Anda di halaman 1dari 22

Listrik

Diposkan pada 23 Februari 2016 oleh pelajaranipasdblog


A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat
yang berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Tempat yang berpotensial tinggi
disebut kutub positif dan tempat berpotensial rendah disebut kutub negatif.

Perbedaan potensial antara kutub negatif dan kutub positif disebut tegangan listrik atau
potensial listrik. Satuan tegangan listrik adalah volt yang diukur menggunakan alat voltmeter.
Alat pengukur yang merupakan penggabungan dari amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter
disebut avometer atau multimeter.

B. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang
mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik yang sering digunakan dalam
rangkaian listrik sederhana adalah sakelar dan lampu. Sakelar adalah alat listrik yang
berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus listrik.

Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga
cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.

1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurutan tanpa cabang.

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang dihubungkan secara berjajar dengan
satu atau beberapa cabang. Alat listrik yang dapat dirangkai secara paralel adalah lampu dan
baterainya.

3. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran adalah rangkaian perpaduan antara rangkaian seri dan parallel.

C. Konduktor dan Isolator


Benda yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik disebut konduktor, umumnya
terbuat dari logam seperti tembaga, besi, alumunium, seng dan sebagainya. Sedangkan
benda-benda penghantar arus listrik yang buruk disebut isolator, umumnya terbuat dari bahan
bukan logam seperti plastik, kayu, udara, kertas, air dan sebagainya.

 D. Sumber-Sumber Listrik
Sumber listrik adalah alat listrik yang dapat menghasilkan arus listrik atau energy listrik.
Beberapa sumber listrik yang sering digunakan di antaranya batu baterai, accumulator,
dinamo dan generator.

1. Batu baterai
Batu baterai atau baterai kering terdiri atas wadah seng yang berisi campuran selmiak, serbuk
arang, batu kiwi serta batang karbon. Zat -zat kimia tersebut bereaksi sehingga wadah seng
menjadi kutub negatif dan batang karbon menjadi kutub positif. Perbedaan tegangan antara
kutub positif dan kutub negative sebanyak 1,5 volt.

Jika baterai kering dipakai, kekuatan listriknya akan semakin melemah yang akhirnya akan
habis. Baterai ini tidak dapat digunakan lagi. Pada saat baterai kering digunakan terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik.

2. Accumulator
Accumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal
peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam accumulator, logam timbal
dan timbal peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu
lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi
kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2
volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.

Setelah accumulator digunakan beberapa lama, kemampuannya menghasilkan energi listrik


semakin berkurang dan akhirnya habis. Kemampuannya dapat diperbaharui kembali dengan
cara melakukan penyetruman. Caranya, kutub positif accu dihubungkan dengan kutub positif
dan kutub negatif accu dihubungkan dengan kutub negatif sumber listrik searah lainnya. Pada
saat accu digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan pada
saat penyetruman terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.

3. Dinamo dan generator


Dinamo sepeda terdiri atas kumparan yang ditempatkan di tengah medan magnet U. ketika
kepala dinamo berputar, kumparan akan turut berputar. Perputaran kumparan di dalam medan
magnet menghasilkan energi listrik. Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi
listrik.
Sumber listrik lainnya yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik adalah generator.
Untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar digunakan generator yang besar.
Generator besar digerakkan oleh kincir besar atau turbin.

Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke
rumah-rumah tegangannya diturunkan menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 –
220 volt. Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan
tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up.
Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.
E. Manfaat dan Bahaya Energi Listrik
1. Manfaat Energi Listrik
 Energi listrik berubah menjadi energi kalor/panas, contohnya setrika listrik. Setrika listrik
lebih mudah dipakai dibandingkan dengan setrika konvensional yang menggunakan arang
yang dibakar.
 Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contohnya bola lampu atau lampu neon.
Bandingkan betapa rumitnya jika kita menggunakan lampu petromak atau lampu minyak
yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Pada lampu petromak terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi cahaya.
 Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya kipas angin. Bandingkan jika kita
menggunakan kipas, maka tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan terjadi perubahan energi
kimia dari makanan menjadi energi gerak.
2. Bahaya Energi Listrik
Di antara kerugian yang paling besar adalah hubungan singkat atau konsleting yang dapat
mengakibatkan kebakaran. Pada saat kortsluiting, arus listrtik tidak mengalir melalui alat-alat
listrik sehingga energi listrik diubah menjadi energi panas oleh kawat penghantar. Jika energi
panas itu sangat besar maka kabel/kawat akan berpijar yang akhirnya menimbulkan
kebakaran.

Untuk mencegah bahaya kebakaran atau kerusakan karena korsluiting maka digunakan
sekering. Sekering terdiri atas seutas kawat logam timah hitam yang dibungkus dengan
porselen atau kaca sebagai isolator.

F. Penghematan Energi
Cara untuk menghemat energi listrik di antaranya adalah:
1. Menggunakan listrik seperlunya, misalnya pada saat menghidupkan televisi atau radio, kita
tidak membiarkannya tetap hidup sementara kita sudah tidak menonton atau mendengarkan
siaran radio.
2. Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan kebutuhan.
3. Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan daya tinggi, misalnya
setrika.
4. Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.

https://pelajaranipasdblog.wordpress.com/2016/02/23/listrik/

a.    Gejala kelistrikan

Gejala kelistrikan dapat kita lihat dengan cara menggosok-gosokkan benda


plastik.  Benda plastik bila digosok-gosokkan akan bermuatan listrik dan dapat menarik
potongan kertas. Namun Tarikan itu hanya berlangsung sebentar.

b.    Sumber energi listrik

Benda yang dapat menimbulkan arus listrik dinamakan sumber energi listrik.
Ada 4 sumber energi listrik, yaitu :

1.    Generator
Generator merupakan alat pembangkit tenaga listrik dan sumber energi listrik yang
besar. Ada beberapa jenis pembangkit listrik berdasarkan tenaga penggeraknya :
a.    Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
b.    Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
c.    Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
d.    Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
e.    Pusat Listrik Tenaga Matahari (surya)
f.     Pusat Listrik Tenaga Angin

2.    Baterai
Baterai berisi zat-zat kimia yang menyimpangan energi kimia yang dapat berubah
menjadi energi listrik bila kutub positif (+) dihubungkan dengan kutub negatif (-). Pada
bungkus baterai biasanya tertulis 1,5 V, artinya baterai tersebut memiliki tegangan listrik
1,5 volt. Baterai dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik
3.    Aki (Akumulator)
Pada Aki terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Aki disebut juga
dengan elemen basah karena berisi zat kimia berupa cairan. Jika Aki digunakan terlalu
lama, maka energi listrik pada Aki akan habis. Agar dapat digunakan kembali, Aki harus
diberi energi listrik.

4.    Dinamo Sepeda
Dinamo dapat mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Dinamo
sepeda memiliki bagian yang terdiri dari magnet berbentuk tabung, dan sebuah
kumparan kawat. Dinamo dipasang dekat roda depan sepeda. Ketika sepeda dijalankan,
kepala dinamo yang yang berhubungan langsung dengan magnet akan berputar karena
bergesekan dengan roda. Magnet yang berputar menimbulkan arus listrik pada
kumparan.

c.    Rangkaian listrik

Apabila kutub positif (+) dan (-) dihubungkan dengan sepotong kabel, maka ada arus
listrik. Arus listrik mengalir dari kutub positif(+) ke kutub (-).

Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup, dan tidak mengalir pada
rangkaian terbuka. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung dan
pangkal, sebaliknya rangkaian terbuka memiliki ujung dan pangkal.

Baterai dapat disusun dengan berbagai cara untuk menghasilkan rangkaian listrik,
antara lain sebagai berikut :
a.    Rangkaian seri
Baterai (sumber listrik) disusun dengan cara  berderet.
b.    Rangkaian paralel
Baterai (sumber listrik) disusun dengan cara sejajar.
c.    Rangkaian Campuran
Gabungan dengan susunan seri dan paralel

Alat untuk menyambung dan memutuskan arus listrik disebut sakelar.

d.    Benda konduktor dan isolator listrik


Konduktor listrik adalah benda yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya
besi, baja, kuningan, kayu yang basah, dan timah.
Isolator listrik adalah benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya
plastik, kaca, dan kayu yang kering.

e.    Perubahan energi listrik

Energi listrik dapat diubah-ubah.


a.     Perubahan energi listrik menjadi energi panas dan cahaya.
Contohnya :  lampu listrik
b.    Perubahan energi listrik menjadi energi panas.
Contohnya : setrika listrik
c.    Perubahan energi listrik menjadi energi gerak atau energi kinetik.
Contohnya : kipas angin
d.    Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi.
Contohnya : radio

f.     Contoh alat rumah tangga yang memanfaatkan energi listrik


Sebagian besar peralatan rumah tangga memanfaatkan energi listrik. Seperti
Rice cooker, dispenser, kulkas, radio, setrika, mesin cuci, kipas angin, dan sebagainya.

http://irawatiardi.blogspot.co.id/2015/01/materi-ipa-kelas-6-sd-semester-2-energi.html

Rangkaian Listrik untuk Kelas 6 SD


Posted by Egie M Sya'ban on 12:28:00 pm
            Rangkaian listrik adalah susunan alat-alat listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik
sehingga menghasilkan arus listrik. Arus listrik  adalah aliran muatan listrik dari kutub positif
(tegangan tinggi) ke kutub negatif (tegangan rendah).
  
            Berdasarkan mengalir tidaknya arus, rangkaian listrik dibagi menjadi dua macam:
1. Rangkaian Terbuka: susunan alat-alat listrik yang terputus sehingga arus listrik tidak mengalir.
2. Rangkaian Tertutup: susunan alat-alat listrik yang menyebabkan arus mengalir. 

gambar 1 sumber: www.google.com


gambar 1(a) menunjukan rangkaian terbuka yang mengakibatkan arus tidak mengalir dan lampu
mati
gambar 1(b) menunjukan rangkaian tertutup yang mengakibatkan arus mengalir dan lampu
menyala
   
             Berdasarkan pemasangannya, rangkaian listrik dibedakan menjadi tiga macam:
1. Rangkaian Seri: susunan alat-alat listrik yang dipasang secara berurutan atau tanpa adanya
cabang.

gambar 2 sumber: www.google.com


 gambar 2a menunjukan lampu yang dipasang seri
 gambar 2a menunjukan baterai yang dipasang seri
    - Keuntungan Rangkaian Seri: nyala lampu lebih terang
    - Kerugian Rangkaian Seri: # baterai cepat habis (boros)
                                                 # jika satu lampu mati, yang lain ikut mati

2. Rangkaian Paralel: susunan alat-alat listrik yang dipasang secara bercabang.

gambar 3 sumber: www.google.com


 gambar 3(a) menunjukan lampu yang dipasang paralel
gambar 3(b) menunjukan baterai yang dipasang paralel

      - Keuntungan Rangkaian Paralel: # baterai lebih awet


                                                            # jika satu lampu mati, yang lain tetap menyala
      - Kerugian Rangkaian: nyala lampu lebih redup

 3. Rangkaian Campuran: susunan alat-alat listrik yang dipasang secara seri dan paralel.

gambar 4 sumber: www.google.com


 gambar 4 menunjukan lampu yang dipasang campuran.
 gambar 4 merupakan rangkaian tertutup sehingga arus mengalir

 Dari gambar 4 dapat kita simpulkan sebagai berikut:


a. Lampu A dengan Lampu B dipasang secara Seri
b. Lampu A dengan Lampu C dipasang secara Paralel
c. Lampu B dengan Lampu C dipasang secara Paralel
d. Lampu D dipasang secara seri dengan lampu A/B/C
e. Jika Lampu D mati, maka lampu yang lain akan mati
f. Jika lampu A mati, maka Lampu B mati, Lampu C dan D tetap Menyala
g. Jika Lampu C mati, maka Lampu A, B, dan C akan tetap Menyala

http://aagiems.blogspot.co.id/2015/02/rangkaian-listrik.html

LISTRIK
Standard

LISTRIK
Listrik dapat dibedakan  menjadi dua yaitu:
1. Listrik statis
2. Listrik dinamis
Perhatikan penjelasan berikut ini:

1. Listrik Statis
Listrik statis adalah muatan listrik yang tidak dapat mengalir, sedangkan listrik dinamis
adalah listrik yang dapat mengalir.
Muatan Listrik
Untuk mempelajari tentang muatan listrik, kita harus memahami tentang model atom yang
menyusun suatu benda. Perhatikan model atom di bawah ini!
*Setiap atom terdiri atas inti yang dikelilingi oleh elektron*Inti atom terdiri dari neutron dan
proton*Neutron tidak bermuatan listrik.*Proton bermuatan positif.*Elektron bermuatan negative.

*Bagian dari atom yang dapat berpindah tempat adalah elektron.

Suatu benda akan bermuatan listrik jika jumlah elektron dan proton pada atom-atomnya tidak
sama. Apabila atom memiliki muatan electron lebih banya daripada proton, maka atom
tersebut bermuatan listrik negative, sebaliknya atom yang kekurangan elektron akan
bermuatan positif.
Beberapa benda netral dapat diubah menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok atau
dapat juga dengan induksi. Contoh:  Penggaris plastic yang digosokkan pada rambut kering
akan bermuatan negative sehingga dapat menarik potongan potongan kertas kecil.
Dua benda dengan muatan yang sama jika didekatkan akan saling tolak-menolak, sebaliknya
jika muatannya berbeda akan saling tarik-menarik. Berdasarkan hukum Coulomb, besarnya
gaya tarik atau gaya tolak muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi oleh
gaya listrik. Medan listrik dapat digambarkan dengan garis gaya listrik. Arah medan listrik
kelaur dari muatan positif dan masuk pada muatan negatif.

 2. Listrik Dinamis
Dengan adanya beda potensial ( tegangan ) pada sumber listrik, menyebabkan adanya aliran
muatan listrik. Muatan listrik dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Muatan listrik yang
mengalir disebut arus listrik. Berdasarkan kesepakatan, arus listrik mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron.
Rangkaian listrik tertutup ada 3 macam yaitu:
1. Rangkaian seri
2. Rangkaian paralel
3. Rangkaian campuran
Perbedaan rangkaian seri dan paralel
Seri Paralel

a)      Disusun secara bersambung a)    Disusun secara berderetb)  


atau sejajarb)      Setiap alat listrik Setiap alat listrik mendapatkan
mendapatkan arus yang sama tegangan yang sama

c)       Memerlukan sedikit kabel c)    Memerlukan banyak kabel


penghubung penghubung

d)   Apabila satu alat listrik rusak,


d)      Satu alat listrik rusak, semua alat listrik yang lain tetap
alat listrik tidak berfungsi berfungsi.

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini:

RANGKAIAN SERI
 
RANGKAIAN PARALEL
 
 
 
 

 Hukum Ohm: Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar, sebanding dengan beda
potensial pada kedua ujung penghantar itu selama penghantar tidak berubah.
NATALIA RETNO WULANSARI
Sumber: Diambil dari materi IPA Kelas 6 SD karya Bp. Marsudi (Tutor IPA “Listrik” P3G
jenjang SD Gel. 2 Tahun 2014

https://nataliaretnowulansari.wordpress.com/2014/04/25/listrik/

IPA SD KELAS 6 : Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik


Published : 2:03 PM Author : Ainul Izzah

Setiap benda mempunyai ribuan muatan listrik. Muatan listrik ada dua macam, yaitu
muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Benda dengan jumlah proton
dan elektron sama disebut benda netral. Ada pula benda bermuatan positif maupun
bermuatan negatif. Benda bermuatan positif jika jumlah proton lebih banyak daripada
elektron. Benda bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak daripada proton.

Listrik Statis
Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Fenomena
listrik statis sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika menyetrika kain
wool, begitu selesai disetrika maka kain wool tersebut menarik rambut-rambut di badan
kita saat kain tersebut didekatkan ke tubuh. Atau coba Anda lakukan dengan
menggunakan balon, gosokkan ke rambut Anda kemudian tempelkanlah pada dinding.
Balon akan menempel pada dinding. Dalam skala yang besar fenomena listrik statis
sering kita lihat pada timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis. 
Ketika kita menggosokkan penggaris ke rambut, sejumlah elektron dari rambut
berpindah ke penggaris. Akibatnya jumlah elektron pada penggaris bertambah.
Penggaris menjadi bermuatan negatif. Perbedaan jumlah muatan pada penggaris ini
menimbulkan gejala kelistrikan. Muatan pada penggaris ini bersifat diam (statis). Gejala
kelistrikan yang terjadi disebut listrik statis. Gejala kelistrikan statis inilah yang
menyebabkan rambut tertarik penggaris, gejala kelistrikan statis juga terjadi pada
serpihan kertas yang menempel pada penggaris.

Jika dua buah benda yang bermuatan didekatkan akan terjadi dua kemungkinan.
Pertama, jika benda bermuatan itu senama ((+ dan +) atau (- dan -)) akan saling tolak
menolak. Kedua jika benda bermuatan tersebut tidak senama ( + dan -) akan tarik
menarik.

Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Salah satu contoh listrik dinamis
adalah pada baterai. Baterai mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif
(+) adalah ujung baterai dengan tonjolan kecil. Sementara, kutub negatif (–) adalah
ujung baterai yang rata (biasanya mengilap). Jika kedua kutub dihubungkan dengan
kabel, elektron mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Aliran elektron ini
disebut arus listrik. Ketika arus listrik melewati  lampu, arus listrik menyebabkan lampu
menyala. Ketika salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai, lampu akan mati
karena elektorn tidak dapat mengalir. Arus listrik hanya dapat menyala pada rangkaian
tertutup.

Rangkaian Listrik
 Rangkaian Seri :: Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih
dihubungkan secara berderet. Demikian pula dengan sumber tegangan juga
dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu
diputuskan ( mati ) maka lampu yang lain juga juga akan mati.
 Rangkaian Paralel :: Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu
atau lebih dihubungkan secara berjajar. Kutub lampu sejenis dihubungkan ke kutub
baterai yang sama. Pada rangkaian paralel jika salah satu lampu diputuskan ( mati ),
lampu yang lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih
terhubung dengan sumber arus listrik
 Rangkaian Campuran :: Rangkaian campuran merupakan gabungan dari
rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga
membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati.
Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena
digambarkan 1R+1R+1R. Sementara rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/R. Sementara
keuntungan dan kerugian rangkaian paralel adalah kebalikan dari kerugian dan
keuntungan seri. Sedang yang disebut rangkaian rumit adalah rangkaian gabungan
antara paralel dan seri. Contohnya adalah lampu di rumah.

Sumber-sumber Energi Listrik


1. Baterai
Pada ujung baterai terdapat dua buah kutub yaitu kutub positif dan negatif. Jika
bungkus bagian luar baterai kita buka akan terlihat lapisan seng, lapisan seng ini
berfungsi sebagai kutub negatif. Benda yang berfungsi sebagai kutub positif adalah
batang arang yang terdapat di bagian tengah. Batang karbon ini dikelilingi serbuk hitam
yang merupakan elektrolit. Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam
bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik. Karena elektrolit
baterai berupa serbuk, baterai juga sering disebutelemen kering. Pada permukaan luar
baterai biasanya terdapat tulisan, misalnya 1,5 volt. Artinya, baterai tersebut
bertegangan listrik sebesar 1,5 volt. Volt merupakan satuan yang digunakan
untuk menyatakan tegangan listrik.
2. Akumulator (Aki)
Aki disebut juga elemen basah karena elektrolitnya berupa zat cair(asam sulfat). Aki
temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus
listrik kembali.  Bagian dalam aki terdiri dari lempengan timbal dan timbal peroksida
yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Lempengan timbal tersebut terdiri dari
pelat Positif dan pelat Negatif, untuk pelat Positif dibuat dari Timbal Peroksida,
Sedangkan pelat Negatif hanya dibuat dari logam timbal. Antara pelat positif dan pelat
negetif diberi pemisah supaya tidak bersinggungan yang dapat mengakibatkan
hubungan arus pendek. Timbal dan timbal peroksida ini bereaksi dengan asam sulfat,
hasil reaksi kimia tersebut menghasilkan listrik.

3. Dinamo dan Generator


Dinamo biasanya digunakan untuk menyalakan lampu pada sepeda. Dinamo terdiri dari
kumparan yang ditempatkan di tengah medan magnet, ketika kepala dinamo(bagian
yang menempel pada ban sepeda) berputar kumparan tersebut juga ikut berputar.
Perputaran kumparan di dalam medan magnet menghasilkan energi listrik. Kecepatan
perputaran roda sepeda mempengaruhi besar arus listrik yang dihasilkan. Semakin
cepat roda berputar semakin besar energi listrik yang dihasilkan. Jadi dinamo
mengubah energi gerak menjadi energi listrik. 

Sumber energi listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik yang lain
adalah generator. Pada generator cara kerjanya hampir sama dengan dinamo, namun
energi listrik yang dihasilkan lebih besar. Generator yang besar biasanya digerakkan
oleh kincir besar atau turbin. Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga air dari
bendungan atau dam.

4. Sel Surya
Matahari merupakan sumber energi yang sangat besar. Energi matahari berupa energi
panas dan cahaya. Seiring perkembangan teknologi, energi matahari dapat diubah
menjadi energi listrik. Alat yang mampu mengubahnya disebut sel surya. Sel surya dapat
dipasang di atap rumah. Sel surya akan menangkap energi matahari dan menyimpannya
dalam elemen listrik. Selanjutnya, energi tersebut dapat digunakan untuk
menyalakan peralatan listrik. Selain itu, sel surya juga digunakan pada kalkulator dan
mobil tenaga surya. Stasiun-stasiun luar angkasa juga memanfaatkan energi matahari.

5. Nuklir
Nuklir merupakan sumber energi yang sangat besar. Energi nuklir dihasilkan dari reaksi
atom di dalam sebuah reaktor. Nuklir dapat digunakan sebagai bahan pembuat bom
atom. Selain itu, nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Penggunaan nuklir
sebagai sumber energi listrik tidak menimbulkan polusi. Hanya saja, kebocoran nuklir
perlu diwaspadai. Kebocoran dapat menyebabkan cacat tubuh, bahkan kematian.

Konduktor dan Isolator Listrik


Konduktor listrik adalah benda yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan
isolator listrik adalah benda yang tidak dapat menghantarkan arus lisatrik. Contoh
benda yang termasuk konduktor listrik adalah benda logam seperti besi, baja, timah,
tembaga, dan kuningan. Sedangkan benda yang termasuk isolator listrik adalah kaca,
plastik, kain, dan kayu kering.

Perubahan Energi Listrik


1. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Contohnya, setrika listrik, kompor listrik, dispenser, dan solder. Di dalam alat-alat
tersebut terdapat elemen pemanas. 
2. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Contohnya, Lampu listrik mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. 
3. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Contohnya, Mobil-mobilan baterai bergerak dengan memanfaatkan baterai, kipas angin,
blender, mesin cuci, dan pengering rambut.
4. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi
Radio, televisi, handphone (hp), dan bel listrik merupakan penghasil bunyi. 

http://pendidikancahaya.blogspot.co.id/2014/01/ipa-sd-kelas-6-perpindahan-dan.html

Rangkaian Listrik Seri & Paralel


I.         Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilaksanakan adalah:

1.         Mengetahui bagaimana merangkai listrik secara seri.

2.         Mengetahui bagaimana merangkai listrik secara paralel.

II.       Landasan Teori

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

1.      RANGKAIAN SERI

Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat
satu rangkaian.

Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik dari
beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu dalam
rangkaian seri ). Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah
titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua
elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang
lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:


 Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
 Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama
dengan tegangan total sumber tegangan.
 Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian.  Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
 Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran
arus terhenti.
Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:
 Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
  Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan
sama dengan kuat arus totalnya,
 Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya.
 V total = V1 + V2 +.. Vn
 I total = I1 = I2 =…. I n
                   R total = R1 + R2 + ... Rn

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di
rumah) yaitu:
 Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu
LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima
tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
 Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
 Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol),
demikian juga kulkas.
 Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
 2.         RANGKAIAN PARALEL
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus.  Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan
secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian
yang lain.

Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:


 Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
  Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
  Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
 Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya
pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.
 Prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
 Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan
paralelnya.
 Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-
tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya
serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
 Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar tegangan setiap
percabangan sama dengan tegangan totalnya.
 V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
 I total = I1 + I2 +.. In

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n


Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari:

1)    Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.

2)    Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut:


 Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-
beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
 Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg
terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.
 Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel,
jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
 Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel.
 Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian
paralel.
 III.      Alat dan Bahan
          Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi:

1.        Kabel

2.        Bola lampu kecil (lampu senter) 3 buah

3.        Baterai besar 3 biji

4.        Strerofoam

5.        Plester

6.        Double Tipe

7.        Gunting / Kater
 

IV.      Cara Kerja

1.         Siapkan alat-alat yang digunakan untuk praktikum membuat rangkaian seri dan paralel.

2.         Potong gabus menjadi 2 bagian dan masing-masing diberi nama rangkaian listrik seri dan rangkaian
listrik paralel.

3.         Ketiga baterai disusun jadi satu di beri penyangga plester biar tidak lepas.

4.         Kabel, lampu dan baterai mulai dirangkai menjadi rangkaian listrik seri.

5.         Kemudian praktikan dengan menyalakan semua lampu.


6.         Lalu salah satu kabel dilepas dari baterai amati apa yang terjadi pada lampu.

7.         Selanjutnya kabel, lampu dan baterai mulai dirangkai menjadi rangkaian listrik paralel.

8.         Kemudian praktikan dengan menyalakan semua lampu.

9.         Lalu salah satu kabel dilepas hingga salah satu lampu mati, kemudian  amati apa yang terjadi pada
lampu yang lain.

10.     Simpulkan hasil pengamatan.

V.     Hasil Pengamatan/ Hasil Kerja

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, hasil pengamatan dapat dilihat sebagai
berikut:

          

Pada percobaan yang telah dilakukan terhadap rangkaian seri, ketika kabel dihubungkan
dengan baterai kedua lampu menyala terang, dan ketika salah satu lampu dimatikan, lampu yang
lain ikut mati.

    
Pada percobaan yang telah dilakukan terhadap rangkaian paralel, ketika kabel dihubungkan
dengan baterai kedua lampu menyala terang, dan ketika salah satu lampu dimatikan, lampu yang
lain tetap menyala.

VI.    Pembahasan

Dalam percobaan yang dilakukan pada rangkaian listrik paralel nampak bahwa, nyala lampu
terang dibandingkan dengan nyala pada rangkaian seri. Hal ini disebabkan sumber tegangan
langsung menuju lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu lampu
dimatikan maka lampu yang lain tidak akan ikut mati, berbeda dengan rangkaian listrik seri yang
apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain akan ikut mati karena saling
berkesinambungan. Dalam rangkaian paralel masing-masing cabang dalam rangkaian paralel
merupakan rangkaian individu sehingga ketika satu lampu dikendorkan tidak mempengaruhi nyala
lampu yang lain karena arus listrik tetap mengalir.

VII.   Kesimpulan

Dari praktikum   rangkaian seri dan paralel dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.         Rangkaian Seri

Rangkaian Seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat
satu rangkaian.

Rangkaian listrik seri apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain akan ikut
mati.

b.         Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus.

Rangakain listrik paralel apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain tidak akan
ikut mati, lampu yang lain akan tetap menyala.

VIII.            Kesan dan Saran

       1.         Kesan
Kesan yang dapan kami rasakan pada saat  melaksanakan kegiatan praktikum sangat
menyenangkan dan bangga karena seluruh  mahasiswa turut berperan aktif dalam kegiatan
praktikum.

      2.         Saran 
 Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan dengan
sebaik-baiknya. 
 Jika masih ada yang kurang dalam laporan kami, mohon diberi petunjuk agar pada
praktikum selanjutnya bisa lebih baik.

 IX.              Dokumentasi Hasil Praktikum


http://aneka-praktikum.blogspot.co.id/2014/12/rangkaian-listrik-seri-paralel.html

Anda mungkin juga menyukai