Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA

■ Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki


sumber daya energi yang sangat berlimpah. Karena itu, jenis
pembangkit listrik pun variatif, termasuk pembangkit listrik dari
energi terbarukan (seperti angin, panas bumi, energi surya, dan
biomassa). Mayoritas sumber daya energi terbarukan merupakan
pendatang baru dalam bidang pembangkitan tenaga listrik. 
■ Pembangkit listrik energi terbarukan terbilang bersahabat dengan
lingkungan dan juga mengurangi impor jenis bahan bakar lain.
Namun hingga kini pangsa pembangkitan tenaga listrik yang berasal
dari energi terbarukan masih relatif kecil. 
■ Pada saat ini peran yang cukup besar untuk energi terbarukan antara
lain terlihat dari biomassa dan sel surya. Peranan keduanya akan
menjadi lebih besar apabila harga bahan bakar fosil meningkat tinggi. 
MENGENAL BEBERAPA PEMBANGKIT
LISTRIK YANG ADA DI INDONESIA
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memanfaatkan energi uap dari hasil kinerja
pompa air yang menyatu dengan batu bara serta minyak. Hasil pemanasan tersebut
nantinya akan dibakar kemudian disemprotkan menjadi energi uap. Nah, energi ini
nantinya akan menggerakkan turbin pada generator mesin yang akhirnya akan
menghasilkan energi listrik yang disimpan pada generator. 
■ Dari semua jenis pembangkit listrik, PLTU adalah salah satu pembangkit yang kurang
ramah lingkungan. Mengapa? Karena, energi uap yang dihasilkan oleh pembangkit ini
cukup berbahaya apabila dihirup oleh makhluk hidup di sekitarnya.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) memanfaatkan pembelahan inti uranium


dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan daya listrik. Pembangkit listrik ini mengubah
energi panas (thermal) menjadi energi mekanik dimana panas yang dihasilkan berasal
dari satu atau lebih reaktor nuklir.
■ PLTN dapat dikatakan lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya yang menggunakan bahan bakar seperti batu bara, minyak, gas yang jika
diemisikan ke udara dapat berpotensi mencemari lingkungan hidup karena
menimbulkan hujan asam atau meningkatkan suhu global.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memanfaatkan panel surya untuk menyimpan
energi panas dari matahari ke dalam baterai atau aki untuk digunakan sehari-harinya.
Pembangkit listrik jenis ini biasanya ditemukan di satu unit rumah atau bangunan.
■ PLTS mengandalkan sumber energi murni alami sehingga sangat ramah lingkungan,
hemat dan efektif. Mengingat iklim tropis di Indonesia yang mendapatkan sinar
matahari cukup banyak, alat pembangkit listrik ini menjadi pilihan yang ideal untuk
digunakan di rumah. 
■ Seperti telah disebutkan di atas, sel surya atau disebut juga sel fotovoltaik memiliki
peranan yang cukup besar. Di Indonesia, teknologi sel surya banyak dimanfaatkan
untuk listrik pedesaan.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) memanfaatkan tenaga gas sebagai penggerak
turbin pada generator, yang kemudian akan mengubahnya menjadi energi listrik. Bahan
bakar yang digunakan pada PLTG akan terbakar bersama dengan gas yang nantinya
akan tersaring melewati filter udara untuk menggerakan turbin generator. Sumber energi
ini memiliki tekanan yang cukup kuat dan mampu menghasilkan energi listrik dalam
skala besar.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

■ Sebagai sumber daya alam yang paling banyak ditemukan, air merupakan energi yang
berpotensi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
memanfaatkan arus atau aliran deras air pada bendungan untuk memutarkan turbin air
dan menggerakkan generator. 
■ Jenis pembangkit listrik ini memanfaatkan energi murni sehingga menjadikannya
sebagai pilihan yang hemat dan ramah lingkungan. PLTA juga bersifat dapat diperbarui
atau renewable energy. Umumnya, jenis pembangkit listrik ini dipasang tepat di sebelah
sumber air yang cukup besar seperti bendungan, waduk, atau sungai. Efisiensi PLTA di
Indonesia saat ini berada di kisaran 80% hingga 100% dan telah ada sejak zaman
Belanda, tepatnya tahun 1925.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memanfaatkan panas uap bumi yang
berasal langsung dari perut bumi untuk menggerakkan turbin. Karenanya, PLTP
biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Uap panas dari titik
bumi tersebut nantinya digunakan sebagai sumber penggerak turbin generator mesin.
■ PLTP umumnya mirip dengan PLTU, hanya saja biaya operasionalnya lebih murah
karena tidak perlu membeli bahan bakar. Lokasi PLTP di wilayah pegunungan bertujuan
untuk mendapatkan energi alam yang berkualitas tinggi. Di Indonesia, PLTP
efisiensinya sebesar 80 persen, mengingat bahwa Indonesia memiliki jumlah gunung
berapi yang banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM)

■ Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) memanfaatkan bahan organik yang


dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh
biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, limbah pertanian, limbah hutan, tinja
dan kotoran ternak.
■ Pembangkit listrik jenis ini mengubah biomassa sebagai bahan bakar dengan cara
membakarnya sehingga menghasilkan uap yang mampu menghasilkan energi listrik.
Sumber energi biomassa merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui sehingga
energi dapat tersedia secara berkesinambungan.
TERIMA KASIH

Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/p-jenis-jenis-pembangkit-listrik-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai