Anda di halaman 1dari 12

DAYA DAN ENERGI

LISTRIK
PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO
01 02 03
ADDWINAR
Ma’ruf Hidayat FAHMI ROSADI SABAR RAMDHAN I. RUSDI
230204602049 230204602044 230204601046
A. Definisi Daya dan Energi Listrik

1. Energi Listrik
Energi listrik dapat berubah menjadi
bentuk energi lain. Untuk mengubah energi
listrik menjadi energi lain diperlukan alat
listrik. Setrika merupakan alat listrik yang
memiliki hambatan, jika digunakan
memerlukan tegangan, arus listrik, dan
waktu penggunaan. Hambatan, tegangan,
kuat arus, dan waktu itulah yang
memengaruhi besar energi listrik.
a
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber
arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:

• Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor
listrik.
• Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
• Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
• Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa
penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka
sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung
pada:

• Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).


• Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
• Waktu atau lamanya arus mengalir (t).
2.Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang
diserap oleh suatu rangkaian setiap satuan waktu.
Semakin besar daya listrik pada suatu rangkaian,
semakin besar pula energi yang akan diserap.
Contoh mudahnya, daya listrik di rumahmu 900
watt, lalu kamu membeli kompor induksi yang
dayanya 1.300 watt. Kira-kira, apa yang akan
terjadi? Sudah pasti, kompor induksi tidak akan
nyala dan listrik di rumahmu akan mati karena
energi listrik yang diserap kompor induksi jauh
lebih besar dari energi listrik yang tersedia di
rumahmu.
Satuan Daya Listrik
Jika mengacu pada persamaan di atas, daya listrik memiliki satuan lebih dari satu. Meskipun
lebih dari satu, namun tidak mengubah nilai besarannya. Lalu, apa saja satuan daya listrik?
1.Watt
Watt adalah satuan internasional (SI) untuk daya listrik. Satuan ini diambil dari nama
penemunya, yaitu James Watt.
2. Joule/s
Daya listrik merupakan hasil pembagian antara energi listrik yang bersatuan Joule dan
waktu yang bersatuan sekon. Itulah mengapa, daya juga bisa dinyatakan sebagai Joule/s,
dengan 1 Joule/s = 1 watt.
3. VA
Di persamaan kedua, rumus daya dinyatakan sebagai P = VI. Oleh sebab itu, satuan
dayanya juga bisa dinyatakan sebagai VA, dengan V satuan tegangan (V) dan A satuan
dari kuat arus listrik (I), di mana 1 VA = 1 Joule/s = 1 watt.
4. HP
HP atau horse power atau tenaga kuda merupakan satuan daya yang digunakan pada
masa lalu. Satuan ini mengacu pada perbandingan kemampuan mesin uap dan tarikan
kuda, di mana 1 hp = 745,7 watt.
B. Sumber Energi Listrik

1. Baterai
Apabila kita lihat di ujung baterai terdapat dua buah kutub, yaitu kutub positif dan
negatif. Jika bungkus bagian luar baterai dibuka akan terlihat lapisan seng yang
berfungsi sebagai kutub negatif. Sementara itu, benda yang berfungsi sebagai kutub
positif adalah batang arang yang terdapat di bagian tengah. Batang karbon ini dikelilingi
serbuk hitam yang merupakan

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke


dalam bentuk ion-ion dan menjadi konduktor
elektrik. Bentuk elektrolit yang berupa serbuk,
membuat baterai juga sering disebut elemen kering.
Contoh tulisan yang berada di permukaan luar
baterai adalah 1,5 volt. Hal itu berarti baterai
tersebut bertegangan listrik sebesar 1,5 volt. Volt
merupakan satuan yang digunakan untuk
menyatakan tegangan listrik.
INOVASI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK

A. Pembangkit Listrik Berkelanjutan

Pembangkit listrik berkelanjutan adalah sistem pembangkit energi yang


dirancang untuk memproduksi listrik dengan meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Tujuan utamanya adalah untuk
memenuhi kebutuhan energi saat ini tanpa merusak ekosistem,
memperburuk perubahan iklim, atau menghabiskan sumber daya alam
secara berlebihan. Berikut adalah beberapa teknologi dan metode yang
digunakan dalam pembangkit listrik berkelanjutan:
B. Masalah Efisiensi Konversi

Masalah efisiensi konversi pada energi listrik merujuk pada tantangan yang terkait
dengan proses mengubah satu bentuk energi menjadi energi listrik. Efisiensi
konversi adalah seberapa baik sistem atau teknologi dapat mengubah energi
yang tersedia menjadi energi listrik tanpa banyak kehilangan energi dalam bentuk
panas atau energi yang tidak terpakai lainnya. Beberapa masalah utama terkait
dengan efisiensi konversi energi listrik meliputi:

1.Kehilangan Energi: Setiap sistem konversi


energi memiliki kerugian energi yang tidak dapat
dihindari. Ini bisa berupa kehilangan panas,
gesekan, atau resistansi listrik dalam kabel dan
komponen lainnya. Tujuan utama adalah
meminimalkan kerugian ini sebanyak mungkin
A. C. Dampak Lingkungan

1. PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN


a. A. Mengurangi Dampak Lingkungan: Menggunakan energi terbarukan membantu
perusahaan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Energi terbarukan
menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya,
sehingga membantu mengurangi kontribusi perusahaan terhadap perubahan iklim dan
pencemaran lingkungan.
b. B. Memenuhi Peraturan dan Standar Lingkungan: Banyak industri dan negara yang telah
mengenakan regulasi ketat mengenai emisi gas rumah kaca dan perlindungan lingkungan.
Perusahaan dapat memenuhi peraturan dan standar-standar ini, serta menghindari denda
dan sanksi hukum yang lain dengan menggunakan energi terbarukan. Selain itu dengan
kepatuhan peraturan dan kepatuhan lingkungan, reputasi perusahaan dapat terus terjaga.
c. C. Keberlanjutan Sumber Daya: Angin dan matahari merupakan sumber daya energi yang
dapat terus diperbaharui secara alami. Perusahaan dapat mengamankan pasokan energi
jangka panjang ketika menggunakan energi terbarukan. Selain itu perusahaan juga dapat
mengurangi ketergantungan pada sumber daya konvensional seperti fosil yang semakin
sedikit, terbatas, dan semakin mahal.
2. MENGGUNAKAN ENERGI YANG TIDAK TERBARUKAN

a. Pencemaran Udara
Penggunaan energi meningkatkan polusi udara dan berkontribusi pada pemanasan
global. Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh penggunaan energi fosil, seperti karbon
dioksida, metana, dan nitrogen oksida, menangkap panas di atmosfer dan meningkatkan
suhu bumi.

b. Kerusakan Lingkungan Hidup


Pembangunan infrastruktur energi fosil, seperti tambang batu bara dan kilang minyak,
menyebabkan kerusakan habitat alami dan merusak ekosistem. Selain itu, penggunaan
energi fosil juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah.

c. Ketergantungan pada Sumber Energi Tertentu


Penggunaan energi fosil membuat kita lebih bergantung pada sumber daya alam yang
terbatas dan membuat kita rentan terhadap fluktuasi harga. Selain itu, penggunaan
energi fosil juga membawa risiko keamanan energi, seperti gangguan pasokan akibat
konflik politik atau bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai