0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang superkonduktor, yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik tanpa hambatan di bawah suhu tertentu. Superkonduktor diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe I yang sifat superkonduktivitasnya hilang secara mendadak pada medan magnet tertentu, dan tipe II yang menolak medan magnet secara bertahap. Teori BCS digunakan untuk menjelaskan superkonduktor tipe I
Dokumen tersebut membahas tentang superkonduktor, yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik tanpa hambatan di bawah suhu tertentu. Superkonduktor diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe I yang sifat superkonduktivitasnya hilang secara mendadak pada medan magnet tertentu, dan tipe II yang menolak medan magnet secara bertahap. Teori BCS digunakan untuk menjelaskan superkonduktor tipe I
Dokumen tersebut membahas tentang superkonduktor, yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik tanpa hambatan di bawah suhu tertentu. Superkonduktor diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe I yang sifat superkonduktivitasnya hilang secara mendadak pada medan magnet tertentu, dan tipe II yang menolak medan magnet secara bertahap. Teori BCS digunakan untuk menjelaskan superkonduktor tipe I
• Sifat superkonduktivitas bahan ditemukan pertama kali oleh Heike Kammerlingh Onnes pada tahun 1911, Onnes menemukan bahwa logam- logam seperti Hg dan Pb resistansi listriknya menjadi nol apabila didinginkan pada suhu 4,3K. Pada keadaan ini logam Hg dan Pb berlaku sebagai superkonduktor. • Superkonduktor merupakan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik tanpa hambatan di bawah nilai temperatur tertentu. Suhu ketika suatu bahan superkonduktor mulai mempunyai sifat superkonduktif disebut suhu kritis (Tc). Di bawah suhu kritis, resistansi listrik material turun secara drastis menjadi nol. • Untuk superkonduktor logam, di bawah suhu kritis logam memiliki sifat superkonduktor, sedangkan di atas suhu kritis logam memiliki sifat konduktor. Perubahan sifat logam dari konduktor (di atas Tc) menjadi superkonduktor (di bawah Tc) Teori BCS (Bardeen-Cooper-Schriefer) • Pemahaman tentang superkonduktivitas diteliti lebih jauh pada tahun 1957 oleh tiga fisikawan Amerika, John Bardeen, Leon Cooper dan John Schrieffer, melalui teori mereka yang disebut teori BCS. • Teori BCS didasarkan atas gagasan bahwa di bawah suhu kritis elektron- elektron pada awan elektron terkondesasi membentuk pasangan-pasangan yang terpisah pada jarak tertentu dengan spin yang berlawanan. • Cooper membuktikan bahwa kisi vibrasi atom secara langsung mempengaruhi arus. Mereka memaksa electron untuk berpasangan dan dapat melewati semua penghambat yang menimbulkan resistansi (hambatan) pada konduktor. • Gabungan electron ini dikenal dengan pasangan Cooper (Cooper pairs). Electron yang normalnya saling tolak menolak, akan mengalami tarik menarik pada superkonduktor. • Pembentukan pasangan Cooper dimediasi oleh gaya tarik antara dua electron dengan kisi ion-ion logam. Dua electron yang berpasangan ini memiliki tingkat energy yang lebih rendah dibandingkan dua electron yang tidak saling berinteraksi. • Di bawah Tc, energy termal yang ada pada logam tidak memungkinkan untuk berpisahnya dua electron dalam pasangan Cooper. Tegangan kecil yang diberikan pada logam menyebabkan terjadinya arus pasangan- pasangan Cooper, mengasilkan arus listrik dengan resistansi nol. • Kenaikan suhu akan menyebabkan dua elekron pada pasangan- pasangan Cooper terpisah dan kembali membentuk awan electron dengan electron-electron yang bergerak sendiri-sendiri. • Elektron-electron pada pasangan Cooper juga dapat berpisah apabila medan magnetic eksternal yang kekuatannya cukup besar dikenakan pada superkonduktor. • Kekuatan medan magnetik eksternal minimal yang dibutuhkann memisahkan elektron-elektron pada cooper disebut medan kritik, Hc. • Teori BCS hanya dapat digunakan untuk menjelaskan sifat superkonduktor untuk logam dan alloy. Temperatur Kritis (Tc) • Ketika temperature bahan diturunkan dari temperatur ruang normal sampai pada batas temperature tertentu bahan ini akan memiliki sifat superkonduktor. Temperatur bahan pada saat terjadinya perubahan sifat bahan ini dinamakan sebagai temperature kritis (Tc). Contoh grafik Hambatan terhadap suhu pada bahan YBa2Cu3O7 atau YBCO (Yatrium-Barium-Tembaga-Oksida) adalah sebagai berikut :
Prinsip kerjanya adalah ketika benda atau bahan
superkonduktor berada pada tempat yang memiliki derajat suhu diatas suhu rata-rata yang dimiliki bahan superkonduktor tersebut, maka sifat superkonduktornya akan rusak dan menjadi bahan konduktor biasa. Medan Magnet Kritis • Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan superkonduktor memiliki medan magnet. • Prinsip kerjanya adalah jika bahan superkonduktor yang berada dalam lingkungan medan magnet yang kuat, medan magnetnya lebih kecil dari medan magnet kritis maka bahan superkonduktor tersebut akan ditolak oleh medan magnet (mengalami efek meissner), sebaliknya jika kuat medan magnet luarnya lebih besar dari medan magnet kritisnya maka bahan superkonduktor tersebut akan berubah menjadi keadaan normal (tidak mengalami efek meissner). • Ketika bahan superkonduktor didinginkan di bawah temperature kritis (Tc) dan medan magnet dinaikkan secara bertahap diatas medan magnet tertentu (Hc) maka sifat superkonduktivitas bahan akan hilang sehingga menjadi bahan konduktor biasa. Effek meissner • Efek Meissner adalah peristiwa dimana superkonduktor menolak medan magnet yang mengenainya. Adanya efek Meissner ini maka superkonduktor akan mengambang jika diletakan di atas magnet atau sebaliknya. Saat diturunkan mencapai suhu kritis superkonduktor akan bersifat diamagnetic sehingga menolak/membelokan medan magnet dan menyebabkan dapat melayang. Material yang Dapat Memiliki Sifat SUPERKonduktor • Material yang dapat menunjukkan sifat superkonduktor adalah logam, alloy, oksida logam (superkonduktor keramik). • Pada superkonduktor oksida logam yang merupakan konduktor listrik yang jelek memiliki sifat superkonduktor suhu yang relative tinggi. • Superkonduktor juga teramati pada magnesium diborida (MgB2), kalium fullerida (K3Co60), rubidium fullerida (Rb3Co60) dan superkonduktor organic. • Superkonduktor organic dapat disusun atas dua komponen yaitu spesies yang merupakan donor elketron π dan spesies yang merupakan akseptor electron π. Bahan Superkonduktor • Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike Kammerlingh Onnes pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Beberapa contoh bahan superkonduktor yang berhasil ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada tabel berikut, jenis Bahan dan Tipe Superkonduktor
• Penemuan Bahan Superkonduktor
• Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan telah menemukan berbagai macam bahan yang dapat menjadi superkonduktor. Bahan-bahan tersebut antara lain: • A. Mercury (1911): Superkonduktor pertama ditemukan oleh Heike Kamerlingh Onnes. Ia menggunakan helium cair untuk mendinginkan mercury di bawah suhu transisi superkonduktor yaitu 4,2 Kelvin. • B. Niobium Alloy (1941): Penggunaan superkonduktor dalam industri terjadi setelah tahun 1961. Saat itu, para ilmuwan menemukan bahwa niobium tin (Nb3Sn), yang menjadi superkonduktor pada suhu 18,3 Kelvin, dapat membawa arus yang tinggi dan tahan terhadap medan magnet besar. • C. Niobium germanium (1971): Bahan ini (Nb3Ge) memegang rekor temperatur transisi tertinggi antara tahun 1971 hingga tahun 1986. • D. eavy Fermion (1979): Superkonduktor Heavy Fermion seperti uranium platina (UPt3) sangat luar biasa karena memiliki secara efektif memiliki electron ratusan kali massa biasa mereka. Teori konvensional tidak dapat menjelaskan sifat superconductivity materi ini. • E. Cuprates (1986): Cuprates merupakan superkonduktor suhu tinggi yang pertama. Bahan-bahan keramik ini dapat didinginkan dengan nitrogen cair, yang mendidih pada suhu 77 Kelvin. • F. ullerenes (1991): Solid kristal terbuat dari buckyballs (C60) yang menjadi superkonduktor ketika didoping dengan atom logam alkali seperti kalium, rubidium dan cesium. • G. gBa2Ca2Cu3O8 (1995 ): Didoping dengan talium, cuprate ini memiliki paling suhu transisi tertinggi pada tekanan atmosfer. Pada tekanan tinggi bahan ini menjadi superkonduktor pada suhu 164 Kelvin. • H. Magnesium diboride (2001): Suhu transisi yang luar biasa tinggi dari magnesium diboride merupakan kasus luar biasa dari superkonduktor konvensiona Bahan Superkonduktor tidak terjadi pada : • Emas • Perak • Bahan ferromagnetic (besi, kobalt, nikel ) sifat supekonduktor logam dapat hilang mendadak apabila medan magnetic terpakai dengan harga tertentu mengenainya. Penggolongan Superkonduktor • Superkonduktor tipe I Menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang sering disebut pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif. Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis I yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor. Superkonduktor tipe 1 ditandai dengan hilangnya secara mendadak sifat superkonduktor material apabila medan magnet terpakai pada harga tertentu mengenainya. Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal Penggolongan Superkonduktor • Superkonduktor tipe II Ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet. Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap.
Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari
superkonduktor tipe I. Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi unsur molybdenum (Mo), niobium (Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan. Sifat-Sifat Superkonduktor 1. Di bawah suhu kritis Tc memiliki resistensi listrik yang bernilai nol 2. Dapat menghantarkan arus listrik dengan tingkat efisiensi yang tinggi karena selama penghantaran arus listrikmomentum pasangan electron atau pasangan Cooper dapat dianggap tidak mengalami perubahan. 3. Menunjukan efek meissner 4. Superkonduktor menolak medan magnet eksternal secara sempurna . dapat dikatakan bahwa superkonduktor bersifat diagmanegtik sempurna Kegunaan Superkonduktor KERETA MAGLEV Superkonduktor dapat digunakan dalam pembuatan teknologi transportasi, seperti kereta supercepat. Kereta tersebut melaju melayang karena menggunakan prinsip superkonduktor yang menolak medan magnet. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, sampai 343 mph (550 km/jam). Superkonduktor terletak di rel mendapat perlakuan khusus yaitu suhunya harus dijaga tetap rendah dengan menggunakan nitrogen. Kemudian pada bagian gerbong kereta terdapat magnet yang membuat kereta melayang. Pada rel juga terdapat magnet yang berfungsi mendorong kereta dan melaju dengan cepat. Untuk memberhentikan kereta dilakukan dengan cara menghilangkan medan magnet. • • Rel (lintasan) Kereta Maglev berbeda dengan rel kereta yang sudah kita kenal selama ini. • Pada kedua sisi lintasan rel Kereta Maglev terdapat dinding-dinding yang dilengkapi dengan kumparan- kumparan kawat. Oleh prinsip induksi elektromagnet, kumparan-kumparan kawat ini dapat menjadi magnet. Kereta bisa bergerak maju karena adanya interaksi antara magnet-magnet pada dinding-dinding itu dengan magnet- magnet yang dipasang pada kereta Ilustrasi pemasangan rel kereta Maglev • Berdasarkan gambar dapat dilihat adanya jajaran magnet di sepanjang dinding dan di sepanjang kereta (huruf-huruf U menunjukkan kutub Utara, dan S menunjukkan kutub Selatan). • Jajaran magnet di sepanjang dinding ini dihasilkan oleh arus listrik bolak-balik dari stasiun-stasiun terdekat. Kutub Utara (U) di gerbong kereta paling depan ditarik oleh kutub Selatan dan ditolak oleh kutub Utara dinding lintasan. Hal yang sama terjadi pada sisi kereta yang lain. Pada gambar, panah berwarna hijau menunjukkan gaya tarik antara kutub Utara dan Selatan yang menarik maju kereta. Panah kecil berwarna biru menunjukkan gaya tolak antar kutub sejenis. • Gaya tarik dan gaya tolak yang bekerja bersamaan ini membuat kereta bergerak maju dengan mulus tanpa menyentuh rel sama sekali. • Dinding yang memagari lintasan kereta berfungsi untuk menarik dan mendorong kereta supaya bergerak maju dan mengangkat kereta agar bisa melayang serta pengendali arah laju kereta. • Pada sisi kiri akan terjadi tolak-menolak antara kutub Utara dari dinding dan kutub Utara gerbong kereta. Pada sisi kanan terjadi tarik-menarik antara kutub Utara dinding dan kutub Selatan kereta. Gaya-gaya ini akan mengembalikan kereta pada posisi sebelum oleng. Demikian juga jika kereta oleng ke kanan, kereta akan dikembalikan ke posisi semula oleh gaya magnet ini. Jadi gaya magnet ini akan mempertahankan kereta supaya tetap berada di lintasannya TERIMA KASIH JANGAN LUPA PELAJARI LAGI • Apa yang dimaksud dengan bahan superkonduktor? • Jelaskan sifat superkonduktor logam berdasarkan teori BCS? • Jelaskan terjadinya efek Meissner? • Jelaskan 4 syarat suatu material yang memiliki sifat superkonduktor? • Jelaskan bagaimana cara kerja kereta maglev?