Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR PROYEK

PERANCANGAN SISTEM TEKNIK


PERANCANGAN MESIN PENGIRIS PISANG UNTUK
INDUSTRI RUMAHAN
KELOMPOK B04

No. NIM Nama


1. 2013110038 Ikmal
2. 2013110039 Firnanda handoko
3. 2013110036 Robby perdana syaiti
4. 2013110035 M. hanafi

Dosen Pengampu
Adriyan, M.T

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
PADANG 2016
1. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Perkembangan teknologi mesin yang semakin memudahkan manusia untuk
mengerjakan sesuatu menjadi lebih mudah dan cepat, mendorong dunia usaha
kecil menengah untuk mengembangkan usaha. Hal ini memberikan ide untuk
memperbaiki sistem kerja guna mendapatkan kesempurnaan sistem produksi.
Salah satu alternatif yang harus dilakukan ialah dengan memperbaiki alat atau
mesin yang digunakan sebelumnya, guna meningkatkan produktivitas maupun
keuntungan.

Begitu banyak macam hasil pertanian di negara Indonesia membuat negara


kita kaya akan bahan pangan. Contoh hasil pertanian kita adalah padi, jagung,
kedelai, tebu, singkong, pisang dan lain-lain. Pisang merupakan salah satu
komoditi pengolahan hasil pertanian di Indonesia dan juga merupakan salah satu
makanan pokok alternatif pengganti beras. Pada saat ini pengolahan serta
penyajian pisang sebagai cemilan telah mengalami perkembangan.

Ilmu ergonomi yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia adalah


antropometri. Antropometri sangat diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan penyesuaian ukuran-ukuran perlengkapan dan peralatan kerja, dan
segala peralatan yang berhubungan langsung dengan manusia. Antropometri
berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia mulai ukuran
kepala, badan, tangan, pinggul, sampai kaki.
Industri keripik pisang banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan
menjadi komoditi andalan mata pencaharian masyarakat setempat. Proses
pembuatan keripik pisang sangat mudah dan menggunakan peralatan bantu yang
sederhana. Mula-mula pisang diiris tipis dengan ketebalan kurang lebih 2 mm.
Pengirisan bisa dilakukan melintang atau memanjang sesuai dengan keinginan,
dan irisan pisang tersebut ditiriskan sejenak untuk menurunkan kadar airnya
sehingga siap untuk digoreng. Setelah masak, gorengan kripik pisang ini diangkat
dan ditiriskan. Untuk meningkatkan cita rasanya, dimasukan bumbu-bumbu
tambahan seperti air gula merah. Setelah dingin, keripik pisang dikemas dalam
pembungkus plastik yang kedap udara dan siap untuk dipasarkan
Kualitas keripik pisang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu rasa dan
kerenyahan serta bentuk irisan yang tidak pecah / rusak. Cara mengiris pisang
merupakan salah satu kendala utama dalam menghasilkan keripik pisang yang
berkualitas. Kebanyakan industri keripik pisang masih menggunakan cara manual,
dengan menggunakan pisau untuk mengiris pisang, sehingga hasil irisan tidak
optimal. Disamping itu, ada beberapa home industry yang menggunakan pisau
yang diletakkan pada piringan berputar. Jika pisang masih panjang, proses
pengirisan dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi jika pisang sudah pendek
(karena sudah diiris), maka irisan pisang yang dihasilkan banyak yang sobek.
Kualitas bentuk dan geometri irisan pisang sangat tergantung dari kondisi dan
keterampilan operatornya. Oleh karena itu, selain kurang higienis, ketebalan irisan
pisang yang dihasilkan tidak seragam. Padahal ketebalan irisan sangat
mempengaruhi kerenyahan dari keripik pisang. Untuk itu perlu dilakukan
perancangan mesin pengiris pisang yang mampu menghasilkan irisan pisang
dengan ketebalan yang seragam, lebih higienis, aman, serta dapat meningkatkan
kapasitas produksi
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah diperoleh perancangan
mesin pengiris pisang untuk home industry agar meningkatkan produktivitas
mesin.
1.3 Mamfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah :
1. Menghasilkan rancangan pengiris pisang yang dapat membantu
meningkatkan produktivitas.
2. Memberikan kemudahan dalam melakukan proses produksi pengirisan
pisang dengan menggunakan mesin roll.
3. Mempersingkat waktu proses produksi.

2. SKETSA RANCANGAN

Pencekam Benda Kerja


Baering Bearing

Pully

Poros

Belt

Tempat pisau

Motor Pully

Gambar 1. Sketsa Rancangan Mesin Pengiris Pisang

Konsep ini memiliki beberapa penjabaran fungsi produk, yang bertujuan


untuk menghubungkan permasalah dengan pemecahannya secara langsung,
dengan mempertimbangkan input, output, obyek yang digunakan, serta fungsi
kerja produk itu sendiri. Adapun penjabaran fungsi dari konsep terpilih dapat
dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Fungsi Hasil rancangan


Mentransmisikan daya Belt dan Pulley
Mengiris Pisang Pisau pada Piringan Berputar
Memegang dan Mendorong Pisang Tabung dan Sistem Pegas
Mengatur Ketebalan Irisan Slot pada Pisau
Tabel 1: Fungsi Produk dari Konsep Terpilih

Mekanisme kerja konsep terpilih menggunakan motor yang ditransmisikan


melalui pulley dan belt ke poros yang nantinya akan memutar piringan. Pada
piringan tersebut terdapat 3 buah pisau sebagai pengiris pisang. Pisang yang sudah
dikupas dimasukkan ke dalam pemegang pisang. Dengan adanya tekanan dari
pegas maka pisang akan terdorong ke dalam piringan berputar, sehingga pisang
akan teriris sesuai dengan ketebalan yang sudah diatur sebelumnya.
Gambar 3. Gambar 3 Dimensi mesin pengiris pisang.

Pada mesin ini, fungsi pengiris pisang menggunakan piringan berputar


yang digerakkan oleh motor listrik AC. Pada piringan ini terdapat 3 buah mata
pisau yang dapat diatur posisinya. Pengaturan posisi mata pisau mempengaruhi
ketebalan irisan pisang yang dihasilkan.
.

3. PERENCANAAN
3.1 Metodelogi

mulai

Identifikasi masalah
Pengumpulan data
Pembuatan dan pemilihan konsep

Pemodelan konsep

ya
Analisi Teknik
Sesusai dengan syarat tidak
perancangan

Proses manufaktur dan assembly

Pembuatan detail drawing

Pembuatan prototype

uji coba dan analisa protoype


Sesuai dengan tidak
spesifikasi
ya

Gambar 3. Diagram alir perancangan


selesai mesin pengiris pisang.

3.2 Metodelogi dan Analisa

mulai
Menentukan massa jenis pisang
Menghitung gaya potong pisang
Menentukan kapsitas mesin dalam massa

Menghitung volume perputaran


Menghitung kecepatan poros
Menghitung kecepatan sudut poros
Menghitung daya yang
ditransformasikan
Menghitung torsi akibat gaya potong
Menghitung diamner pully yang
digerakkan
Menghitung gaya pada pully
Menhitung torsi pada motor
Factor koreksi

Menetukan daya motor yang


diinginkan

selesai

Gambar 4. Tahap dan metode -metode

Terlebih dahulu menentukan spesifikasi awal yang sesuai, yaitu:


1. Dimensi maksimum keseluruhan: panjang x lebar x tinggi =
50cm x 50cm x 80cm.
2. Ketebalan irisan dapat diatur antara 1 mm sampai dengan 3 mm,
dengan dua variasi pengirisan,yaitu lurus (melintang) dan
miring
3. Kapasitas produksi sebesar 4 tandan/jam atau 60 kg/jam, (1
tandan pisang raja berisi 100 buah pisang) dan (berat 1 tandan
pisang raja 15 kg).
4. Menggunakan penggerak motor listrik AC
5. Harga tidak melebihi Rp. 2 juta

Selain itu, dapat dilakukan pemilihan material yang sesuai dari masing-masing
komponen mesin. Akan tetapi, pemilihan material tidak hanya berdasarkan hasil
analisis teknik, tetapi juga harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain:
mudah diperoleh di pasaran, murah, ramah lingkungan, dan mudah dimanufaktur.
Beberapa jenis material yang digunakan pada mesin ini antara lain:
Kerangka Utama : Baja Profil L
Piringan Berputar : Besi Cor
Komponen yang bersentuhan dengan pisang : Stainless Steel

Setelah jenis material dan dimensi komponen sudah diketahui, perlu


dilakukan pembuatan detail drawing. Hasil dari proses ini digunakan sebagai data,
dokumentasi, ilustrasi wujud produk sebenarnya dan sebagai acuan proses
pembuatan produk dimana proses ini dilakukan menurut standar yang berlaku,
baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Detail drawing ini juga dapat
dijadikan dasar dalam perancangan proses manufaktur dan proses perakitan.
Perancangan ini dilakukan agar mesin dapat dibuat dan dirakit dengan mudah.
Sebisa mungkin proses yang dilakukan menggunakan alat bantu yang sederhana
dan sering ditemui di bengkel-bengkel industri kecil. Hal ini secara langsung
dapat meminimalkan biaya pembuatan serta perakitannya. Berdasarkan semua
hasil perancangan sebelumnya, dilakukan pembuatan prototype dari Mesin
Pengiris Pisang. Melalui prototype ini, kita dapat mengetahui performansi dan
mekanisme dari mesin, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan di
awal. Selain itu juga dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang masih harus
diperbaiki, sehingga dapat diperoleh mesin dengan kualitas yang baik.

Gambar3. Gambar 3D mesin pengiris pisang

3.3 Jadwal

Maret April
Minggu
Minggu ke-
ke-
n
Keterangan III IV I II III IV
o
1 Persiapan Proposal
2 Seminar Proposal
Pengumpulan
3
Infomasi
Pengorganisasian
4
Kebutuhan
5 Spesifkasi Teknik
QFD
6 (kebutuhanspesifika
si)
7 perkembangan 1
Tabel 2. Jadwal Perancangan Mesin Pengiris Mesin

DAFTAR PUSTAKA
Adriyan. 2016. Panduan Perancangan System Teknik 2016. FTIITP : Padang.
Tjandra Sunardi . dkk. 2008. Teknik Manufaktur. FT Universitas Surabaya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai