Anda di halaman 1dari 15

Tugas II

Mata kuliah : Mekatronika


Dosen : Dr. Samuel Kristiana, ST. MT.
SISTEM PINTU OTOMATIS PADA KANTOR - KANTOR

Dibuat oleh :
Nama : Syarif Maulana
NIM : 171041019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini, teknologi semakin berkembang dengan sangat cepat dan
semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat berkaitan dengan
perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi komputer merupakan
pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi pada jaman sekarang ini.
Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika sangat berpengaruh kepada
perkembangan teknologi. Sebuah komputer mampu mengendalikan sebuah rangkaian
alat elektronika menggunakan sebuah chip IC yang dapat diisi program dan logika
yang disebut teknologi Mikroprosesor.
Mikroprosesor merupakan salah satu ilmu dalam bidang elektronika yang
dipelajari pada perkuliahan jurusan Teknik Informatika. Kemudian timbul gagasan
untuk mengimplementasikan sebuah alat berbasis mikroprosesor yang serba otomatis
dan efisiensi. Maka penulis membuat sebuah makalah ilmiah yang di beri judul
“PINTU GESER OTOMATIS”. Adapun alat tersebut merupakan serangkaian
komponen elektronika berbentuk prototype sebuah pintu yang dapat bergeser secara
otomatis yang dikontrol menggunakan program mikrokontroler. Bahasa pemograman
yang akan digunakan adalah bahasa pemograman tingkat rendah (Low level
language) Assembler yang di isi pada sebuah chip IC.
Kerena itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam
tentang membuat sebuah alat elektronika berbasis mikroprosesor yang dikendalikan
oleh bahasa pemograman Assembler yang dapat menggerakkan sebuah prototype
pintu yang dapat bergeser secara otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami
fungsi, karakteristik, serta cara kerja dari alat yang kami buat dan berusaha
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
      1.2. Masalah dan Batasan Masalah
Pada penulisan makalah ini penulis membahas bagaimana menganalisa
rangkaian, komponen-komponen yang digunakan, fungsi dari alat tersebut, teori yang
melandaskan kinerja alat tersebut, dan proses pemogramanberbasis mikrokontroler
yang ada pada alat tersebut serta tampilan alat berupa rumah miniatur disertai dengan
pintu miniatur yang dapat bergeser otomatis. Dan disini penulis membatasinya hanya
pada cara proses pemograman alat tersebut berbasis mikrokontroler menggunakan
bahasa pemograman Assembler dengan pembentukan prototipe alat yang sederhana.

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meneliti kinerja pintu geser dengan
alat bantu simulasi pintu geser otomatis dan manfaatnya bagi masyarakat luar.
Disamping itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari lebih mendalam
tentang cara pemogramanan berbasis mikroprosesor dan untuk memenuhi mata kuliah
sistem informasi. Pembuatan pintu geser ini terutama ditujukan untuk tempat-tempat
umum seperti supermarket, hotel, dan gedung. Untuk mempermudah manusia dalam
beraktifitas keluar masuk tanpa harus membuakanya secara manual, sehingga tidak
merepotkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Deskrpsi Pintu Otomatis


Pintu merupakan alat yang sangat penting dalam suatu rumah, kantor dan
ruangan. Sebab pintu adalah lapis pertama untuk melindungi isi ruangan, karena hal
tersebut yang harus memiliki sistem keamanan pintu. Pintu memiliki bermacam
model dalam jenis kunci seperti kita ketahui pada zaman dahulu kunci bentuknya
lobang kunci cukup besar dan juga didukung oleh kuncinya yang cukup besar hal
tersebut tidak luput juga dari tindak kriminal seperti pengandaan kunci yang marak
terjadi. Oleh karena itu para ahli perancang kunci pintu merancang kunci pintu yang
lobangnya kecil dan juga banyak sekali sela- sela lobang pintu banyak batang- batang
tembaga atau besi untuk sistem keamanan pintu agar tidak dapat digandakan seperti
model yang dahulu. Dalam dunia modern kini teknologi digital berkembang sangat
pesat, banyak sekali otomatisasi yang telah dikembangkan, pintu yang biasanya
dibuka dan ditutup secara manual dapat dimungkinkan untuk diotomatisasi sehingga
dapat mempermudah berbagai kegiatan-kegiatan manusia dan juga dilengkapi dengan
sistem keamanan yang dilindungi oleh password, jika kita ingin memasuki pintu kita
harus mengetahui passwordnya terlebih dahulu. Dengan teknologi yang semakin
berkembang penulis mencoba menerapkan teknologi tersebut dalam mengotomatisasi
sebuah pintu. Salah satunya adalah Sistem Pembuka Pintu Otomatis yang Berbasis
Atmega 8535 dan Sensor PIR. Rancangan ini merupakan gagasan yang timbul untuk
memenuhi kebutuhan sistem kendali pintu, mempergunakan password sebagai
pengaman jadi hanya orang yang mengetahui passwordnya yang dapat mengakses
pintu tersebut. Kebutuhan sistem tersebut diperlukan pada rumah atau ruangan untuk
menjaga keamanan
2.2. Prinsip Kerja
Kalau kita melihat di mal-mal / pusat perbelanjaan besar seringkali kita lihat
pintu kaca terbuka / tertutup secara otomatis sewaktu ada orang yang hendak masuk.
bagi sebagaian orang hal tersebut dianggap cukup mutakhir dan mereka tidak
mungkin bisa menirunya. Anda bisa mencoba mempraktikkanya tanpa harus ada
bacground elektro / listrik. dengan modal pantang menyerah dan ketekunan anda pasti
bisa melakukannya. Melalui artikel ini saya membahas tentang pembuatan pintu
otomatis.

Komponen-komponen yang diperlukan:


- Sensor detektor kedekatan (proximity Sensor)
- Relay 24 Volt DC
- Adaptor 24 Volt
- Motor AC / DC tergantung kebutuhan
Cara kerjanya adalah sewaktu sensor mendeteksi sebuah object dengan
kedekatan tertentu sensor akan mengeluarkan sinyal untuk menggerakkan relay. Dan
relay berfungsi sebagai switch atau sakelar yang akan menggerakkan motor
pendorong pintu. Apabila object sudah tidak terdeteksi lagi maka otomatis switch
akan menutup kembali sehingga pintu dapat tertutup kembali.
2.2. Komponen yang Digunakan
2.2.1. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan
memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis
Mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan.
Atau bisa juga diartikan sebagai suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus.
2.2.2 .Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller  pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator
(bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet,
maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah
putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah
adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan
kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-
kutub magnet permanen
2.2.3. Driver Motor
Driver motor merupakan bagian yang berfungsi untuk menggerakkan Motor
DC dimana perubahan arah motor DC tersebut bergantung dari nilai tegangan yang
diinputkan pada input dari driver itu sendiri. Atau bisa didefinisikan sebagai piranti
yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun
kecepatan putar motor. Driver motor berfungsi sebagai piranti yang bertugas untuk
menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar
motor. Macam driver motor diantaranya adalah :
1. Driver Kontrol Tegangan Dengan driver motor kontrol tegangan menggunakan
level tegangan secara langsung untuk mengatur kecepatan dari putaran motor.
2. Driver PWM Dengan kontrol PWM kita dapat mengatur kecepatan motor dengan
memberikan pulsa dengan frekwensi yang tetap ke motor, sedangkan yang digunakan
untuk mengatur kecepatan adalah duty cycle dari pulsa yang diberikan.
3. DriverH-Bridge Driver type H digunakan untuk mengontrol putaran motor yang
dapat diatur arah putarannya CW (searah jarum jam) maupun CCW (berlawanan
jarum jam). Driver ini pada dasarnya menggunakan 4 buah transistor untuk switching
(saklar) dari putaran motor dan secara bergantian untuk membalik polaritas dari
motor.
2.2.4. Sensor Infra Merah
Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan
spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum
elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.
Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan
berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya
infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya
masih dapat dirasakan/dideteksi. Walaupun mempunyai panjang gelombang yang
sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat
melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai
karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata. Sinar infra merah yang
dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar
data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik pada penerima. Oleh karena itu
baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan
yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut
kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima).
Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka
cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor).
Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah,
menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal
infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan
kualitasnya cukup baik. Dalam pembuatan alat ini memerlukan dua pasang sensor
infra merah sebagai deteksi halangan.
      2.2.5. Jenis – Jenis Sensor yang Lain
1. Sensor Optik

Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak
tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika
seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika
seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya
akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk
menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan
menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak
jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup
kembali.

2. Sensor Gerakan

Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti
pada sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka
sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.
3. Sensor Panas Tubuh

Ketika seseorang berada di depan sensor panas tubuh, maka sensor panas
tubuh akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia
tersebut. Ketika orang tersebut berada dalam keadaan diam, maka panjang gelombang
yang dihasilkan berupa panjang gelombang yang konstan dan menyebabkan energi
panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di
sekitarnya. Ketika orang tersebut melakukan gerakan, maka panjang gelombang yang
dihasilkan berupa panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas
yang berbeda dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Panas yang dihasilkan ini
akan dideteksi oleh sensor dan dilanjutkan dengan reaksi untuk membuka pintu
otomatis.
4. Sensor Tekanan

Sensor ini biasanya diletakkan di bawah keset yang berada di depan pintu.
Sensor ini akan bereaksi terhadap tekanan berat objek yang berada di atasnya. Dan
jika sensor telah menerima batasan minimal berat yang diperlukan untuk membuka
pintu, maka pintu otomatis pun akan terbuka.
5. Sensor Jarak Jauh
Pada sensor ini dibutuhkan pengendali jarak jauh yang dioperasikan secara
manual untuk membuka dan menutup pintu. Sensor jenis ini biasanya dipakai pada
pintu garasi otomatis.
2.3. Perancangan Alat
2.3.1. Gambaran Umum
Pembuka pintu otomatis adalah sebuah alat yang berfungsi membuka pintu
sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan alat keamanan sistem pintu
otomatis ini merupakan alat mampu memberi alternative keamanan kepada tuan
rumah. Alat ini terdiri atas : perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras
terdiri atas mikrokontroler, Passive Infra Red , dan keypad yang berfungsi sebagai
inputan yang dihubungkan ke IC atmega 8535 yang diisi sebagai proses, serta buzzer
dan motor sebagai output. Pada rangkaian ini terdapat keypad yang akan membaca
setiap masukkan data dalam password. Password dimasukan secara benar dan sensor
pir mendeteksi keadaan orang di depan pintu maka motor dc untuk mendorong
miniature pintu. LCD berfungsi untuk menampilkan perintah- perintah untuk
membuka pintu. Buzzer berfungsi untuk memberi peringatan jika password salah.
2.3.2. Blok Diagram Blok Diagram Rancangan Pembuka Pintu Otomatis

Pada blok ini terdapat 3 inputan yaitu keypad, limit switch, sensor PIR.
Keypad digunakan untuk mengeksekusi password penganti kunci. Password benar
dapat memberikan informasi ke mikrokontroler untuk mendeteksi dengan sensor pir
dan membuka pintu menggunakan motor dc lalu pintu akan terbuka secara otomatis
dan akan tertutup kembali. Limit switch ini digunakan untuk membuka pintu dari
dalam ruangan. Jika switch ini ditekan maka secara otomatis pintu akan terbuka tanpa
memasukan password. Sensor PIR ini akan bekerja jika password ini benar dan
sensor berfungsi sebagai pendeteksi gerakan manusia. Jika terdeteksi ada seseorang
di depan pintu maka PIR akan mengirimkan perintah untuk membuka pintu. Dari
mikrokontroler inilah segala eksekusi di proses, mulai dari mesinkronkan antara
keypad dengan password pada memori dan sensor PIR, sehingga mengatur kinerja
motor dc dalam mengatur eksekusi terhadap tertutup atau terbukanya pintu. Dalam
alat ini Mikrokontroler berfungsi untuk mengolah data dan memproses data yang
masuk dari blok input dan diproses lalu dikirimkan perintah ke blok output. Pada blok
output ini terdiri dari 3 output yaitu Lcd, Motor dc, dan Buzzer. LCD merupakan
suatu piranti untuk menampilkan sebuah intruksi – intruksi. Akan munculnya sebuah
perintah yang akan ditampilkan oleh layar lcd. Motor dc berfungsi untuk membuka
dan menutup pintu, hal tersebut akan terjadi eksekusi pintu. Dan bila password benar
maka motor dc akan bergerak untuk membuka pintu dan akan menutup kembali.
Buzzer berfungsi untuk memberi tanda peringatan bahwa password yang di input
salah, maka buzzer akan aktif. Sedangkan password yang di input benar maka buzzer
tidak
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pintu otomatis merupakan inovasi terbaru yang dilakukan guna untuk
memudahkan dan melancarkan saat seseorang akan memasuki Kantor, Mall, Rumah
Sakit, dll yang harus melewati pintu tersebut. Dengan inovasi ini seseorang tak perlu
repot lagi untuk harus mendorong atau menarik pintu tersebut, karna pintu inovatif ini
dilengakapi dengan sensor yang sudah dipasang beberapa meter dari jarak pintu
tersebut. Sehingga saat seseorang melewati sensor yang sudah terpasang maka
otomatis pintu tersebut akan membuka dan menutup dengan sendirinya tanpa adanya
tekanan yang diberikan oleh seseorang baik mendorong atau pun menarik pitu
tersebut. Untuk membuat inovasi ini tentunya dibutuhkan komponen kompinen
tertentu yang harus disiapkan, seperti yang sudah dijelaskan dipembahasan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

 Ogata, K, Moderen Control Engineering, 3rd Edition, Prentice Hall


International. Inc , 1997.
Dorf, Rc. And Bishop, RH, Moderen Control System, 7Th Edition, Addison
Wesley Publishing Company, 1995.
Philips, L. Charles and R.J Widodo, Sistem Kontrol:Dasar-dasar. 3rd Edition,
Edisi Bahasa Indonesia, PT Prenhalindo, jakarta, 1998
Budhi Widodo, Romy. 2009. Embedded System. Andi Jogjakarta : Jogjakarta.
Wardana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR seri Atmega
8535  Simulasi, hardware, dan aplikasi. Andi Jogjakarta : Jogjakarta.
Byron, Gottfried S. 1991. Pemrograman dengan basic. Erlangga : Jakarta.
Syaiful, Ahmad. 2004. Pembuatan Kunci Elektrik. Penulisan Ilmiah.
Universitas Gunadarma: Jakarta.
Ebiezer. 2010. Perancangan Pembuka Pintu Menggunakan Avr Atemega
8535. Penulisan Ilmiah. Universitas Gunadarma: Jakarta.
Naibaho, Emma. 2011. Perancangan Sistem Keamanan Anti Pencuri
menggunakan Sensor Pir. Penulisan Ilmiah. Universitas Gunadarma: jakarta.
Andrian, Yudi. Purpasari, Ratih. Tanti, Lili. 2009. Perancangan Pintu
Otomatis Dengan Sitem Pembaca Kode Bar sebagai Kartu Identitas Berbasis
Mikrokontroler AT89S51. STMIK Potensi Utama: Medan.
Musa, Purnawarman. Yuliani, Nur. Lasmani Missa. 2008. Rancang Bangun
Metode Jarak EULEDEAN dan FUZZY C-MEAN. Universitas Gunadarma: jakarta.
Http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_control.

Anda mungkin juga menyukai