Anda di halaman 1dari 16

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN

KOMPETENSI GURU (MATEMATIKA)

Kelompok 6
Adam Fahrizki :(5115145641)
Bagus Ridzky P :(5115144114)
Rizky Andi N :(5115144129)
Indrawana Sinaga :(5115141818)

Pendidikan Teknik Elektro


Kelas B
1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan
Formal

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur


formal mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak
Usia Dini/ Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA),
guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah
menengah pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru
sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru
sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar
biasa/sekolah menengah atas luar biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK*), sebagai
berikut.
Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI
(D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.

Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs


Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.

Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*


Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji
Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat
diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang
sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan
tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan.
Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang
memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi
yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
Empat Standar Kompetensi Utama
Terintegrasi Dalam Kinerja Guru:

1. Standar Kompetensi Pedagogik


2. Standar Kompetensi Kepribadian
3. Standar Kompetensi Sosial
4. Standar Kompetensi Profesional
Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Pada SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA, dan
SMK/MK

KOMPETENSI PEDAGOGIK (1-10) ;


1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Menguasai teori2 belajar dan prinsip2 pembelajaran yg
mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yg terkait dgn mata pelajaran yg
diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yg mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yg dimiliki
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dgn
peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hsl
belajar
9. Memanfaatkan hsl penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
pembelajaran
2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN (11-15):
11. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional Indonesia
12. Menampilkan diri sebagai pribadi yg jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat
13. Menampilkan diri sebagai pribadi yg mantap, stabil,
dewasa, arif dan beribawa
14. Menunjukan etos kerja, tanggungjawab yg tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
3. KOMPETENSI SOSIAL (16-19)
16. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif krn pertimbangan jenis kelamin, agama, ras,
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi
17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dgn
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat
18. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yg memiliki keragaman sosial budaya
19. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
tulisan atau bentuk lain
4. KOMPETENSI PROFESIONAL(20-24) :
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yg mendukung mata pelajaran yg diampu
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yg diampu
3. Mengembangkan materi pembelajaran yg diampu secara
kreatif
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dgn melakukan tindakan reflektif
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi unutk
berkomunikasi dan mengembangkan diri
Kompetensi Inti Guru butir 20 untuk
setiap guru mata pelajaran dijabarkan
sebagai berikut.
Kompetensi Guru mata pelajaran Matematika pada
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK*
Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan, berbagai
sistem bilangan dan teori bilangan.
Menggunakan pengukuran dan penaksiran.
Menggunakan logika matematika.
Menggunakan konsep-konsep geometri.
Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang.
Menggunakan pola dan fungsi.
Menggunakan konsep-konsep aljabar.
Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri
analitik.
Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.
Menggunakan trigonometri.
Menggunakan vektor dan matriks.
Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.
Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung,
piranti lunak komputer, model matematika, dan model
statistika.
Amanat Permendiknas No.23 Tahun
2006 pada Guru Matematika
Matematika yang diajarkan di sekolah memiliki
perbedaan antara lain dalam hal penyajian, pola pikir,
keterbatasan semesta, dan tingkat keabstrakan jika
dibandingkan dengan matematika sebagai ilmu (Sumardyono;
2004: 51).
Matematika sekolah berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan
menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya melalui materi pengukuran
dan geometri, aljabar, dan trigonometri.
Bagaimana dan seperti apa matematika sekolah yang
harus diajarkan saat ini, terdapat dalam Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang telah disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). SKL yang dituangkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2006, menyatakan bahwa lulusan SMP/MTs
harus memiliki standar kompetensi minimal dalam mata
pelajaran matematika sebagai berikut:

Memahami konsep-konsep matematika yang meliputi


bilangan, ukuran, aljabar, geometri, koordinat, statistika, dan
peluang serta menggunakan dan menerapkannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari,
Memililki sikap menghargai matematika dan kegunaannya
dalam kehidupan,
Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis
dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama.
Referensi
Permendiknas No 16 Tahun 2007
http://forumberpikirindrisfriend.blogspot.in/2011/11/amanat-
permendiknas-no23-tahun-2006.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai