Anda di halaman 1dari 5

Rozan Ariq Zhalifunnas

3332200053
1. Energi konvensional adalah sebuah energi yang berasal dari alam, dengan
menggunakan bantuan teknologi maka akan membuat energi ini bisa dimanfaatkan
untuk kebutuhan energi di kehidupan sehari-hari. Sumber energi konvensional disebut
juga dengan sumber energi tidak terbarukan atau dengan kata lain membutuhkan waktu
yang sangat lama agar sumber energi tersebut kembali ada. Di bumi ini ada banyak
macam sumber energi konvensional yang bisa dimanfaatkan oleh manusia antara lain
bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, maupun gas bumi. Disamping itu, sumber
energi konvensional lainnya adalah energi nuklir.
• Bahan Bakar Fosil (Minyak, Batu Bara, Gas Alam)
Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman dan
hewan prasejarah yang terkubur jauh di dalam bumi jutaan tahun yang lalu karena
beberapa proses alami, sehingga bahan bakar fosil termasuk ke dalam sumber energi
tak terbarukan.Tanaman dan hewan prasejarah yang terkubur di dalam bumi ini. Alam.
Bahan bakar fosil digunakan untuk menghasilkan listrik dan salah satu bentuk
aplikasinya pada turbin dan generator.
• Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari reaksi nuklir atau reaksi inti. Dalam
reaksi nuklir sebagian massa dikonversi menjadi bentuk energi dengan memenuhi
prinsip kesetaraan massa-energi yang dikemukakan oleh Einstein yaitu E = mc2.
Sejumlah besar energy panas dihasilkan dari reaksi nuklir, sehingga digunakan untuk
menghasilkan uap. Uap ini digunakan untuk memutar turbin dan generator guna
menghasilkan listrik
Energi terbarukan ini merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang mampu
dibuat kembali secara bebas, serta mampu diperbarui terus-menerus dan tak terbatas.
Energi terbarukan mampu diciptakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
yang semakin canggih, sehingga mampu menjadi sumber energi alternatif.
Jenis-jenis energi terbarukan
Penggunaan sumber energi yang semakin meningkat membuat manusia untuk
menemukan opsi lainnya dari sumber energi yang ada sekarang ini. Adapun jenis-jenis
energi terbarukan yaitu sebagai berikut.
• Tenaga surya
Jenis energi yang satu ini berasal dari proses penangkapan energi radiasi tenaga surya
atau sinar matahari, kemudian mengubahnya menjadi listrik, panas, atau air panas.
Untuk mendapatkan aliran listrik, panas matahari akan diserap menggunakan solar
panel (panel surya) kemudian mengubahnya menjadi tenaga listrik.
• Energi angin
Angin merupakan udara bergerak. Sudah sejak lama angin digunakan sebagai sumber
energi. Contohnya di Belanda, angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir. Kincie
ini yang berfungsi sebagai sumber alat pengolah biji-bijian. Sekarang ini, listrik juga
mampu menghasilkan tenaga listrik dengan memanfaatkan turbin. Turbin ini yang
berguna untuk menggerakan generator yang membangkitkan listrik.
• Energi pasang surut
Energi ini diperoleh dari hasil pasang surut air laut. Diketahui, energi jenis ini juga
dimanfaatkan di pantai timur Amerika dan Eropa. Turbin yang dipasang tepi laut
membantu mengubah energi dari pasang surut air laut menjadi energi mekanik untuk
menggiling gandum.
• Energi Ombak
Energi jenis ini digunakan untuk membangkitkan listrik. Hanya saja, untuk
mengembangkan energi ombak ini membutuhkan infrastruktur dengan jumlah biaya
yang relatif mahal.
• Energi panas laut
Air laut memiliki perbedaan temperatur yang mana bagian dalam air laut terasa dingin
dan bagian permukaan air laut terasa panas karena terkena sinar matahari. Perbedaan
temperatur ini yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan
menggunakan teknologi canggih.
2.
Prinsip Kerja Tenaga Angin Saat aliran angin bebas berinteraksi dengan rotor turbin, ia
mentransfer sebagian energi kinetik ke rotor karena kecepatannya berkurang.
Perbedaan energi kinetik ini diubah menjadi tenaga mekanik. Total tenaga angin sama
dengan energi kinetik yang masuk dari aliran angin. daya total aliran angin sebanding
dengan pangkat tiga kecepatan angin yang masuk, kerapatan udara, dan luas sapuan
rotor. Oleh karena itu, setiap peningkatan kecil dalam kecepatan angin dapat
menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam pengembangan tenaga angin.

Prinsip kerja Photovoltaik Tenaga Surya Sel surya mengubah energi sinar matahari
menjadi energi listrik. Sel surya mengandung bahan seperti silikon yang menyerap
energi cahaya. Energi mengetuk elektron lepas sehingga mereka dapat mengalir bebas
dan menghasilkan perbedaan energi potensial listrik, atau tegangan. Aliran elektron
atau muatan negatif menciptakan arus listrik. Sel surya memiliki kontak positif dan
negatif, seperti terminal pada Baterai. Jika kontak dihubungkan dengan kabel
konduktif, arus mengalir dari kontak negatif ke positif. Gambar di bawah ini
menunjukkan bagaimana sel PV bekerja untuk menghasilkan listrik.
Pada PLTA, seperti yang kita ketahui, bendungan berperan sebagai tembok yang kuat
untuk menaikkan muka air di waduk, sehingga meningkatkan energi potensialnya.
menabrak turbin konsisten dan lancar, sehingga mencegah fluktuasi output daya.
Air memutar bilah turbin, mengubah energi tekanan air menjadi energi mekanik, yang
selanjutnya diubah menjadi energi listrik oleh generator. Tegangan listrik ini dinaikkan
dengan trafo step-up dan kami siap untuk mentransfer listrik tegangan tinggi ini ke
jaringan listrik terdekat melalui saluran transmisi.
3. Jadi misalnya, jika rata-rata energi matahari yang jatuh pada suatu permukaan selama
bulan-bulan musim panas adalah 800 W/m2 dan tersedia selama 8 jam penuh per hari,
jumlah penyinaran matahari harian yang diterima selama bulan-bulan musim panas
adalah:
Sehari
800 W/m2 x 8 jam = 6400 Wh/m2 atau 6,4 kWh/m2
Seminggu
6400 Wh/m2 x 56 jam = 358400 Wh/m2
Setahun
6400 Wh/m2 x 2912 jam = 18636800 Wh/m2

4. Poly-Crystalline Panel surya jenis polycrystalline memang terbuat dari silikon.


Namun, alih-alih memakai silikon kristal tunggal, pembuat melelehkan beberapa
potongan silikon bersama untuk membentuk irisan bagi panel. Panel surya
polycrystalline juga disebut sebagai ‘multi-kristal’, atau banyak kristal silikon. Karena
ada banyak kristal di setiap sel, elektron kurang bebas bergerak. Sebabnya, panel surya
polycrystalline punya efisiensi yang sedikit lebih rendah daripada panel surya tipe
monocrystalline.
Monocrystalline Tipe panel surya monocrystalline dibuat dengan silikon yang
dibentuk menjadi batangan dan diiris. Jenis panel ini biasa disebut ‘monocrystalline’
untuk membuktikan bahwa silikon yang dipakai ialah silikon monocrystalline. Karena
sel terbuat dari kristal tunggal, elektron yang menghasilkan listrik punya lebih banyak
ruang untuk mengalir.Maka dari itu, panel monocrystalline lebih efisien daripada
saingan polycrystalline mereka.
Amorphous Panel surya amorf menggunakan teknologi fotovoltaik berbasis silikon
yang sama dengan panel surya biasa, tetapi tanpa sel surya. Alih-alih wafer silikon
kristal berlapis yang muncul dalam sel surya, panel surya amorf dibuat dari lapisan
silikon non-kristal yang dilapiskan pada substrat tipis seperti kaca, plastik atau logam.
Bahan konduktif yang dihasilkan sangat serbaguna; lunak, ringan dan mudah dipotong
menjadi bentuk unik yang cocok untuk banyak aplikasi.
Peroskite adalah jenis sel surya yang mencakup senyawa berstruktur perovskit, paling
sering bahan berbasis timbal organik-anorganik hibrida atau bahan berbasis timah
halida sebagai lapisan aktif pemanen cahaya. Bahan perovskit, seperti timbal halida
metilamonium dan timbal halida cesium anorganik, murah untuk diproduksi dan mudah
dibuat.
Organic Sel surya organik (OSC) atau sel surya plastik adalah jenis fotovoltaik yang
menggunakan elektronik organik, cabang elektronik yang berhubungan dengan polimer
organik konduktif atau molekul organik kecil, untuk penyerapan cahaya dan
transportasi muatan untuk menghasilkan listrik dari sinar matahari oleh efek
fotovoltaik. Sebagian besar sel fotovoltaik organik adalah sel surya polimer.
5. Efisiensi adalah rasio antara energi yang dihasilkan oleh perangkat energi dan energi
Input energi ke perangkat. efisiensi Penting untuk memahami kinerja peralatan energi
Mengubah energi masukan menjadi energi keluaran. sebagai Misalnya untuk
menghitung efisiensi panel surya dengan luas 1 m2 yang Mampu menghasilkan listrik
100 watt. jika panel surya menerima 1 kilowatt sinar matahari, efisiensi yang dihasilkan
adalah Panel surya adalah 100/1000 x 100%, yaitu 10%. Oleh karena itu, panel surya
Ini mengubah 10% dari sinar matahari yang diterimanya energi listrik

Anda mungkin juga menyukai