahan
feromagnetik adalah “kualitas magnetisme yang pertama kali terlihat ke dunia
kuno, dan bagi kita saat ini”. Magnet permanen (bahan yang dapat dimagnetisasi
oleh medan magnet eksternal dan tetap mengalami magnet setelah medan
eksternal dilepaskan) bersifat feromagnetik atau ferrimagnetik, begitu juga
bahan yang secara mencolok tertarik pada magnet tersebut. Hanya beberapa zat
yang bersifat feromagnetik. Yang umum adalah besi, nikel, kobalt dan sebagian
besar paduannya, beberapa senyawa logam tanah jarang, dan beberapa mineral
alami, termasuk beberapa jenis tonggak (magnetit dianggap ferrimagnetik,
bukan feromagnetik). Ferromagnetisme sangat penting dalam industri dan
teknologi modern, dan merupakan dasar bagi banyak perangkat elektromekanis
dan elektromagnetik seperti elektromagnet, motor listrik, generator, transformer,
dan penyimpanan magnetik seperti tape recorder, dan hard disk.

14
BAB 3
PERTANYAAN
1. Bahan isolasi juga disebut sebagai bahan?
A. Bahan penyekat
B. Bahan penghantar
C. Bahan setengah penghantar
D. Bahan Magnet
JAWABAN: A. Bahan penyekat
2. Yang termasuk bahan isolator di bawah ini adalah?
A. Alumunium
B. Besi
C. Tembaga
D. Plastik
JAWABAN: D.plastik
3. Yang termasuk sifat kimia adalah?
A. Korosi
B. Memuai
C. Elastis
D. Menyusut
JAWABAN: A.korosi
4. Bahan pengantar disebut juga?
A. Konduktor
B. Isolator
C. Penyekat
D. Semi konduktor
JAWABAN: A.konduktor
5. Bahan dapat kembali seperti semula termasuk sifat bahan yang?
A. Kaku
B. Menyusut
C. Elastis
D. Korosi
JAWABAN: C. elastis

15
6. Berikut ini yang merupakan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik ( kecuali ) ?
A. Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik.
B. Daya hantar yang rendah.
C. Kekuatan mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi) .
D. Koefisien muai panjang kecil
JAWABAN: B. daya hantar yang rendah
7. Apa yang dimaksud sifat mekanis pada bahan?
A. yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar
yang bekerja pada benda tersebut.
B. Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula.
C. Benda- benda yang berkarat/korosi
D. Bahan yang tidak dapat mengantarkan listrik
JAWABAN: A. yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-
gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut.
8. Dalam bentuk apa sajakah bahan penyekat kecuali ?
A. Bentuk padat
B. Bentuk cair
C. Bentuk gas
D. Bentuk besi
JAWABAN: D.bentuk besi
9. Plastik termasuk bahan?
A. Bahan penghantar
B. Bahan penyekat
C. Bahan magnetis
D. Bahan semikonduktor
JAWABAN: B. Bahan penyekat
10. bahan dibawah ini yang termasuk ferromagnetic adalah?
A. Besi, baja, plastic
B. Baja, nikel, alumunium
C. Besi, baja, nikel
D. Platina, alumunium, bismuth

16
JAWABAN: C. besi, baja, nikel
11. Berikut ini yang tidak termasuk sifat dari bahan penyekat adalah ?
A. Sifat Kelistrikan
B. Sifat mekanis
C. Sifat termis
D. Sifat magnetic
JAWABAN: D. sifat magnetic
12. Berikut ini yang tidak termasuk dari sifat bahan konduktor atau penghantar adalah?
A. Koefisien suhu tahanan
B. Daya hantar panas
C. Tahan terhadap debu
D. Kekuatan tegangan listrik
JAWABAN: C. tahan terhadap debu
13. Bahan penyekat dalam bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik
listrik adalah, kecuali?
A. Udara
B. Nitrogen
C. Hydrogen
D. Kayu
JAWABAN: D.kayu
12. Bahan penyekat bentuk padat yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik
adalah?
A. Nitrogen
B. Minyak transformator
C. Bakelit
D. Karbondioksida
JAWABAN: C.bakelit
13. Berikut ini yang tidak termasuk dalam bahan setengah penghantar atau
semikonduktor adalah?
A. Silicon
B. Alumunium
C. Germanium

17
D. Plumbum sulfide
JAWABAN: B. alumunium
14. Dibawah ini yang termasuk salah satu aplikasi penggunaan bahan semikonduktor
adalah?
A. Kabel
B. Saklar
C. Transistor
D. Meteran
JAWABAN: C.transistor
15. Alumunium, magnesium, wolfram merupakan salah satu contoh bahan?
A. Diamagnetik
B. Paramagnetik
C. Feromagnetik
D. A,B, C benar
JAWABAN: A. diamagnetik
16. Pada umumnya logam bersifat?
A. Konduktif
B. Konduksif
C. Kroduktif
D. Radiaktif
JAWABAN: A.konduktif
17. Kayu merupakan jenis bahan isolator yang baik dalam?
A. Menyekat dingin
B. Menyekat panas
C. Menyekat lembap
D. Tidak ada yang benar
JAWABAN: C.menyekat lembab
18. Semikonduktor memiliki dua sifat yaitu?
A. Konduktif dan isolator
B. Konduktif dan konduktor
C. Insulator dan konduktor
D. Konduktifitas dan insulator

18
JAWABAN: C.insulator dan konduktor
19. konduktor memiliki sifat sebagai berikut adalah?
A. Konduksif
B. Konduktif
C. Konduksi
D. Kroduktif
JAWABAN: B. konduktif
20. penghantar arus yang sangat baik adalah?
A. Besi
B. Logam
C. Emas
D. Tembaga
JAWABAN: C.emas

19
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dari makalah tentang sifat-sifat bahan listrik
yaitu dalam pemilihan jenis bahan kita perlu mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat
dari bahan tersebut, sifat-sifat bahan yang paling dipertimbangkan yaitu sifat fisis,
mekanis, dan kimia. Bahan penyekat memiliki sifat – sifat yang harus diperhatikan
meliputi : Sifat kelistrikan, mekanis, termis dan kimia. Bahan penghantar atau
konduktor memilik sifat yang meliputi : tahanan jenis listrik, koefisien suhu
tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik, dan timbulnya daya elektro-
motoristermo.
4.2 SARAN
Sifat Bahan – bahan listrik diatas merupakan sifat bahan listrik yang sering
digunakan oleh masyarakat maupun perusahaan tertentu untuk berbagai alat
elektronik. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai sekarang
ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai sifat bahan listrik.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://elkatechno.blogspot.com/2016/12/bahan-konduktor.html

http://www.scribd.com/doc/51137867/ILMU-BAHAN-TEKNIK

http://www.scribd.com/doc/23289692/14-Sifat-Magnetik-Bahan

http://www.scribd.com/doc/34480498/BAHAN-BAHAN-MAGNETIK

21

Anda mungkin juga menyukai