Anda di halaman 1dari 14

Nama :

Kelas :

MODUL

6
TEMA 3
Komponen dan Rangkaian Listrik Sederhana

1. Komponen pada Rangkaian Listrik Sederhana


Energi listrik merupakan sumber energi berbagai peralatan listrik dan
elektronik. Sumber energi listrik sebagian besar berasal dari pembangkit listrik
(PLTA, PLTU, PLTD, dan PLTN), dinamo, baterai, aki, maupun panel surya.
2. Peralatan listrik dan elektronik terdiri atas beberapa komponen yang disusun
membentuk suatu rangkaian. Ketika rangkaian listrik dihubungkan dengan
sumber tegangan, akan menimbulkan aliran energi listrik yang disebut arus
listrik sehingga peralatan elektronik dapat menyala dan digunakan. Arus listrik
adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Satuan arus
istrik adalah Ampere. Arus listrik mengalir dari kutub positif (tegangan tinggi)
ke kutub negatif (tegangan rendah) dalam suatu rangkaian listrik.
3. Rangkaian listrik sederhana tersusun atas sumber listrik, kabel, lampu,
dudukan lampu, dan sakelar. Sumber listrik adalah alat yang dapat
menghasilkan energi listrik. Sakelar adalah alat listrik yang berfungsi memutus
dan menghubungkan arus listrik. Kabel adalah alat listrik yang berfungsi
menghnatarkan arus listrik.
4. Berdasarkan mengalir tidaknya arus, rangkaian listrik dikelompokkan menjadi
dua.
1) Rangkaian terbuka
susunan rangkaian listrik yang terputus dari sumber tegangan
sehingga arus listrik tidak mengalir.
2) Rangkaian tertutup
susunan rangkaian listrik yang terhubung dengan sumber tegangan
sehingga arus listrik mengalir.
Untuk menjadikan rangkaian listrik menjadi tertutup (aliran listrik tersambung)
atau terbuka (aliran listrik terputus) digunakan sakelar. Konsep rangkaian
terbuka dan tertutup digunakan pada senter. Rangkaian listrik pada senter
disusun secara seri (baterai dan lampu disusun sejajar). Arus listrik yang
mengalir hanya melewati satu saluran (kabel, lempengan seng) yang
menghubungkan seluruh komponen tanpa adanya percabangan. Dengan susunan
seri, lampu senter dapat menjadi sangat terang. Namun, rangkaian ini boros
listrik.
5. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang lampu atau baterai disusun secara
berurutan atau berderet tidak bercabang. Nyala kedua lampu apabila dirangkai
seri tidak sama terang, ada lampu yang redup. Hal ini dikarenakan karena
tegangan sebuah baterai harus dibagi oleh kedua lampu. Dua buah lampu yang
disusun seri memiliki hambatan dua kali lebih besar daripada sebuah lampu.
Makin banyak lampu, hambatan totalnya makin besar. Oleh karena itu, arus yang
mengalir semakin berkurang. Dengan demikian nyala lampu terlihat redup.
Rangkaian seri juga dapat terdiri atas dua baterai atau lebih yang disusun secara
berderet. Baterai yang disusun seri, tegangannya menjadi berlipat. Artinya
baterai 1,5 volt yang disusun seri, tegangannya menjadi 3 volt ( 2 x 1,5 volt = 3
volt). Akibat tegangan yang berlipat itu, nyala lampu menjadi lebih terang. Makin
banyak baterai yang disusun seri, lampu akan menyala makin terang. Akan tetapi,
lampu akan cepat putus karena tegangan lampu tidak sesuai dengan tegangan
yang dihasilkan sumber listrik (baterai). Oleh karena itu, perhatikan terlebih
dahulu tegangan lampu ketika akan menghubungkan dengan baterai yang disusun
seri. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu padam atau dilepas, lampu
lainnya padam. Rangkaian seri dapat dilihat dalam senter.
6. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang dihubungkan secara
berjajar dengan satu atau beberapa cabang. Rangkaian paralel dapat dijumpai
pada rangkaian listrik di rumah.
7. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan perpaduan antara rangkaian paralel dan
seri.Rangkaian campuran banyak diterapkan pada kendaraan bermotor. Contoh
rangkaian lampu sein atau riting. Pada rangkaian lampu sein, komponen untuk
membuat efek kedipan pada lampu sein atau yang disebut flasher disusun secara
seri dengan sakelar riting. Sementara itu, lampu sein depan dan belakang bagian
kendaraan bermotor dirakit secara paralel.
8. Perbedaan Rangkain Seri dan Paralel
TEMA 4
Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus atau
energi listrik.
Ada beberapa sumber energi listrik
1. Baterai
Baterai disebut juga elemen kering berisi zat-zat kimia dalam bentuk
serbuk kering. Pada baterai terjadi perubahan energi kimia menjadi energi
listrik.
2. Aki (akumulator)
Aki disebut juga elemen basah berisi zat-zat kimia dalam bentuk cairan.
Pada aki terjadi perubahan bentuk energi dari energi kimia menjadi energi
listrik. Aki digunakan pada kendaraan bermotor seperti motor dan mobil.
3. Dinamo
Dinamo terbuat dari magnet dan kumparan yang mengubah energi gerak
menjadi enerfi listrik. Dinamo biasanya terpasang pada roda sepeda bagian
depan sebagai sumber energi lampu sepeda.
4. Generator
Generator merupakan alat penghasil energi listrik yang besar. Generator
mampu mengubah bentuk energi lain menjadi energi listrik. Misalnya
generator mengubah energi kinetik air menjadi energi listrik pada PLTA.
5. Panel Surya
Panel surya merupakan alat yang terbuat dari sel surya yang mengubah
energi matahari menjadi energi listrik. Panel surya digunakan pada
kalkulator, mobil listrik, lampu penerangan, jalan, dan rumah-rumah yang
tidak terjangkau jaringan listrik.
Komponen utama pada Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTA) berupa air,
turbin, dan generator.
 Air sebagai sumber energi.
 Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial air menjadi energi
gerak.
 Generator berfungsi untuk membangkitkan energi listrik dari energi gerak
turbin.
Kelebihan PLTA
 Memiliki konstruksi sederhana.
 Memanfaatkan energi alam sehingga biayanya lebih murah.
 Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
 Dapat digunakan sebagai irigasi.

Proses Listrik Sampai ke Rumah


Energi listrik di pusat pembangkit → tegangannya dinaikkan oleh transformator
penaik tegangan (hingga 500 kv) → Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) → energi → gardu induk → transformator penurun tegangan (20 kv)
→ gardu-gardu distribusi (tegangan rendah 220 volt) → rumah
Keterangan
Proses transmisi yaitu nomor 3-5.
Proses transmisi yaitu jaringan untuk menyalurkan energi listrik tegangan tinggi dari
pembangkit listrik ke gardu-gardu induk. Proses distribusi yaitu nomor 6. Proses
distribusi yaitu jaringan untuk menyalurkan energi listrik bertegangan rendah dari
gardu induk ke rumah-rumah warga.

Sumber Energi Listrik Alternatif


Energi alternatif adalah energi yang digunakan untuk menggantikan energi yang
berasal dari minyak bumi. Pembangkit listrik konvensional memanfaatkan bahan
bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara sebagai bahan bakar
untuk memanaskan air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin.
Bahan bakar fosil ketersediaannya makin berkurang sehingga perlu sumber
energi pengganti atau energi alternatif untuk menghasilkan listrik.
Beberapa sumber energi alternatif
 Energi Matahari : berbentuk sinar dan panas.Energi
matahari dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia, seperti menjemur
hasil panen, menjemur pakaian, membuat garam, dan sebagainya. Energi
matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan mengubah energi
matahari menggunakan sel surya atau panel surya (rangkaian panel unsur
semikonduktor berupa lapisan silikon tipis).
 Energi Panas Bumi : tersimpan di kerak bumi, di sekitar
daerah gunung berapi.
 Energi Angin : Terdapat di daerah pantai, sabana,
dan gurun.Energi angin dapat menghasilkan listrik menggunakan generator.
 Energi Tenaga Air (Hydropower) : dibuat dengan membendung air
sungai yang dialirkan menuju turbin.
 Energi Nuklir : reaksi nuklir menghasilkan energi
panas yang besar berupa ledakan.
 Energi Pasang Surut Air Laut dan Gelombang Laut: gelombang laut
mengandung energi besar dan mampu menggerakkan turbin pembangkit
listrik.
 Energi Biomassa : berasal dari tumbuhan (buah dan
sayur), kotoran hewan dan manusia. Beberapa buah (jeruk, apel) dan umbi-
umbian (singkong, kentang) mengandung zat asam dan ion mineral yang
merupakan zat elektrolit. Zat tersebut digunakan sebagai sumber energi
listrik untuk menyalakan lampu.
Penghematan Energi Listrik
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik
 Mematikan lampu bila hari lebih terang.
 Menggunakan penerangan secukupnya pada malam hari.
 Menggunakan peralatan listrik hemat energi, misalnya lampu LED.
 Mematikan semua peralatan listrik yang tidak terpakai (lampu, kipas angin,
tape, TV, dll) sebelum meninggalkan ruangan.
 Mencuci dan menyetrika pakaian dengan jadwal tertentu.
 Menyalakan AC atau kipas angin hanya saat udara panas.
TEMA 5
Magnet
A. Pengertian Magnet
Magnet berasal dari kata magnesia (nama sebuah daerah di Asia), sebuah
batuan yang mampu menarik bijih besi. Magnet adalah benda-benda yang dapat
menarik besi atau baja yang berada di sekitarnya. Magnet dimanfaatkan oleh
manusia sebagai kompas, digunakan pada dinamo, trafo (transformer), speaker,
mikrofon, televisi, radio, pintu kulkas, tas, kotak pensil, dll.

B. Berdasarkan jenisnya, magnet dikelompokkan menjadi dua.


1. Magnet alam : magnet yang memiliki sifat kemagnetan alami tanpa
campur tangan manusia. Contohnya Gunung Ida di Magnesia yang mampu
menarik benda-benda di sekitarnya.
2. Magnet buatan : magnet yang dibuat manusia dari bahan magnetik yang
kuat seperti besi dan baja.
C. Berdasarkan sifatnya magnet buatan dikelompokkan menjadi dua.
1. Magnet tetap : memiliki sifat permanen (tetap) dan
kemagnetannya sukar dihilangkan. Contohnya magnet yang dibuat dari baja.
Baja sukar dibuat magnet, tetapi setekah menjadi magnet mempunyai sifat
kemagnetan yang tidak mudah hilang.
2. Magnet sementara : sifat kemagnetan sementara, sifat magnet akan
hilang jika proses pembuatan dihentikan. Contohnya magnet yang dibuat
dari bahan besi.
D. Berdasarkan bentuknya, magnet dikelompokkan sebagai berikut.
1. Magnet batang : bentuknya menyerupai batang, balok atau kubus.
2. Magnet silinder : bentuknya menyerupai tabung panjang.
3. Magnet jarum : bentuknya menyerupai jarum kompas.
4. Magnet U : bentuknya menyerupai huruf U.
5. Magnet ladam : bentuknya seperti tapal kuda.
6. Magnet cincin : bentuknya bulat menyerupai cincin.
7. Magnet keping : bentuknya menyerupai kepingan logam.
Tempat-tempat yang memiliki sifat kemagnetan kuat dinamakan kutub-kutub
magnet. Kutub magnet ada dua, yaitu kutub utara (North) dan kutub selatan
(South). Kutub magnet terletak di ujung-ujung magnet.
E. Sifat-sifat Magne
1. Dapat menarik benda-benda dari besi atau baja.
2. Memiliki medan magnet (daerah di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh
gaya tarik magnet).
3. Mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
4. Bila bergerak bebas, kutub-kutub magnet selalu mengarah ke utara dan
selatan.
5. Jika magnet dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang lebih pendek,
setiap potongan tetap memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan.
6. Kutub yang sejenis jika didekatkan akan tolak menolak, kutub yang tak
sejenis jika didekatkan akan tarik menarik.
7. Dapat menembus penghalang. Bahan-bahan Magnet Benda yang dapat
ditarik magnet dinamakan benda magnetis, sedangkan benda yang tidak
dapat ditarik magnet dinamakan benda nonmagnetis.
F. Berdasarkan kekuatan menempelnya, benda magnetis digolongkan menjadi
tiga.
1. Ferromagnetik : bahan yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contoh besi,
baja, kobalt, dan nikel.
2. Paramagnetik : bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh aluminium
dan platina.
3. Diamagnetik : bahan yang ditolak oleh magnet. Contoh seng, bismuth,
dan natrium klorida. Contoh benda nonmagnetis adalah kayu, plastik,
kertas, tanah, kaca, dll.

G. Cara Membuat Magnet


Ada 3 cara membuat magnet:
1. Menggosok
Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan
sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut
tidak dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini menunjukkan bahwa
besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi atau baja dapat dibuat
magnet antara lain dengan cara menggosokkan. Salah satu ujung magnet
tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-
ulang.
2. Induksi
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada
statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah
menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku
kecil menempel pada paku besar. Hal ini disebabkan oleh paku besar yang
berada di dalam medan magnet terkena induksi sehingga bersifat sebagai
magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan magnet cara digosok atau
dililiti kumparan yang dialiri listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet
sehingga paku yang menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi
domaindomainnya menjadi teratur dan bersifat sebagai benda magnet.
3. Elektromagnetik
Paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan
baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil
akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber
arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik bolak-balik (AC)
bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat sebagai magnet.
Namun apabila sebuah magnet dialiri arus listrik bolak-balik (AC) dengan
tegangan normal, maka sifat kemagnetannya dapat hilang. Jika arus listrik
diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar dalam
hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang
kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama
ada aliran listrik.Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara.

Anda mungkin juga menyukai