DI SUSUN OLEH :
ANI NADILA
DARA AVRIELDZA
HALIMATUSSADIAH
NURANISYAH
PUTRI ANANDA
ROSMAWATI
ST ELYASA
A. LISTRIK ARUS SEARAH
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya
lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini
menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik
komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19)
menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia juga
menggunakan listrik arus searah.
Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya,
arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah
klasik kepada The American Institute of Electrical Engineers:”A New System of
Alternating Current Motors and Tranformers.”
Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan
dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga
listrik, di zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan
listrik arus bolak-balik.
Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus
listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus
bolak-balik.
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC)
dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus
Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau
Adaptor.
Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen
diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan
menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).
Elemen kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan
kering yang tidak dapat diisi kembali (sekali pakai). Elemen ini termasuk
elemen primer. Contoh elemen kering antara lain, batu baterai dan baterai
perak oksida (baterai untuk jam tangan). Bahan untuk kutub positif digunakan
batang karbon, dan untuk kutub negatif digunakan lempeng seng.
b) Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan
penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan.
Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi (diisi atau
disetrum).
Pemakaian
Pengisian
Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki
agar dapat digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan
dengan pada saat digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.
Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam
(Hp), laptop, kamera, lampu emergensi dll.
Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak
(mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri
dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor.
Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet
yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
B. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa
ini dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan
suhu antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang
dihasilkan relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari
sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari
mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga
listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya)
dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid
listrik dalam sebuah pengaturan net metering. Prinsip kerjanya sebagai berikut.
Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas
dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang
tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-
muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui
rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil
tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya
sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal
sehingga penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja
Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat,
jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang
telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi
pada sateli
Daya listrik adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu usaha atau
energi. Kalau di rumah terpasang daya sebesar 900 watt, artinya besarnya kemampuan
yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau energi listrik adalah sebesar 900
watt. Kelebihan dari kapasitas itu, maka akan terjadi pemadaman atau pemutusan oleh
alat pembatas daya yang dipasang oleh petugas PLN. Pada lampu pijar, tenaga listrik
diubah menjadi bentuk tenaga cahaya dan panas.
Seandainya sebuah lampu menyala dalam waktu satu jam, maka selama itu lampu
menggunakan sejumlah tenaga tertentu. Bila lampu itu menyala selama dua jam, sudah
tentu lampu itu menggunakan tenaga listrik sebanyak dua kali lipat dari yang satu jam.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : “Jumlah tenaga yang digunakan,
berbanding lurus dengan waktu menyala lampu”. Bila meninjau jumlah tenaga yang
digunakan dalam satu detik (satuan waktu), maka akan didapat daya atau penggunaan
daya listrik.
Besaran daya ditulis dengan notasi hutuf P dengan satuan watt (W). Nama Watt diambil
dari seorang ahli fisika dan mesin bangsa Inggris bernama James Watt (1736 – 1810).
Dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus. Pernyataan
ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
P=IxV
Pada sebuah bola lampu akan dijumpai petunjuk tegangan dan pemakaian daya.
Tegangan yang tercantum adalah tegangan yang diperkenankan dalam jumlah
maksimum pada bola lampu tersebut. Pemakaian daya (watt) yang tertera adalah
pemakaian daya dari bola lampu tersebut bila dihubungkan pada tegangan maksimum
yang diizinkan. Sebagai contoh : sebuah lampu tegangan maksimumnya 110 volt dengan
daya 60 watt (110 V/60 W) atau tegangan maksimum 220 volt dengan daya 40 watt (220
V/40 W), atau sekarang banyak yang bertuliskan tegangan antara 220 V sampai dengan
240 Volt dengan daya 75 watt (220V-240V/75 W), dan lain-lain.
Sejumlah daya listrik dapat berupa tenaga atau energi. Dengan tenaga listrik bisa
mendapatkan panas, cahaya, gerakan, suara, dan lain-lain. Terjadinya tenaga listrik bila
ada elektron-elektron bebas yang didorong pada suatu penghantar. Akibat adanya
tekanan listrik maka terbentuklah potensial listrik. Satuan jumlah daya listrik dinamai
watt yang dapat menimbulkan tenaga atau energi listrik dalam waktu tertentu dalam
satuan watt detik atau joule atau kWh.
Hubungan antara daya listrik (P) dalam satuan watt (W), tenaga atau energi listrik (W)
dalam satuan joule (J), dan lamanya waktu pemakaian (t) dalam satuan detik atau jam,
dapat dituliskan dengan persamaan :
W=Pxt
Karena :
Jadi rumus-rumus tenaga atau energi listrik yang banyak digunakan adalah :
ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK BALIK
Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai listrik arus searah, yaitu arus dan
tegangan listrik yang besarnya dapat dianggap tetap dan mengalir dalam satu arah. Arus
searah yang juga disebut direct current (DC) contohnya dihasilkan oleh baterai. Pada
modul ini akan dibahas mengenai arus bolak-balik atau alternating current (AC), yaitu
arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan dapat mengalir
dalam dua arah. Arus bolak-balik digunakan secara luas untuk penerangan maupun
peralatan elektronik seperti televisi, radio, oven microwave, dan lain-lain. Di Indonesia,
listrik arus bolak-balik disediakan oleh PLN. Pada modul ini, Anda juga akan mempelajari
beberapa komponen-komponen listrik, diantaranya resistor, induktor, dan kapasitor,
serta rangkaian yang menggunakan komponen-komponen listrik tersebut.
GENERATOR
Berdasarkan jenis ggl induksi atau arus listrik induksi yang dihasilkan maka
generator dapat dibedakan atas generator arus bolak-balik (AC) dan generator arus
searah (DC). Perbedaan generator arus searah dengan generator arus bolak-balik
hanyalah pada cincin luncur (cincin kolektor) yang berhubungan dengan kedua ujung
kumparan dimana generator AC memiliki dua buah cincin yang masing-masing
berhubungan dengan tiap ujung kumparan sedangkan generator DC memiliki sebuah
cincin yang terbelah di tengahnya yang disebut cincin belah atau komutator.
Generator AC sederhana terdiri dari sebuah kumparan yang diputar dalam suatu
medan magnetik seperti gambar yang ditunjukkan gambar di atas. Untuk melihat
bagaimana arus dibangkitkan oleh generator, perhatikan dua sisi vertikal dari kumparan
pada gambar tersebut. Agar kumparan berputar berlawanan arah jarum jam maka sisi
vertikal kiri harus mengalami gaya F ke depan dan sisi vertikal kanan harus mengalami
gaya F ke belakang. Sesuai dengan kaidah telapak tangan untuk gaya magnetik (gaya
Lorentz), arus I pada sisi vertikal kiri haruslah ke atas, dan arus I pada sisi vertikal kanan
haruslah ke bawah, seperti ditunjukkan pada gambar tersebut. Arah gaya F pada gambar
searah dengan arah normal bidang kumparan n. dengan demikian sudut antara arah
induksi magnetik B dan arah normal bidang n adalah θ. Dalam generator, perputaran
kumparan menyebabkan sudut θ selalu berubah, dan ini menyebabkan fluks magnetik
(Ф), yang menerobos bidang kumparan juga berubah. Pada ujung-ujung kawat loop
dibangkitkan ggl induksi (ε), yang dapat dihitung dengan persamaan:
ε=-NBA (d cosθ)/dt
Bila loop diputar dengan kecepatan sudut ω maka θ = ωt, dan persamaan di atas dapat
ditulis sebagai:
ε=-NBA (d )/dt(cos〖ωt)〗
ε=NBA ω sinωt
Jika ggl induksi maksimum antara ujung-ujung sikat sama dengan ε_m, maka persamaan
di atas dapat ditulis sebagai:
ε_m=NBAω
Dengan ε = ggl induksi sesaat, ε_m = ggl induksi maksimum, ω = kecepatan sudut putar
dari loop dan t = lama loop telah berputar. Nyata bahwa ggl induksi yang dihasilkan pada
loop berubah terhadap waktu setiap satu periode T=2π/ω.
Arus dan tegangan bolak-balik adalah arus dan tegangan yang nilainya selalu
berubah terhadap waktu secara periodik. Besaran seperti ini disebut arus dan tegangan
bolak-balik atau AC (Alternating Current). Apabila pada arus searah Anda dapat
mengetahui nilai dan tegangannya yang selalu tetap. Maka, pada arus bolak-balik Anda
akan dapat mengetahui nilai maksimum yang dihasilkan dan frekuensi osilasi yang
dihasilkan oleh sumbernya. Arus dan tegangan listrik bolak-balik berbentuk sinusoida
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1.3 berikut.
Besarnya tegangan total pada rangkaian arus bolak – balik di atas yaitu:
Diagram Pashor
Dalam hal ini VR adalah komponen tegangan yang sefase dengan arus, dengan
demikian maka :
besaran cos θ disebut factor daya pada rangkaian. Karena θ dapat berubah, maka
daya rangkaian AC pun dapat berubah menurut besarnya sudut fase. Jika pada
rangkaian hanya ada R, atau tidak ada L dan C, maka θ = 0 sehinggan cos θ = 1 .
dalam keadaan itu , P = V . i