(RPP)
Satuan Pendidikan : SMKN 1 Monta
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XI/2
Jurusan : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Mikropossor dan Mikrokontroller
Materi Pokok : Dasar-dasar mikrokontroller
(1) Pengertian mikrokontroller V.S. mikroprosesor,
(2) Prinsip dan operasi,
(3) konfigurasi, jenis mikrokontroller,
(4) Lay Out dan Blok diagram mikrokontroller,
(5) arsitektur mikrokontroller (Bus data dan alamat, Pembacaan dan penulisan
memory, memory dan perluasan kapasitas memory), clock, register, interupsi,
Timer/Counter
(6) Digital Input dan Output
(7) Progran Input dan Output
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, 1anya1ativ dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 1anya1 dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan 1anya1a, konseptual, dan 1anya1ativ
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan
sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang 1anya1a terprogram
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol
terprogram
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol terprogram.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan
konsep berpikirdalam melakukan tugas di bidang 1anya1a terprogram.
2.3 Menunjukkan sikap 1anya1ativ, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
1anya1 sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan pekerjaan di bidang
1anya1a terprogram.
3.5 Menentukan program pengendalian system otomasi industry dengan mikrokontroller.
Indikator :
3.5.1 Mendeskripsikan perbedaan fungsi blok diagram mikroprosesor dengan mikrokontroller
3.5.2 Menjelaskan konfigurasi mikrokontroler
3.5.3 Menjelaskan prinsip kerja mikrokontroller
3.5.4 Menyebutkan jenis-jenis mikrokontroller
4.5 Mengoperasikan rangkaian pengendalian dengan menggunakan mikrokontroller
Indikator :
4.5.1 Mengidentifikasi jenis mikrokontroler
4.5.2 Menggambarkan konfigurasi pin Mikrokontroller ATMEGA 8535
1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dasar logika dan digital, peserta didik mampu:
1. Mendeskripsikan perbedaan fungsi blok diagram mikroprosesor dengan mikrokontroller sesuai dengan
modul secara jujur dan tanggung jawab.
2. Menjelaskan konfigurasi mikrokontroler sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
3. Menjelaskan prinsip kerja mikrokontroller sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
4. Menyebutkan jenis-jenis mikrokontroller sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
5. Mengidentifikasi jenis mikrokontroler sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
6. Menggambarkan konfigurasi pin Mikrokontroller ATMEGA 8535 sesuai dengan modul secara jujur dan
tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor
Mikroprosesor
Mikroprosesor dalam perkembangan komputer digital disebut sebagai Central Processing Unit (CPU)
yang bekerja sebagai pusat pengolah dan pengendalian pada sistem komputer mikro. Sebuah mikroprosesor
tersusun dari tiga bagian penting yaitu :
- Arithmetic Logic Unit (ALU) berfungsi menyediakan fungsi pengolahan
- Register Unit (RU) berfungi mengontrol fungsi prosesor
- Control Unit (CU) berfungi penyimpan sementara dalam mikroprosesor
seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Untuk membangun fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor harus dilengkapi dengan memori,
biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read Only Memory=ROM) dan memori yang bisa dibaca
dan ditulisi (Read Write Memory=RWM), decoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti
port data seri dan paralel.
Pokok dari penggunaan mikroprosesor adalah untuk mengambil data, membentuk kalkulasi, perhitungan atau
manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan atau menampilkan hasilnya pada
sebuah monitor atau cetak keras.
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip tunggal. Mikrokontroler memadukan CPU, ROM,
RWM, I/O paralel, I/O seri, counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu chip tunggal seperti terlihat pada
Gambar 2 di bawah ini.
Sama halnya dengan mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk kebutuhan umum.
Penggunaan pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja mesin atau sistem menggunakan
2
program yang disimpan pada sebuah ROM. Untuk melihat perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan
mikrokontroler di bawah ini ditunjukan tabel perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi diantara
mikroprosesor Z-80 CPU dengan mikrokontroler 8051.
Deskripsi Mikrokontroler. Pemahaman konsep dasar dari mikrokontroler ditunjukkan pada Gambar 2.1
Diagram blok mikrokontroler umum.
Masing-masing bagian tersebut saling dihubungkan melalui internal bus, umumnya terdiri dari 3 bus yaitu
address bus, data bus, dan control bus. Masing-masing bagian memiliki fungsi-fungsi :
a. Register adalah suatu tempat penyimpanan (variabel) bilangan bulat 8 atau 16 bit. Pada umumnya register
jumlahnya banyak, masing-masing ada yang memiliki fungsi khusus dan ada pula yang memiliki kegunaan
umum. Register yang memiliki fungsi khusus misalnya adalah register timer yang berisi data penghitungan
pulsa untuk timer, atau register pengatur mode operasi counter (pencacah pulsa). Sedangkan register yang
3
bersifat umum digunakan untuk menyimpan data sementara yang diperlukan untuk proses penghitungan
dan proses operasi mikrokontroler. Register dengan kegunaan umum dibutuhkan mengingat pada saat yang
bersamaan mikrokontroler hanya mampu melakukan operasi aritmatika atau logika hanya pada satu atau
dua operand saja. Sehingga untuk operasi-operasi yang melibatkan banyak variabel harus dimanipulasi
dengan menggunakan variabel-variabel register umum.
b. Accumulator merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai operand umum proses
aritmetika dan logika.
c. Program Counter merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai pencacah/penghitung
eksekusi program mikrokontroler.
d. ALU (Arithmetic and Logic Unit) memiliki kemampuan mengerjakan proses-proses aritmatika
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan operasi logika (misalnya AND, OR, XOR, NOT)
terhadap bilangan bulat 8 atau 16 bit.
e. Clock Circuits mikrokontroler adalah rangkaian logika sekuensial, dimana proses kerjanya berjalan melalui
sinkronisasi clock. Karenanya diperlukan clock circuits yang menyediakan clock bagi seluruh bagian
rangkaian.
f. Internal ROM (Read Only Memory) merupakan memori penyimpan data yang isinya tidak dapat diubah
atau dihapus (hanya dapat dibaca). ROM biasanya diisi dengan program untuk menjalankan mikrokontroler
segera setelah power dinyalakan, dan berisi data-data konstanta yang diperlukan oleh program. Isi ROM
tidak dapat hilang walaupun power dimatikan.
g. Internal RAM (Random Access Memory) merupakan memori penyimpan data yang isinya dapat diubah
atau dihapus. RAM biasanya berisi data-data variabel dan register. Data yang tersimpan pada RAM bersifat
hilang jika catu daya yang terhubung padanya dimatikan.
h. Stack Pointer adalah bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan pengambilan data secara
khusus. Data yang disimpan dan dibaca tidak dapat dilakukan dengan metode acak. Karena data yang
masuk ke dalam stack pada urutan yang terakhir adalah data yang pertama kali dibaca kembali. Stack
Pointer berisi offset dimana posisi data stack yang terakhir masuk (atau yang pertama kali dapat diambil).
i. I/O (input/output) Ports merupakan sarana yang dipergunakan oleh mikrokontroler untuk mengakses
peralatan-peralatan lain di luar dirinya, berupa pin-pin yang dapat berfungsi untuk mengeluarkan data digital
ataupun menginputkan data.
j. Interrupt circuits adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengendalikan sinyal-sinyal interupsi baik
internal maupun eksternal. Adanya sinyal interupsi akan menghentikan eksekusi normal program
mikrokontroler untuk selanjutnya menjalankan sub-program untuk melayani interupsi tersebut.
Diagram blok tersebut tidaklah selalu sama untuk setiap jenis mikrokontroler. Beberapa mikrokontroler
menyertakan rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya, ada pula yang menyertakan port I/O
serial di samping port I/O paralel yang sudah ada.
4
c. Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan otomatis sebagaimana pada langkah 1
di atas atau karena pengubahan pada langkah b. Selanjutnya yang dilakukan mikrokontroler adalah
mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian seterusnya hingga power dimatikan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya unjuk kerja mikrokontroler sangatlah
bergantung pada urutan instruksi yang dijalankannya, yaitu program yang ditulis di ROM.
Dengan membuat program yang bermacam-macam, maka tentunya mikrokontroler dapat mengerjakan
proses yang bermacam-macam pula. Fasilitas-fasilitas yang ada misalnya timer/counter, port I/O, serial port,
Analog to Digital Converter (ADC) dapat dimanfaatkan oleh program untuk menghasilkan proses yang
diinginkan. Misalnya saja ADC dipergunakan oleh sebuah mikrokontroler pengendali alat ukur digital untuk
mengukur tegangan sinyal input. Kemudian hasil pembacaan ADC diolah untuk kemudian dikirimkan ke sebuah
display yang terhubung pada port I/O, menampilkan hasil pembacaan yang telah diolah. Proses pengendalian
ADC, pemberian sinyal-sinyal yang tepat pada display, kesemuanya dikerjakan secara berurutan pada program
yang ditulis di ROM.
Penulisan program mikrokontroler pada umumnya adalah menggunakan bahasa assembly untuk
mikrokontroler yang bersangkutan (setiap mikrokontroler memiliki instruksi bahasa assembly yang berlainan).
Kemudian dengan bantuan sebuah komputer, bahasa assembly tersebut diubah menjadi bahasa mesin
mikrokontroler, dan disalin ke dalam ROM mikrokontroler.
Konstruksi Atmega8535
5
Mikrokontroler Atmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori data dan memori
EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.
b. Memori program
Atmega8535 memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h –
0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian
yaitu bagian program boot dan bagian program aplikasi.
c. Memori data
Atmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu
register serba guna, register I/O dan SRAM. Atmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register
I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga
diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.
c. Memori EEPROM
Atmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun
memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu
register EEPROM Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori
EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila
dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM. Atmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi
dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC Atmega8535 dapat
dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC Atmega8535 memiliki
konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel,
sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.
Jenis-Jenis Mikrokontroler
Jenis-Jenis Mikrokontroler secara umum mikrokontroler terbagi menjadi 3 keluarga besar yang ada di
pasaran. Setiap keluarga memepunyai cirri khas dan karekteriktik sendiri sendiri, berikut pembagian keluarga
dalam mikrokontroler:
Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC buatan ATMEL. Sebagian besar
instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun
awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan
sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah
untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean
yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam
register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic
Control).
Contoh :
AT89Sxx
AT89Cxx
AT89C2051
AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler
RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah
jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-
masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
PIC
PIC ialah keluarga mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip Technology. Bersumber dari PIC1650
yang dibuat oleh Divisi Mikroelektronika General Instruments. Teknologi Microchip tidak menggukana PIC
sebagai akronim,melaikan nama brandnya ialah PICmicro. Hal ini karena PIC singkatan dari Peripheral Interface
Controller, tetapi General Instruments mempunyai akronim PIC1650 sebagai Programmabel Intelligent
Computer.
PIC pada awalnya dibuat menggunakan teknologi General Instruments 16 bit CPU yaitu CP1600. * bit
PIC dibuat pertama kali 1975 untuk meningkatkan performa sistem peningkatan pada I/). Saat ini PIC telah
dilengkapi dengan EPROM dan komunikasi serial, UAT, kernel kontrol motor dll serta memori program dari 512
word hingga 32 word. 1 Word disini sama dengan 1 instruki bahasa assembly yang bervariasi dari 12 hingga
6
16 bit, tergantung dari tipe PICmicro tersebut. Silahkan kunjungi www.microchip.com untuk melihat berbagai
produk chip tersebut.
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada
perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh
Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan
pembuatan PIC-nya yang keenam.
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang
rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan
pemrograman ulang) melalui hubungan port serial yang terdapat pada 7anya7at.
Dari gambar di atas dapat dilihat perbedaan dari pin Mikrokontroler AVR ATMega 8535/16/32, yang
terletak pada pin 24 sampai pin ke 27 yang mempunyai fungsi khusus.
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada Mikrokontroler
AVR ATMega 8535/16/32:
VCC: (Pin 10) merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
GND: (Pin 11) merupakan pin ground.
Port A (PA0-PA7): (Pin 33-40) merupakan pin I/O dua arah (bi-directional) dan pin masukan ADC.
Port B (PB0-PB7): (Pin 1-8) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timer/counter,
komparator analog, dan SPI.
Port C (PC0-PC7): (Pin 22-29) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator
analog, dan Timer Oscilator.
Port D (PD0-PD7): (Pin 14-21) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog,
interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC
AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
7
Digital Input / Output (Digital IO)
Digital Input / Output (Digital IO) adalah komponen yang paling mendasar dari sebuah MCU (Main Control
Unit) yang menghubungkan mikrokontroler dengan dunia luar. Antarmuka dengan dunia luar tersebut dikenal
dengan istilah PORT. Port adalah titik di mana data internal dari chip MCU keluar atau data eksternal berjalan
masuk. Port terdiri dari beberapa PIN, Port pada mikrokontroler biasanya diberi nama PortA, PORTB, PORTC,
PORTD dan sebagainya. Contoh konfigurasi pin dari MCU Atmege16 ditunjukkan pada gambar berikut :
Setiap MCU AVR memiliki beberapa port IO bernama PORTA, PORTB, PORTC dll. Kita dapat mengetahui
lokasi fisik port tersebut dengan melihat konfigurasi pin pada gambar diatas. Misalnya bit 0 Port C berada pada
PIN 22 dari IC.
Setiap port terdiri dari 8 bit register, misalnya PORTA terdiri dari PA0, PA1, PA2…PA7. Setiap pin bisa di set
‘1’ (high) atau ‘0‘ (low) secara terpisah, tapi bisa juga dengan cara memberikan nilai pada port tersebut, misalnya
PORTB diberi nilai F3h (hexa) atau 11110111 dalam biner, itu berarti semua pin pada port B diset ‘high’ kecuali
pin PB3 yang diset ‘low’.
Pin di set ‘1’ (high) berarti tegangan pada pin tersebut mendekati VCC (+5V) dan bila di set ‘0‘ (low) berarti
tegangan pada pin tersebut mendekati GND (0V). Port memiliki batasan arus, sehingga tidak disarankan untuk
menghubungkan pin ini dengan perangkat (komponen) lain yang memerlukan arus cukup tinggi.
Digial IO bisa digunakan untuk menyalakan LED misalnya, atau men-drive sebuah transistor untuk keperluan
pengontrolan dengan arus yang lebih tinggi. Digital IO bisa juga digunakan untuk membaca data dari luar
(sebagai input), misalnya untuk membaca status tombol, switch atau membaca data dari keypad
Data Direction Register (DDR) merupakan register yang berfungsi untuk mengatur arah data dari PORT. Bit-bit
dalam register ini juga mengatur arah data PIN secara individu. Arah untuk setiap PIN dapat menjadi input atau
output. Pin PORT dijadikan input bila ingin membaca data misalnya dari saklar (switch) atau sensor. Sementra
PORT dijadikan output ketika ingin menggunakannya untuk membuat LED berkedip atau mengontrol sebuah
motor.
Jadi, untuk mengatur port sebagai input atau output, register DDR inilah yang mengaturnya. Nilai bit ‘1’
menandai port sebagai output dan ‘0’ sebagai input.
8
Fungsi tambahan
Selain berfungsi sebagai digital IO, beberapa pin juga memiliki fungsi alternatif. Misalnya PB6, selain sebagai
PIN 6 dari PORTB, juga sebagai MISO untuk keperluan SPI. PA0 selain sebagai PIN 0 dari PORTA, juga sebagai
input ADC 0 dan lainnya.
Periperal
MCU AVR memiliki beberapa built-in hardware yang disebut peripheral. Periperal merupakan perangkat
tambahan yang disertakan dalam sebuah MCU untuk mendukung beberapa fungsi khusus misalnya :
USART untuk komunikasi serial dengan PC dan perangkat lain. Misalnya mengontrol sebuah lengan
robot melalaui PC lewat port serial. Komunikasi serial ini hanya menggunakan 3 kabel.
ADC – Analog to Digital Convertion, berfungsi untuk mengubah data analog menjadi data digital.
Misalnya untuk membaca nilai suhu atau jumlah cahaya yang jatuh pada sensor.
SPI – Serial Peripheral interface. Digunakan untuk komunikasi serial antara perangkat digital (misalnya
EEPROMs, Data Flash, LDC modul dll
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setiap PORT dalam AVR memiliki tiga Registers terkait, yaitu PORT, DDR
dan PIN. Misalnya untuk PORTD sebagai contoh, untuk membuat PIND-0 (PD0) sebagai output, maka
instruksinya adalah sebagai berikut :
DDRD=0b00000001;
perintah ditas maksudnya adalah menjadikan PD0 sebagai output dan PD1…PD7 dibiarkan sebagai input.
Digital Output
Setelah mengatur arah pin untuk output, berikutnya kita bisa memberikan nilai pada register yang hasilnya akan
terlihat pada pin tersebut. Contoh kode program :
pada program diatas, pertama pin PD0 diset high (1), lalu dibiarkan beberapa saat, kemudian diset kembali
menjadi low (0).
9
Contoh Aplikasi Digital Output
Pada aplikasi A, untuk menyalakan LED caranya adalah dengan memberikan nilai low (0) pada PD2, sementara
pada aplikasi B, untuk menyalakan LED adalah dengan memberikan nilai high (1). Jadi untuk aplikasi A, mode
LED tersebut dalam adalah active low dan pada aplikasi B, mode LED nya adalah active-high.
Digital Input
Bila PIN di-set sebagai input, maka statusnya bisa dibaca melalui nilai register. Misalnya PD2 dihubungkan
dengan sebuah tombol (push button) seperti gambar berikut :
karena default dari port adalah sebagai input, jadi DDR tidak perlu inisialisasi. Untuk membaca status tombol,
caranya adalah dengan membaca status dari PIND2 tersebut. Pin ini akan menjadi ‘0’ ketika tombol ditekan dan
‘1’ jika dilepas. Contoh kode programnya adalah sebagai berikut :
…
if (PIND & 0b00000100)
{
… //rutin jika tombol tidak ditekan
}
else
{
… //rutin jika tombol ditekan
}
…
10
Contoh kode program untuk membuat PB0 – PB3 sebagai input dan PB4 – PB7 output, kemudian mengatur PB5
di-set high dan membaca nilai dari PB0 – PB3 ke variabel. Kode program dalam bahasa C untuk aplikasi tersebut
adalah sebagai :
#include <avr/io.h>
int main()
{
unsigned char x;
DDRB = 0xF0; //pin 0-3 sebagai input, pin 4-7 sebagai output
PORTB |= (1 << PIN5); //set pin ke-5 menjadi high
x = PINB & 0x0F; //membaca data dari input 0-3
}
//Catatan :
//11anya11ative instruksi yang sama dengan
//instruksi PORTB |= (1 << PIN5); adalah PORTB |= 0x20;
Dalam contoh diatas, input digunakan dalam mode Hi-Z (high impedance). Mode ini mungkin diperlukan jika pin
digunakan sebagai data bus. Disarankan untuk menggunakan sebuah resistor pull-up pada input jika pin
digunakan untuk tombol, switch atau input lain, dimana input dihubungkan ke ground
Untuk itu, bit output dari pin yang bersangkutan harus di set high dalam mode input, resistor pull-upditempatkan
antara tegangan suplai dan input, yang menjaga tegangan input yang tinggi (kecuali aplikasi yang
memerlukan pull-down). Tujuan dari sebuah resistor pull-up adalah untuk mencegah input mengambang karena
listrik statis atau gangguan lainnya. (Lihat gambar Aplikasi Tombol Push-Button sebagai Digital Input)
E. Pendekatan/Model/Metode
o Pendekatan : Pendekatan saintifik
o Model Pembelajaran : Discovery learning
o Metode : Paparan, Praktek terbimbing, Diskusi dan Tanya jawab
F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat
o Laptop/PC Dekstop
o LKS (Lembar Kerja Siswa)
o Bascom AVR
Media
o LCD projector, Powerpoint.
o Trainer mikrokontroler
o Downloader SP200SE
Sumber Pembelajaran
1. Teknik Digital, mikroprosesor dan mikrokomputer, Lukas Willa.
2. Mengenal Teknik Digital, Deddy Rusmadi.
3. Rangkaian Digital, Muchlas.
4. Data Sheet Komponen
5. Buku referensi dan artikel yang sesuai
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik : 1. Pengertian mikrokontroller V.S. mikroprosesor,
2. Prinsip dan operasi, 3. Konfigurasi, jenis mikrokontroller, 4. Lay Out dan Blok diagram mikrokontroller,
arsitektur mikrokontroller (Bus data dan alamat, Pembacaan dan penulisan memory, memory dan perluasan
kapasitas memory), clock, register, interupsi, Timer/Counter, 5. Ulangan harian materi pertemuan 3 – 6 (45
menit)
Pertemuan : Software compiler Bascom ( Menginstal, menulis, mesnimulasikan program)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo’a. 15 menit
2. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kesiapan belajar.
11
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan kebutuhan industri dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
4. Siswa menerima informasi tentang penilaian yang akan dilaksanakan terkait
Penerapan Rangkaian Digital (45 menit), kompetensi dan materi yang akan
dipelajari, langkah pembelajaran dan penggunaan mikrokontroler dalam sistem
otomasi.
