■ Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memanfaatkan energi uap dari hasil kinerja
pompa air yang menyatu dengan batu bara serta minyak. Hasil pemanasan tersebut
nantinya akan dibakar kemudian disemprotkan menjadi energi uap. Nah, energi ini
nantinya akan menggerakkan turbin pada generator mesin yang akhirnya akan
menghasilkan energi listrik yang disimpan pada generator.
■ Dari semua jenis pembangkit listrik, PLTU adalah salah satu pembangkit yang kurang
ramah lingkungan. Mengapa? Karena, energi uap yang dihasilkan oleh pembangkit ini
cukup berbahaya apabila dihirup oleh makhluk hidup di sekitarnya.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
■ Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memanfaatkan panel surya untuk menyimpan
energi panas dari matahari ke dalam baterai atau aki untuk digunakan sehari-harinya.
Pembangkit listrik jenis ini biasanya ditemukan di satu unit rumah atau bangunan.
■ PLTS mengandalkan sumber energi murni alami sehingga sangat ramah lingkungan,
hemat dan efektif. Mengingat iklim tropis di Indonesia yang mendapatkan sinar
matahari cukup banyak, alat pembangkit listrik ini menjadi pilihan yang ideal untuk
digunakan di rumah.
■ Seperti telah disebutkan di atas, sel surya atau disebut juga sel fotovoltaik memiliki
peranan yang cukup besar. Di Indonesia, teknologi sel surya banyak dimanfaatkan
untuk listrik pedesaan.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
■ Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) memanfaatkan tenaga gas sebagai penggerak
turbin pada generator, yang kemudian akan mengubahnya menjadi energi listrik. Bahan
bakar yang digunakan pada PLTG akan terbakar bersama dengan gas yang nantinya
akan tersaring melewati filter udara untuk menggerakan turbin generator. Sumber energi
ini memiliki tekanan yang cukup kuat dan mampu menghasilkan energi listrik dalam
skala besar.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
■ Sebagai sumber daya alam yang paling banyak ditemukan, air merupakan energi yang
berpotensi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
memanfaatkan arus atau aliran deras air pada bendungan untuk memutarkan turbin air
dan menggerakkan generator.
■ Jenis pembangkit listrik ini memanfaatkan energi murni sehingga menjadikannya
sebagai pilihan yang hemat dan ramah lingkungan. PLTA juga bersifat dapat diperbarui
atau renewable energy. Umumnya, jenis pembangkit listrik ini dipasang tepat di sebelah
sumber air yang cukup besar seperti bendungan, waduk, atau sungai. Efisiensi PLTA di
Indonesia saat ini berada di kisaran 80% hingga 100% dan telah ada sejak zaman
Belanda, tepatnya tahun 1925.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
■ Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memanfaatkan panas uap bumi yang
berasal langsung dari perut bumi untuk menggerakkan turbin. Karenanya, PLTP
biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Uap panas dari titik
bumi tersebut nantinya digunakan sebagai sumber penggerak turbin generator mesin.
■ PLTP umumnya mirip dengan PLTU, hanya saja biaya operasionalnya lebih murah
karena tidak perlu membeli bahan bakar. Lokasi PLTP di wilayah pegunungan bertujuan
untuk mendapatkan energi alam yang berkualitas tinggi. Di Indonesia, PLTP
efisiensinya sebesar 80 persen, mengingat bahwa Indonesia memiliki jumlah gunung
berapi yang banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM)
Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/p-jenis-jenis-pembangkit-listrik-di-indonesia/