Anda di halaman 1dari 21

SIDANG KIPA

Rancang Bangun Alat Kontrol Kompresor Otomatis pada Cold Storage Berbasis
Internet of Things
Nama : AHMAD ULIN NUHA
Nrp : 52162111366
Program Studi : Teknologi Permesinan Perikanan
Hari/Tanggal : Rabu, 22 juli 2020
Dosen Pembimbing : 1. Dr. M. Subroto Aliredjo, S.Pi., MT.
2. Hendro Sukismo, A.Pi., M.ST.Pi.

RINGKASAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bidang refrigerasi dan tata udara, ilmu kontrol mengalami suatu
kemajuan. Teknologi yang semakin maju mengakibatkan banyaknya sistem
otomatisasi hampir pada semua kegiatan manusia baik produksi maupun
konsumsi. Penggunaan sistem kontrol otomatis dapat mempermudah manusia
dalam melakukan suatu pekerjaan. Sehingga dengan adanya kemudahan ini
dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Masalah sistem kontrol saat ini mulai bergeser pada otomatisasi sistem
kontrol yang menuntut penggunaan komputer/laptop dan internet, sehingga
campur tangan manusia dalam pengontrolan sangat kecil. Bila dibandingkan
dengan pengerjaan secara manual, sistem peralatan yang dikendalikan oleh
komputer akan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, keamanan, dan
ketelitian. Kemampuan komputer, baik perangkat keras (hardwere) maupun
perangkat lunak (software), dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi
pengendalian, seperti pengendalian suhu dan tekanan kinerja cold storage.
Di era revolusi industri ini, sistem kontrol telah mengacu pada prinsip Internet
of Things (IoT). Internet of Things (IoT) memungkinkan pengguna untuk mengelola
dan mengoptimalkan peralatan elektronika dan peralatan listrik yang
menggunakan internet. Hal ini mengakibatkan komunikasi antara komputer dan
peralatan elektronik mampu bertukar informasi sehingga akan mengurangi
interaksi manusia.
Untuk menjadikan sebuah sistem otomatisasi pada cold storage berbasis
web server yang mengacu pada konsep Internet of Things tersebut dibutuhkan
sebuah komponen elektronika yang tersusun dengan berbagai fungsi sebagai
sistem. Komponen elektronika tersebut yang saat ini sudah familiar adalah
Arduino. Selain itu juga dibutuhkan sebuah sistem transfer data melalui jaringan
internet dan pemrograman database sehingga proses kontrol pada cold storage
dapat dilakukan secara real time dan kemampuan untuk mengunduh kembali data-
data yang telah lalu. Oleh sebab itu penulis akan melakukan sebuah penelitian
dengan judul “RANCANG BANGUN ALAT KONTROL KOMPRESOR
OTOMATIS PADA COLD STORAGE BERBASIS INTERNET OF THINGS”.
Adapun rancang bangun tersebut akan dapat kita realisasikan dalam kehidupan
sehari-hari dengan harapan memberikan manfaat bagi para pelaku industri
perikanan Indonesia, khususnya pada cold storage.

Tujuan
Tujuan dari penelitian pada Karya Ilmiah Praktik Akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Merancang alat kontrol kompresor otomatis pada cold storage
2. Membuat alat kontrol kompresor otomatis pada cold storage
3. Menguji kemampuan pembacaan dari sensor dan transfer data alat kontrol
kompresor otomatis pada cold storage ke website sesuai metode Internet of
Things
4. Menguji sistem kontrol kompresor berdasarkan indikator suhu, tekanan dan
arus listrik

Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian Karya Ilmiah Praktik Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Perancangan alat kontrol kompresor otomatis pada cold storage berupa blok
diagram dan diagram skematik
2. Pembuatan alat kontrol kompresor otomatis pada cold storage
menggunakan software arduino IDE, codeigniter dan database mySQL
3. Pengujian kemampuan pembacaan dari sensor dan transfer data berupa
hasil pembacaan secara real time di website dan pengunduhan data dalam
bentuk excel
4. Pengujian sistem kontrol kompresor berdasarkan indikator suhu, tekanan
dan arus listrik yang terprogram pada alat

METODE PRAKTEK
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktek Akhir telah berlangsung selama kurang lebih enam
bulan mulai tanggal 11 November 2019 s/d 15 Mei 2020. Pelaksanaan Praktek
Akhir bertempat di cold storage CV. Jaladra Teknik, Bantul, Yogyakarta.

Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktek
NO NAMA ALAT JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1 Laptop 1 Unit -
2 Alat tulis 2 Buah Buku dan pena
3 Kamera 1 Unit Kamera handphone
4 Obeng 2 Buah Obeng (+) dan (-)
5 Solder dan timah 1 Buah -
6 Gunting 1 Buah -
7 Manifold gauge dan 1 Set -
selang
8 Tang ampere 1 Buah -
9 Temperature gauge 1 Buah -
10 Kunci kran 1 Buah -
11 Kunci inggris 1 Buah -
12 Mesin bor 1 Unit -
Tabel 2. Bahan Praktek
NO NAMA BAHAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1 Arduino uno R3 1 Buah -
2 Sensor pressure 2 Buah  High pressure
transducer (500 psi)
 Low pressure
(174 psi)
3 Sensor suhu 1 Buah -
(Termistor NTC)
4 Sensor arus listrik 1 Buah Ukuran 30 A
5 Modul esp8266 01 dan 1 Buah -
adaptor
6 LCD 20x4 dan I2C 1 Buah -
LCD
7 Relay 5 VDC arduino 4 1 Buah -
chanel
8 Lampu indikator (pilot 4 Buah 1 warna hijau dan 3
lamp) warna merah
9 Breadboard 400 holes 1 Buah -
10 Kabel jumper arduino 2 Paket  Male to male
 Male to female
11 Resistor 10K 1 Buah -
12 Box panel 1 Buah Ukuran 30x20x10 cm
13 Adaptor 9V 1A 1 Buah -
14 Beli hosting dan 1 Buah Untuk 1 tahun kapasitas
domain 1 GB
15 Neple dan nut 2 Buah -

Metode Pengumpulan Data


Dalam melaksanakan praktek akhir, metode pengumpulan data yang penulis
gunakan terdiri dari beberapa cara yaitu :
1. Studi Literatur
Mengadakan studi literatur sebagai acuan teori yang akan diterapkan
dalam penulisan Karya Ilmiah Praktik Akhir. Penulis melakukan studi literatur
dengan cara yaitu :
a. Mengumpulkan buku-buku, jurnal dan literatur lain yang menunjang
sebagai bahan pustaka pada penulisan Karya Ilmiah Praktik Akhir.
b. Membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal dan literatur yang telah di
dikumpulkan.
c. Mengutip beberapa pokok bahasan dari buku maupun literatur yang ada
ke dalam Karya Ilmiah Praktik Akhir.
d. Meminta bimbingan terhadap dosen pembimbing terkait penulisan Karya
Ilmiah Praktik Akhir.
2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang penulis akan
teliti. Kegiatan dilakukan secara langsung dilapangan yang bertujuan agar
penulis mendapatkan data yang sesungguhnya. Adapun kegiatan yang
penulis lakukan untuk memperoleh data antara lain :
a. Melakukan pengamatan kinerja sistem kontrol otomatis terhadap
kompresor
b. Melakukan pengamatan terhadap suhu di ruangan cold storage
c. Melakukan pengamatan terhadap tekanan pada sisi tekanan rendah dan
sisi tekanan tinggi kompresor
d. Melakukan pengamatan terhadap nilai arus listrik hasil pembacaan sensor
e. Melakukan pengamatan terhadap tampilan data nilai pembacaan sensor
pada LCD
f. Mengamati hasil nilai suhu, tekanan dan arus yang ditunjukan oleh alat
ukur pembanding
g. Mengamati pembacaan nilai sensor secara realtime pada website melalui
laptop atau smartphone.
3. Perancangan
Perancangan dilakukan untuk mendapatkan data pada saat sensor aktif
mendeteksi parameter suhu, tekanan dan arus listrik pada cold storage secara
langsung. Perancangan alat terdiri dari :
a. Perancangan rangkaian control
b. Perancangan website
c. Perancangan database
4. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data melalui perangkat yang
dirancang sebelumnya. Pengujian alat terdiri dari :
a. Pengujian kemampuan dan akurasi pembacaan sensor
b. Pengujian kemampuan kerja sistem kontrol terhadap kompresor
c. Pengujian ON/OFF unit mesin cold storage jarak jauh
d. Pengujian pembacaan nilai sensor secara realtime pada website melalui
laptop atau smartphone
e. Pengujian penyimpanan data pada database dan pengunduhan data
dalam format excel

Metode Analisa Data


Berdasarkan dari karakteristik data yang terkumpul, metode pengolahan data
dalam penelitian ini adalah metode statistic deskriptif terhadap data yang diperoleh
dari obyek yang diamati. Data yang diperoleh diolah dengan metode statistika,
selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik atau kurva agar mudah
dilakukan analisa.
Metode analisa data yang digunakan adalah menghitung nilai penyimpangan
(simpangan baku/standar deviasi) antara nilai pembacaan dari alat ukur dengan
hasil pembacaan dari sensor dari beberapa sampel data. Setelah diketahui nilai
penyimpangannya, kemudian nilai tersebut dirata-rata. Hasil rata-rata dari nilai
penyimpangan tersebut merupakan indikator keakuratan dari pembacaan sensor-
sensor.
Cara untuk menghitung Simpangan Baku atau Standar Deviasi (Standard
Deviation) menggunakan microsoft excel yaitu :
1. Siapkan set data yang akan dihitung standar deviiasi nya
2. Pada kolom kosong yang ingin ditampilkan nilai standar deviasi, ketikkan
rumus berikut ini: =STDEV.S(rentang data) atau =STDEV.P(rentang data).
 STDEV.S digunakan apabila data milikmu merupakan sampel dari
populasi.
 STDEV.P digunakan apabila data milikmu merupakan Total Populasi.
3. Tekan enter untuk memunculkan nilai.

Sebagai catatan, kedua fungsi diatas tidak akan menghitung data yang
berupa teks maupun logical values (misalnya true-false), melainkan hanya data
berupa angka saja. Apabila data berbentuk teks ataupun logical values,
gunakan STDEVA atau STDEVPA.
Rumus perhitungan yang digunakan Excel untuk mengkalkulasi data
tersebut untuk fungsi STDEV.S adalah:

Keterangan :
x = Rata-rata dari nilai tengah sampel
n = Ukuran sampel

Sementara rumus perhitungan yang digunakan Excel untuk mengkalkulasi


data tersebut untuk fungsi STDEV.P adalah:

Keterangan :
x = rata-rata dari nilai tengah sampel
n = ukuran sampel/populasi

Rentang data yang dimaksud diatas adalah kolom/sel pada excel yang
mengandung data yang ingin kamu hitung nilai simpangan baku nya (tidak
termasuk judul).
Misalnya, data kamu terletak pada sel A3 sampai A100 dan data tersebut
berupa sampel dari populasi, maka fungsinya adalah sebagai berikut:
=STDEV.S(A3:A100)
Sementara kalau data kamu terletak pada sel A3 sampai A87 dan data
tersebut merupakan Total Populasi, maka fungsinya adalah sebagai berikut:
=STDEV.P(A3:A87)

Setelah mendapatkan nilai penyimpangan dari masing-masing sampel dari


ketiga sensor, maka nilai penyimpangan tersebut di rata-rata menggunakan fungsi
AVERAGE pada microsoft excel.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perancangan Alat Kontrol kompresor otomatis pada cold storage
Pada rangkaian kontrol listrik sebagai pengatur kinerja kompresor ini terdiri
dari peralatan komponen listrik yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan
beban pada kompresor. Komponen-komponen dalam rangkaian kontrol yaitu :
1) Mikrokontroler arduino UNO
2) Modul wifi EP8266 01 dan adaptor
3) Sensor termistor NTC
4) Sensor pressure transducer
5) Sensor arus listrik
6) LCD 20x4 dan I2C LCD
7) Relay 5 VDC 4 channel
8) Resistor 10k
9) Lampu indikator (Pilot lamp)
10) Adaptor 9 v 1 A (Catu daya)
Pada hakekatnya rangkaian kontrol pada cold storage berfungsi mengontrol
kerja kompresor. Motor kompresor dikontrol oleh berbagai piranti kontrol. Dalam
alat ini, ada beberapa piranti kontrol yang di gunakan sebagai kontrol kompresor,
yaitu :
1) Suhu
2) Tekanan
a. Sisi tekanan rendah
b. Sisi tekanan tinggi
3) Arus listrik

Gambar 2. Diagram skematik rangkaian kontrol

Gambar 1. Diagram sistem transfer data


Pembuatan Alat Kontrol kompresor otomatis pada cold storage
Proses pembuatan rangkaian kontrol diawali dengan menyiapkan box panel
listrik. Box panel listrik yang digunakan berukuran 20x30 cm. Pada bagaian dalam
box panel dibor sesuai ukuran dan posisi tempat diletakannya komponen-
komponen rangkaian kontrol. Sedangakan pada sisi bagian luar box panel, dibuat
lubang menggunakan alat bor dengan mata bor shaw untuk lampu indikator dan
dibuat lubang berbentuk persegi panjang seukuran LCD arduino dengan
menggunakan gerinda.
Setelah box panel listrik telah siap maka dilanjutkan ketahap pemasangan
masing-masing sensor. Detail pemasangan sensor telah dijelaskan pada bab 4.
Untuk sensor tekanan sebelum dipasang harus dibuatkan adaptor terlebih dahulu.
Adaptor tersebut berfungsi untuk memasang sensor tekanan pada kran
kompresor. Adaptor terbuat dari pipa kapiler, neple dan nut yang dilas. Selain itu
pemasangan sensor tekanan khususnya tekanan tinggi dianjurkan untuk
menggunakan seltip untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Tahap selanjutnya adalah tahap perangkaian komponen-komponen
rangkaian kontrol. Pada tahap perangkaian, sisi bagian dalam panel tersebut
terdapat mikrokontroler arduino uno, breadboard dan relay arduino. Sedangkan
pada sisi luar panel terdapat lampu indikator dan LCD arduino. Adapun langkah-
langkah perangkaian alat ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan komponen-komponen alat dan kabel jumper arduino.
2. Pada sisi bagian dalam, pasang mikrokontroler arduino uno, breadboard dan
relay arduino menggunakan sekrup ke badan panel.
3. Pada sisi bagian luar, pasang lampu-lampu indikator dan LCD arduino.
Lampu-lampu indikator ini terdiri dari 3 lampu warna merah sebagai indikator
alarm dan 1 lampu warna hijau sebagai indikator kompresor ON/OFF.
4. Hubungkan masing-masing komponen yang memiliki tegangan 5 V
menggunakan kabel jumper arduino. Adapun hubungan kabel antara
komponen adalah sebagai berikut :
a. Sensor suhu, terdiri dari 2 kabel penghubung
 Kabel +, dihubungkan ke resistor 10 K yang menuju ke terminal VCC
arduino uno dan menuju ke terminal A0 arduino uno
 Kabel –, dihubungkan ke terminal GND arduino uno
b. Sensor tekanan, masing-masing terdiri dari 3 kabel penghubung
 Kabel + (merah), dihubungkan ke terminal VCC arduino uno
 Kabel – (hitam), dihubungkan ke terminal GND arduino uno
 Kabel data (kuning), dihubungkan ke terminal A1 untuk sensor
tekanan tinggi dan terminal A2 untuk sensor tekanan rendah arduino
uno
c. Sensor arus listrik, terdiri dari 3 terminal
 Terminal VCC, dihubungkan ke terminal VCC arduino uno
 Terminal GND, dihubungkan ke terminal GND arduino uno
 Terminal OUT, dihubungkan ke terminal A3 arduino uno
d. Adaptor modul wifi ESP8266-01, terdiri dari 4 terminal
 Terminal VCC, dihubungkan ke terminal VCC arduino uno
 Terminal GND, dihubungkan ke terminal GND arduino uno
 Terminal RX, dihubungkan ke terminal D2 arduino uno
 Terminal TX, dihubungkan ke terminal D3 arduino uno
e. Relay arduino, terdiri dari 6 terminal
 Terminal VCC, dihubungkan ke terminal VCC arduino uno
 Terminal GND, dihubungkan ke terminal GND arduino uno
 Terminal IN1, dihubungkan ke terminal D8 arduino uno
 Terminal IN2, dihubungkan ke terminal D9 arduino uno
 Terminal IN3, dihubungkan ke terminal D10 arduino uno
 Terminal IN4, dihubungkan ke terminal D11 arduino uno
f. LCD arduino, terdiri dari 4 terminal
 Terminal VCC, dihubungkan ke terminal VCC arduino uno
 Terminal GND, dihubungkan ke terminal GND arduino uno
 Terminal SDA, dihubungkan ke terminal A4 arduino uno
 Terminal SCL, dihubungkan ke terminal A5 arduino uno
5. Setelah rangkaian pada box panel telah selesai, maka pasang panel tepat
disamping box panel utama cold storage.
6. Hubungkan rangkaian kontrol tegangan 220 V yang memutuskan hubungan
antara timer menuju ke selector switch pada panel utama. Rangkaian ini
sebagaimana telah dijelaskan pada gambar 32.
7. Hubungkan catu daya mikrokontroler arduino uno ke stop kontak
menggunakan adaptor 9 V 1 A.
8. Periksa seluruh bagian rangkaian untuk menghindari kesalahan dalam
sistem kerja alat.
9. Proses pembuatan alat telah selesai dan alat kontrol otomatis siap bekerja.

Gambar 4. Rangkain kontrol pada box panel

Program arduino merupakan hal yang penting untuk dapat memastikan alat
bekerja sesuai kebutuhan. Program merupakan program yang terdiri dari logika-
logikan kerja yang nantinya akan memfungsikan rangkaian kontrol. Logika kontrol
ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dalam operasional cold
storage. Logika pemrograman ini terdiri dari :
1. Sensor suhu
Logika kontrol sensor suhu yaitu :
- Ketika suhu -8 maka kompresor akan hidup
- Ketika suhu -13 maka kompresor akan mati
2. Sensor tekanan
Logika kontrol sensor tekanan terdiri dan kontrol low pressure dan
high pressure. Untuk logika kontrol low pressure yaitu :
- Ketika tekanan kurang dari 5 Psi maka kompresor akan mati
- Ketika tekanan lebih dari 10 maka kompresor akan hidup
Sedangkan untuk logika kontrol high pressure yaitu :
- Ketika tekanan lebih dari 300 Psi maka kompresor akan mati
- Ketika tekanan kurang dari 275 Psi maka kompresor akan hidup
3. Sensor arus listrik
Logika kontrol sensor arus listrik yaitu ketika arus listrik lebih dari 15
Amp, maka kompresor akan mati. Untuk kontrol arus listrik ini tidak dibuat
pengaturan kompresor hidup kembali, karena ada hal yang harus dianalisa
penyebab dari kelebihan arus (over curent) yang terjadi pada kompresor.
Jika analisa telah dilaksanakan dan dilakukan tindakan perbaikan, maka
kompresor siap dihidupkan kembali dengan cara mengupload ulang program
pada arduino IDE.

Gambar 4. Program arduino di arduino IDE

Dalam internet of things, website ini berfungsi sebagai media untuk transfer
data jarak jauh menggunakan internet. Penggunaan website disini dibutuhkan
untuk mendukung pengoperasian dan monitoring cold storage dimana pun berada.
Sebagai contoh ketika alat ini digunakan pada industri pengolahan produk
perikanan yang memerlukan adanya cold storage. Karyawan yang bertugas di
bagian permesinan yang bertanggungjawab atas pengoperasian cold storage,
tidak perlu untuk berkeliling untuk mengetahui nilai-nilai data baik itu suhu, tekanan
dan arus listrik. Karyawan tersebut hanya perlu menganalisa data yang tampil
pada website. Ketika terdapat nilai data yang bermasalah, maka baru kemudian
turun ke lokasi mesin untuk mengecek kerusakan atau masalah yang terjadi.
Pembuatan website sangat berhubungan dengan domain dan hosting.
Dalam pembuatan alat ini, penulis membeli domain dan hosting di rumahweb.com.
Domain pada website ini diberi nama inovasiku dengan ekstensi .xyz. Pilihan paket
yang dipilih yaitu masa berlaku 1 tahun dengan kapasitas database 1 GB.

Gambar 5. Pilihan paket website di rumahweb.com


Adapun tahapan pembuatan website adalah sebagai berikut :
1. Buka google dan ketikan rumahweb.com
2. Masuk dihalaman utama

Gambar 6. Halaman utama rumahweb.com

3. Pilih jenis layanan sesuai kebutuhan untuk website


4. Ketik nama domain, yaitu inovasiku
5. Lalu pilih ekstensi domain .xyz

Gambar 7. Halaman pengisian data website

6. klik search
7. Setelah selesai memasukan nama domain, selanjutnya isi bebapa pilihan
yaitu :
- Pilih paket layanan
- Rekomendasi layanan tambahan
- Informasi akun billing
8. Kemudian review hasil pilihan paket sebelum dilanjutkan ke tahap
pembayaran
9. Klik checkout
10. Selesaikan pembayaran
11. Setelah tahap pembayaran selesai dilaksanakan, maka website telah aktif
dan siap untuk digunakan.
Pembuatan database MySQL dilakukan pada phpMyAdmin. phpMyAdmin ini
terdapat pada cPanel hosting dari website yang telah dibuat. cPanel merupakan
client service dari pengguna jasa hosting dari rumahweb.com. Dalam cPanel,
client dapat melakukan berbagai aktivitas terkait pengelolaan website dan
database. Pengelolaan database terdiri dari pembuatan database baru, eksport
database, import database serta menghapus dan mengosongkan databse. Berikut
ini beberapa fitur yang dimiliki oleh phpMyAdmin.
 phpMyAdmin memiliki interface yang user-friendly dan intuitive yang mudah
dipelajari. Dengan begitu, orang-orang dapat mempelajari dan
membiasakan diri dengan fitur-fiturnya dengan mudah dan cepat.
 phpMyAdmin memperbolehkan user memanfaatkan kebanyakan fungsi
MySQL, termasuk mengelola database, menjalankan queries MySQL,
mengeksekusi statement MySQL, mengelola user dan permission dan masih
banyak lagi.
 Anda juga bisa mengimport dan mengexport data dari dan ke berbagai
format.
 Dengan pre-defined fuctions, Anda bisa mengubah format data-data yang
sudah tersimpan
 phpMyAdmin bisa membuat graphics database dalam bentuk PDF,
bersamaan dengan beberapa queries yang kompleks dibantu dengan query-
by-example.
 Melakukan pencarian pada database
Adapun langkah-langkah pembuatan database pada phpMyAdmin adalah
sebagai berikut :
1. Buka cPanel website inovasiku.xyz
2. Login ke cPanel dengan mengisi nama pengguna dan kata sandi

Gambar 8. Login page cPanel

3. Pada halaman utama cPanel, pilih Database MYSQL


4. Kemudian isi database dengan nama “inos3752_ulin” dan klik create
database.
5. Setelah database selesai dibuat, maka masuk ke halaman MYSQL User
6. Pada halaman tersebut diminta untuk mengisi username dan password yang
nantinya akan menjadi hak akses database.
7. Scroll halaman dan akan ada isian Add User to Databasse. Piih nama user
dan database dan klik Add.
8. Kemudian masuk pada halaman Manage User Privileges.
9. Centang pilihan All Privileges dan klik Make Changes.
10. Database telah selesai dibuat dan kembali ke halaman utama cPanel untuk
mengelola database pada pilihan phpMyAdmin.

Gambar 9. Halaman phpMyAdmin


11. Klik pada database “inos3752_ulin”, kemudian buat tabel database yang
terdiri dari : dashboard, device, riwayat, secret key dan user. Pengisian tabel
database ini disesuaikan dengan kebutuhan.
12. Database telah selesai dibuat.

Hasil Pengujian Kemampuan Pembacaan sensor dan Transfer Data


Hasil pembacaan sensor ditampilkan dalam 2 media yaitu secara wireless
dan non wireless. Untuk yang secara wireless, nilai data sensor ditampilkan pada
dashboard website (realtime) dengan menggunakan modul wifi ESP8266-01 yang
harus tersambung dengan jaringan wifi. Sedangkan yang secara non wireless, nilai
data sensor ditampilkan di LCD arduino pada panel alat.
Dalam tahap pengujian seringkali terjadi ketidaksamaan nilai antara hasil
pembacaan sensor dengan hasil pembacaan alat ukur manual. Dalam hal ini
proses kalibrasi sangat berperan penting untuk menjaga keakuratan pembacaan
sensor terhadap indikator-indikator yang ingin diketahui nilainya. Proses kalibrasi
dilakukan dengan cara mencatat atau mendata perbandingan data. Perbandingan
nilai tersebut menjadi tolak ukur dalam menentukan perumusan program yang
tepat untuk sensor-sensor. Kalibrasi ini harus dilakukan beberapa kali sampai
mendapat hasil pembacaan sensor yang akurat dan continue. Continue disini
berarti hasil pembacaan sensor akurat tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja
setelah dilakukannya kalibrasi, akan tetapi berlanjut sampai kapanpun.

Gambar 10. Alat ukur pembanding

Dalam proses pengujian hasil pembacaan sensor, terdapat selisih (range)


antara nilai data sensor dengan nilai data pada alat ukur. Akan tetapi, selisih
tersebut tidak terlalu signifikan karena sebelumnya telah dilakukan kalibrasi pada
sensor-sensor yang digunakan.
1. Sensor suhu
Adapun perbandingan hasil pembacaan sensor suhu dengan alat ukur
adalah sebagaimana ditunjukan pada tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Perbandingan hasil pembacaan sensor suhu dengan alat ukur (Data
tanggal 3 Mei 2020)
SUHU (°C)
NO WAKTU ALAT DEVIASI
SENSOR
UKUR
1 12:50:00 -9,17 -9 0,085
2 12:54:02 -9,28 -9 0,14
3 12:59:01 -9,45 -9 0,225
4 13:04:00 -10,02 -9 0,51
5 13:09:00 -9,9 -9 0,45
6 13:14:03 -9,99 -9 0,495
7 13:19:02 -10,16 -10 0,08
8 13:24:02 -10,57 -10 0,285
9 13:29:00 -10,74 -10 0,37
10 13:34:01 -10,84 -10 0,42
11 13:39:00 -10,79 -10 0,395
12 13:44:01 -10,84 -10 0,42
13 13:49:04 -10,79 -10 0,395

Dari beberapa sampel yang diambil terdapat beberapa perbedaan nilai hasil
pembacaan sensor dengan alat ukur. Pada tabel dapat kita simpulkan juga bahwa
penyimpangan tersebut juga dipengaruhi oleh data pembanding (data dari alat
ukur) tersebut tidak berupa bilangan desimal atau hanya berupa bilangan pokok.

SUHU
SENSOR ALAT UKUR

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

-5

-10

-15

Gambar 11. Grafik perbandingan hasil pembacaan sensor suhu dengan alat ukur

Kemudian nilai penyimpangan tersebut di rata-rata, yang kemudian nilai


tersebut dimasukan ke dalam rumus rata-rata (AVERAGE) pada microsoft excel.
Dari rumus tersebut didapat hasil yaitu 0,33.

2. Sensor Tekanan
Adapun perbandingan hasil pembacaan sensor suhu dengan alat ukur
adalah sebagaimana ditunjukan pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4. Perbandingan hasil pembacaan sensor tekanan dengan alat ukur (Data
tanggal 3 Mei 2020)
LOW PRESSURE HIGH PRESSURE
(PSI) (PSI)
NO WAKTU DEV DEV
ALAT ALAT
SENSOR SENSOR
UKUR UKUR
1 12:50:00 30,24 30 0,12 225,66 227 0,67
2 12:54:02 28,33 29 0,335 219,45 228 4,275
3 12:59:01 28,54 28 0,27 224,42 227 1,29
4 13:04:00 27,48 28 0,26 221,94 225 1,53
5 13:09:00 27,69 27 0,345 218,83 223 2,085
6 13:14:03 27,26 27 0,13 221,32 223 0,84
7 13:19:02 27,69 27 0,345 220,7 223 1,15
8 13:24:02 27,48 27 0,24 221,94 224 1,03
9 13:29:00 27,26 27 0,13 223,8 224 0,1
10 13:34:01 27,26 27 0,13 223,18 225 0,91
11 13:39:00 27,05 27 0,025 221,56 225 1,72
12 13:44:01 26,84 26 0,42 225,04 224 0,52
13 13:49:04 27,05 27 0,025 223,18 224 0,41

Nilai sampel yang digunakan pada tabel diatas merupakan data yang diambil
pada waktu yang sama dengan data nilai sensor suhu. Dapat diamati pada tabel
diatas, nilai pembacaaan sensor dapat mengalami selisih yang cukup tinggi hanya
pada beberapa saat. Kemudian kembali sinkron kembali dengan nilai pembacaan
dari alat ukur tekanan (pressure gauge). Hal ini beberapa kali terjadi pada saat
pengambilan data dari alat kontrol kompresor otomatis ini. Akan tetapi hal tersebut
tidak terlalu berimbas pada kontrol di relay yang menghiduokan dan mematikan
kompresor. Dengan kata lain, nilai tersebut masih dalam batas toleransi.

LOW PRESSURE
SENSOR ALAT UKUR

31
30
29
28
27
26
25
24
23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Gambar 12. Grafik perbandingan hasil pembacaan sensor tekanan dengan alat
ukur (low pressure)
HIGH PRESSURE
SENSOR ALAT UKUR

230

225

220

215

210
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Gambar 13. Grafik perbandingan hasil pembacaan sensor tekanan dengan alat
ukur (high pressure)

Setelah dianalisa dengan rumus rata-rata pada microsoft excel didapatkan


nilai rata-rata penyimpangan/deviasi hasil pembecaan sensor tekanan pada
bagian sisi tekanan rendah adalah 0,07. Sedangkan untuk sisi tekanan tinggi
adalah 0,54.

3. Sensor Arus
Adapun perbandingan hasil pembacaan sensor suhu dengan alat ukur
adalah sebagaimana ditunjukan pada tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5. Perbandingan hasil pembacaan sensor arus listrik dengan alat ukur (Data
tanggal 3 Mei 2020)
ARUS LISTRIK (AMP)
NO WAKTU ALAT DEVIASI
SENSOR
UKUR
1 12:50:00 7,02 7,17 0,075
2 12:54:02 6,87 7,02 0,075
3 12:59:01 6,99 7,13 0,07
4 13:04:00 6,9 7,03 0,065
5 13:09:00 6,66 7 0,17
6 13:14:03 6,91 6,99 0,04
7 13:19:02 6,94 7,03 0,045
8 13:24:02 6,94 6,99 0,025
9 13:29:00 6,95 7,06 0,055
10 13:34:01 6,96 6,99 0,015
11 13:39:00 6,99 6,99 0
12 13:44:01 7,02 7,12 0,05
13 13:49:04 6,99 6,99 0

Untuk sensor arus ini memiliki sebuah permasalahan sendiri, yaitu belum
bisa untuk dikalibrasi ke angka 0 ketika mesin posisi mati atau tanpa beban arus
listrik. Ketika kompresor mati, sensor arus ini masih akan menunjukan angka
antara 0,07 s/d 0,15 yang seharusnya menunjukan angka 0. Sehingga
perbandingan data antara sensor dengan alat ukur (amperemeter) akan sesuai
atau teratur.
ARUS LISTRIK
SENSOR ALAT UKUR

7,4

7,2

6,8

6,6

6,4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Gambar 14. Grafik perbandingan hasil pembacaan sensor arus dengan alat ukur

Dari perbandingan pada grafik tersebut dapat diambil rata-rata nilai


penyimpangan atau standar deviasi dari nilai pembacaan sensor arus dengan nilai
yang ditunjukan oleh alat ukur pembanding (amperemeter/tang ampere) yaitu
0,04.

Data merupakan hal yang sangat penting adanya sebagai acuan untuk
mengetahui kondisi cold storage. Dengan alat ini, proses penjurnalan tidak perlu
dilakukan dengan cara turun langsung ke unit cold storage dan mencatat nilai-nilai
yang ditunjukan oleh alat ukur. Sistem database bekerja dengan cara menerima
hasil pembacaan sensor yang telah diolah pada mikrokontroler arduino. Kemudian
tersimpan secara otomatis dan bisa diakses derta diunduh pada website dalam
bentuk excel yang tercatat setiap 5 detik sekali. Data tersebut sudah
terkelompokan berdasarkan waktu. Sehingga dengan data tersebut, teknisi dapat
melakukan analisa tentang kondisi cold storage. Data tersebut juga dapat
digunakan sebagai laporan ketika dibutuhkan tanpa bisa direkayasa.

Gambar 15. Data hasil download database

Hasil Pengujian Sistem Kontrol Kompresor pada cold storage


Pengujian ON/OFF unit mesin cold storage pada alat kontrol otomatis ini
dapat dilakukan dimanapun selagi memliki akses internet dan website. Pengujian
ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan kontrol cold storage dari jarak
jauh. Pengujian ini dilakukan dengan cara menghidupkan dan mematikan
kompresor. Pengujian juga bertujuan untuk mengetahui delay ketika kita menekan
tombol “Relay 1 ON” atau “Relay 1 OFF” pada dashboard website inovasiku.xyz.
Hasil pengujian ON/OFF unit mesin cold storage jarak jauh ini telah berjalan
dengan baik. Dimana delay ketika pengguna mengklik tombol “Relay 1 ON” atau
“Relay 1 OFF” ini tidak lebih dari 2 detik. Delay ini dipengaruhi oleh koneksi
internet. Jika koneksi internetnya baik, maka delay tersebut dapat diminimalisir.
Sebaliknya, jika koneksi internet kurang baik, maka akan terdapat delay.
Pengujian sistem kontrol otomatis pada alat harus diujikan beberapa kali
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Indiktor kontrol terdiri dari suhu, tekanan
rendah dan tinggi, serta arus listrik.
1. Hasil pengujian kontrol suhu cold storage
Hasil pengujian kontrol suhu cold storge berlangsung sesuai dengan set
point yang telah ditentukan pada program arduino IDE. Kompresor akan mati
ketika suhu cold storage menunjukan nilai -13. Kemudian kompresor akan
hidup kembali ketika suhu menunjukan nilai -8. Hal ini akan mengurangi
biaya pemakaian listrik pada pengoperasian cold storage. Hasil uji coba juga
menunjukan bahwa pengontrolan suhu ini tidak berpengaruh terhadap
sistem defrost yang ada pada box panel utama. Defrost akan berlangsung
sesuai mestinya dengan berpedoman pada set point timer defrost. Ketika
suhu tercapai, maka lampu indikator suhu tercapai akan menyala.

Gambar 16. Lampu indikator suhu tercapai menyala

2. Hasil pengujian kontrol tekanan kompresor


a. Tekanan rendah
Hasil pengujian kontrol tekanan pada sisi tekanan rendah bekerja sesuai
set point. Dimana ketika manometer tekanan rendah menunjukan nilai
kurang dari 5 Psi, maka kompresor akan mati dan lampu indikator alarm
tekanan menyala. Kemudian ketika tekanan menunjukan nilai lebih dari
10 Psi, maka kompresor akan hidup kembali dan lampu indikator alarm
tekanan akan mati. Kontrol tekanan ini hanya bersifat pencegahan karena
jarang terjadi pada kompresor selama masa uji coba. Adanya kontrol
tekanan rendah ini berfungsi untuk menghindari kompresor mati secara
vakum. Dengan demikian akan mencegah udara luar masuk ke dalam
sistem ketika terjadi kebocoran.
b. Tekanan tinggi
Hasil pengujian kontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi bekerja sesuai
set point juga. Dimana ketika manometer tekanan tinggi menunjukan nilai
lebih dari 300 Psi, maka kompresor akan mati dan lampu indikator alarm
tekanan menyala. Kemudian ketika tekanan menunjukan nilai kurang dari
275 Psi, maka kompresor akan hidup kembali dan lampu indikator alarm
tekanan akan mati. Setelah dianalisa, terjadinya nilai tekanan tinggi
melebihi spesifikasi ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
kondensor tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan
proses kondensasi yang tidak sempurna. Selain itu juga disebabkan oleh
jumlah freon yang diisikan ke dalam sistem berlebihan.

3. Hasil pengujian kontrol arus listrik


Hasil pengujian kontrol terhadap arus listrik ke kompresor ini bertujuan
untuk mengantisipasi adanya arus berlebih selama kompresor bekerja.
Ketika arus listrik menunjukan nilai diatas 15 A, maka kompresor mati dan
lampu indikator alarm arus listrik akan menyala. Dalam pengaturan kontrol
arus listrik ini tidak diset untuk dapat menghidupkan kembali kompresor pada
nilai arus listrik tertentu. Hal ini dikarenakan terlalu beresiko, sehingga harus
dilakukan pengecekan terlebih dahulu penyebab terjadinya arus yang
berlebih. Setelah dianalisa dan dilakukan tindakan perbaikan, maka reset
kembali program dengan cara upload ulang ke mikrokontroler arduino uno
dari software arduino IDE. Setelah program terupload, maka kompresor
akan hidup kembali secara otomatis.

Gambar 17. Lampu indikator alarm arus listrik menyala

Setelah dipasang alat kontrol kompresor otomatis ini, dapat menggantikan


fungsi dari beberapa komponen kontrol pada unit cold storage. Adapun alat kontrol
yang dimaksud adalah thermostat, pressurestat dan over current relay. Ketiga
komponen kontrol cold storage tersebut telah terbackup oleh alat kontrol
kompresor otomatis ini. Selain itu, dengan adanya LCD arduino juga dapat
menggantikan fungsi dari alat ukur pressure gauge. Dengan kemampuan
menggantikan beberapa komponen kontrol tersebut, biaya pembuatan alat ini
kurang lebih sama dengan total harga komponen kontrol yang tergantikan
tersebut. Berikut ini adalah gambar dari alat kontrol pada cod storage yang
dimaksud.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Perancangan alat kontrol kompresor otomatis ini terdiri dari rangkaian kontrol
dan sistem transfer data. Perancangan rangkaian kontrol berupa gambar
rangkaian alat secara keseluruhan dengan memanfaatkan fitur shape yang
ada di microsoft word. Sedangkaian perancangan sistem transfer data ini
berupa diagram sistem transfer data yang menggambarkan alur dan
hubungan antar komponen pada rangkaian alat secara keseluruhan.
2. Proses pembuatan alat terdiri dari pembuatan rangkaian alat, pembuatan
program arduino IDE, pembuatan website dan pembuatan database.
Pembuatan alat dilakukan dengan merangkai seluruh bagian alat, mulai dari
menyiapkan panel, memasang sensor-sensor, merangkai sisi bagian dalam
dan bagian luar panel serta menghubungkan rangkain alat dengan rangkain
pada box panel utama cold storage. Pembuatan program arduino dilakukan
pada software arduino IDE. Program data tersebut merupakan pengaplikasian
dari logika-logika kerja alat yang telah dirancang. Program arduino ini diupload
ke mikrokontroler arduino uno menggunakan laptop dan kabel penghubung.
Pembuatan website dilakukan di rumahweb.com yang merupakan jasa
penyewaan hosting. Pilihan paket yang dipilih adalah paket untuk 1 tahun,
penyimpanan maksimal 1 GB, dan dengan ekstensi domain .xyz. website
tersebut adalah inovasiku.xyz. pembuatan database MySQL dilakukan pada
cPanel website yang telah dibuat. Database tersebut diberi nama
“inos3752_ulin”. Dalam database tersebut terdiri dari beberapa tabel, yaitu
dashboard, device, riwayat, secret key dan user.
3. Pengujian kemampuan pembacaan sensor dan transfer data terdiri dari
perbandingan hasil nilai pembacaan sensor dengan alat ukur pembang dan
pengujian transfer data ke website secara realtime. Perbandingan data antara
sensor dengan alat ukur dianalisa dengan mencari nilai penyimpangan atau
standar deviasi. Rata-rata nilai penyimpangan untuk sensor suhu adalah 0,33,
sensor tekanan rendah 0,07 dan sensor tekanan tinggi 0,54, serta sensor arus
adalah 0,04. Namun nilai penyimpangan tersebut masih masuk dalam
toleransi. Hal tersebut terjadi karena telah dilakukan beberapa kali kalibrasi.
Sedangkan untuk pengujian transfer data pada website secara realtime telah
sesuai dengan perancangan alat. Dimana hasil data yang tampil pada
dahboard website inovasiku.xyz sesuai dengan data yang tampil pada LCD
arduino. Data tersebut kemudian terimpan dalam database pada website.
Database tersebut dapat diunduh berupa file dalam bentuk microsoft excel.
4. Pengujian sistem kontrol kompresor terdiri dari pengujian ON/OFF kompresor
jarak jauh dan pengujian kontrol otomatis terhadap kerja kompresor.
Pengujian ON/OFF kompresor ini terdapat delay yang disebabkan oleh
koneksi internet yang kurang baik. Sedangkan untuk pengujian sistem kontrol
kompresor otomatis yang terdiri dari suhu, tekanan dan arus listrik ini bekerja
sesuai set point pada program arduino IDE.

Saran
1. Dalam perancangan sebaiknya menggunakan apikasi proteus 8 pada laptop
atau PC. Aplikasi tersebut sangat efektif untuk rangkaian-rangkaian
mikrokontroler. Akan tetapi karena keterbatasan akses library untuk aplikasi
proteus 8 yang tidak berbayar, maka hal tersebut belum terlaksana.
2. Untuk mengoptimalkan rangkaian alat, maka sebaiknya komponen-komponen
tersebut dirangkai menjadi 1 PCB. Sehingga tidak dikhawatirkan terjadinya
hal-hal yang mengganggu kinerja alat akibat hubungan antar komponen
melalui kabel tersebut terlepas atau kurang kencang.
3. Sistem keamanan website akan lebih optimal dengan membedakan halaman
yang dapat diakses oleh admin dan halaman yang dapat diakses oleh user
(admin and user page). Dengan pembedaan tersebut, dapat dibedakan antara
orang yang dapat memiliki hak akses secara penuh dengan orang yang hanya
sekedar dapat melihat data secara realtime pada dashboard website
inovasiku.xyz.
4. Untuk lebih meyakinkan keberhasilan kerja kontrol alat terhadap kompresor,
maka alangkah lebih baiknya jika alat tersebut diuji cobakan selama kurang
lebih 6 bulan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan kontrol
yang dipengaruhi oleh hasil pembacaan sensor. Selain itu juga untuk
mengetahui daya tahan alat kaitannya dengan kesiapan alat tersebut untuk
masuk ke dunia industri yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aliredjo, Subroto. 2012. Teknik Kapal Penangkap Ikan. Jakarta : STP Press.
Dalimunthe, Indra S. 2004. Pengantar Teknik Refrigerasi. Program studi Teknik
Kimia. Medan : Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Handoko. 1987. Alat Kontrol Mesin Pendingin. Jakarta : PT. Ichtiar Baru
Hartanto B. H., dan Aziz A. 2015. Pengaruh Alat Ekspansi Terhadap Temperatur
Dan Tekanan Pada Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap. Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains, Vol. 1 No. 2.
Universitas Riau. hal 1-7.
Hasan, Sandi dan Sapto Widodo. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara jilid 2.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional
https://store.Arduino.cc/usa/Arduino-uno-rev3. Diakses pada 20 Mei 2020
https://www.dewaweb.com/blog/cara-membeli-hosting-dan-domain/. Diakses
pada 7 Juni 2020.
Junaidi, Apri. 2015. Internet of things, Sejarah, Teknologi dan Penerapannya.
Bandung : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan.
Poernomo H. 2015. Analisis Karakteristik Unjuk Kerja Sistem Pendingin (Air
Conditioning) Yang Menggunakan Freon R-22 Berdasarkan Pada
Variasi Putaran Kipas Pendingin Kondensor. Jurnal Kapal, Vol. 12 No.
1. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Surabaya. hal 1-8.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak, Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta : Andi Offset
Rahmat. M. R. 2015. Perancangan Cold storage Untuk Produk Reagen. Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin, Vol 3. Universitas Islam 45 Bekasi. hal 1-15.
Risal, Ahmad. 2017. Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface. Makasar : Universitas
Negeri Makasar.
Septian, Gungun. 2011. Trik Pintar Menguasai Codeigniter. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Soekardi C. 2015. Termodinamika Dasar Mesin Konversi Energi. CV. Andi Offset.
Yogyakarta. 310 hal.
Stoecker W. F., dan Jones J. W.1994. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Edisi
Kedua. Terjemahan Supratman Hara. PT. Erlangga. Jakarta. 418 hal.
Sukaridhoto, Sitrusta. 2016. Bermain dengan Internet of things & BigData.
Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Suprapto dkk. 2008. Bahasa Pemrograman. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Tampubolon, Darwis dan Robert samosir. 2005. Pemahaman tentang Sistem
Refrigerasi. Jurnal Teknik Simetrika vol.4 no.1 April 2005: 312-316.
Medan : Politeknik Negeri Medan.
Yasha. (27 September 2019)., Internet of things, Panduan Lengkap. Diperoleh
dari: https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/

Anda mungkin juga menyukai