Anda di halaman 1dari 5

ENERGI LISTRIK PERTANIAN

1. Pengertian Energi listrik pertanian


Energi adalah suatu kuantitas yang dapat diamati yang dimengerti sebagai
kemampuan dari suatu sistem fisik untuk melakukan kerja terhadap sistem fisik yang
lain, energi merupakan besaran saklar.
Secara umum, ada dua jenis energi yang digunakan secara langsung di bidang
pertanian, yaitu energi kinetik untuk menggerakkan alat dan mesin
pertanian dan panas untuk pengeringan dan pengolahan. Energi kinerik digunakan
untuk beberapa hal seperti menarik beban. Misalnya pengolahan tanah dengan
menggunakan bajak biasa, menarik trailer, dan sebagainya. Energi kinetik juga
digunakan untuk memutar poros misalnya memompa air, perontokan padi, dan
sebagainya. Ada juga pekerjaan yang menggunakan tenaga tarik dan putar sekaligus,
seperti penanaman, pemanenan dan pengolahan tanah dengan menggunakan bajak
yang memanfaatkan daya dari poros PTO traktor. Penggunaan panas misalnya untuk
mengeringkan, mendinginkan, dan mengolah hasil pertanian.
Energi listrik adalah energi yang bersumber dari muatan listrik yang dapat
menimbulkan medan listrik statis atau bergeraknya elektron pada pengantar listrik
(konduktor) atau ioan (positif/ negatif) pada zat cair atau gas. Listrik mempunyai satuan
Ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketetapan kebutuhan
penggunaan daya listrik Watt (W). Energi listrik bisa diciptakan oleh sumber energi
yang lain bahkan dapat memberikan energi yang nantinya bisa dikonversikan ke energi
lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber,
seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi
ini besarnya dari beberapa Joule sampai ribuan hingga jutaan Joule.

Rumus Energi Listrik


Jika di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga mengalirkan suatu
muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang diperlukan,
W = Q V dengan Q = I t
Keterangan:
W = energi listrik (Joule)
Q = muatan listrik (Coulomb)
V = beda potensial (Volt)
W merupakan energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi
diperlukan untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial
1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt.
Sedangkan pada muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka
energi listrik bisa ditulis, Karena I = Q/t maka didapatkan perumusan:
W = (I.t).V
W=VIt
Jika persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm (V = I.R) maka diperoleh
perumusan

Dari persamaan-persamaan menunjukkan bahwa besarnya suatu energi listrik


tergantung pada muatan, beda potensial, arus listrik, hambatan, dan waktu. Semakin
besar muatan, kuat arus, beda potensial dan waktu, semakin besar pula sebuah
energinya. Sedang untuk hambatan, semakin besar hambatan, energinya semakin kecil.

2. Sistem Energi Listrik Pertanian


Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling fleksibel dan murah untuk
ditransmisikan dari sumber primernya ke lokasi pengguna bahkan untuk jarak yang
sangat jauh. Oleh karena itu, pemanfaatan banyak jenis sumber energi termasuk
sumber-sumber energi yang terbarukan terlebih dahulu dikonversi ke dalam energi
listrik sebelum dimanfaatkan oleh pengguna
Listrik sering disebut sebagai sumber energy sekunder yang dibangkitkan dari
sumber primer (pembangkit listrik). Alternator digunakan untuk mengubah energy
mekanik energy listrik. Tegangan yang dihasilkan kemudia dinaikkan dengan
menggunakan transformator step up dengan tujuan menghindari arus yang terlalu tinggi
dan kemudian dialirkan melalui kondektur. Arus yang terlalu tinggi akan membutuhkan
ukuran yang sangat besar. Untuk pengunaan pada lokasi pengguna, tegangan
diturunkan menggunakan trasnformator stepdown dengan tujuan menghindari bahaya
tegangan tinggi. Energy dalam bentuk listrik kemudian konversi kembali ke bentuk
energy mekanik, termal atau lainnya melelui peralatan listrik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pengguna.
Untuk mendapatkan energi listrik dari energi primer dikenal 2 cara yaitu:
 Pembangkit listrik yang konvensional, pembangkit untuk mendapatkan energi
listrik dari energi primer menggunakan media perantara (turbin air, turbin uap,
turbin gas, motor bakar).
 Pembangkit listrik yang nonkonvensional, pembangkit untuk mendapatkan
energi listrik dari energi primer langsung tanpa menggunakan media perantara.

Sistem Tenaga atau energi listrik terbagi menjadi tiga sub sistem, yaitu pusat
pembangkit listrik, sistem transmisi tenaga listrik dan sistem distribusi.
a. Sistem pusat pembangkit listrik (Power Plant)
Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin
sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik.
Biasanya dipusat pembangkit listrik juga terdapat gardu induk. Peralatan utama
pada gardu induk antara lain: transformer, yang berfungsi untuk menaikan tegangan
generator (11,5kV) menjadi tegangan transmisi /tegangan tinggi (150kV) dan juga
peralatan pengaman dan pengatur. Jenis pusat pembangkit yang umum antara lain
PLTA (pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap), PLTG
(Pusat Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir).
b. Transmisi Tenaga Listrik
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Ada dua kategori saluran transmisi: saluran udara (overhead line) dan saluran
bawahtanah (uderground). Saluran udara menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-
kawat yangdigantung pada tiang-tiang transmisi dengan perantaraan-perantaraan
isolator-isolator, sedangsaluran bawah tanah menyalurkan listrik melalui kabel-
kabel bawah tanah.
c. Sistem distribusi
Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur (Distribution
Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV, yang juga biasa
disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah,
gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel pengatur
tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan
rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk
industri dan konsumen.

3. Konversi energi listrik pertanian


Konversi energi listrik merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai
macam masalah yang berhubungan dengan cara terjadinya konversi energi tersebut,
juga menyangkut sifat-sifat pemakaian alat yang digunakan untuk konversi yang
mempunyai azas kerja berlandaskan aliran elektron dalam benda padat maupun
konduktor. Banyak sekali konversi dari energi listrik yang sering di temu, misalnya
konversi energi dari listrik menjadi kalor serta dapat juga menjadi angin.
Pada prinsipnya bentuk atau sifat energi tersebut dapat saling dikonversikan
secara langsung ataupun tidak langsung. Panas pada benda (energi kalor) dapat sebagai
akibat dari gesekan oleh gerakan benda (energi kinetik) atau sebagai akibat adanya
listrik yg dialirkan (energi listrik) adalah merupakan proses konversi energi langsung,
sedangkan energi listrik pada generator (dynamo atau alternator) asalnya adalah energi
dari minyak, batubara yg dibakar (energi termis) dirubah menjadi energi kinetik pada
motor bakar atau turbin (rotasi, energi kinetik), berikutnya oleh dynamo atau generator
diubah menjadi energi listrik, merupakan proses yg tdk langsung.
Konversi Energi Listrik dan Contohnya
Jika kita melihat fakta kelistrikan yang terjadi saat ini, manusia hampir tidak
pernah bersentuhan dengan energi listrik, setiap harinya pasti menggunakan energi
tersebut. Sebaliknya cadangan migas yang ada di Indonesia ini sangat terbatas
jumlahnya, perlu saya ingatkan sumber migas tersebut dapat habis, oleh karenanya
diperlukan sebuah jalan untuk meminimalisir penggunaan tersebut .yaitu
dengan konversi energi listrik. PLN sendiri sudah mempunyai cara, salah satunya
mematikan lampu secara bergilir di siang hari.
Peran energi listrik yang sudah mendarah daging di dalam kehidupan manusia,
sehingga apabila tidak ada listrik, manusia akan kebingungan. Beberapa peran energi
listrik guna memenuhi kebutuhan antara lain sebagai alat penerangan, sebagai tenaga
penggerak mesin serta penunjang lainnya. Dalam dunia kelistrikan, tenaga listrik
dikenal menjadi 2 arus yaitu arus searah (simbolnya DC) dan arus bolak balik
(simbolnya AC).
Arus searah atau DC merupakan arus yang mengalir di arah yang tetap, di mana
masing-masing terminal tetap polaritasnya. Contohnya jika kutub positif akan selalu
menghasilkan polaritas yang positif pula, cara kerja ini terdapat di dinamo, baterai,
accu. Sedangkan untuk arus bolak balik atau AC merupakan arus yang alirannya selalu
berubah. Dimana masing-masing terminalnya selalu bergantian dalam polaritasnya.
Polaritas ini terdapat di AC generator dan PLN.
Konversi energi listrik, sering disebut juga sebagai perubahan listrik. Salah satu
komponen penting dalam sistem tenaga yang dapat menyangkut elektro mekanik
adalah:
1) Konversi energi dari energi kimia menjadi listrik
Prinsip kerja tenaga pembangkit uap inilah yang mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Proses konversi di PLTU ini prosesnya ada 3 yang
pertama energi kimia di dalam bahan bakar dapat diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap yang bertekanan dan memiliki temperatur yang tinggi. Kedua,
energi uap dapat diubah menjadi energi mekanik yang diwujudkan dalam
putaran. Ketiga energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik yang tepat
guna.
2) Konversi energi listrik potensial menjadi energi mekanik, dari mekanik menjadi
listrik
Prinsip konversi tersebut ada pada prinsip kerja tenaga pembangkit tinggi
tenaga air (PLTA). Pembangkit tinggi tenaga air ini bekerja dengan cara
merubah energi potensial pada air terjun menjadi energi mekanik yaitu dengan
dibantu turbin air selanjutnya diubah lagi dari energi mekanik menjadi energi
listrik dengan menggunakan generator.
3) Konversi energi dari jaringan satu ke jaringan lainnya
Konversi energi tersebut berlangsung dengan sistem tenaga yang melalui
peralatan elektromagnetik yang disebut juga generator dan motor.
Berlaku hukum kekebalan energi yang pernyataannya sebagai berikut, energi
listrik sebagai input atau masukan sama dengan energi mekanik sebagai output
atau keluaran dan ditambah energi, diubah menjadi panas ditambah lagi energi
tersimpan di medan magnet. Hukum kekebalan energi tersebut yang dapat
digunakan sebagai dasar konversi dari energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai