Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RANGKAIAN LISTRIK

Disusun Oleh :

Akbar Rahmat Ramadhan


Muthiah Syahidah R
Nowi Prasetyo

(5115150021)
(5115153164)
(5115153093)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai elemen-elemen listrik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta , Februari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................................1
1.1 . Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 . Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 . Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II.........................................................................................................................................................3
2.1

Pengertian................................................................................................................ 3

2.2

Jenis Elemen............................................................................................................. 3

BAB III........................................................................................................................................................6
A.

Kesimpulan............................................................................................................... 6

B.

Saran........................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 .

Latar Belakang
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada
elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya.
Telah dipelajari bersama bahwa arus listrik dapat mengalir dalam kawat penghantar jika

antara kedua ujung-ujung penghantar itu terdapat beda potensial. Untuk dapat menimbulkan
beda potensial diperlukan sumber tegangan. Sumber tegangan yang mengeluarkan energi
listrik berdasarkan prinsip pasangan logam disebut sel atau elemen. Elemen listrik juga bisa
diartikan sebagai arus yang dapat mengalir jika ada potensial antara dua titik dalan rangkaian
tertutup.

1.2 .

Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :


1) Apa pengertian elemen listrik?
2) Apa saja macam-macam elemen listrik?
1.3 .

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini terbagi menjadi dua:


a. Tujuan Umum
- Memberikan penjelasan mengenai elemen listrik
- Mengenal macam-macam elemen listrik
b. Tujuan Khusus
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian Listrik I
`1.4 . Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan maksud supaya dapat mempelajari tentang elemen listrik dan
mengetahui lebih dalam lagi mengenai contoh-contoh dari elemen listrik tersebut.
1

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1

Pengertian
Selain elemen sumber energi, elemen dasar listrik yang akan kita jumpai selanjutnya ada

tiga macam yaitu; tahanan atau resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Tahanan atau
resistor R adalah elemen yang mewakilkan sifat hambatan terhadap mengalirnya arus listrik.
Besar tahanan yang dimiliki R disebut resistansi, dan satuannya adalah ohm().
Gejala yang tampak bila arus mengalir melalui tahanan ialah naiknya suhu (timbulnya
panas), sama seperti yang dialami dengan peristiwa gesekan pada mekanika. Jadi resistor atau
tahanan R ini mewakili sifat benda yang berkenaan dengan pengubahan energilistrik menjadi
energi panas atau kalor. Benda yang tahanan listriknya mendekati nol atau sangat kecil disebut
konduktor, dan benda yang tahanannya sangat besar disebut isolator. Bahan isolator itu disebut
dielektrik. Bahan yang tahanannya nol disebut superkonduktor.

2.2

Jenis Elemen

2.2.1 Elemen Aktif


Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi. Elemen atau komponen aktif
terdapat di beberapa alat, yaitu:
1. Generator (Dinamo) arus searah
Pesawat atau alat yang dapat mengubah energy mekanik menjadi energy listrik
dinamakan generator. Asas generator berdasarkan pada kerja induksi yang ditemukan oleh
faraday. Ia membuktikan apabila kumparan kawat penghantar yang digerakan berputar
memotong garis gaya medan magnet dari sepasang magnet, maka ion-ion electron pada
kumparan tersebut akan terdorong membentuk beda potensial pada kedua ujung kawat
kumparan tersebut.
Ujung lingkaran disambungkan pada slipring (gelang geser) yang ikut berputar bersama
lingkaran kawatnya. Bila lingkaran kawat ini berputar, maka bangkitlah GGL yang
menyebabkan arus mengalir. Arus yang dibangkitkan oleh putaran lingkaran kawat kemudian
3

diambil dari slipring dengan perantara sikat arang (Borstel). Bagian sikat ini tidak ikut
berputarseperti slipring, karena dipasang pada kedudukan tetap. Dalam prakteknya, untuk
memutarkan lingkaran kawat dan slipring dipergunakan sebuah poros dan puli. Jika diputar
oleh sebuah sumber tenaga,. Misalnya air terjun atau motor bakar, maka poros akan ikut
berputar bersama-sama dengan lingkaran kawat dan slipring. Sewaktu berputar I ilah, pada
lingkaran kawat tembaga terbngkit arus induksi.
Untuk menyekat lingkaran kawat dan slipring pada poros, digunakan kedudukan
pembangkit dari bahan isolasi. Untuk menghasilkan arus yang lebih besar, kutub-kutub
magnetnya dibuat dari kutub-kutub elektro magnet yang kuat magnetnya lebih besar dari
magnet tetap.
2. Termo Elemen
Pada tahun 1826 thomas johan Seebach menemukan peristiwa terjadinya arus listrik
karena perbedaan suhu. Jadi pada sebuah logam yang kedua ujungnya tidak sama jenisnya,
terjadi perpindahan electron dari ujung yang satu ke ujung yang lainnya.
Arus listrik yang timbul karena perpindahan electron tersebut dinamakan arus termo
listrik dan gaya gerak listriknya dinamakan gaya gerak listrik Seebach. Gejala ini menunjukan
kalor (panas) berubah menjadi energi listrik. Gaya gerak listrik Seebach inilah yang dijadikan
dasar untuk membuat termo elemen. Untuk membuktikan penemuan Seebach ini, dapat kita
lakukan sebagai berikut.
Dua pelat logam bismuth dan antimoni yang dipatrikan menjadi satu. Kemudian, salah
satu ujungnya dipanasjan dan diletakkan jarum magnet didekatnya. Suatu saat, akan kita lihat
jarum magnet bergerak dan menyimpang dari pada kedua pias (lempeng) bismuth dan
antimoy tersebut mengalir gaya gerak listrik. Pasangan logam bismuth dan antimon ini
disebut Termo Kopel. Untuk membuat termo elemen yang menghasilkan GGL yang cukup
besar, maka beberapa Termo Kopel disusun seri. Jumlah GGL yang dihasilkan sama dengan
jumlah GGL dari beberapa Termo Kopel yang dihubung seri.
3. Photo Electric Cell

Photo Electric Cell atau Solar Cell memiliki prinsip kerja yang berhubungan
denganptinsip listrik termo elemen yang ditemukan oleh Thomas J Seebach. Tentang
timbulnya perbedaan suhu pada ujung dan pangkal sebatang logam, yang menimbulkan
perbedaan potensial yang menghasilkan listrik.
Perbedaan antara termo elemen dan dengan solar cell:
1. Solar cell tidak menggunakan bahan bismuth dan antimony tetapi menggunakan bahan kaca
silicon.
2. Ukuran solar cell lebih kecil.
3. Pada solar cell, perbedaan derajat panas yang sedikit saja sudah bisa menghasilkan arus
listrik.4. Keeping-keping solar cell yang kecil-kecil, dengan mudah bias dirakit berhubungan
menderet sehingga bias menghasilkan arus listrik yang lebih besar.
5. Arus listrik yang dihasilkan solar cell bentuknya benar-benar rata arus searah sehingga
dengan aman dan mudah disimpa kedalam accumulator (aki) ataupun digunakan langsung
pada peralatan elektronik.

2.1.2 Elemen Pasif


elemen pasif adalah elemen yang tidak dapat menghasilkan energi.
Induktor L adalah elemen yang mewakilkan sifat munculnya medan magnet bila arus
mengalir. Besar sifat yang dimiliki induktor L itu disebut induktansi, dan satuannya adalah
henry (H). Induktor L itu mewakilkan pula sifatbenda yang berkenaan dengan sulitnya
mengubah arus yang mengalir melalui benda tersebut. Sifat ini seirama dengan kesulitan
mengubah momentum benda pada mekanika. Pada kumparan atau lilitan kawat konduktor,
sifat induktansi itulah yang paling menonjol, sehingga induktor itu digambarkan sebagai
konduktor yang dililitkan.Pada mekanika, momentum suatu benda adalah produk kecepatan
benda v dengan massa benda m, yaitu momentum = m.v. Pada gejala listrik, momentum listrik

_ disebut momentum elektrokinetik_ adalah perkalian induktansi L dengan arus i yang


mengalir pada induktor tersebut yaitu L.i.
Pada mekanika, kita kenal hukum ketetapan momentum, maka seirama dengan itu pada
ilmu kelistrikan dikenal pula hukum ketetapan momentum elektrokinetik.
Kapasitor C adalah elemen yang mewakilkan kesanggupan menampung muatan listrik
atau menimbulkan medan listrik. Besarsifat yang dimiliki kapasitor C itu disebut kapasitansi, dan
satuannya adalah farad (F). Pada dua buah lempengan konduktor yang dipisahkan oleh isolator
atau dielektrik, dampak sifat kapasitansi itulah yang paling menonjol, sehingga kapasitor
digambarkan sebagai dua lempengan yang disederhanakan gambarnya menjadi dua garis paralel.

BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA
https://tauogibarru.files.wordpress.com/2012/04/i-pengertian-dasar-rangkaianlistrik.pdf

Anda mungkin juga menyukai