Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga dapat
menyelesaikan tugas makalah Karya ilmia yang berjudul Sistem Kontrol Otomatis Buka Tutup
Tirai Menggunakan Sensor Cahaya.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Elektronika Terpakai pada semester empat tahun 2018-2019. Dalam makalah ini diuraikan tentang
bagaimana proses kerja dari sensor cahaya yang mampu membuka dan menutup tirai secara
otomatis.
` Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih
banyak kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua kearah
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Elektronika Terpakai atas
bimbingannya, dan juga kepada rekan-rekan yang terlibat didalamnya, sehingga makalah ini bisa
tersusun.
Akhirnya penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.

Padang, 4 Maret 2019


Penyusun

...........................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Melaksanakan pekerjaan rutin khususnya membuka jendela dan tirai dipagi hari dan
menutupnya kembali disore hari terkadang terlupakan, apalagi pada saat bepergian dan tidak
mungkin pulang hanya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut saja. Walaupun pekerjaan ini
merupakan hal yang sepele tetapi harus tetap dilakukan pada waktunya dan terkadang hal ini dapat
mengganggu aktifitas keseharian lainnya. Demikian pula dengan kontrol lampu penerangan
ruangan, lampu akan dihidupkan jika ruangan mulai gelap dan dimatikan jika telah terang.
Dalam kehidupan sehari – hari tentunya terdapat berbagai macam aktifitas rumah tangga
yang rutin dilakukan. Aktifitas tersebut pada dasarnya merupakan hal yang tidak terlalu sulit untuk
dilakukan, akan tetapi pada sebagian orang aktifitas tersebut terasa membosankan. Contoh dari
aktifitas rumah tangga yang rutin dilakukan adalah buka tutup jendela, tirai dan aktifitas
menghidupkan dan mematikan lampu penerangan ruangan yang dilakukan setiap pagi dan sore hari.
Aktifitas-aktifitas tersebut di atas mungkin juga akan dilakukan diluar jadwal (pagi atau sore) yang
seharusnya, misalnya saat hujan atau angin kencang.
Adanya perubahan pola hidup, segala sisi kehidupan manusia tanpa disadari ikut mengalami
pergeseran baik itu ke arah yang lebih baik maupun sebaliknya. Secara naluriah manusia
berkeinginan untuk melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah dan cepat.
Kondisi tersebut memaksa manusia untuk menggunakan sarana atau alat yang praktis untuk
melaksanakan aktifitas-aktifitas dalam kehidupannya dengan biaya serendah mungkin.
Sebagai salah satu usaha dalam rangka memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya
teknologi mikrokontroler dan elektronika untuk meningkat mutu dan kualitas kehidupan manusia
serta membantu para ibu untuk melaksanakan sebagian aktifitas kesehariaanya, penulis mencoba
membuat sebuah sistem kontrol untuk melaksanakan aktifitas buka tutup jendela, tirai dan aktifitas
mati/hidup lampu penerangan ruangan secara otomatis berdasarkan beberapa 2
parameter yang digunakan yaitu sensor cahaya, sensor angin dan sensor hujan. Sistem kontrol ini
merupakan topik yang akan penulis angkat dalam penulisan tugas akhir yang penulis beri judul
“Rancang Bangun Sistem Kontrol Otomatis Buka Tutup Jendela Dan Tirai Serta Penerangan
Lampu Ruangan”.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis tentukan berdasarkan uraian latar belakang masalah
di atas adalah :
1.Apa

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang penulis tentukan pada penyusunan laporan akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Parameter yang digunakan sebagai pemicu aktifitas buka/tutup jendela, tirai dan mati/hidup
lampu ruangan adalah sensor cahaya, sensor angin dan sensor hujan.

2. Pelaksanaan masing-masing fungsi yaitu buka/tutup jendela, buka atau tutup tirai (gorden) dan
mati/hidup lampu berdasarkan parameter yang ditentukan.

3. Sistem yang akan dibuat ini berupa miniatur.

1.4. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan akhir ini adalah untuk membuat suatu sistem atau alat
dengan kendali mikrokontroler yang dapat membantu dalam mempermudah buka/tutup jendela
berdasarkan pada sensor cahaya, sensor hujan dan sensor angin, membuat alat kontrol buka/tutup
tirai berdasarkan pada sensor cahaya, membuat alat kontrol lampu penerangan ruangan berdasarkan
pada sensor cahaya

b. Manfaat

Dengan adanya sistem kontrol yang dibuat ini diharapkan agar dapat membantu Kegiatan buka
tutup jendela , Kegiatan buka tutup tirai dan Penerangan lampu ruangan
BAB II
PEMBAHASAN

Pengontrol pembuka dan penutup tirai/gorden/gorden ini merupakan rangkaian yang masih
sederhana. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuat mekanik yang lebih besar
dengan sistem elektronik yang sama dan sistem kontrol yang sama pula sehingga dapat di
aplikasikan ke dalam alat yang sesungguhnya. Bahan yang di gunakan adalah sebagaiberikut:
:

10.
11.
12.
13. Baterai 6 volt 2 buah
11. LDR 1 buah
12. Motor DC 12 volt 1 buah
13. Van belt
1. Resistor 2,2K 1 buah 14. Kain (sebagai gorden)
2. Resistor 1K 1 buah 15. Papan untuk bingkai jendela
3. LED 1 buah 16. Kabel
4. Dioda 1 buah 17. Papan PCB
5. Potensio 1 buah 18. FeCl
6. Transistor NPN TIP41C 1 buah
7. Transistor NPN C9013 1 buah
8. Relay DC 5 V 8 pin 1 buah
9. Limit switch 2 buah

Rangkaian memanfaatkan hukum pembagi tegangan atau pengaturan arus ke basis transistor
yang digunakan sebagai saklar. Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari
rangkaian sensor cahaya diatas. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang
jatuh pada LDR, begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan
jatuh pada VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada
rangkaian seri, tegangan supply 6 volt sama dengan jumlah tegangan pada VR1 dan LDR. VR1
digunakan untuk memposisikan tegangan pada LDR supaya berada pada titik kritis dan tidak
sampai membuat transistor Q1 menjadi aktif. Sehingga pada saat kedaan cahaya semakin terang
tegangan pada LDR akan membuat transistor Q1 menjadi aktif. Ketika trasistor Q1 aktif, maka
transistor tersebut juga akan mengaktifkan transistor 2. Hal ini dikarenakan nilai resistansi LDR
akan kecil apabila intensitas cahaya semakin terang. Pada saat transistor 2 aktif maka relay juga
aktif sehingga motor akan bekerja berlawanan arah dengan sebelumnya karena polaritas dari baterai
menjadi terbalik
Apabila cahaya terang maka motor akan berputar ke kanan. Motor akan menggerakkan vanbelt
sehingga gorden membuka. Kemudian ketika ujung gorden menyentuh limit switch1 maka motor
akan berhenti bekerja. Apabila cahaya gelap maka motor akan berputar ke kiri. Motor akan
menggerakkan vanbelt sehingga gorden menutup. Kemudian ketika ujung gorden menyentuh limit
switch2 maka motor akan berhenti bekerja dan jendela telah tertutup oleh gorden.

Berdasarkan analisis kebutuhan diatas dapat dibuat blok diagram perancangan perangkat
elektronik dari alat pengendali korden ini, dan ini adalah bagaimana cara kerja dari gorden
tersebut dapat di ditunjukan pada gambarberikut :

Gambar : 1.1 Blok diagram perancangan perangkat keras

Fungsi-fungsi dari Gambar : 1.1 Blok diagram perancangan perangkat keras sebagai berikut :

1.Matarari : sebagai pemanas / cahaya alami yang akan membuat sensor cahaya aktif jika ada
sinar.

2.Sensor cahaya :sebagai alat pendeteksi keberadaan cahaya.

3.Microcontroller AT89C51 : sebagai otomatisasi dari rangkaian-rangkaian yang ada, misalnya


sensor,LCD atau disebut pengendali devices.

4.Penampilan LCD : sebagai penampang waktu dan alarm.


5.Motor DC : sebagai penggerak gorden/ untuk menggerakan gordennya.

6.Penggerak tirai : hampir sama dengan motor DC akan tetapi penggerak ini lebih khusus untuk
dibagian tirainya saja.

7.Tirai : sebagai penutup dikala orang lain tidak bias melihat kita.

A.Spesifikasi prodak(ideal & riil)

Kinerja prodak ini cukup sederhana, tidak memakan tempat yang cukup lebar dikarenakan
prodak tersebut berada di atas korden yang tidak terlalu terjamah oleh pemilik rumah tangga.

B. SOP ( Standar Operasional Produk )

Pada SOP ini ada 2 kemungkinan diantaranya adalah sebagai berikut :

1) jika lampu nyala(ON) maka korden menutup, dan jika lampu mati(OFF) maka
korden membuka.

2) jika pemilik rumah ada di rumah secara lansung sensor berfungsi, jika pemilik
rumah lagi di luar kota korden tersebut menggukan timer.

Pengertian Pengaturan otomatis atau sistem pengaturan otomatis berasal dari tiga suku kata yaitu
Sistem, pengaturan dan otomatis. Sistem adalah sebuah susunan komponen-komponen fisik yang
saling terhubung dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan aksi tertentu.Pengaturan adalah
suatu aktivitas mengatur, mengendalikan, mengarahkan, memerintah.Sedangkan Otomatis adalah
dengan bekerja sendiri atau dengan sendirinya. Dalam hal ini istilah pengaturan atau kontrol
mengandung tiga aspek atau unsur utama yaitu rencana yang jelas, dapat melakukan pengukuran,
dan dapat melakukan tindakan.

Dari pengertian tersebut, kita dapat menganggap kontrol atau pengaturan otomatis yang
dimaksud adalah “Membuat sesuatu sesuai dengan harapan ataupun rencanan kita dan juga berjalan
dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia secara langsung” maka kita dapat menganggap
suatu sistem kontrol otomatis adalah suatu sistem yang dapat membuat agar keluaran (output)
sistem sesuai dengan rencana dan keinginan yang diharapkan.

C. Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu davelopement tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan
Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk
merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek
bahasa Basic yang cenderung midah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi
para pemula maupun para developer ( Daryanto; 2003:11).
Dalam lingkungan Window’s User-interface sangat memegang peranan penting, karena dalam
pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan user-interface tanpa
menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi program yang mendukung tampilan
dan proses yang dilakukan

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user-


interface, kemudian mengatur property dari objek-objek yang digunakan dalam user-interface, dan
baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadian-kejadian (event). Tahap
pegembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan
BottomUp.

D. Bascom AVR

BASCOM AVR menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan program. Program simulasi
ini ber-tujuan untuk menguji suatu aplikasi yang dibuat dengan pergerakan LED yang ada pada
layar simulasi dan dapat juga langsung dilihat pada LCD, jika kita membuat aplikasi yang
berhubungan dengan LCD.

Intruksi yang dapat digunakan pada editor BASCOM AVR relatif cukup banyak dan tergantung
dari tipe dan jenis AVR yang digunakan.Berikut ini adalah beberapa perintah intruksi-intruksi dasar
yang digunakan pada BASCOM AVR. (http://dheni-yulistianto.blogspot.com/2013/07/pengertian-
bas-com-avr.html)

Instruksi Dasar Bascom AVR dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Instruksi Dasar Bascom AVR

Instruksi Keterangan

DO…LOOP Perulangan
GOSUB Memanggil prosedur
IF…THEN Percabangan

FOR…NEXT Perulangan
WAIT Waktu tunda detik
WAITMS Waktu tunda milidetik
WAITUS Waktu tunda mikro detik

GOTO Loncat ke alamat memori


SELECT…C
ASE Percabangan

E. Mikrokontroler ATMega 16

Mikrokontroler ATMega 16 merupakan salah satu mikrokontroler buatan AVR yang memiliki
fasilitas-fasilitas yang cukup lengkap, diantaranya:
1) Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yangbiasanya diisi dengan program hasil buatan

manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.

2) RAM (Random Acces Memory) merupakanmemori yang membantu CPU untuk penyimpanan
data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running.
3) EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori
untukpenyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running.

4) Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar ataumasuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun
masukan bagi program.

5) Timer adalah modul dalam hardware yangbekerja untuk menghitung waktu/pulsa.

6) UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi


datakhusussecara serial asynchronous.

7) PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitasuntuk membuat modulasi pulsa.

8) ADC (Analog to Digital Converter) adalahfasilitas untuk dapat menerima sinyal analog
dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range
tertentu.

9) SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalurkomunikasi data khusus secara serial secara
serial synchronous.

10) ISP (In System Programming) adalahkemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat
diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang
minimal.
Bentuk fisik mikrokontroller ATMega 16 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bentuk Fisik mikrokontroller ATMega 16

Fitur-fitur ATMega 16: Mikokontroler ATMega16 memiliki fitur-fitur sebagai berikut.

1) Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi dengan daya rendah

2) Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz


3) Memiliki kapasitas flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 KBye

4) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu PortA, Port B, Port C dan Port D

5) CPU yang terdiri atas 32 buah register


6) Unit interupsi internal dan ekternal
7) Port USART untuk komunikasi serial
8) Fitur Peripheral

a. Tiga buah Timer/Counter dengan kemam-puan pembandingan

b. 2 (dua) buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Campare

c. 1 (satu) buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Campare dan
Mode Capture

9) Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri


10) 4 Channel PWM
11) 8 Channel, 10-bit ADC
a. 8 Single-ended Channel
b. 7 Differential Channel hanya pada kemasan
TQFP

c. 2 Differential Channel dengan Programm-able Gain 1x, 10x, atau 200x


12) Byte-orientied Two-wire Serial Interface
13) Programmable Serial USART
14) Antar muka SPI
15) Watchdog Timer dengan oscillator internal
16) On-chip Analog Comparator

Konfigurasi Pin ATMega 16: Konfigurasi Pin dariMikrokontroler ATMega 16 dapat


dilihat pada Gam-bar 3.
Gambar 3. Konfigurasi Pin ATMege 16

16 dengan kemasan 40 poin DIP (Dual In-linePackage), dengan fungsi dari masing-masing
pinATMEGA16 sebagai berikut:

1) VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya


2) GND merupakan pin Ground

3) Port A (PA0….PA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC

4) Port B (PB0…. PB7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus.

5) Port C (PC0…. PC7) Merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus.

6) Port D (PD0….PD7) Merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus.

7) Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler

8) XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal


9) AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk
ADC

10) AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC

Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari
cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang
diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk
meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan
mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya. Bentuk sensor LDR dapat dilihat
pada Gambar 5.

Gambar 5. Sensor LDR

Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral.

1. Laju Recovery: Laju recovery merupakan suatuukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai
resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100
lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat
gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi
yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux.

2. Respon Spektral: LDR tidak mempunyaisensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai
penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak.Dari kelima bahan
tersebuttembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakankarena mempunyai
daya hantar yang baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelirian, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Mikrokontroler dapat digunakan untuk memproses data pada pembuatan tirai jendela
otomatis.

2) Rs232 dengan Icmax232 dapat digunakan untuk komunikasi data secara serial

3) Aplikasi pembuatan jendela otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dapat dengan
aplikasi visual basic 6.0

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2003. Belajar computer, Visual basic, Bandung. Yrama Wijaya.

Heri Andrianto, 2013. Pemrograman MikrokontrolerAVR ATmega 16 menggunakan bahasa


C

(CodeVisionAVR), Bandung. InformatikaBandung.

Romy Budhi Widodo, 2009. Embedded systemmenggunakan mikrokontroler dan


pemrograman C, Yogyakarta. Andi.

Sumardi, 2013. Mikrokontroler belajar AVR mulaidari nol, Yogyakarta. Graha ilmu

http://dheni-yulistianto.blogspot.com /2013/07/pengertian-bascom-avr.html

http://kbbi.web.id/otomatis
http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n02/volume-82-artikel-5.pdf/pdf/volume-
82-artikel-5.pdf

http://www.academia.edu/4596972/PENGATURAN

http://www.astudioarchitect.com/2009/05/pengetahu an-tentang-jenis-jenis-jendela.html

Anda mungkin juga menyukai