Puji dan syukur sayaucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyusun Makalah Tugas 1 Teknik Tenaga Listrik ini dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ishak Kasim , MT selaku dosen Teknik Tenaga
Listrik Prodi Pertambangan,yang telah mengajarkan kami.
Dengan dibuatnya tugas ini serta pembelajaran yang diterapkannya, saya menjadi
lebih memahami materi-materi serta tujuan mata kuliah ini. Rangkuman ini berisi tentang
berbagai macam sumber energy , tegangan , arus , dan tahanan yang menjadi dasar ilmu-ilmu
pertambangan berkelanjutan.
Saya berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Maaf apabila
terdapat kesalahan pengetikan dalam makalah ini, karena tidak ada yang sempurna.
Terima Kasih dan Selamat Membaca.
Fajar Cahya
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I
................................................................................................
PENGERTIAN
....................................................................................
5
FUNGSI
................................................................................................
1.2.
5
1.3.
SUMBER
....
5
BAB II
ARUS LISTRIK
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
BAB III
3.1.
3.2.
3.3.
PENGERTIAN UMUM
............................................................
ARAH ARUS 10
HUKUM OHM
.......................................................................
HUKUM KIRCHOF I
............................................................
HUKUM KIRCHOF II
................................,....
4.1
11
13
13
TEGANGAN LISTRIK
PENGERTIAN
.........................................................................
15
SIKLUS BATUAN ........................................................................
33
JENIS-JENIS BATUAN
............................................................
35
3.3.1. BATUAN BEKU
............................................................
BAB IV
35
TAHANAN LISTRIK
PENGERTIAN
...
17
19
PENDAHULUAN
BAB I
SUMBER ENERGI LISTRIK
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron
sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber baterai yang
demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl).
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt
(V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini
menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda
potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan
listrik (saklar terbuka).
a. Dinamo
Dinamo biasanya digunakan untuk menyalakan lampu pada sepeda. Dinamo terdiri
dari kumparan yang ditempatkan di tengah medan magnet, ketika kepala dinamo(bagian yang
menempel pada ban sepeda) berputar kumparan tersebut juga ikut berputar. Perputaran
kumparan di dalam medan magnet menghasilkan energi listrik. Kecepatan perputaran roda
sepeda mempengaruhi besar arus listrik yang dihasilkan. Semakin cepat roda berputar
semakin besar energi listrik yang dihasilkan. Jadi dinamo mengubah energi gerak menjadi
energi listrik.
2. Elemen Primer
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik,
sumber arus listrik dibedakan menjadi elemen primer dan elemen
sekunder. Baterai yang digunakan oleh jam dinding merupakan
elemen primer.
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen
primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai.
Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu
tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber
arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Pada ujung baterai terdapat dua buah kutub yaitu kutub positif dan negatif. Jika
bungkus bagian luar baterai kita buka akan terlihat lapisan seng, lapisan seng ini berfungsi
5
sebagai kutub negatif. Benda yang berfungsi sebagai kutub positif adalah batang arang yang
terdapat di bagian tengah. Batang karbon ini dikelilingi serbuk hitam yang merupakan
elektrolit.
Siapa yang tidak mengenal Baterai?. Benda yang ada di dalam mobil, MP3 player,
remote, mainan, dan telepon selular. Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahanbahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan
electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia.
Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal
pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda negatif (-).
Gambar 1.1
Baterai DryCell
Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan kabel antara
kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kutub positif
dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah peng-hubung atau Load dapat berupa light bulb, sebuah motor
atau sirkuit elektronik seperti radio.
Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan
dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat
mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari
kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan inilah
alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama
tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load
lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Sekitar tahun 1866, Leclanche membuat sebuag baterai kering.
3. Elemen Sekunder
Aki disebut juga elemen basah karena elektrolitnya berupa zat
cair(asam sulfat). Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan
arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik
kembali.
Bagian
dalam aki terdiri dari lempengan
timbal dan timbal
peroksida yang dicelupkan ke dalam
larutan
asam sulfat. Lempengan timbal tersebut
terdiri
dari pelat Positif dan pelat Negatif, untuk
pelat
Positif dibuat dari Timbal Peroksida,
Sedangkan pelat Negatif hanya dibuat dari
logam timbal. Antara pelat positif dan
pelat negetif diberi pemisah supaya tidak
bersinggungan yang dapat
mengakibatkan hubungan arus pendek.
Timbal
dan timbal peroksida ini bereaksi dengan
asam sulfat, hasil reaksi kimia
tersebut menghasilkan listrik.
Gambar 1.3 Aki
b)
Nuklir
Nuklir merupakan sumber energi yang sangat besar. Energi nuklir dihasilkan dari
reaksi atom di dalam sebuah reaktor. Nuklir dapat digunakan sebagai bahan pembuat bom
7
atom. Selain itu, nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Penggunaan nuklir
sebagai sumber energi listrik tidak menimbulkan polusi. Hanya saja, kebocoran nuklir perlu
diwaspadai. Kebocoran dapat menyebabkan cacat tubuh, bahkan kematian.
c)
Minyak
Minyak dimanfaatkan untuk bahan bakar pada Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) dan banyak ditemukan di Indonesia. Hanya saja
sistem penghasil energi listrik ini bisa menimbulkan limbah asap yang
bikin polusi udara. Apalagi minyak masuk kedalam kategori sumber
energi yang tidak bisa diperbaharui, maka dari itu kita bisa memilih untuk
pakai energi alternatif yang lain.
d)
Gelombang
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau
gelombang laut yang merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak
merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung,
merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan
tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
e)
Biomassa
Biomassa sendiri adalah bahan organik yang dihasilkan dari
fotositesis, baik produk maupun buangan. Contohnya seperti pepohonan,
rumput, ubi, sampah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.
Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan
ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi listrik. Wow! Bahkan sampah pun bisa
lho, jadi sumber energi listrik! Seperti yang dikembangkan oleh GE dengan
PLN. Saat ini GE bekerjasama dengan PLN membangun pusat tenaga listrik
biomassa yang diberi nama Biomass menggunakan serpihan bakar
serpihan kayu dengan memakai teknologi Jenbacher.
BAB II
ARUS LISTRIK
2.1 Pengertian
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap
sekon. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I dan satuannya adalah ampere (A). Satu
ampere merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir setiap satu sekon. Jika definisi kuat
arus ini dituliskan dalam bentuk matematika, diperoleh:
arus
listrik
mempunyai
satuan ampere.
Satu
ampere
dinamakan
amperemeter. Penggunaan
amperemeter ini
dihubungkan
dengan kedua kutub baterai yaitu kutub positif dan kutub negative
sedemikian sehingga
amperemeter. Ketika
arus
listrik
amperemeter
dari
dihubungkan
baterai
dengan
melewati
baterai,
Dengan :
SU = Skala Ukur
BU = Batas Ukur
SM = Skala Maksimum
Jika melihat gambar di atas, maka kita peroleh, SU = 10, BU = 5 A, dan SM
= 40. Maka hasil ukur pada pengukuran pada gambar di atas adalah:
Hasil Ukur = (10 x 5 A) / 40
= 1,25 A
Definisi 1 Ampere:
"Jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik dalam suatu penghantar
adalah 1 Coulomb tiap detiknya."
2.3
Hukum Ohm
Arus listrik dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian
itu terdapat beda potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat
arus listrik dengan beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari
Jerman bernama Georg Simon Ohm (17891854). Hasil penelitiannya dikenal
dengan nama Hukum Ohm.Hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat
arus (I) dapat dinyatakan dengan grafik, seperti pada Gambar berikut.
11
Dengan:
V = tegangan listrik satuan volt (V)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = hambatan listrik satuan ohm ( )
12
13
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana
dibawah ini :
14
BAB III
TEGANGAN LISTRIK
3.1 Pengertian
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V). Besaran ini mengukur energi potensial sebuah
medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi
atau ekstra tinggi.
Elektron bergerak dari potensial rendah menuju potensial tinggi. Sebaliknya, arus listrik
mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah.
Lambang V adalah beda potensial listrik disebut juga tegangan listrik atau voltase. Beda
potensial dapat didefinisikan sebagai selisih potensial antara dua titik dalam suatu penghantar. Jika
suatu penghantar memiliki potensial di titik A sebesar VA dan di titik B sebesar VB, dengan VB > VA,
maka beda potensial antara titik A dan B atau VAB dapat ditulis sebagai:
VAB = VB VA
Beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar dapat ditimbulkan jika kedua titik
tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan. Kemampuan suatu sumber tegangan untuk
mengalirkan elektron berbeda -beda.
Perbedaannya tergantung pada perbedaan potensialnya. Kita ibaratkan aliran listrik sebagai
aliran air, semakin tinggi tempat asal air semakin deras air yang jatuh.
15
Beda potensial dalam satuan SI memiliki lambang V dengan satuan volt. Alat untuk
mengukur beda potensial disebut voltmeter. Alat ini dipasang di antara dua titik pada sumber listrik
atau peralatan listrik yang akan diukur beda potensialnya. Voltmeter dihubungkan dengan rangkaian
secara pararel dan sejajar dengan lampu.
Perlu diperhatikan bahwa voltmeter mengukur beda potensial antara titik A dan B, bukan
potensial listriknya.
BAB IV
TAHANAN LISTRIK
16
4.1 Pengertian
Hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial pertama kali dikemukakan oleh Georg
Simon Ohm, dan dikenal sebagai Hukum Ohm.
Menurut Ohm, nilai perbandingan antara beda potensial dan arus yang mengalir merupakan suatu
nilai tetap yang disebut sebagai hambatan.
Hambatan atau resistensi memiliki lambang R. Dalam satuan SI hambatan (R), dinyatakan dalam
satuan volt per ampere atau ohm dan disingkat W. Dengan demikian Hukum Ohm dapat dituliskan
sebagai :
V=IR
R = V/I
Keterangan:
V = beda potensial = beda tegangan (V)
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan listrik (W)
Hambatan dalam suatu rangkaian dapat disusun secara seri ataupun pararel. Rangkaian
hambatan seri adalah beberapa hambatan disusun secara berurutan.
Pada rangkaian hambatan seri R1, R2, R3, .... dapat diganti dengan hambatan penganti RS,
dengan besar RS ditentukan dengan rumus :
RS = R1 + R2 + R3 + ....
Rangkaian hambatan dapat juga disusun pararel. Pada hambatan pararel hambatan disusun
berdampingan dengan ujung hambatan satu berhubungan dengan ujung hambatan lain.
Hambatan pararel R1, R2 dan R3 dapat digantikan dengan hambatan penganti Rp. Besar Rp
ditentukan berdasarkan rumus :
Besar hambatan dalam suatu kawat penghantar bergantung pada jenis kawat, panjang kawat
17
dan luas penampang kawat. Hubungan antara hambat jenis (r), panjang kawat (l) dan luas penampang
kawat penghantar tampak dalam persamaan berikut.
Keterangan :
R = Hambatan listrik (W)
r = hambat jenis kawat (Wm)
l = panjang kawat (m)
A = Luas penampang kawat (m2)
Berdasarkan persamaan tampak bahwa jika kita menggunakan kawat penghantar yang panjang akan
membuat nilai hambatan membesar, sedangkan jika luas penampang membesar atau digunakan kabel
dengan diameter kawat yang besar dan bukan berbentuk serabut maka hambatannya akan mengecil.
Hambat jenis (R) adalah suatu setiap bahan penghantar berbeda-beda tergantung pada sifat bahan
tersebut. Beberapa bahan mengikat elektronnya dengan sangat kuat, sehingga elektronnya tidak dapat
mengalir dengan baik dari satu atom ke atom lain.
Bahan seperti ini disebut isolator. Plastik, pakaian, kaca dan udara yang kering adalah isolator yang
baik. Beberapa bahan sangat mudah melepaskan elektronnya, dan disebut sebagai konduktor. Logam
pada umumnya merupakan konduktor yang baik.
Rangkaian listrik yang sering kita biasanya bercabang-cabang. Bagaimana arus listrik dalam suatu
rangkaian listrik yang bercabang. Jawaban masalah ini dikemukakan oleh Gustav Kirchoff dan
dikenal dengan Hukum Kirchoff I.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pelajaransekolah.net/2015/11/pengertian-kuat-arus-listrik-bedapotensial-tegangan-listrik-dan-hambatan-listrik-serta-rumus-dan-satuannya.html
18
https://www.google.com/search?
q=tegangan+listrik+catatan+fisika+apa+itu&ie=utf-8&oe=utf-8
http://www.slideshare.net/search/slideshow?
searchfrom=header&q=lks+hukum+ii+kirchof&ud=any&ft=all&lang=en&sort
=
http://hamadun.blogspot.co.id/2010/04/tahanan-listrik-resistor.html
19