PENDAHULUAN
1
namun terus dikembangkan sehingga menggunakan tenaga air yang lebih
ekonomis dan efisien.
Dari beberapa jenis pembangkit yang ada saat ini, pada makalah ini
penulis hanya membahas sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga
uap.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Keunggulan PLTU:
- Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat,
cair dan gas)
- Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
- Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
- Kontinuitas operasinya tinggi
- Usia pakai (life time) relatif lama
Kelemahan PLTU:
- Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
- Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
- Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan
kontinyu
- Investasi awalnya mahal
3
2.2. Sejarah PLTU
Kita telah menggunakan listrik dalam kehidupan kita sehari-hari
tanpa mengetahui dari mana sumber utamanya listrik tersebut. Ada baiknya
saya memperkenalkan pengembangan teknologi tenaga uap atau lebih
dikenal dengan pusat listrik tenaga uap (PLTU) dengan bahan bakar utama
batu bara (coal).
Pada tahun 1831, Michael Faraday sebelas tahun melakukan
percobaan, dan dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan
induksi magnet. Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau
penghantar memotong medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi
suatu tegangan listrik . Kini rancangan semua mesin listrik adalah
didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok
listrik untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC
yang digerakkan dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu
dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik
tumbuh berkembang dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal
ini memberikan keinginan untuk bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 Gramme membuat generator pertama, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 kemudian Nikola Tesla
memperkenalkan sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada
tahun 1882 Sir Charles Parson mengembangkan Turbin generator AC
pertama dan pada 1901 dengan membuat generator 3 fasa 1500 kW untuk
pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan
magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar output yang diinginkan akan
lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam
kumparan yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap
berkembang sehingga pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada
3000 rpm beroperasi.
4
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga
dibentuk organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi
yang disebut pusat penyaluran dan pengatur beban.
5
2.4. Pengolahan Air pada PLTU
1. Tahap Penjernihan
2. Tahap Pemurnian
Air yang sudah dijernihkan dengan tawas dan air kapur dialirkan
ke sand filter kasar dan halus kemudian dialirkan ke rasin kation sebagai
zat yang dapat menyerap ion positif. Kemudian dari proses penukaran
kation, air dialirkan ke penukar anion (Anion Exchanger) pada proses
ini digunakan Resin Anion yaitu proses penyerapan ion-ion negatif.
Air yang sudah mengalami kedua proses diatas sudah terbebas dari
mineral dan biasanya disebut dengan air murni (Air Demineral)
selanjutnya air mumi (Air Demineral) dipompakan ke Feed water Tank
dengan kapasitas 45000 liter yang akan digunakan sebagai air penambah
6
boiler. Disini air mengalami pemanasan yaitu dengan memanfaatkan
BME (Boiler Mud Expander)
Air yang sudah terbebas dari mineral biasa disebut dengan air murni
(Air Dimineral) selanjutnya air dipompakan ke FWT (Feed Water
Tank), dengan kapasitas 45000 liter. disini air mengalami pemanasan
dengan BME (Boiler Mud Exspander) kemudian air yang mengalami
pemanasan tadi melewati BMC (Boiler Mud Cooler) dan kemudian
masuk ke dearator.
Air yang masuk ke dearator tadi mengalami pemanasan yang berasal
dari Extraksion 2 yang terdapat pada Turbin Uap, kemudian air di
alirkan FWT (Feed Water Tank).sesudah itu air dialirkan ke HPH
dengan menggunakan Feed Water Pump. HPH adalah pemanas tekanan
tingkat tinggi, pemanasnya berasal dari uap extraksion I pada turbin uap.
Setelah air mengalami pemanasan tingkat tinggi di HPH. air
dialirkan terus masuk ke Economiser lalu dari Economiser air masuk
ke Boiler drum.
Air yang masuk ke Boiler drum mengalami pemanasan sehingga air
yang masuk tadi menjadi uap kemudian uap masuk ke Superheater dan
uap dialirkan, sebagai penggerak turbin.
Uap yang sudah dimanfaatkan oleh turbin turun ke Condensor.
fungsi kondensor untuk mendinginkan uap dalam turbin setelah di
dinginkan uap menjadi air. Air dialirkan ke Condensate Cooler setelah
melewati condensate cooler dialirkan ke Low Press Heater (LPH).
7
kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan
panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika
air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat
sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
8
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan
air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
b) Komponen-komponen Boiler
Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan
bakar. Beberapa bagian dari furnace diantaranya
refractory, ruang perapian, exhaust, charge dan discharge
door.
Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume
yang besar dan untuk memisahkan uap dari air setelah
proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler.
9
Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan
dasar yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :
- Feed Water Pipe
berfungsi mengalirkan air dari Economizer
ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis
dengan Steam Drum. Distribution Pipe bertugas
mengalirkan air dari Economizer secara merata
keseluruh bagian Steam Drum.
10
- Waterwall Pipe.
Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang
berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa dilas satu
sama lain agar membentuk selubung yang kontinyu
dalam Boiler, konstruksi seperti ini biasanya disebut
sebagai konstruksi membran. Waterwall bertugas
menerima dan mengalirkan air yang berasal dari
Boiler Circulating Pump untuk kemudian
dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam
Drum.
11
dapat menjaga Superheater maupun Turbine tetap bersih.
Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang
digunakan untuk memanaskan air dari air yang
terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan
baru.
Sealain Komponen tersebut masih ada komponen
pendukung lainya yang tidak kalah pentingnya dalam
proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water
Circulating Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer
dan lain-lain
2) Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi
uap (steam) yang dihasilkan Boiler menjadi energi gerak. Ekspansi uap
yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu pengarah dan sudu-sudu
putar. Tingkatan turbin:
- High pressure turbine
- Intermediate pressure turbine
- Low pressure turbine
12
a) Komponen-komponen Turbin
Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin
mempunyai susunan sudu bergerak berselang-seling dengan
sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja
besama untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi
energi mekanis berotasi.
Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar)
potensial menjadi energi kinetik dari uap.
13
3) Generator
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri
dari Stator dan Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine
sehingga berputar bersama-sama. Stator Bars didalam sebuah generator
membawa arus hubungan output pembangkit. Arus DC (Direct current)
dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan Slip
Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan timbul medan
magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut memotong
kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung kumparan Stator
timbul tegangan listrik.
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi
14
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor
yang berlubang. Air yang mengalir melewati konduktor ini
menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang dibawa batangan
tersebut.
4) Kondensor
Suatu alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari
turbin menjadi air. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder
yang diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa
pendingin dari kuningan paduan.
B. Komponen Penunjang PLTU
1) Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air
tawar dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan
kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang korosif, jika air
laut tersebut dibiarkan langsung masuk kedalam unit utama maka
dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.
15
2) Reverse Osmosis (RO)
Berfungsi sama seperti desalination namun metode yang
digunakan berbeda.peralatan ini menggunakan membran
semipermeable yang menyaring kandungan garam pada air laut,
sehingga dapat dihasilkan air tawar .
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap
panas/kering.
Cara kerja Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) adalah sebagai
berikut:
- Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan
gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga
berubah menjadi uap.
- Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur
tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran.
- Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan
energi listrik dari terminal output generator
- Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk
didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
- Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Muslim Supari, dkk. 2008. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik. Jakarta. Direktorat
Pendidikan SMK.
Marsudi Djiteng. 2008. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta. Graha Ilmu.
18