Kelompok 3
Citra Tri A
5115152673
Ovan Rezky
5115155460
Rafid Nurrochman
5115152651
M.Maliki
5115155460
Dosen
Dr.Rugaiyah,M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
DAFTAR ISI
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..3
B. Rumusan Masalah.4
C. Tujuan...4
II. PEMBAHASAN
A.Pengertian ....5
B.Faktor-faktor.6
C.Fungsi dan Peran..9
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita-citanya,
sebagaimana defenisi pendidikan itu sendiri adalah aktifitas atau usaha manusia untuk menumbuh
kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh hasil dan potensi. Dengan pendidikan
ini pula manusia berpikir lebih maju dan ingin selalu mengetahui sesuatu yang semula sebelum tahu
menjadi tahu, karena penemuan-penemuan itu pula maka terjadilah yang namanya inovasi. Dan
guna efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas.
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas,
individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang
bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-institusi pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas,
namun institusi-institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang beradab.
Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab,
terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan. Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya
hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi
sebaliknya yang terjadi.
Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki
visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis
yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmuran diri,
perusahaan dan Negara. Pendidikan dipandang secara ekonomis dan dianggap sebagai sebuah
investasi. Gelar dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal
yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan
memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak
akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab.
Dua faktor terpenting yaitu pendidik dan sang didikan guru dan murid tidak terperhatikan aturan
mainnya berikut hak dan kewajiban yang harus ada pada mereka.
Kualitas dan kuantitas pendidikan harus diperhatikan, karena suatu bangsa akan maju
apabila 4actor pendidikan didalamnya sangat terperhatikan. Mungkin kebanyakan dari kita tidak
mengetahui makna pendidikan yang sesungguhnya. Untuk itu makalah ini akan menuliskan tentang
pengertian dan 4actor-faktor pendidikan yang harus kita ketahui, terutama bagi individu yang
berkecimpung dalam pendidikan itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi fokus pembicaraan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari pendidikan ?
2. Apa saja faktor-faktor pendidikan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Beberapa Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
BAB II
Pembahasan
4. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
5. Sudirman N. dkk.
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
6. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggitingginya.
7. Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak
tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan hidupnya sendiri.
8. Menurut UU No.2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan
latihan bagi para peranannya di masa yang akan datang.
9. Menurut JJ. Rousseau
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita
membutuhkannya pada waktu dewasa.
10. Menurut Prof. Brodjonegoro
Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek
pendidikan.
Merupakan tujuan yang dilihat sebagai alat an harus dicapai lebih dahulu demi kelancaran
pendidikan selanjutnya.
2.3.2 Faktor pendidik
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
2. Pendidik menurut jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan didikan
kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima
tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung jawab dari orang
tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan
diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai
kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.
2.3.3 Faktor peserta didik
Adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan
kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada
pendidikannya, peserta didik merasa bahwa ia memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia
menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
2.3.4 Faktor alat pendidikan
yang dimaksud denga alat pendidika adalah sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang
sengaja dibuat dan digunakan demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Macam-macam alat pendidikan:
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, karena itu dalam hal ini perlu
pembatasan dalam beberapa persoalan saja, dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat
tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga merupakan pembantu dalam mempermudah
terlaksanaanya tujuan pendidikan.
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: hukuman dan ganjaran,
perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan
diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan
fgasilitas-fasilitas lainnya.
masalah kemampuan kritis ini telah berlangsung dengan sangat intensif. Pendidikan semacam itu
telah berhasil membuka mata masyarakat terutama didaerah pedesaan dalam penerapan teknologi
maju dan penyebaran penemuan baru lainnya.
Pengaruh dan upaya pengembangan berpikir kritis dapat memberikan modifikasi
(perubahan) hierarki sosial ekonomi. Oleh karena itu pengembangan berpikir knitis bukan saja
efektif dalam pengembangan pnibadi seperti sikap berpikir kritis, juga berpengaruh terhadap
penghargaan masyarakat akan nilai-nilai manusiawi, perjuangan ke arah persamaan hak-hak baik
politik, sosial maupun ekonomi. Bila dalam masyarakat tradisional lembaga-lembaga ekonomi dan
sosial didominasi oleh kaum bangsawan dan golongan elite yang berkuasa, maka dengan semakin
pesatnya proses modernisasi tatanan-tatanan sosial ekonomi dan politik tersebut diatur dengan
pertimbangan dan penalaran-penalaran yang rasional. Oleh karena itu timbullah lembaga-lembaga
ekonomi, sosial dan politik yang berasaskan keadilan, pemerataan dan persamaan. Adanya strata
sosial dapat terjadi sepanjang diperoleh melalui cara-cara objektif dan keterbukaan, misalnya dalam
bentuk mobilitas vertikal yang kompetitif.
10
2
11
lembaga-lembaga
lain
yang
juga
menyelenggarakan
pendidikan.
Sekolah
sebagai
BAB III
PENUTUP
12
4.1 Kesimpulan
Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek tujuan. Merumuskan
tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefiniskan pendidikan itu sendiri yang
paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan
pertimbangan prinsip prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan adalah upaya yang
paling utama, bahkan satu satunya untuk membentuk manusia menurut apa yang dikehendakinya.
Karena itu menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan pada hakekatnya merupakan rumusanrumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan manusia
Dari beberapa uraian yang telah penulis kemukakan dari beberapa pendapat para tokoh
pendidikian Islam bahwa pendidikan pada dasarnya memiliki beberapa tujuan. Tujuan yang
terpenting adalah pembentukan akhlak objek didikan sehingga semua tujuan pendidikan dapat
dicapai dengan landasan moral dan etika Islam, yang tentunya memiliki tujuan kemashlahatan di
dalam mencapai tujuan tersebut. Mengenai mekanisme pelaksanaanya, hal ini tentunya memerlukan
kajian yang lebih mendalam sehingga nantinya implementasi dari teori tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan dipandang relevan dengan kondisi yang terikat dengan faktor-faktor
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
13
14