Disusun Oleh :
NIM : 09011181621001
Kelas : SK6A
SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
1). Judul Praktikum
FLIP-FLOP
2). Tujuan
1. DT-51 Minsys.
2. DT-51 Trainer Board.
3. PC
4. Kabel X dan Kabel Y
Pada gambar PPI 8255 (Terlampir pada gambar 1) dapat diketahui bahwa :
DT-51 Minimum System Ver 3.3 adalah evolusi dari versi sebelumnya (DT-
51 Minimum System Ver 3.0) yang merupakan alat pengembang mikrokontroler
keluarga MCS-51 berbasis AT89S51 dengan desain yang tetap cerdas dan tangguh.
DT-51 Minimum System Ver 3.3 mengalami perubahan disain PCB dan
menggunakan beberapa komponen SMD sehingga membuatnya semakin handal
serta lebih berkualitas. Tata letak komponennya pun sedikit berubah tetapi tetap
kompak dengan ukuran PCB yang sama seperti versi sebelumnya.
Mode pengalamatan Immediate Adalah sebuah bentuk pengalamatan paling
sederhana. Tidak ada referensi kemana-mana. Operand (data yang akan diolah)
benar-benar ada dalam instruksinya. Keuntungan dari mode pengalamatan ini
adalah Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan menjadi cepat
(karena tidak memerlukan referensi memori). Mode Pengalamatan Register
melibatkan dan menggunakan register sebagai tempat untuk menyimpan atau
tempat data yang dimanipulasi. Mode Pengalamatan Direct (Langsung) Adalah
sebuah mode pengalamatan sederhana karena hanya memerlukan satu referensi
memory sebagai operandnya. Artinya operand (data yang akan diolah) diletakkan
di memory sehingga lebih besar dari operand yang "hanya" tertulis di instruksinya.
Mode Pengalamatan register Indirect Adalah sebuah mode pengalamatan yang
memerlukan lebih dari satu referensi (baik memory atau register) untuk mengambil
operand-nya. dalam mode ini, register digunakan untuk menunjuk lokasi dari
register yang lain. Kita dapat mengakses seluruh lokasi RAM yang lokasinya
ditunjukkan oleh isi register.
Dari Tabel pemakaian PPI 8255 dan pada gambar (Terlampir pada gambar 2)
maka inisialisasi PPI 8255 adalah seperti yang ditunjukkan berikut ini
Keterangan
– D0 : PC0 – PC3 (port Clowwer), logika 0 = output
– D1 : PB0 – PB7 (port B), logika 1 = input
– D2 : Mode untuk port B, logika 0 = Mode 0
– D3 : PC4 – PC7 (port Cupper), logika 1 = input
– D4 : PA0 – PA7 (port A), logika 0 = output
– D5, D6 : Mode untuk port A, logika 0 = Mode 0
– D7 : Mode Set Flag, logika 1 = Aktif
Konfigurasi dari 24 jalur I/O ini bisa digunakan untuk masukan, keluaran, ataupun
biderectional ( dua arah ). Pada I/O yang dikontrol secara software akan lebih
mudah bila dibandingkan dengan pengontrolan secara hardware. Untuk memilih
port 8255 digunakan dua buah address pin, yaitu A1 dan A0, dengan kombinasi
sebagai berikut :
a. Program 1:
Ketiklah program berikut ini, assemble, download ke DT-51 MinSys,
dan amati hasilnya:
$mod51
CSEG
ORG 4000H
LJMP START
ORG 4100H
START:
MOV SP, #30H
MOV DPTR, #2003H
MOV A, #90H
MOVX @DPTR, A
MULAI:
MOV DPTR, #2000H
MOVX A, @DPTR
CJNE A, #0FH, MULAI
MOV A, #03H
KIRI:
MOV DPTR, #2001H
RR A
MOVX @DPTR, A
LCALL TUNDA
SJMP KIRI
Jika tidak ada kesalahan, program tersebut akan menampilkan nyala LED berlogika
‘0FH’ dan akan bergeser ke kanan 1 bit selama delay yang diatur.
6). Hasil Pengamatan
Penjelasan program 1:
Pada praktikum ini menggunakan Port A sebagai Input dan Port B
sebagai Output dihubungkan menggunakan kabel tipe Y. Berikut adalah
penjelasan program 1:
$mod51
CSEG : Untuk memilih lokasi memori
program
Gambar 1. Pada saat bit berlogika 0000 1111 dan LED menyala 11111000