Sumber arus listrik adalah semua benda yang dapat mengahsilkan arus listrik.
Sumber arus listrik ini sangat penting untuk kehidupan manusia, karena dengan
adanya sumber arus listrik, maka gerak gaya listrik atau tegangan listrik dapat
dibuat, sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan alat-alat elektronik.
Gaya gerak listrik (ggl) atau electromotive force (emf) adalah beda potensial
antara kutub-kutub elemen sumber arus listrik sebelum dirangkai (rangkaian
terbuka), atau beda potensial antara kutub-kutub elemen sumber arus listrik saat
tidak mengalirkan arus listrik. Gerak gaya listrik dilambangkan dengan huruf E.
Gaya gerak listrik disebut juga dengan tegangan, maka satuan yang digunakan
adalah volt (V).
Salah satu contoh yang dapat kita amati, yaitu pada kulit baterei yang tertera
tulisan E=1,5 V. Artinya menunjukkan besarnya ggl yang dapat dibangkitkan pada
baterei tersebut sebesar 1,5 volt.
Menurut jenisnya sumbernya arus listrik terbagi menjadi dua, yaitu sumber arus
listrik searah atau direct current (DC), dan sumber arus listrik bolak-balik
atau alternating current (AC).
Contoh dari sumber arus listrik searah atau direct current (DC), seperti: beterei,
akumulator, elemen volta, dan lain sebagainya.
Contoh dari sumber arus listrik bolak-balik atau alternating current (AC), seperti:
dynamo sepeda, generator, dan lain sebagainya.
Elemen sumber arus listrik terbagi menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen
sekunder.
1. Elemen primer
1
Elemen primer adalah elemen sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai.
Artinya, ketika energi yang digunakan sudah habis, maka sudah tidak dapat
digunakan lagi, karena tidak dapat dilakukan pengisian ulang. Contoh dari
elemen primer, seperti:
I) Elemen volta
Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik.
Bagian-bagian elemen Volta adalah sebagai berikut.
Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, maka arus akan mengalir
dari lempeng tembaga ke lempeng seng, sehingga mengakibatkan lampu akan
menyala. Namun, aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama dan lampu akan
padam. Hal ini diakibatkan oleh gelembung-gelembung gas hidrogen yang
dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) yang menempel pada lempeng tembaga.
Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron, peristiwa ini
disebut dengan polarisasi.
Polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen, oleh hasil reaksi yang
mengendap pada elektroda tersebut. Walaupun penemuannya memiliki
keterbatasan, elemen Volta ini masih menjadi prinsip dalam pembuatan baterai
dan aki.
Elemen Daniell hampir memiliki cara kerja yang sama dengan elemen Volta.
Namun, perbedaannya pada elemen Daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat
(CuSO4) sebagai larutan elektrolit.
III) Beterai
3
Baterai biasa disebut elemen kering, mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+)
dan kutub negatif (–). Kutub positif pada baterai berupa batang karbon yang
dibenamkan ke dalam antara campuran mangan dioksida (MnO2) dan amonium
klorida (NH4Cl).
Kutub negatif baterai adalah lapisan yang berada paling luar yang terbuat dari
seng (Zn).
Terdapat beda potensial yang terjadi di antara kutub positif dan kutub negatif.
Beda potensial inilah yang mengakibatkan baterai tersebut dapat mengalirkan
arus listrik jika dipasangkan dengan benar dalam sebuah rangkaian.
Baterai alkalin adalah penyempurnaan dari sel seng karbon. Apabila digunakan
dalam suatu peralatan, sel alkalin akan bertahan selama enam atau tujuh kali
lebih lama jika dibandingkan dengan sel seng karbon biasa. Sel alkalin
mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari
nikel dan senyawa kadmium.
2. Elemen sekunder
4
Elemen sekunder adalah elemen sumber arus listrik yang bersifat dapat
digunakan lebih dari sekali pakai. Artinya, walaupun energi yang digunakan
sudah habis, tetapi masih dapat digunakan lagi dengan cara pengisian ulang
kembali. Contoh dari elemen sekunder, seperti:
I) Akumulator
Akumulator sering juga disebut sebagai elemen basah. Akumulator atau aki
terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida, di mana tiap
pasangan ini disebut sebagai sel.
Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan
hingga 2 volt. Kapasitas penyimpanan dari sebuah aki dapat terlihat berupa
tulisan angka pada aki. Misalkan, pada sebuah aki tertulis 12V 40 AH. Artinya, aki
tersebut mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 Ampere selama
waktu satu jam.
Akumulator mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif
(–). Kutub negatif akumulator terletak pada timbal, sedangkan kutub positif
terletak pada timbal dioksida. Timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan
elektrolit asam. Supaya akumulator dapat digunakan kembali, akumulator perlu
dialiri sumber arus searah (DC).
Perubahan energi terjadi pada saat aki digunakan, yaitu perubahan dari energi
kimia menjadi energi listrik, sedangkan pada saat pengisian aki terjadi perubahan
energi, yaitu dari energi listrik menjadi energi kimia.