Anda di halaman 1dari 22

Konversi energi Listrik

Disusun oleh kelompok 5


Muhammad Fakhri lubis : (5233151054)
Shahdana : (5232451001)
Joko hendratmo : (5232451004)
Latar Belakang

•Pada prinsipnya bentuk atau sifat energi tersebut dapat saling secara langsung maupun tidak langsung. Panas pada benda (energi
kalor) dapat sebagai akibat dari gesekan oleh geradikonversikankan benda (energi kinetik) atau sebagai akibat adanya listrik yang
dialirkan (energi listrik) adalah merupakan proses konversi energi langsung, sedangkan energi listrik pada generator (dinamo atau
alternator) asalnya adalah energi dari minyak, batubara yang dibakar (energi termis) dirubah menjadi energi kinetic pada motor
bakar atau turbin (rotasi, energi kinetik), berikutnya oleh dinamo atau generator di ubah menjadi energi listrik, merupakan proses
yang tidak langsung.
•Energi merupakan bagian utama untuk semua kegiatan makhluk hidup, termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
selalu memerlukan energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja oleh karena itu sifat dan bentuk
energi dapat berbeda sesuai dengan fungsinya, antara lain energi kinetik, potensail, termal, kimia, nuklir, listrik dan energi
electromagnetic.
Rumusan Masalah

1.Apa pengertian konversi energi listrik?


2.Bagaimana perhitungan konversi energi listrik?
3.Bagaimana pemanfaatan konversi energi listrik?
Pengertian Energi Listrik
Energy listrik adalah energy yang asalnya dari sumber arus. Sedangkan dasar konversi
energy listrik merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai macam masalah yang
berhubungan dengan cara terjadinya konversi energy tersebut, juga menyangkut sifat- sifat
pemakaian alat yang digunakan untuk konversi yang mempunyai azaz kerja berlandaskan aliran
electron dalam benda padat maupun konduktor. Banyak sekali konversi dari energy listrik yang
sering di temu, misalnya konversi energy dari listrik menjadi kalor serta dapat juga menjadi angin.
Jika kita melihat fakta kelistrikan yang terjadi saat ini, manusia hampir tidak pernah
bersentuhan dengan energy listrik, setiap harinya pasti menggunakan energy tersebut. Sebaliknya
cadangan migas yang ada di Indonesia ini sangat terbatas jumlahnya, oleh karena itu diperlukan
sebuah jalan untuk meminimalisir penggunaan tersebut yaitu dengan konversi energy listrik.
Peran energy listrik yang sudah mendarah daging di dalam kehidupan
manusia, sehingga apabila tidak ada listrik, manusia akan kebingungan.
Beberapa peran energy listrik guna memenuhi kebutuhan antara lain
sebagai alat penerangan, sebagai tenaga penggerak mesin serta penunjang
lainnya. Dalam dunia kelistrikan, tenaga listrik dikenal menjadi dua arus
yaitu arus searah (simbolnya DC) dan arus bolak balik (simbolnya AC).

Arus searah atau DC merupakan arus yang mengalir di arah yang tetap,
di mana masing-masing terminal tetap polaritasnya. Contohnya jika kutub
positif akan selalu menghasilkan polaritas yang positif pula, cara kerja ini
terdapat di dynamo, baterai, accu. Sedangkan untuk arus bolak balik atau
AC merupakan arus yang alirannya selalu berubah. Dimana masing-masing
terminalnya selalu bergantian dalam polaritasnya. Polariitas ini terdapat di
AC generator dan PLN.
Penggunaan Listrik

1. Penggunaan listrik untuk menghasilkan cahaya


Jika sepotong kawat logam dipanaskan oleh sebuah lampu Bunsen atau
lampu tempel, dalam waktu yang sangat singkat kawat tadi akan bersinar
dengan cahaya merah. Kawat logam seperti ini disebut “memijar”.
Jika proses pemanasan ini dilanjutkan maka cahaya merah tadi akan menjadi
memutih. Untuk tercapainya proses ini diperlukan sejumlah panas yang
cukup besar. Proses ini merupakan salah satu konsep dasar pemikiran untuk
pembuatan sebuah “lampu pijar listrik”. Sebagaimana kita ketahui jika arus
mengalir sepanjang kawat yang memiliki hambatan, maka arus ini akan
menimbulkan energi panas.
•Dengan perhitungan yang teliti terhadap kawat (luas penampang) dan
banyaknya jumlah muatan listrik maka proses memijar ini akan tercapai, maka
cahaya putih tadi diubah ke dalam bentuk energi lain yaitu yang bisa disebut
cahaya. Bagian yang terpenting dari lampu pijar ini adalah kaca penutup dan
kumparan kecil yang terbuat dari kawat wolfram dimana arus listrik dialirkan.
Kumparan ini dinamakan FILAMEN. Kadang-kadang filament tersebut dibuat
dari sebuah kawat yang berdiameter sangat kecil dan kemudian ditunjang oleh
kawat-kawat yang lebih tebal.
2. Penggunaan listrik untuk menghasilkan panas.
Peralatan listrik yang banyak terdapat di rumah-rumah tangga sebagaian dari peralatan ini dapat
menghasilkan panas, sewaktu listrik mengalir melalui kawat kecil (nekelin) maka kawat tadi akan
menjadi panas. Sebagai contoh peralatan tersebut adalah kompor listrik untuk memasak, ketel listrik
untuk mendidihkan air, dll.

3. Penggunaan listrik untuk menghasilkan bunyi


Radio dan pesawat telepon, merupakan contoh alat yang mengalami proses perubahan dari listrik ke
dalam bentuk bunyi. Pesawat penerima ini tergantung dari gelombang listrik yang merambat melalui
media udara sebuah stasiun pemancar.
Pesawat telepon tidaklah begitu rumit
seperti arus listrik yang dialirkan melalui
sepanjang kawat dari satu alat ke alat yang lain.
Cara yang berlawanan dari pembicaraan akhir
dari sebuah telepon mengubah suara ke bentuk
listrik. Ini yang biasa kita kenal dengan nama
mikropon. Alat ini juga digunakan dalam
stasiun-stasiun pemancar untuk mengubah
pembicaraan atau musik ke dalam bentuk
gelombang listrik yang kemudian dapat
disiarkan.
4. Penggunaan listrik untuk menghasilkan gesekan

Energi listrik kadang-kadang untuk menggerakan mesin atau memutarkan mesin-mesin


yang terdapat di dalam bengkel-bengkel industri dan mereka ini semua tergantung kepada
motor-motor listrik.

Dalam penggunaan yang lain, banyak rumah tangga yang menggunakan motor listrik,
sebagai contoh :
a. Kipas angin listrik, dimana motor listrik menggerakan baling-baling atau fan-bladenya
b. Jam listrik, dimana motor listrik menggerakan jarum-jarum jam
c. Gramaphone, dimana motor listrik menggerakan putaran piringannya.
Standar & konvensi dalam Teknik Listrik
• System satuan atau dimensi internasional, yang lazim disebut SI,
digunakan dalam teknik listrik. Tabel 1.1 menunjukan satuan-satuan SI
dasar dan Tabel 1.2 menunjukan satuan SI pelengkap. Satuan satuan lazim
lainnya dapat dijabarkan dari satuan-satuan dasar & pelengkap tersebut.
Mis, coulomb dijabarkan dari detik dan ampere. Table 1.3 menunjukan
satuan-satuan jabaran yang lazim dijumpai dalam analisa listrik.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik, tergantung pada banyak sedikitnya electron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat
dalam satu satuan waktu.

Definisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 miligram perak dari nitrat perak murni
dalam satu detik.

Rumus-rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu.

1 (satu) Coulomb = 6,28 x 10¹⁸ electron


1 (satu) KA (Kilo-Amper) = 1000A = 10³ A
1 (satu) mA (milli-Amper) = 0,001A = 10̄⁻³ A
1 (satu) A (mikro-Amper) = 0,000001A = 10⁻⁶
Rapat arus

Definisi : Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat .

•Dimana :

• S = Rapat arus dalam satuan A/mm²

• I = Kuat arus dalam satuan amper

• Q = Luas penampang kawat dalam satuan mm²


Muatan Listrik
1. Tahanan dan Daya Hantar
Tahanan ialah gesekan atau rintangan yang diberikan suatu bahan terhadap aliran arus. Dengan adanya gesekan atau rintangan ini,
menyebabkan gerak electron berkurang. Hambatan-hambatan ini yang menghalangi gerak electron disebut resistansi.

