Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sayaucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyusun Makalah Tugas 1 Teknik Tenaga Listrik ini dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ishak Kasim , MT selaku dosen Teknik Tenaga
Listrik Prodi Pertambangan,yang telah mengajarkan kami.
Dengan dibuatnya tugas ini serta pembelajaran yang diterapkannya, saya menjadi
lebih memahami materi-materi serta tujuan mata kuliah ini. Rangkuman ini berisi tentang
berbagai macam sumber energy , tegangan , arus , dan tahanan yang menjadi dasar ilmu-ilmu
pertambangan berkelanjutan.
Saya berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Maaf apabila
terdapat kesalahan pengetikan dalam makalah ini, karena tidak ada yang sempurna.
Terima Kasih dan Selamat Membaca.

Jakarta, 8 September 2016

Fajar Cahya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

PENDAHULUAN

BAB I

................................................................................................

SUMBER ENERGI LISTRIK


1.1.

PENGERTIAN
....................................................................................
5
FUNGSI
................................................................................................

1.2.
5
1.3.

SUMBER

....

5
BAB II

ARUS LISTRIK

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
BAB III
3.1.
3.2.
3.3.

PENGERTIAN UMUM
............................................................
ARAH ARUS 10
HUKUM OHM
.......................................................................
HUKUM KIRCHOF I
............................................................
HUKUM KIRCHOF II
................................,....

4.1

11
13
13

TEGANGAN LISTRIK

PENGERTIAN
.........................................................................
15
SIKLUS BATUAN ........................................................................
33
JENIS-JENIS BATUAN
............................................................
35
3.3.1. BATUAN BEKU
............................................................

BAB IV

35

TAHANAN LISTRIK
PENGERTIAN

...

17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

19

PENDAHULUAN

Listrik dapat dikatan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang


sangat vital dalam kehidupan manusia . Semakin lama tidak ada satupun
alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik , oleh karena itu
manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan
energy listrik secara efektif dan efesien . Namun , penggunaan listrik
secara berlebihan akan membawa dampak negative bagi kehidupan
Pada dasarnya energy listrik tidak padat diperbaharui . Apabila
manusia tidak dapat menggunakanya secara efektif dan efisien , maka
energy listrik akan cepat habis . Secara tidak langsung hal ini juga akan
memperbesar efek pemanasan global yang mengancam kehiddupan
manusia . Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik , maka semakin
banyak juga gas rumah kaca yang di hasilkan bumi .
Kemudahan yang ditawarkan oleh listrik , tidak selamanya
menguntungkan manusia . Manusia terkadang melakukan hal-hal
ceroboh , seperti penurian listrik yang dapat menyebabkan terjadinya
konsleting listrik tidak dapat dianggap sebagai hal sepele karena dapat
menimbulkan kebakaran
Berdasarkaan uraian diatas maka penulis ingin menjabarkan
tentang konsep dasar kelistrikan , sumber energy listrk , arus listrik ,
tahanan listrik dan hambatan listrik .

BAB I
SUMBER ENERGI LISTRIK

1.1 PENGERTIAN ENERGI LISTRIK


Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menimbulkan medan listrik
statis atau bergeraknya elektron pada konduktor ( pengantar listrik ) atau ion ( positif atau
negatif ) pada zat cair atau gas. Listrik memiliki satuan Ampere yang disimbolkan dengan A dan
tegangan listrik yang disimbolkan dengan V dengan satuan volt dengan ketentuan kebutuhan
pemakaian daya listrik Watt yang disimbolkan dengan W. Energi listrik dapat diciptakan oleh
sebuah energi lain dan bahkan sanggup memberikan energi yang nantinya dapat dikonversikan
pada energi yang lain.

1.2 FUNGSI ENERGI LISTRIK


Agar peralatan listrik dan alat elektronik dapat digunakan, tetapi tentunya diperlukan energi
tegangan listrik yang sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Mengapa demikian ?. Karena apabila
Energi listrik tidak sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik dan alat elektronik dapat berdampak
pada alat tersebut misalnya tidak dapat beropersai, beroperasi tidak maksimal, atau bahkan alat
tersebut bisa rusak. Kesesuaian energi listrik tersebut mencakup tipe tegangan atau arus yang
diperlukan ( AC atau DC ) , besar-kecilnya tegangan yang diperlukan, serta arus minimal atau
terendah yang dibutuhkan.

1.3 SUMBER ENERGI LISTRIK


Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus listrik, contohnya
baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan elemen Weston. Mobil-mobilan dapat
bergerak karena memperoleh energi listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah
dipasang baterai ke dalamnya

1. Gaya Gerak Listrik

Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron
sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber baterai yang
demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl).
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt
(V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini
menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda
potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan
listrik (saklar terbuka).

a. Dinamo
Dinamo biasanya digunakan untuk menyalakan lampu pada sepeda. Dinamo terdiri
dari kumparan yang ditempatkan di tengah medan magnet, ketika kepala dinamo(bagian yang
menempel pada ban sepeda) berputar kumparan tersebut juga ikut berputar. Perputaran
kumparan di dalam medan magnet menghasilkan energi listrik. Kecepatan perputaran roda
sepeda mempengaruhi besar arus listrik yang dihasilkan. Semakin cepat roda berputar
semakin besar energi listrik yang dihasilkan. Jadi dinamo mengubah energi gerak menjadi
energi listrik.

2. Elemen Primer
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik,
sumber arus listrik dibedakan menjadi elemen primer dan elemen
sekunder. Baterai yang digunakan oleh jam dinding merupakan
elemen primer.
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen
primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai.
Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu
tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber
arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai

Pada ujung baterai terdapat dua buah kutub yaitu kutub positif dan negatif. Jika
bungkus bagian luar baterai kita buka akan terlihat lapisan seng, lapisan seng ini berfungsi
5

sebagai kutub negatif. Benda yang berfungsi sebagai kutub positif adalah batang arang yang
terdapat di bagian tengah. Batang karbon ini dikelilingi serbuk hitam yang merupakan
elektrolit.
Siapa yang tidak mengenal Baterai?. Benda yang ada di dalam mobil, MP3 player,
remote, mainan, dan telepon selular. Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahanbahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan
electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia.

Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal
pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda negatif (-).

Gambar 1.1
Baterai DryCell

Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan kabel antara
kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kutub positif
dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah peng-hubung atau Load dapat berupa light bulb, sebuah motor
atau sirkuit elektronik seperti radio.
Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan
dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat
mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari
kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan inilah
alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama
tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load
lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Sekitar tahun 1866, Leclanche membuat sebuag baterai kering.

Gambar 1.2 Isi Baterai


Baterai tersebut tersiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi MnO2,
salmiak NH4Cl karbon C dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai anode dan grafit yang dicelupkan
ditengah-tengah pasta sebagai elektroda inert yang merupakan katode. Pasta itu sendiri berfungsi
sebagai oksidator.

3. Elemen Sekunder
Aki disebut juga elemen basah karena elektrolitnya berupa zat
cair(asam sulfat). Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan
arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik
kembali.
Bagian
dalam aki terdiri dari lempengan
timbal dan timbal
peroksida yang dicelupkan ke dalam
larutan
asam sulfat. Lempengan timbal tersebut
terdiri
dari pelat Positif dan pelat Negatif, untuk
pelat
Positif dibuat dari Timbal Peroksida,
Sedangkan pelat Negatif hanya dibuat dari
logam timbal. Antara pelat positif dan
pelat negetif diberi pemisah supaya tidak
bersinggungan yang dapat
mengakibatkan hubungan arus pendek.
Timbal
dan timbal peroksida ini bereaksi dengan
asam sulfat, hasil reaksi kimia
tersebut menghasilkan listrik.
Gambar 1.3 Aki

Contoh Sumber Dasar Energi Listrik


a)
Sel Surya
Matahari merupakan sumber energi yang sangat besar. Energi
matahari berupa energi panas dan cahaya. Seiring perkembangan
teknologi, energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Alat yang
mampu mengubahnya disebut sel surya. Sel surya dapat dipasang di atap
rumah. Sel surya akan menangkap energi matahari dan menyimpannya
dalam elemen listrik. Selanjutnya, energi tersebut dapat digunakan untuk
menyalakan peralatan listrik. Selain itu, sel surya juga digunakan pada
kalkulator dan mobil tenaga surya. Stasiun-stasiun luar angkasa juga
memanfaatkan energi matahari.

b)

Nuklir

Nuklir merupakan sumber energi yang sangat besar. Energi nuklir dihasilkan dari
reaksi atom di dalam sebuah reaktor. Nuklir dapat digunakan sebagai bahan pembuat bom
7

atom. Selain itu, nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Penggunaan nuklir
sebagai sumber energi listrik tidak menimbulkan polusi. Hanya saja, kebocoran nuklir perlu
diwaspadai. Kebocoran dapat menyebabkan cacat tubuh, bahkan kematian.
c)
Minyak
Minyak dimanfaatkan untuk bahan bakar pada Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) dan banyak ditemukan di Indonesia. Hanya saja
sistem penghasil energi listrik ini bisa menimbulkan limbah asap yang
bikin polusi udara. Apalagi minyak masuk kedalam kategori sumber
energi yang tidak bisa diperbaharui, maka dari itu kita bisa memilih untuk
pakai energi alternatif yang lain.
d)
Gelombang
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau
gelombang laut yang merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak
merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung,
merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan
tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
e)
Biomassa
Biomassa sendiri adalah bahan organik yang dihasilkan dari
fotositesis, baik produk maupun buangan. Contohnya seperti pepohonan,
rumput, ubi, sampah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.
Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan
ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi listrik. Wow! Bahkan sampah pun bisa
lho, jadi sumber energi listrik! Seperti yang dikembangkan oleh GE dengan
PLN. Saat ini GE bekerjasama dengan PLN membangun pusat tenaga listrik
biomassa yang diberi nama Biomass menggunakan serpihan bakar
serpihan kayu dengan memakai teknologi Jenbacher.

Gambar 1.4 Pabrik Biomassa


f)
Panas Bumi
Panas bumi juga bisa dijadikan sebagai sumber energi. Kelebihan
dari panas bumi adalah ia nggak pernah habis. Hal itu yang
membedakannya sama minyak dan batu bara. Namun sayangnya tidak
banyak tempat yang bisa dibangun untuk menghasilkan energi dari
sumber ini.
g)
Batu Bara
Batu bara bisa banget dimanfaatkan, dan sangat mudah ditemukan.
Tapi kekurangannya adalah kita butuh lubang yang besar untuk bisa
memanfaatkan batu bara dan itu bisa memakan biaya besar serta tempat
yang memadai. Selain itu, hasil pembakaran yang menimbulkan asap
yang menyebabkan polusi udara. Proses ini menggunakan turbin
8

BAB II
ARUS LISTRIK

2.1 Pengertian
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap
sekon. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I dan satuannya adalah ampere (A). Satu
ampere merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir setiap satu sekon. Jika definisi kuat
arus ini dituliskan dalam bentuk matematika, diperoleh:

I = kuat arus listrik (A = ampere)


Q = muatan listrik (C = Coulomb)
t = waktu (s = sekon)
Satuan kuat arus lainnya adalah sebagai berikut.
a. miliampere (mA), 1 mA = 10-3 A
b. mikroampere (A), 1 A = 10-6 A

Mengukur Kuat Arus Listrik


Kuat

arus

listrik

mempunyai

satuan ampere.

Satu

ampere

didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir setiap satu


sekon. Untuk mengukur kuat arus listrik digunakan sebuah alat yang
9

dinamakan

amperemeter. Penggunaan

amperemeter ini

dihubungkan

dengan kedua kutub baterai yaitu kutub positif dan kutub negative
sedemikian sehingga
amperemeter. Ketika

arus

listrik

amperemeter

dari
dihubungkan

baterai
dengan

melewati
baterai,

jarum amperemeter tersebut akan bergerak. Hal ini menandakan bahwa


baterai tersebut masih dapat mengeluarkan arus listrik dan rangkaiannya
benar.

Bagian-bagian dari amperemeter adalah sebagai berikut:

Dengan :
SU = Skala Ukur
BU = Batas Ukur
SM = Skala Maksimum
Jika melihat gambar di atas, maka kita peroleh, SU = 10, BU = 5 A, dan SM
= 40. Maka hasil ukur pada pengukuran pada gambar di atas adalah:
Hasil Ukur = (10 x 5 A) / 40
= 1,25 A
Definisi 1 Ampere:
"Jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik dalam suatu penghantar
adalah 1 Coulomb tiap detiknya."

2.2 Arah Arus


10

Arus Searah ( Direct Current ).


Arus searah ( DC ) adalah arus yang mengalir dalam arah yang tetap ( konstan ).
Dimana masing - masing terminal selalu tetap polaritasnya. Misalkan sebagai kutub ( + )
selalu menghasilkan polaritas positif begitu pula sebaliknya. Beberapa contoh sumber arus
searah ( DC ) adalah battery, accu, dynamo.

Arus Bolak - balik ( Alternating Current ).


Arus bolak - balik ( AC ) adalah arus yang mengalir dengan polaritas yang selalu berubah - ubah.
Dimana masing - masing terminalnya polaritas yang selalu bergantian. Contoh Alternator ( AC
generator ), PLN.

2.3

Hukum Ohm
Arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian

itu terdapat beda potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat
arus listrik dengan beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari
Jerman bernama Georg Simon Ohm (17891854). Hasil penelitiannya dikenal
dengan nama Hukum Ohm.Hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat
arus (I) dapat dinyatakan dengan grafik, seperti pada Gambar berikut.
11

Grafik Hukum Ohm

Garis kemiringan merupakan perbandingan antara ordinat dengan absis yang


besarnya selalu tetap. Jika nilai perbandingan yang besarnya tetap itu
didefinisikan sebagai hambatan listrik (disimbolkan dengan huruf R) maka dapat
dinyatakan dengan rumus.

Dengan:
V = tegangan listrik satuan volt (V)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = hambatan listrik satuan ohm ( )

Rumus di atas dikenal dengan nama Hukum Ohm yang menyatakan


bahwa, besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding dengan beda potensial
listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan. Untuk lebih memahami Hukum
Ohm perhatikan contoh soal berikut.

12

2.4 Hukum khircof I


Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus
dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus
Kirchhoff atau Kirchhoffs Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama
dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana
dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :


I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

2.5 Hukum khircof II


Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis
tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum
Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoffs Voltage
Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol

13

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana
dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :


Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

14

BAB III
TEGANGAN LISTRIK
3.1 Pengertian
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V). Besaran ini mengukur energi potensial sebuah
medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi
atau ekstra tinggi.
Elektron bergerak dari potensial rendah menuju potensial tinggi. Sebaliknya, arus listrik
mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah.
Lambang V adalah beda potensial listrik disebut juga tegangan listrik atau voltase. Beda
potensial dapat didefinisikan sebagai selisih potensial antara dua titik dalam suatu penghantar. Jika
suatu penghantar memiliki potensial di titik A sebesar VA dan di titik B sebesar VB, dengan VB > VA,
maka beda potensial antara titik A dan B atau VAB dapat ditulis sebagai:
VAB = VB VA
Beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar dapat ditimbulkan jika kedua titik
tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan. Kemampuan suatu sumber tegangan untuk
mengalirkan elektron berbeda -beda.

Voltmeter pada Rangkaian Listrik

Perbedaannya tergantung pada perbedaan potensialnya. Kita ibaratkan aliran listrik sebagai
aliran air, semakin tinggi tempat asal air semakin deras air yang jatuh.
15

Beda potensial dalam satuan SI memiliki lambang V dengan satuan volt. Alat untuk
mengukur beda potensial disebut voltmeter. Alat ini dipasang di antara dua titik pada sumber listrik
atau peralatan listrik yang akan diukur beda potensialnya. Voltmeter dihubungkan dengan rangkaian
secara pararel dan sejajar dengan lampu.
Perlu diperhatikan bahwa voltmeter mengukur beda potensial antara titik A dan B, bukan
potensial listriknya.

BAB IV
TAHANAN LISTRIK
16

4.1 Pengertian
Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial pertama kali dikemukakan oleh Georg
Simon Ohm, dan dikenal sebagai Hukum Ohm.
Menurut Ohm, nilai perbandingan antara beda potensial dan arus yang mengalir merupakan suatu
nilai tetap yang disebut sebagai hambatan.
Hambatan atau resistensi memiliki lambang R. Dalam satuan SI hambatan (R), dinyatakan dalam
satuan volt per ampere atau ohm dan disingkat W. Dengan demikian Hukum Ohm dapat dituliskan
sebagai :

V=IR
R = V/I
Keterangan:
V = beda potensial = beda tegangan (V)
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan listrik (W)
Hambatan dalam suatu rangkaian dapat disusun secara seri ataupun pararel. Rangkaian
hambatan seri adalah beberapa hambatan disusun secara berurutan.
Pada rangkaian hambatan seri R1, R2, R3, .... dapat diganti dengan hambatan penganti RS,
dengan besar RS ditentukan dengan rumus :
RS = R1 + R2 + R3 + ....
Rangkaian hambatan dapat juga disusun pararel. Pada hambatan pararel hambatan disusun
berdampingan dengan ujung hambatan satu berhubungan dengan ujung hambatan lain.
Hambatan pararel R1, R2 dan R3 dapat digantikan dengan hambatan penganti Rp. Besar Rp
ditentukan berdasarkan rumus :

Besar hambatan dalam suatu kawat penghantar bergantung pada jenis kawat, panjang kawat
17

dan luas penampang kawat. Hubungan antara hambat jenis (r), panjang kawat (l) dan luas penampang
kawat penghantar tampak dalam persamaan berikut.

Keterangan :
R = Hambatan listrik (W)
r = hambat jenis kawat (Wm)
l = panjang kawat (m)
A = Luas penampang kawat (m2)
Berdasarkan persamaan tampak bahwa jika kita menggunakan kawat penghantar yang panjang akan
membuat nilai hambatan membesar, sedangkan jika luas penampang membesar atau digunakan kabel
dengan diameter kawat yang besar dan bukan berbentuk serabut maka hambatannya akan mengecil.
Hambat jenis (R) adalah suatu setiap bahan penghantar berbeda-beda tergantung pada sifat bahan
tersebut. Beberapa bahan mengikat elektronnya dengan sangat kuat, sehingga elektronnya tidak dapat
mengalir dengan baik dari satu atom ke atom lain.
Bahan seperti ini disebut isolator. Plastik, pakaian, kaca dan udara yang kering adalah isolator yang
baik. Beberapa bahan sangat mudah melepaskan elektronnya, dan disebut sebagai konduktor. Logam
pada umumnya merupakan konduktor yang baik.
Rangkaian listrik yang sering kita biasanya bercabang-cabang. Bagaimana arus listrik dalam suatu
rangkaian listrik yang bercabang. Jawaban masalah ini dikemukakan oleh Gustav Kirchoff dan
dikenal dengan Hukum Kirchoff I.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pelajaransekolah.net/2015/11/pengertian-kuat-arus-listrik-bedapotensial-tegangan-listrik-dan-hambatan-listrik-serta-rumus-dan-satuannya.html
18

https://www.google.com/search?
q=tegangan+listrik+catatan+fisika+apa+itu&ie=utf-8&oe=utf-8
http://www.slideshare.net/search/slideshow?
searchfrom=header&q=lks+hukum+ii+kirchof&ud=any&ft=all&lang=en&sort
=
http://hamadun.blogspot.co.id/2010/04/tahanan-listrik-resistor.html

19

Anda mungkin juga menyukai