Inti Fase 1:
Stimulation (Pemberian rangsangan)
Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan tentang. Pengertian dan 45 menit
perbedaan mikrokontroller V.S. mikroprosesor, Prinsip dan operasi, konfigurasi, ulangan
jenis mikrokontroller, Lay Out dan Blok diagram mikrokontroller, arsitektur harian
mikrokontroller (Bus data dan alamat, Pembacaan dan penulisan memory, (materi
memory dan perluasan kapasitas memory), clock, register, interupsi, pertemuan
Timer/Counter ke-3 s/d 6)
Mengamati. Guru mengajukan pertanyaan mengenai perbedaan setiap
konfigurasi pin keluarga mikrokontroler untuk memicu sikap berfikir teliti dan kritis
siswa (Menanya) 200 menit
Fase 2: Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah)
Guru memberikan orientasi masalah tentang perbedaan setiap keluarga
mikrokontroler (MCS51, AVR, dan PIC).
Fase 3: Data collection (pengumpulan data/mencoba)
5. Peserta didik mecoba browsing tentang perbedaan keluarga mikrokontroler
(MCS51, AVR, dan PIC). (Mengumpulkan informasi/ mencoba).
Fase 4: Data Proccessing (pengolahan data)
6. Peserta didik menganalisis perbedaan mikrokontroler (MCS51, AVR, dan
PIC) berdasarkan konfigurasi pin dan fitur yang tersedia di setiap keluarga
miikrokontroller.
7. Secara berkelompok peserta mendiskusikan permasalahan yang diajukan
mengenai perbedaan mikrokontroler (MCS51, AVR, dan PIC).
(Mengasosiasi/menalar)
Fase 5: Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
8. Setelah kegiatan praktek selesai, setiap kelompok secara bergiliran
menyerahkan data hasil diskusi kelompoknya. (Mengkomunikasikan)
9. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru.
Penutup 10. Guru melakukan 12anya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman 10 menit
materi belajar.
11. Guru memberikan penguatan konsep dari materi yang diajarkan (Konfirmasi).
12. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a, dan memberikan
motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari
materi baru yang lebih menantang.
2. Penilaian
Teknik penilaian : Pengamatan dan Tes Tertulis
Prosedur penilaian :
12
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
melaksanakan tugas yang Dilakukan diakhir semester
diberikan. 4. Jurnal
d. Menunjukkan sikap teliti Lampiran 4
dalam kegiatan melaksanakan
tugas yang diberikan.
Selama pembelajaran dan saat
diskusi
2. Pengetahuan
a. Mendeskripsikan perbedaan 1. Tes tertulis Mengerjakan soal setelah
fungsi blok diagram Lampiran 5 selesai pembelajaran
mikroprosesor dengan
mikrokontroller
b. Menjelaskan konfigurasi
mikrokontroler
c. Menjelaskan prinsip kerja
mikrokontroller
d. Menyebutkan jenis-jenis
mikrokontroller
3. Keterampilan
a. Mengidentifikasi jenis 1. Praktik Penyelesaian tugas (baik
mikrokontroler Lampiran 6 individu maupun kelompok)
b. Menggambarkan konfigurasi pada saat melakukan praktik di
pin Mikrokontroller ATMEGA 2. Portofolio lab
8535. Lampiran 7 Pada saat diskusi dan
menyusun laporan
4. Keterampilan 1. Praktik Penyelesaian tugas (baik
Membuat Program Input dan Lampiran 8 individu maupun kelompok)
output pada saat melakukan praktik di
lab
LAMPIRAN 1
13
12
.
13
.
14
.
15
.
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Tanggung Jawab
a Melaksanakan tugas secara teratur.
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah.
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Teliti
a. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar
b. Memanfaatkan bahan praktek dengan efektif dan efisien
c. Membaca parameter alat ukur dengan benar
d. Menggunakan peralatan praktek sesuai SOP
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di
atas.
14
LAMPIRAN 2
Petunjuk
Berilah tdi ceklist (V) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam kurun
waktu 2 minggu terakhir
No Aspek Penilaian 4 3 2 1
1. Siswa menunjukkan kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok
2. Siswa menerima pendapat orang lain yang diekspresikan dengan
pernyataan mau menerima atau mengharap orang lain memberikan
pendapat
3. Siswa menerima kritikan. yang diekspresikan dengan pernyataan
mau menerima atau mengharap orang lain memberikan masukan
4. Sopan dan santun dalam memberikan kritikan kepada siswa lain yang
diekspresikan dengan cara meminta kesempatan dan rela jika
pendapatnya tidak diterima
5. Kerelaan membantu teman yang lain yang mengalami kesulitan
dalam mengemukakan pendapat yang diekspresikan dengan
mendorong atau memberikan kesempatan teman untuk berpendapat
Keterangan:
4 = jika selalu dilakukan
3 = jika sering dilakukan
2 = jika jarang dilakukan
1 = jika tidak pernah dilakukan
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di
atas.
15
LAMPIRAN 3
PENILAIAN DIRI
Nama : …………………………….…………...
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 7, tulis masing-masing huruf sesuai dengan pendapatmu!
A = Selalu (4)
B = Sering (3)
C = Jarang (2)
D = Tidak pernah (1)
1 _____ Saya bekerja-sama dalam menyelesaikan tugas kelompok
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
2 _____
kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya,
3 _____
atau menyajikan hasil diskusi
Saya berusaha untuk berpikir kritis dalam mempelajari penggunaan mikrokontroler
4 _____
dalam ketenagalistrikan
Saya bertanggung-jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan, baik dalam tugas
5 _____
individu maupun kelompok
Saya berusaha untuk selalu jujur dalam mengerjakan soal-soal latihan maupun saat
6 _____
ulangan/evaluasi
7 _____ Saya memiliki rasa ingin tahu berkaitan dengan materi yang disampaikan
LAMPIRAN 4
16
5
6
Ket :
1. Ceklist () sikap/perilaku yang dilakukan siswa
2. Isi keterangan dengan deskripsi sikap perilaku siswa
LAMPIRAN 5
LEMBAR TES TULIS
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis (Post Test)
1. Berdasarkan fungsi dan blok diagramnya, jelaskan perbedaan antara mikroprocessor dengan
mikrokontroler !
2. Jelaskan fungsi konfigurasi mikrokontroler di bawah ini :
- Register
- Accumulator
- Program Counter.
- ALU (Arithmetic and Logic Unit)
- Clock Circuits
- Internal ROM (Read Only Memory)
- Internal RAM (Random Access Memory)
- Stack Pointer
- I/O (input/output) Ports
- Interrupt circuits
3. Jelaskan proinsip kerja mokrokontroler secara umum !
4. Sebutkan jenis mikrokontroller desertai contohnya
5. Gambarkan konfigurasi/fiungsi pin mikrokontroller atmega 8535 !
Teknik Penskoran
Nomor
Langkah penyelesaian Penskoran
Soal
Mikroprosesor berfungsi sebagai pusat pengolah dan pengendalian pada sistem
1.
komputer mikro. Sebuah mikroprosesor tersusun dari tiga bagian penting yaitu :
- Arithmetic Logic Unit (ALU) berfungsi menyediakan fungsi pengolahan
6
- Register Unit (RU) berfungi mengontrol fungsi prosesor
- Control Unit (CU) berfungi penyimpan sementara dalam mikroprosesor
Blok diagram mikroprocessor digambarkan seperti di bawah ini.
17
Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip tunggal yang memadukan
fungsi CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri, counter-timer, dan rangkaian clock
Blok diagram Mikrokontroler digambarkan seperti di bawah ini.
18
a. Berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter, mikrokontroler
mengambil data pada ROM dengan address sebagaimana nilai yang tertera pada
Program Counter. Selanjutnya Program Counter ditambah nilainya dengan 1
(increment) secara otomatis. Data yang diambil tersebut adalah urutan instruksi
program pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dibuat oleh pemakai.
b. Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis
instruksi: bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi port atau
melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.
c. Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan otomatis
sebagaimana pada langkah 1 di atas atau karena pengubahan pada langkah b.
Selanjutnya yang dilakukan mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini
pada langkah 1. Demikian seterusnya hingga power dimatikan.
4. Jeinis-jenis mikrokontroller :
- Keluarga MCS51
Contoh : AT89Sxx, AT89Cxx, AT89C2051
8
- AVR (Alv and Vegard’s Risc processor)
Contoh : keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
- PIC (Programmable Intelligent Computer)
Contoh : PIC 16F877A, PIC1650, PIC1640.
5. Gambar konfigurasi IC ATMEGA 8535
19
LAMPIRAN 6
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
Keterangan:
C : Kurang Terampil (1)
B : Terampil (3) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 = 𝑥100
A : Sangat Terampil (5) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
20
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Keterangan:
C : Kurang Terampil (1)
B : Terampil (3)
A : Sangat Terampil (5)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 = 𝑥100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
LAMPIRAN 7
PENILAIAN PORTOFOLIO
Pedoman Penskoran
21