Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTAR MESIN SPINNER MENGGUNAKAN


INVERTER TERHADAP KUALITAS ABON JAMUR

AGUNG RACHMAT
5115080266

SkripsiIniDitulisUntukMemenuhiPersyaratanDalamMemperolehGelarSarjanaPendidikan

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTAR MESIN SPINNER MENGGUNAKAN INVERTER
TERHADAP KUALITAS ABON JAMUR

AGUNG RACHMAT
5115087384

e-mail :agung_scout@yahoo.com
pembimbing :Massus Subekti, MT dan Drs. Daryanto, MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi Mesin Spinner menggunakan inverter sebagai pengering abon
jamur dengan kecepatan yang bervariasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengukuran dan Kalibrasi
Listrik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta pada bulan Agustus 2012 sampai Juli
2013. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen laboratorium yaitu memodifikasi Mesin Spinner
dengan Inverter kemudian menerapkannya untuk meniriskan abon jamur dengan mengatur frekuensi sehingga
kecepatan bervariasi. Instrumen dari penelitian ini adalah Mesin Spinner, Inverter Shihlin seri SS2-021-0.75K,
Tachometer, dan Power Analyzer.Langkah pertama yang dilakukan adalah memodifikasi Mesin Spinner
menggunakan Inverter Shihlin seri SS2-021-0.75K, dilanjutkan dengan meniriskan abon jamur. Pengujian
dilakukan pada Mesin Spinner dan Abon Jamur. Hasil pengujian kemudian dianalisis berdasarkan kriteria dari
Mesin Spinner dan Abon yang telah ditiriskan. Dari hasil pengujian Mesin Spinner, Mesin Spinner dapat diatur
kecepatannya menggunakan Inverter Shihlin Seri SS2-021-0.75K. Kualitas abon jamur yang berkualitas tinggi
didapatkan pada kecepatan putar 1800RPM yaitu Rasa gurih, tekstur kering, aroma khas dan warna cokelat
dengan kandungan lemak yang terkandung pada abon jamur tiram sebesar 23,893%, protein 11,286% dan
karbohidrat sebesar 45,176% setelah analisa organoleptik dan uji laboratorium. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah adanya pengaruh kecepatan putar mesin spinner menggunakan Inverter Shihlin Seri SS2-021-0.75K
terhadap kualitas abon jamur.

Kata Kunci : Mesin Spinner, Inverter Shihlin Seri SS2-021-075K, Kecepatan Putar, Abon Jamur

dihasilkan dari daging, ayam atau ikan, pengolahan


PENDAHULUAN abon jamur tiram cukup mudah dan memiliki biaya
produksi yang tidak terlalu tinggi dibandingkan
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah dengan pengolahan abon dengan menggunakan
jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan bahan yang lainnya. Abon jamur tiram juga
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri- memiliki nilai ekonomis dan dapat digunakan
ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem sebagai alternatif makanan bagi konsumen
dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip vegetarian yang hanya memakan makanan yang
cangkang tiram dengan bagian tengah agak diolah dari bahan pangan nabati.
cekung1. Jamur tiram dapat diolah menjadi abon, Pembuatan abon merupakan salah satu cara
abon jamur tiram tidak kalah dari abon yang pengeringan dalam pengolahan bahan pangan yang
bertujuan mengawetkan, memperkecil volume, dan
bahan sehingga dapat mengurangi biaya pengakutan
1
Anonim, Jamur Tiram,
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram, di unduh pada 19
Mei 2013
dan pengepakan2. Abon yang baik adalah abon yang DASAR TEORI
telah memenuhi persyaratan yang telah di tentukan. Motor induksi pada umumnya berputar
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Departemen dengan kecepatan relatif konstan, mendekati
Perdagangan dan Industri Indonesia telah kecepatan sinkronnya. Meskipun demikian pada
melakukan pengujian terhadap abon. Abon yang penggunaan tertentu dikendaki juga adanya
baik menurut SNI adalah mengandung kadar lemak pengaturan putaran. Biasanya pengaturan ini dapat
maksimum 30%, kadar gula maksimum 30%, kadar dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan
protein maksimum 20%, kadar air maksimum 10% mengubah jumlah kutub motor, mengubah frekuensi
dan kadar abu maksimum 10%. jala – jala, mengatur tegangan jala – jala dan
Abon jamur yang telah beredar dipasaran umumnya mengatur tahanan luar.
tidak mencantumkan nilai gizi yang terkandung Parameter yang dibutuhkan dari motor
didalamnya, hal tersebut menjadi permasalahan induksi adalah pengaturan kecepatan dan torsi
utama dalam kesehatan terutama untuk para motor. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang
penderita penyakit yang tidak boleh mengkonsumsi fleksibel dengan cara mengubah frekuensi
makanan dengan kolesterol tinggi seperti penderita inputannya dari 50 Hz (Standar PLN) menjadi
penyakit khusus (jantung, stroke, dan lain - lain). frekuensi yang diinginkan agar motor dapat
Kolesterol yang tinggi ditimbulkan karena proses berputar pada kecepatan yang diinginkan3.
pengolahan pembuatan abon jamur yang Berikut rumus dasar pengaturan RPM yang
menggunakan minyak untuk menggoreng, sehingga tergantung dari frekuensi dan jumlah kutub (pole) :
jamur mengandung lemak yang sangat tinggi. Salah
satu cara praktis untuk mengurangi minyak yang 60 𝑓
terdapat pada jamur saat pengolahan abon jamur 𝑛𝑠 =
𝑃
yaitu dengan cara ditiriskan dengan menggunakan
alat peniris minyak dengan sistem putar atau mesin Keterangan:
spinner. ns : Kecepatan Motor ( rpm )
Mesin spinner umumnya yang ada di pasaran f : Frekuensi Listrik ( Hz )
memiliki 1 kecepatan saja sehingga menghasilkan P : Jumlah Pasang Kutub Motor
kualitas abon jamur yang rendah. Hasil abon jamur
masih mengandung banyak minyak sehingga tekstur Mesin Spinner
abon jamur masih basah. Hal tersebut tentu sangat Mesin Spinner merupakan sebuah alat
berpengaruh terhadap kualitas dari abon jamur serta peniris minyak sederhana dengan memanfaaatkan
sangat tidak menguntungkan pengusaha makanan putaran motor, sisa minyak pada makanan yang
abon jamur. ingin ditiriskan akan keluar dan terpisah dari
Oleh karena itu dibutuhkan variasi makanan saat motor bekerja atau berputar.
kecepatan putaran motor sehingga kecepatannya Penggunaan mesin spinner sangat mudah
dapat di ubah – ubah kecepatannya menjadi lebih sekali karena sudah tersedia tombol On/Off untuk
tinggi dengan cara mengatur frekuensi. Frekuensi mengatifkan atau me-nonaktifkannya. Cara
pada motor mesin spinner dapat diubah dengan penggunaannya yaitu pertama kali siapkan bahan
menambah inverter di dalam rangkaiannya. makanan yang telah di olah dengan kandungan
Kecepatan putaran motor yang dapat di ubah – ubah minyak relatif banyak kemudian tuangkan makanan
berfungsi untuk mengetahui pada kecepatan berapa ke dalam spinner setelah itu aktifkan mesin dengan
untuk mendapatkan hasil abon jamur yang menekan tombol on agar motor pada spinner
berkualitas tinggi. bekerja sehingga penyaring berputar maka minyak
Pada uraian diatas, perlu dilakukan yang ada pada makanan akan keluar akibat tekanan
penelitian kualitas abon jamur berdasarkan gizi dan putaran pada mesin spinner dan ketika minyak
manfaat untuk kesehatan setelah abon jamur sudah keluar dari makanan matikan mesin dengan
ditiriskan dengan beberapapengujian kecepatan menekan tombol off.
motor yang dihasilkan dari pengaturan
3
menggunakan Inverter. Anonim, Pengaturan Motor Induksi dengan Inverter
(Variable Speed Drive),
http://muhal.wordpress.com/2011/03/15/pengaturan-motor-
2
F.G Winarno, dkk, Pengantar Teknologi Pangan ( Jakarta: induksi-dengan-inverter-variable-speedmdrive/, di unduh pada
Gramedia, 1980) hal.45. 2 juli 2013
Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC
maka perlu dilakukan perataan bentuk gelombang
DC yang masih mengandung ripple (riak) AC.
Caranya dengan menambahkan DC Link atau
semacam regulator. Hal ini berfungsi untuk
meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk
lurus dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).
Setelah didapatkan listrik DC yang murni,
langkah berikutnya adalah mengubah Listrik DC
menjadi listrik AC dengan rangkaian inverter.
Inverter sebenarnya berisi rangkaian fip flop yang
Gambar 1 Mesin Spinner
melakukan pensaklaran secara bergantian terhadap
listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC.
Inverter Variabel Frequency Drives
Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan
Inverter Variabel Frequency Drives
rangkaian inverter bisa gelombang kotak atau
merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran
gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik AC
motor dengan cara mengubah frekuensi listrik
dari Output rangkaian inverter dengan gelombang
sesuai dengan kecepatan motor yang diinginkan.
sinus diperlukan rangkaian PWM (Pulse Width
Secara sederhana prinsip dasar dari Inverter
Modulator). Rangkaian ini yang akan mencacah
Variabel Frequency Drives adalah mengubah input
listrik DC menjadi listrik AC dengan bentuk
motor(Listrik AC) menjadi DC dan kemudian
gelombang mendekati sinus.
dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang
Listrik AC dengan gelombang non sinus
dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai
sebenarnya bisa digunakan untuk sumber peralatan
dengan kecepatan yang diinginkan4.
listrik seperti lampu, pemanas dan peralatan
lainnya. Tetapi untuk motor listrik, gelombang AC
non sinus akan mempengaruhi kualitas dayanya dan
berefek pada panas yang ditimbulkan sehingga
menyebabkan peralatan cepat panas dan rusak.
Dengan menggunakan inverter, maka akan
banyak diperoleh keuntungan secara teknis bila
dibandingkan dengan cara lain. Beberapa
Gambar 2 Bagian Utama dari Inverter keuntungan tersebut antara lain: mempunyai
jangkauan kecepatan yang lebih lebar, mempunyai
Sumber Listrik dari PLN ataupun beberapa pola untuk hubungan tegangan dan
pembangkit sendiri mempunyai frekuensi yang frekuensi, mempunyai fasilitas penunjukan meter,
konstan, dengan standar 50 Hz. Salah satu langkah mempunyai lereng akselerasi dan deselerasi yang
yang bisa ditempuh yaitu dengan mengubah sumber dapat diatur secara independen, kompak, serta
AC menjadi DC dahulu. Untuk itu dibutuhkan sistem lebih aman.
Rangkaian rectifier (Penyearah) atau konverter
(Penyearah Terkendali). Pada umumnya digunakan Inverter Shihlin SS2 - 021 – 0.75K
konverter (penyearah terkendali) untuk Inverter Shihlin Seri SS2-021-0.75K adalah
5
mendapatkan Sumber DC dari listrik AC . salah satu inverter variable frequency drive yang
dibuat di Taiwan dengan kapasitas 0,75 Kw atau 1
4
Anonim, Prinsip Kerja Inverter, PK yang dapat digunakan untuk melayani beban
http://www.meriwardanaku.com/2013/02/prinsip-kerja- output 1 fasa dengan daya tidak lebih dari 1PK.
inverter-vfd-penggunaan.html, diunduh pada 2 juli 2013 Inverter ini bisa digunakan dengan cara manual
5
Anonim, Pengaturan Motor Induksi dengan Inverter maupun otomatis untuk mengatur frekuensinya
(Variable Speed Drive), dengan bantuan program PLC.
http://muhal.wordpress.com/2011/03/15/pengaturan-motor-
induksi-dengan-inverter-variable-speedmdrive/, di unduh pada
2 juli 2013
pembuatan abon saat ini sudah berkembang tidak
hanya dengan bahan baku daging (serat hewani)
saja. Bahan baku baru tersebut berasal dari sayuran
(serat nabati), abon yang dihasilkan tidak kalah
dengan abon daging yang sudah banyak di pasaran

Syarat Mutu Abon


Abon sebagai salah satu produk industri
Gambar 3 Inverter Shihlin Seri SS2-021-0.75K pangan yang memiliki standar mutu yang telah
ditetapkan oleh Departemen Perindustrian.
Abon Penetapan standar mutu merupakan acuan bahwa
Abon merupakan salah satu jenis makanan suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik
awetan berasal dari daging (sapi, kerbau, ikan laut) dan aman bagi konsumen. Para produsen abon
yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau disarankan membuat produk abon dengan
dipisahkan dari seratnya. Kemudian ditambahkan memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).
dengan bumbu-bumbu selanjutnya digoreng. Dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi standar mutu
SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu abon antara lain :
jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari 1. Kadar air : berpengaruh terhadap daya simpan
daging, direbus disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan keawetan abon.
dan dipres. 2. Kadar abu : menurunkan derajat penerimaan
Jenis makanan yang terbuat dari daging dari konsumen.
(sapi, ayam, ikan), yang diawetkan melalui proses 3. Kadar protein : sebagai petunjuk beberapa jumlah
perebusan, penyuwiran atau pencabikan, daging/ikan yang digunakan untuk abon.
penambahan bumbu, dan penggorengan hingga 4. Kadar lemak : berhubungan dengan bahan baku
kering, sehingga dapat berbentuk serat dan kering. yang digunakan, ada tidaknya menggunakan
Salah satu bumbu yang digunakan adalah gula minyak goreng dalam penggorengan.
merah, sehingga ketika digoreng abon akan Tabel 1 Standar Industri Indonesia untuk Abon No
bewrana cokelat akibat reaksi antara gula dan 0368-80,0368-85
protein. Warna abon bervariasi dari cokelat KOMPONEN NILAI
kehitaman sampai cokelat muda, tergantung jumlah Lemak (maksimum) 30 %
gula yang digunakan. Rasa abon pun bervariasi, Gula (maksimum) 30 %
manis, agak manis, dan agak asin tergantung dari Protein 20 %
komposisi gula, garam, dan bumbu lainnya. Air (maksimum) 10 %
Pembauatan abon merupakan salah satu cara Abu (maksimum) 9%
pengawetan makanan yang sudah lama dikenal oleh Aroma, rasa, warna Khas
masayarakat Indonesia6. Logam berbahaya Negatif
Pada umum nya masyarakat Indonesia (Cu,Pb,Zn,Mg dan As) 3000/g
sudah mengenal makanan awetan berupa abon ini. Jumlah bakteri Negatif
abon yang beredar dipasaran kebanyakan terbuat (maksimum) Negatif
Bakteri bentuk coli
dari bahan baku daging (serat hewani). Prospek
Jamur
pembuatan abon di Indonesia terbilang cukup baik, (Sumber : Standar Industri Indonesia)
karena terlihat dari kebiasaan masyarakat yang lebih
banyak memilih makanan siap saji untuk Jamur Tiram
dikonsumsi. Selain dari minat konsumen, jenis Jamur merupakan tanaman yang berinti,
makanan ini mempunyai masa simpan yang berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-
tergolong panjang sehingga dapat dijadikan benang bercabang. Karena tidak berklorofil,
persediaan sebagai lauk tambahan setiap saat. kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan dibuat oleh organisme lain yang telah mati. Jamur
berkembangnya bahan baku makanan di Indonesia, selain rasanya lezat juga mengandung gizi yang
cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia
6
Upaboga, Upaboga di Indonesia,(Jakarta: Upaboga, 2003) sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai
h.4.
bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- Tangkai tidak ada atau biasanya ada pendek,
hari. Di alam banyak dikenal jenis jamur yang dapat kokoh dan tidak dipusat atau lateral, panjang 0,5-4,0
dikonsumsi, baik berupa jamur yang masih liar cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut
ataupun jamur yang sudah dibudidayakan dan atau berbulu kapas paling sedikit didasar. Cadar
dikenal konsumennya. Jamur yang dijual di toko tidak ada. Jejak spora ungu muda atau abu-abu
atau pasar tentu jamur yang aman untuk keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk
dikonsumsi. Jamur-jamur tersebut umumnya lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid9. Jamur
merupakan hasil perburuan penduduk di alam7. tiram sudah dibudidayakan sejak tahun 1982 di
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan Bogor, tetapi baru menjamur menjelang tahun 2000.
salah satu jenis jamur kayu. Biasanya orang yang Di Indonesia, jamur ini dijual dalam kedaan segar,
menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena sedangkan di Eropa dijual dalam kedaan kering10.
jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang
sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau oyster Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis,
mushroom karena bentuk tudungnya agak para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan
membulat, lonjong dan melengkung seperti senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat
cangkang tiram. Batang atau tangkai tanaman ini mengobati berbagai penyakit manusia seperti
tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol,
kepinggir. Jamur tiram adalah adalah salah satu anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
jamur yang sangat enak dimakan serta mempunyai serangan polio dan influenza serta kekurangan
kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan gizi11.
dengan jamur yang lain8.
Pengeringan Makanan
Metode pengawetan dengan cara
pengeringan merupakan metode paling tua dari
semua metode pengawetan yang ada. Contoh
makanan yang mengalami proses pengeringan
ditemukan di Jericho dan berumur sekitar 4000
tahun. Metode ini juga merupakan metode yang
sederhana, aman, dan mudah. Dan dibandingkan
Gambar 4 Jamur Tiram dengan metode lain, metode ini memiliki daya tahan
yang lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus
saat penyimpanan12.
Tudung jamur tiram mempunyai diameter 4- Pengeringan adalah suatu cara untuk
15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air
kemudian menjadi rata atau kadang-kadang suatu bahan pangan dengan atau tanpa bantuan
membentuk corong, permukaan licin, agak energi panas13. Pengeringan adalah proses
berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket, pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang
warna bervariasi dari putih, abu-abu, cokelat, memerlukan energi panas untuk menguapkan
cokelat tua, tepi menggulung kedalam. pada jamur kandungan air yang dipindahkan dari permukaan
muda sering kali bergelombang atau bercuping.
Daging tebal, bewarna putih, kokoh, tetapi lunak
pada bagian yang berdekatan dengan tangkai, bau 9
Ibid, h. 6.
dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan,
10
lebar, warna putih atau keabuan, dan sering kali Ibid, h. 9.
berubah menjadi kekuningan pada jamur ketika 11
dewasa. Anonim, Budidaya Jamur Tiram
http://poktangirimanis.blogspot.com/2013/03/budidaya-jamur-
tiram.html, 19 Mei 2013
12
Anonim, Pengeringan,
http://jut3x.multiply.com/journal/item/5/Metode-
7 Pengeringan?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem,
Agustin Wydia Gunawan, Usaha Pembibitan Jamur, (Cet.8 ;
Jakarta: Penebar Swadaya, 2008), h. 3. diunduh pada 20 Desember 2012.
8 13
M.Bakrun, dkk. Jamur Tiram, ( cet 1: Jakarta: Penebar Winarno, Pengantar Teknologo Pangan.(Cet.2 ; Jakarta:
Swadaya, 2001), h.5. Gramedia, 1981), h. 45.
bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang mengatur frekuensinya dengan bantuan program
biasanya berupa panas14. PLC.
Tujuan pengeringan adalah mengurangi Pada settingan pabrik mode inverter sudah
kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan didisain secara otomatis, untuk mengubah mode
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat otomatis menjadi manual yaitu dengan menekan
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. tombol mode kemudian muncul kata “oprand”
Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat setelah itu putar pengatur menjadi “PU” ketika
mempunyai waktu simpan yang lebih lama. sudah terpilih mode “PU” kemudian tekan “SET”
Biasanya kandungan air bahan pangan dikurangi maka inverter telah berubah menjadi manual untuk
sampai batas tertentu dimana mikroorganisme tidak mengatur frekuensinya. Ketika modenya sudah
dapat tumbuh lagi pada bahan pangan tersbut. diatur maka kita bisa mengatur frekuensinya secara
Keuntungan pengeringan adalah bahan pangan manual dari 0Hz hingga 120 Hz disesuaikan dengan
menjadi lebih awet dan volume bahan pangan kecepatan motor mesin spinner yang diinginkan.
menjadi lebih kecil, sehingga mempermudah dan Pada saat frekuensinya sudah diubah maka
menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, inverter siap untuk digunakan dan pada layar
berat bahan menjadi kurang dan mempermudah inverter terlihat lampu indikator warna merah
pengeringan. menyala pada “PU” dan “Mon”(Monitor) maka
Dasar pengeringan adalah terjadinya selanjutnya tekan “FWD”(Forward) untuk
penguapan air ke udara karena perbedaan menggerakkan motor bergerak maju. Ketika sudah
kandungan air antara udara dengan bahan yang selasai maka tekan tombol “Stop” pada inverter.
dikeringkan. Dalam hal ini kandungan uap air udara Ketika ingin memulai lagi dan kecepatan diubah
lebih kecil atau udara mempunyai kelembaban nisbi maka terlebih dahulu ubah frekuensi dan kemudian
yang relatif rendah sehingga terjadi penguapan. ikuti langkah – langkah diatas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada
2 golongan, yaitu: (1) Faktor yang berhubungan
dengan udara pengering, seperti: suhu, kecepatan
volumetrik aliran udara pengering, dan kelembaban
udara; dan (2) Faktor yang berhubungan dengan
sifat bahan, seperti: ukuran bahan, kadar air awal,
dan tekanan parsial dalam bahan15.

RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk memodifikasi
mesin spinner yang hanya memiliki 1 kecepatan
saja menjadi mesin spinner yang dapat diatur
kecepatannya dengan menggunakan inverter.
Inverter yang digunakan pada penelitian ini adalah
inverter merk Shihlin seri SS2.
Inverter Shihlin Seri SS2-021-0.75K adalah Gambar 6 Wiring Inverter Pada Mesin Spinner
salah satu inverter yang dibuat di Taiwan dengan
kapasitas 0,75 Kw atau 1 PK yang dapat digunakan
untuk melayani beban output 1 fasa dengan daya
tidak lebih dari 1PK. Inverter ini bisa digunakan PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
dengan cara manual maupun otomatis untuk Pengujian yang dilakukan antaranya adalah
pengujian motor, mesin spinner, serta pengujian
14
abon jamur dengan analisa organoleptik dan uji
Dicki, Teknologi Pengeringan Drum,
http://dicki25.blogspot.com/2012/11/teknologi-pengeringan- laboratorium.
bahan-pangan.html, diunduh pada 20 Desember 2012.
15
Adi Marjani, Teknologi Pengringan Drum (Drum Drying),
http://adimarjani.wordpress.com/2010/09/15/teknologi-
pengeringan-drum-drum-drying/ diunduh pada 26 Desember
2012.
Tabel 2. Hasil Pengujian Abon Jamur Tiram

Kecepatan Analisa Organoleptik Uji Laboratorium (%)


No
(Rpm) Rasa Tekstur Aroma Warna Lemak Protein Karbohidrat
Tidak Sangat
1 1465 Gurih Khas 25,037 9,769 46,497
Kering Cokelat
Tidak Sangat
2 1500 Gurih Khas 25,024 9,876 46,587
Kering Cokelat
Kurang Sangat
3 1600 Gurih Khas 23,696 10,013 45,879
Kering Cokelat
4 1700 Gurih Kering Khas Cokelat 25,1202 10,931 43,908

5 1800 Gurih Kering Khas Cokelat 23,893 11,286 45,176


Sangat Kurang
6 1900 Gurih Khas 27,0915 13,416 40,102
Kering Cokelat
Sangat Kurang
7 2000 Gurih Khas 24,968 15,728 39,541
Kering Cokelat

600 500
450
500
400
Daya (Watt)

400 350
Daaya (Watt)

300
300
250
200 Daya 200
150 Daya
100
100
0 50
2800
3100
3300
400
700
1000
1300
1600
1900
2200
2500

0
600
400

800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
2200
2400

Kecepatan Motor (RPM)


Kecepatan (RPM)

Gambar 7 Grafik perbandingan kecepatan putar Gambar 8 Grafik perbandingan kecepatan putar
motor dengan daya yang terpakai. motor mesin spinner dengan daya yang terpakai.
250 1/konversi-daya.html/, [di unduh pada tanggal
200 5 Agustus 2013]
Daya ( Watt) Tanpa Ali, Muhammad. Pengaturan Motor Induksi dengan
150
Abon Inverter (Variabel Speed Drive).
100
Jamur http://muhal.wordpress.com/2011/03/15/peng
50
Abon aturan-motor-induksi-dengan-inverter-
0 Jamur variable-speedmdrive [diunduh pada 2 Juli
1465
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2013]
Kecepatan (RPM) Arianto, Dicki. Teknologi Pengeringan Drum.
http://dicki25.blogspot.com/2012/11/teknolog
i-pengeringan-bahan-pangan.htm. [diunduh
Gambar 4.3 Grafik perbandingan daya mesin pada 20 Desember 2012]
spinner yang terpakai antara tanpa dan beban abon Marjani, Adi. Teknologi Pengeringan Drum (Drum
jamur Drying). http
http://adimarjani.wordpress.com/2010/09/15/t
KESIMPULAN eknologi-pengeringan-drum-drum-drying/.
Berdasarkan hasil pengujian dan [diunduh pada tanggal 26 Desember 2012]
pembahasan pengujian yang telah dilakukan, maka Gunawan, Agustin Wydia. 2008. Usaha Pembibitan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Jamur. Cetak 8. Jakarta: Penebar Swadaya
1. Mesin Spinner dapat diatur kecepatannya Purwanto, Edy. 2001. Pengaturan Kecepatan Motor
menggunakan Inverter Shihlin Seri SS2-021- Induksi Satu Fasa dengan Memanfaatkan
0.75K dengan mengatur frekuensi sebagai Sinar Infra Merah. Jakarta: Universitas
inputan untuk mengatur kecepatan motor pada Negeri Jakarta.(Skripsi)
mesin spinner. Suryatmo, F. 1984. Teknik Listrik Motor dan
2. Adanya pengaruh variasi kecepatan putar mesin Generator AC, Cetak 1. Bandung: Alumni.
spinner terhadap kualitas abon jamur yang Sutrisna, Kadek Fendy. Topologi Rangkaian
ditiriskan menggunakan inverter Shihlin Seri Elektronika Daya Inverter (Cara Mengubah
SS2-021-0.75K. Tegangan DC – AC).
3. Kualitas abon jamur yang berkualitas tinggi http://indone5ia.wordpress.com/2011/09/23/ra
didapatkan pada kecepatan 1800RPM yaitu rasa ngkaian-elektronika-daya-inverter-mengubah-
gurih, tekstur kering, aroma khas dan warna tegangan-dc-ac/ . [diunduh pada tanggal 5
cokelat dengan kandungan lemak yang Agustus 2013]
terkandung pada abon jamur tiram sebesar Upaboga. 2009. Upaboga di Indonesia. Jakarta :
23,893%, protein 11,286% dan karbohidrat Upaboga
sebesar 45,176%. Wacik, Jero. 2012. Tarif Tenaga Listrik Yang
Disediakan Oleh Perusahan Perseroan
(Persero)PT Perusahaan Listrik Negara.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : Peraturan Menteri Energi dan
Anonim. Jamur Tiram. Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram Nomor; 30 Tahun 2012, Menteri Energi dan
[diunduh pada tanggal 19 Mei 2013] Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Anonim. Pengeringan. Wardana, Meri. Prinsip Kerja Inverter.
http://jut3x.multiply.com/journal/item/5/Meto http://www.meriwardanaku.com/2013/02/prin
de- sip-kerja-inverter-vfd-penggunaan.htmll.
Pengeringan?&show_interstitial=1&u=%2Fjo [diunduh pada 2 Juli 2013]
urnal%2Fitem. [diunduh pada 20 Desember Winarno, F.G, dkk. Pengantar Taknologi Pangan,
2012] Cetak 2. Jakarta: Gramedia.
Anonim. Konversi Daya. Zuhal. 1992. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
http://smkneg2parepare.blogspot.com/2011/1 Elektronik Daya, Cetak 3. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai