Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

“KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA REGULASI”

OLEH:

NAMA : MUHAMMAD FAHRIL SAPUTRA


NIM : E1D121057

JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.. Terlepas dari semua itu, kami

meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan

kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan

kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata

kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk

masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan


memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi menjadi energi
listrik. Adapun beberapa pembangkit listrik diantaranya PLTA ( Pembangkit
Listrik Tenaga Air ), PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap ), PLTN
( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ), PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga
Batubara ), PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) dan PLTA ( Pembangkit
Listrik Tenaga Angin ) dimana semua pembangkit listrik tersebut membutuhkan
energi sesuai dengan namanya untuk menggerakan generator.
Generator merupakan bagian utama dari pembangkit listrik yakni mesin
berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik.Listrik sudah menjadi
bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik dimanfaatkan
sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat listrik baik
untuk instalasi penerangan rumah tinggal, industri dan peralatan elektronik lainya.
Namun secara umum pasokan energi listrik diproduksi oleh PLN (Perusahan
Listrik Negara) dan didistribusikan ke konsumen. Selain itu juga ada pembangkit
listrik yang ada pada pabrik – pabrik seperti genset sebagai cadangan bila listrik
PLN padam agar prduksi tetap berjalan.
Untuk kalangan masyarakat umum juga tersedia genset dengan kapasitas
yang kecil dengan menggunakan bahan bakar minyak dan biasa digunakan untuk
kegiatan outdoor maupun pada acara pernikahan di rumah tinggal untuk
menambah pasokan daya listrik yang dibutuhkan.Seiring dengan kebutuhan energi
listrik yang sangat penting dewasa ini diperlukan sebuah terobosan untuk lebih
memanfaatkan energi dengan sebaik baiknya. Karena sumber energi yang ada di
bumi lama – lama akan habis dan tidak dapat diperbarui seperti bahan bakar
minyak yang merupakan salah satu sumber dasar untuk dikonversi dan
mengoperasikan generator dan kebutuhan lainnya.
Aki (akumulator) merupakan sebuah alat yang dapat menyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia. Selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat
diisi arus listrik kembali.Alat untuk mengisi aki bisa memakai alternator maupun
dengan transformator. Dan untuk merubah tegangan DC ke AC menggunakan
inverter agar dapat mengoperasikan alat – alat dengan tegangan 220 volt AC.
Prinsip kerja alat yaitu aki mensupply inverter untuk dirubah dari 12 volt DC
menjadi 220 volt AC untuk pemakaian beban. Selain untuk beban, output inverter
ini difungsikan untuk mengoperasikan motor listrik yang dikopel dengan
alternator dan alternator berfungsi mencharger aki. Selain dengan cara tersebut
alat ini juga menggunakan transformator sebagai sistem charger dimana output
inverter mengoperasikan charger untuk mengisi energi listrik pada aki yang
berbeda dengan timer secara bergantian dimana ketika aki supply kehabisan listrik
maka aki yang diisi akan menjadi supply untuk mengisi balik aki pertama.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah asebagai berikut.

1. Bagaimana sistem tenaga listrik?

2. Apa sja jenis pembangkit beserta peralatan yang digunakan dalam pembangkit
tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang


digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi
energi dari berbagai sumber energi. Sebagian besar jenis pembangkit listrik
menghasilkan tegangan listrik arus bolak-balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar
pembangkitan listrik menggunakan generator Sinkron yang didukung
oleh penggerak mula yang memperoleh energi dari bahan bakar atau sumber daya
alam. [1] Komponen utama di dalam pembangkit listrik meliputi instalasi energi
primer, instalasi penggerak mula, instalasi pendingin dan instalasi listrik.[2] Jenis
pembangkit listrik umumnya dinamakan sesuai dengan tenaga penggerak mula
yang digunakan, antara lain air (PLTA), diesel (PLTD), uap (PLTU), gas (PLTG),
gas dan uap (PLTGU), panas bumi (PLTP), dan nuklir (PLTN). Pembangkit
Listrik juga dapat menghasilkan listrik sekitar 11kV - 24kv.

1. Bahan bakar fosil dan batu bara

Pembangkit listrik memerlukan bahan bakar sebagai sumber energi untuk


melakukan proses pembangkitan energi listrik. Pemilihan bahan bakar disesuaikan
dengan kebutuhan nilai kalor. Bahan bakar yang digunakan oleh pmebangkit
listrik beragam bentuknya. Ada bahan bakar dalam bentuk zat padat misalnya batu
bara dan ada pula bahan bakar berbentuk cair misalnya bahan bakar fosil. Selain
itu, reaksi kimia dan reaksi nuklir juga dapat menjadi penggerak turbin atau
generator listrik yang kemudian membangkitkan energi listrik. Penggunaan batu
bara sebagai bahan bakar penghasil energi listrik telah dimulai sejak awal abad
ke-20 Masehi. Selanjutnya manusia mulai menggunakan bahan bakar fosil secara
luas untuk pembangkitan energi listrik. Pemakaian bahan bakar fosil dan batu bara
mulai berkurang ketika dunia dilanda krisis minyak pada tahun 1973 M.
2.Energi terbarukan

Bahan bakar fosil bersifat terbatas ketersediannya di alam, khususnya jenis


bahan bakar minyak dan batu bara. Selain itu, dampak lingkungan yang
ditimbulkan dari penggunaan bahan bakar fosil bersifat tidak ramah lingkungan.
Pemakaian batu bara termasuk salah satu penyumbang peningkatan pemanasan
global dan perubahan iklim. Penyebabnya adalah emisi gas yang dihasilkannya
antara lain karbon dioksida, Belerang dioksida dan Nitrogen dioksida. Sumber
energi terbarukan mulai dikembangkan untuk mengatasi masalah ketersediaan
bahan bakar fosil dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Jenis energi
terbarukan yang mulai dikembangkan dan diterapkan sebagai pengganti bahan
bakar fosil antara lain bahan bakar hayati, tenaga angin, tenaga air, energi panas
bumi dan nuklir.

Negara Denmark merintis penggunaan tenaga angin dan turbin angin


untuk membangkitkan energi listrik setelah krisis minyak 1973. Di sisi lain,
teknologi fotovoltaik yang dikembangkan dalam bentuk sel surya pada tahun 1954
telah mulai digunakan pada program satelit. Satelit pertama yang menggunakan
sel surya adalah Vanguard 1 pada tahun 1958. Sementara penerapan sel surya
pada pembangkit listrik tenaga surya pertama kali dilakukan pada tahun 1958 di
Desa Tohono O'odham. Desa ini masuk dalam wilayah salah satu negara bagian
Amerika Serikat, Arizona. Negara-negara lain mulai membangun pembangkit
listrik tenaga surya dengan memanfaatkan sel surya sejak tahun 1996 M.

 Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan panas sebuah reaktor


nuklir untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20%
pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN.
 Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan
generator turbin uap di dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas
alam yaitu turbin gas.
o Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
o Pembangkit listrik tenaga diesel
o Pembangkit listrik tenaga batubara menghasilkan listrik dengan
membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki dampak
samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari
pembakaran batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50%
pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB.
 Pembangkit listrik tenaga panas bumi menggunakan uap yang disarikan dari
bebatuan yang panas dari bawah tanah.
 Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat
dibahanbakari oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau
bentuk biomassa lainnya.
 Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah,
kendati kepadatan-energi-rendah, bahan bakar.
 Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk
digunakan sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih
uap.
 Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk
mendidihkan air, yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

3.Penggerak mula (sunting).

Penggerak mula merupakan mesin yang berfungsi memutar poros


generator agar dapat membangkitkan energi listrik. Penggerak mula memperoleh
energi dari bahan bakar atau dari sumber daya alam yang tersedia. Beberaja jenis
penggerak mula antara lain mesin diesel, turbin uap, turbin air dan turbin gas.

4. Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh


desakan uap untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik
non-hidro yang besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik
yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap.

5. Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir
(udara dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung.
Pembangkit turbin bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai
gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi "puncak" selama masa padat
penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya
berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak,
dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Britania Raya, Princetown.

Turbin kombinasi yang memiliki turbin gas yang ditenagai dengan gas alam dan
turbin uap.

Motor bahan bakar torak yang biasanya digunakan dalam Pembangkit


listri rumahan seperti yang digunakan pada kantor,perumahan rumah sakit,
maupun skala besar seperti perindustrian. biasnya berupa Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel Motor Stirling atau turbin mikro yang biasanya digunakan untuk
limbah pengolahan minyak dan dan gas buangan.

Pembangkit listrik tenaga gas

Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang


menghasilkan energi listrik menggunakan turbin gas yang digerakkan
oleh fluida berbentuk gas. Komponen penyusun pembangkit listrik tenaga gas
meliputi kompresor, ruang bakar, turbin gas dan generator listrik. Jenis bahan
bakar yang digunakan adalah gas alam atau minyak bumi. Sementara itu,
pembakaran menggunakan motor pembakaran dalam.

Pembangkit listrik tenaga nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan pembangkit listrik yang


mengubah energi nuklir melalui transformasi energi untuk menghasilkan energi
listrik. Peralatan di dalam pembangkit listrik tenaga nuklir meliputi reaktor nuklir,
pendidih, turbin uap, kondense, generator listrik, dan bangunan pendukung.
Transformasi energi dilakukan dengan memanfaatkan energi panas hasil reaksi
fisi di dalam reaktor nuklir. Pembangkitan listrik diadakan dengan memindahkan
panas ke dalam pendidih dalam bentuk uap yang mampu memutar turbin.
Perputaran turbin kemudian menggerakkan generator listrik sehingga
menghasilkan energi listrik. Uap turbin kemudian disalurkan pada kondenser yang
mengubahnya kembali menjadi air. Air ini dipompa lagi ke pendidih.
Pembangkit listrik tenaga panas

Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan


oleh mesin panas yang mengubah energi panas, sering kali dari pembakaran bahan
bakar, menjadi energi putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas
menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga disebut pembangkit listrik
tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan menjadi energi
listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas
terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses
industri atau pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai
pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di negara-
negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas
yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang
penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas
untuk desalinasi air laut menjadi air minum.

Pembangkit listrik tenaga hibrida

Pembangkit listrik tenaga hibrida merupakan jenis pembangkit listrik yang


memenuhi kebutuhan energi listrik pada beban listrik yang sama dengan
menggabungkan beberapa jenis energi sekaligus. Penggabungan energi dalam
pembangkit listrik hibrida dapat diperoleh dari tenaga angin, energi surya dan
energi dari mesin diesel.[14] Kapasitas daya pada beban listrik menentukan desain
pembangkit listrik tenaga hibrida. Faktro lain yang turut menentukan bentuk
desain pembangkit listrik tenaga hibrida adalah profil beban harian dan
intensitas sinar matahari. Presentase kontribusi energi terbarukan yang dapat
digunakan dapat diketahui dari pengumpulan dan pengolahan data pada ketiga
faktor tersebut.[15] Pembangkit listrik tenaga hibrida diperuntukkan pada wilayah
terpencil dan terisolasi karena sifat pengoperasiannya yang mandiri dan tidak
terhubung dengan jala-jala listrik
Pembangkit listrik tenaga hidroelektrik

Merupakan pembangkit listrik tenaga air yang mengandalkan tenaga air


yang melewat turbin dari bendungan yang terhubung dengan generator. Daya
listrik yang teripta tergantung pada ketinggian air yang ada di danau atau
bendungan Penyimpanan terpompa merupakan jenis Pembangkit yang dapat
menyimpan air ke dalam ruang penyimpanan air dan memompanya keatas ketika
air dalam bendungan tidak mencukupi untuk memutar turbin.

Pembangkit listrik tenaga surya

Pembangkit listrik tenaga surya adalah salah satu pembangkit yang tidak
menggerakkan mesin dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan
tegangan akibat proses fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri
dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan
lapisan panel N di bagian bawah. Proses fotoelektrik adalah di mana sinar
matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan
perpindahan arus proton ini adalah arus listrik. Pada prisipnya panel surya
mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudia disimpan dalam
batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan secara besar-besaran,
untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.

Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya


meliputi modul surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik
tenaga surya terbagi menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung
jala listrik, sistem tersebar, sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing
jenis sistem mempunyai kondisi penerapannya tersendiri. Pembangkit listrik
tenaga surya dapat dibuat dengan beberapa jenis sistem penerapan antara lain
sistem pencatu daya satelit, pencahayaan listrik, komunikasi, pompa
air dan pendinginan.

Kerja pembangkit listrik tenaga surya dapat diketahui dengan pemodelan


spesifikasi panel surya yang digunakan. Dua parameter penting untuk menilai
unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya adalah hubungan antara arus
listrik terhadap tegangan listrik serta hubungan antara tegangan listrik
terhadap daya listrik yang dihasilkan.

Pembangkit listrik tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan


akses listrik di kawasan perdesaan. Proses pembangkitan energi listrik
menggunakan energi surya bersifat melimpah di daerah yang disinari matahari
sepanjang tahun. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya juga tidak
memerlukan bahan bakar. Di daerah pedesaan, bahan bakarumumnya dijual
dengan harga yang mahal karena sulit untuk diperoleh dalam jumlah banyak.
Keunggulan teknologi fotovoltaik untuk pembangkitan listrik adalah tidak
memerlukan proses penyaluran energi dan energi listrik yang dihasilkan dapat
digunakan langsung di tempat transformasi energi. Pembangkit listrik tenaga
surya tidak memerlukan pemeliharaan skala besar sehingga menghemat biaya
perawatan. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya skala kecil juga tidak
memerlukan tenaga kerja yang ahli. Dari segi lingkungan, pembangkit listrik
tenaga surya tidak menghasilkan gas rumah kaca dan limbah yang berbahaya
sehingga bersifat ramah lingkungan.[20] Kekurangan dari pembangkit listrik tenaga
surya adalah biaya pembangunan yang mahal dan adanya ketergantungan terhadap
sinar matahari.

Pembangkit listrik tenaga bayu

Pembangkit listrik tenaga bayu merupakan jenis pembangkit listrik yang


menghasilkan energi listrik dengan tranformasi energi dari tenaga
angin. Hembusan angin dimanfaatkan untuk melakukan transformasi
energi dengan cara memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin
angin. Pembangkit listrik tenaga angin menggabungkan beberapa turbin angin
sekaligus agar dapat menghasilkan listrik dari tenaga angin. Bagian yang diputar
oleh tenaga angin adalah sudu-sudu turbin. Generator listrik pada pembangkit
listrik tenaga angin menghasilkan tegangan listrik atau beda potensial
listrik sesuai dengan hukum induksi Faraday. Enegi listrik hanya dapat dihasilkan
oleh pembangkit listrik tenaga bayu dengan kondisi angin tertentu. Rentang
kecepatan angin yang dapat menggerakan turbin angin mulai dari
0,3 meter tiap detik hingga 32 meter tiap detik.

Sistem Tenaga Listrik

Secara umum sistem tenaga listrik dapat dikatakan terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu:

a. pembangkit tenaga listrik,

b. penyaluran tenaga listrik dan

c. distribusi tenaga listrik.

Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri
dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi
untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk
memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit,
penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan.
Energi listrik dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik, disalurkan melalui
saluran transmisi dan kemudian didistribusikan ke beban. Sistem tenaga listrik
sering pula hanya disebut dengan sistem tenaga, bahkan kadangkala cukup hanya
dengan sistem. Penamaan suatu sistem tenaga listrik biasanya menggunakan
daerah cakupan yang dilistriki, misalnya Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali
(STLJB) atau Sistem Jawa Bali (SJB) berarti sistem tenaga listrik yang mencakup
Pulau Jawa, Madura dan Bali.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sifat pembangkitan energi listrik adalah berubah-ubah karena adanya


faktor beban listrik dan peralatan listrik yang berubah-ubah pula. Proses
pembangkitan listrik pada pembangkit listrik memerlukan manajemen
energi sehingga menghasilkan energi listrik yang memperhatikan efisiensi energi.
Pengelolaan pembangkit listrik meliputi dua bagian besar yaitu pengaturan unit
pembangkit dan penjadwalan ekonomis. Pengaturan unit pembangkit berkaitan
dengan pengaturan jumlah unit pembangkit yang harus beroperasi dengan
menyesuaikan kebutuhan beban listrik dalam periode tertentu. Adanya pengaturan
unit pembangkit mampu mengurangi biaya operasi yang tidak
diperlukan. Sementara itu, penjadwalan ekonomis adalah kegiatan menentukan
banyaknya daya listrik yang harus disediakanoleh setiap unit generator tanpa
menambahkan biaya pembangkitan listrik secara berlebihan.

Pembangkit listrik dapat ditugaskan (dijadwalkan) untuk menyediakan energi


ke dalam sistem sebagai berikut:
 Pembangkit listrik pemikul beban dasar, beroperasi secara terus menerus
untuk memasok jumlah listrik minimum yang harus disediakan tiap hari.
Pembangkit listrik jenis ini biasanya dapat beroperasi dengan biaya murah,
namun tidak dapat dihentikan atau dinyalakan dalam waktu cepat. Contoh
pembangkit listrik ini adalah PLTU dan PLTN, serta PLTA jika pasokan
airnya dapat diprediksi.
 Pembangkit listrik pemikul beban menengah, digunakan untuk mendukung
pemikul beban dasar, dengan cara memasok listrik dalam jumlah yang
bervariasi dalam satu hari maupun satu minggu, dengan biaya lebih murah
daripada pemikul beban puncak, dan dapat dinyalakan atau dihentikan lebih
cepat daripada pemikul beban dasar.
 Pembangkit listrik pemikul beban puncak, digunakan untuk memasok beban
listrik puncak, yang biasanya hanya terjadi selama satu atau dua jam dalam
sehari. Walaupun biaya operasionalnya lebih mahal daripada pemikul beban
dasar, pembangkit listrik jenis ini tetap dibutuhkan untuk menjamin
kehandalan sistem saat menghadapi beban puncak. Pembangkit jenis ini
biasanya berupa PLTD maupun PLTG, yang dapat dinyalakan dalam waktu
cepat saat hampir terjadi beban puncak. PLTA juga kerap digunakan sebagai
pemikul beban puncak.

B. Saran

Makalah ini masi jauh dari kata sempurna untuk itu dibutuhkan tanggapan
dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai