PERTEMUAN 2
ARSTEKTUR JARINGAN INDUSTRIAL CONTROL SYSTEM
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam pertemuan 2, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan, menguraikan konsep-konsep dasar arsitektur jaringan
industrial control system
B. Uraian Materi
1. Purdue Enterprise Reference Architecture (PERA)
Arsitektur jaringan ICS mengadopsi model model Purdue Enterprise Reference
Architecture (PERA). Model PERA ini menjadi referensi untuk menciptakan
model arsitektur perusahaan, yang dikembangkan pada tahun 1990-an oleh
Theodore J. Williams yang bekerja sama dengan anggota Konsorsium
Universitas Purdue untuk menjelaskan tentang industri manufaktur yang
terintegrasi dengan komputer.
Arsitektur PERA dibagi menjadi 4 tingkatan seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
Secara general Model Purdue membagi arsitektur ICS ini menjadi tiga
zona dan enam tingkat
1. Zona Enterprise:
Zona enterprise adalah bagian dari ICS tempat sistem bisnis
seperti ERP dan SAP biasanya ditempatkan. Di sini, tugas-tugas
seperti penjadwalan dan supply chain management dilakukan,
Zona enterprise dapat dibagi menjadi dua tingkat:
• Level 5: Enterprise network
Sistem pada jaringan enterprise biasanya berada pada tingkat
korporat dan mencakup beberapa fasilitas atau pabrik. Mereka
mengambil data dari sistem di masing-masing pabrik dan
menggunakan data yang terkumpul dari masing-masing pabrik
untuk melaporkan seluruh status produksi, inventaris, dan
permintaan. Secara teknis jaringan enterprise ini bukan bagian
dari ICS, zona enterprise bergantung pada konektivitas dengan
jaringan ICS untuk memberi masukan data yang menjadi
sumber untuk mendorong keputusan bisnis
• Level 4: Site business planning and logistics
3. Manufacturing zone
Zona manufaktur adalah tempat aksi di mana proses kontrol
produksi dilakukan. Zona manufaktur dibagi menjadi empat
tingkatan
• Level 3: Site operations
Level 3 adalah tempat sistem yang mendukung fungsi kontrol dan
pemantauan pabrik berada. Pada tingkat ini, operator berinteraksi
dengan sistem produksi pabrik secara keseluruhan. terdapat
ruang kontrol terpusat dengan HMI dan terminal operator yang
memberikan gambaran umum tentang semua sistem yang
menjalankan proses di pabrik atau fasilitas. Operator
menggunakan sistem HMI ini untuk melakukan tugas seperti
pemeriksaan kontrol kualitas, mengelola waktu kerja, dan
memantau alarm, acara, dan tren.
Level 3 juga merupakan tempat sistem OT yang melaporkan data
ke sistem TI di level 4 secara realtime. Sistem di tingkat yang
lebih rendah mengirim data produksi ke pengumpulan data
dan server agregasi di tingkat ini, yang kemudian dapat
mengirim data ke tingkat yang lebih tinggi dengan metode
operasi transfer data push atau pull.
Sistem yang biasanya ditemukan di level 3 termasuk server
database, server aplikasi (web dan pelaporan), server file,
Domain Control, engineering workstations, server HMI, dan
sebagainya.
• Level 2: Area supervisory control
Level 2 mewakili aplikasi dan fungsi yang terkait dengan
pengawasan dan operasi. Beberapa contoh aplikasi dan sistem
level 2 meliputi:
Operator interfaces / HMIs
Alarms / alerting systems
Control room workstations
Aplikasi dan sistem yang berada di level 2 dapat berkomunikasi