Jadi resistansi adalah hambatan listrik, makin besar resistansi sebuah penghantar, semakin kecil arus listrik yang mengalirnya.

Besar daya kemampuan penghatar arus listrik ini disebut daya hantar arus. Akibat adanya gesekan atau rintangan pada aliran
electron, maka sejumlah energy listrik berubah menjadi energy panas.
Definisi : 1 (satu) ohm ialah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dengan penampang 1 mm²
pada suhu 0°C.

Resistor dapat pula berupa lampu atau elemen pemanas. Kawat dalam ukuran panjangpun dapat
memberikan hambatan tertentu. Misal lampu pijar, radio, motor listrik, kumparan kawat.

rumus u tuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus ;

R = 1/G dan G = 1/R ; R = tahanan kawat listrik dalam satuan Ω (ohm) ;

G = daya hantar arus dalam ʊ satuan mho atau siemens.


Tahanan jenis satu bahan ialah tahanan bahan itu yang panjangnya 1 meter dengan luas penampang 1
mm². tahanan jenis ini diberi symbol : ρ (rho).

Daya hantar jenis adalah kebalikan dari tahanan jenisnya dan diberi symbol : g

Dan rumusnya : ρ = 1/g

Menghitung besarnya tahanan (R) : tahanan penghantar itu berbanding terbalik dengan luas penampangnya .
Keterangan gambar diatas :

q1, R1 dan l1 adalah penampang, tahanan dan panjang kawat penghantar I.

q2, R2 dan l2 adalah penampang, tahanan dan panjang kawat penghantar II

kesimpulan :

Jika penampang penghantar 2x lebih besar, maka tahanannya 2x lebih kecil.


Jika panjang penghantar itu 2x lebih panjang, maka tahanan itu 2x lebih besar.

Rumus-rumus dibawah ini adalah rumus untuk menghitung tahanan jenis terhadap daya hantar jenisnya

Besarnya penampang suatu kawat dapat dicari dengan 2 cara :

dan
Sedangkan besarnya tahanan dari kawat penghantar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Selanjutnya penampang, tahanan jenis dan panjang kawat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

•R = Tahanan kawat dalam satuan ohm (Ω)

• = Panjang kawat dalam satuan meter (m)

•q = Penampang kawat dalam satuan mm²

•ρ = Tahanan jenis dalam satuan Ωmm²/m

•g = Daya hantar jenis dalam satuan m/Ωmm²


Hukum OHM
Hukum Ohm mendefinisikan hubungan antara arus (I), tegangan (V), dan resistansi (R). terdapat tiga cara untuk
menyatakan hukum Ohm ini secara matematis.
1. Arus dalam satua rangkaian sama dengan tegangan yang diberikan paada rangkaian tersebut dibagi dengan
resistansi rangkaian bersangkutan :

2. Resistansi suatu rangkaian sama dengan tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut dibagi dengan arus
yang mengalir dalam rangkaian bersangkutan :
3. Tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian sama dengan hasil kali arus dan
resistansi rangkaian tersebut :
Kesimpulan
•Energy listrik adalah energy yang berasal dari muatan listrik yang menimbulkan medan listrik statis atau
bergeraknya electron pada konduktor (pengantar listrik) atau ion (positif atau negative) pada zat cair atau gas. Energy
listrik dapat diciptakan oleh sebuah energy lain dan bahkan sanggup memberikan energy yang nantinya dapat
dikonversikan pada energy yang lain.

•Agar peralatan listrik dan alat elektronik dapat digunakan, tetapi tentunya diperlukan energy tegangan listrik yang
sesuai dengan alat tersebut. Apabila energy listrik tidak sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik dan alat elektronik
dapat berdampak pada alat tersebut misalnya tidak dapat beroprasi, beroprasi tidak maksimal, atau bahkan alat tersebut
bisa rusak. Kesesuaian energy listrik tersebut mencangkup tipe tegangan atau arus yang diperlukan (AC atau DC), besar
kecilnya tegangan yang diperlukan, serta arus minimal atau terendah yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai