Anda di halaman 1dari 10

Pembangkit listrik

Dari Wikipedia Indonesia


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

PLTU Indramayu, Jawa Barat 3x330 MW sedang dalam pembangunan.

Bendungan Tiga Ngarai, sebuah bendungan PLTA.

Pembangkit listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang digunakan untuk
membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai
sumber energi. Sebagian besar jenis pembangkit listrik menghasilkan tegangan
listrik arus bolak-balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar pembangkitan listrik
menggunakan generator sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang
memperoleh energi dari bahan bakar atau sumber daya alam. [1] Komponen utama di
dalam pembangkit listrik meliputi instalasi energi primer, instalasi penggerak mula,
instalasi pendingin dan instalasi listrik.[2] Jenis pembangkit listrik umumnya dinamakan
sesuai dengan tenaga penggerak mula yang digunakan, antara
lain air (PLTA), diesel (PLTD), uap (PLTU), gas (PLTG), gas dan uap (PLTGU), panas
bumi (PLTP), dan nuklir (PLTN).[3]
Daftar isi

• 1Sumber energi
o 1.1Bahan bakar fosil dan batu bara
o 1.2Energi terbarukan
• 2Penggerak mula
• 3Cara kerja
• 4Jenis
o 4.1Pembangkit listrik tenaga gas
o 4.2Pembangkit listrik tenaga nuklir
o 4.3Pembangkit listrik tenaga panas
o 4.4Pembangkit listrik tenaga hibrida
o 4.5Pembangkit listrik tenaga hidroelektrik
▪ 4.5.1Penyimpanan terpompa
o 4.6Pembangkit listrik tenaga surya
o 4.7Pembangkit listrik tenaga bayu
o 4.8Pembangkit listrik tenaga ombak
o 4.9Pembangkit listrik tenaga pasang surut
• 5Pengelolaan
• 6Lihat pula
• 7Referensi
o 7.1Catatan kaki
o 7.2Daftar pustaka
• 8Pranala luar

Sumber energi[sunting | sunting sumber]


Bahan bakar fosil dan batu bara[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik memerlukan bahan bakar sebagai sumber energi untuk melakukan
proses pembangkitan energi listrik. Pemilihan bahan bakar disesuaikan dengan
kebutuhan nilai kalor.[4] Bahan bakar yang digunakan oleh pmebangkit listrik beragam
bentuknya. Ada bahan bakar dalam bentuk zat padat misalnya batu bara dan ada pula
bahan bakar berbentuk cair misalnya bahan bakar fosil. Selain itu, reaksi
kimia dan reaksi nuklir juga dapat menjadi penggerak turbin atau generator listrik yang
kemudian membangkitkan energi listrik.[5] Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar
penghasil energi listrik telah dimulai sejak awal abad ke-20 Masehi. Selanjutnya
manusia mulai menggunakan bahan bakar fosil secara luas untuk pembangkitan energi
listrik. Pemakaian bahan bakar fosil dan batu bara mulai berkurang ketika dunia
dilanda krisis minyak pada tahun 1973 M.[6]
Energi terbarukan[sunting | sunting sumber]
Bahan bakar fosil bersifat terbatas ketersediannya di alam, khususnya jenis bahan
bakar minyak dan batu bara. Selain itu, dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan bakar fosil bersifat tidak ramah lingkungan. Pemakaian batu bara
termasuk salah satu penyumbang peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim.
Penyebabnya adalah emisi gas yang dihasilkannya antara lain karbon
dioksida, Belerang dioksida dan Nitrogen dioksida. Sumber energi terbarukan mulai
dikembangkan untuk mengatasi masalah ketersediaan bahan bakar fosil dan dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Jenis energi terbarukan yang mulai dikembangkan
dan diterapkan sebagai pengganti bahan bakar fosil antara lain bahan bakar hayati,
tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi dan nuklir.[7]
Negara Denmark merintis penggunaan tenaga angin dan turbin angin untuk
membangkitkan energi listrik setelah krisis minyak 1973. Di sisi lain, teknologi
fotovoltaik yang dikembangkan dalam bentuk sel surya pada tahun 1954 telah mulai
digunakan pada program satelit. Satelit pertama yang menggunakan sel surya adalah
Vanguard 1 pada tahun 1958. Sementara penerapan sel surya pada pembangkit listrik
tenaga surya pertama kali dilakukan pada tahun 1958 di Desa Tohono O'odham. Desa
ini masuk dalam wilayah salah satu negara bagian Amerika Serikat, Arizona. [6] Negara-
negara lain mulai membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan memanfaatkan
sel surya sejak tahun 1996 M.[8]

• Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan panas sebuah reaktor


nuklir untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20%
pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN.[9]
• Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan
generator turbin uap di dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas
alam yaitu turbin gas.
o Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
o Pembangkit listrik tenaga diesel
o Pembangkit listrik tenaga batubara menghasilkan listrik dengan
membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki dampak
samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang
dilepaskan dari pembakaran batubara dan berperan
bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di
Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB.
• Pembangkit listrik tenaga panas bumi menggunakan uap yang disarikan dari
bebatuan yang panas dari bawah tanah.
• Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat
dibahanbakari oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau
bentuk biomassa lainnya.
• Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah,
kendati kepadatan-energi-rendah, bahan bakar.
• Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk
digunakan sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan
pendidih uap.
• Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk
mendidihkan air, yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

Penggerak mula[sunting | sunting sumber]


Penggerak mula merupakan mesin yang berfungsi memutar poros generator agar dapat
membangkitkan energi listrik. Penggerak mula memperoleh energi dari bahan bakar
atau dari sumber daya alam yang tersedia. Beberaja jenis penggerak mula antara lain
mesin diesel, turbin uap, turbin air dan turbin gas.[1]
Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan
uap untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro
yang besar menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di
dunia menggunakan turbin uap.
Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara
dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin
bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa
digunakan untuk memasok energi "puncak" selama masa padat penggunaan, kendati
berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya berupa satuan-satuan yang
cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak, dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini
dirintis oleh Britania Raya, Princetown.[10]
Turbin kombinasi yang memiliki turbin gas yang ditenagai dengan gas alam dan turbin
uap.
Motor bahan bakar torak yang biasanya digunakan dalam Pembangkit listri rumahan
seperti yang digunakan pada kantor,perumahan rumah sakit, maupun skala besar
seperti perindustrian. biasnya berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Motor Stirling atau turbin mikro yang biasanya digunakan untuk limbah pengolahan
minyak dan dan gas buangan.

Cara kerja[sunting | sunting sumber]


Saat turbin memutar rotor dihasilkanlah energi listrik. Listrik yang dihasilkan harus
dinaikkan dulu tegangan listriknya menjadi 150 KV s/d 500 KV melalui transformator
penaik tegangan. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk mengurangi kerugian akibat
hambatan pada kawat penghantar sela proses transmisi. Dengan tegangan yang ekstra
tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar menjadi kecil.
Tegangan yang sudah dinaikkan kemudian ditransmisikan melalui jaringan saluran
udara ekstra tinggi ke gardu induk, untuk diturunkan voltasenya menjadi tegangan
menengah 20 KV, kemudian tegangan menengah tersebut disalurkan melalui jaringan
tegangan menengah ke transformator distribusi Di transformator distribusi, tegangan
listrik diturunkan kembali dari 20 KV menjadi 220 volt dan disalurkan melalui jaringan
tegangan rendah menuju ke pelanggan listrik.

Jenis[sunting | sunting sumber]


Pembangkit listrik tenaga gas[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik
menggunakan turbin gas yang digerakkan oleh fluida berbentuk gas. Komponen
penyusun pembangkit listrik tenaga gas meliputi kompresor, ruang bakar, turbin gas
dan generator listrik.[11] Jenis bahan bakar yang digunakan adalah gas alam atau minyak
bumi. Sementara itu, pembakaran menggunakan motor pembakaran dalam.[12]
Pembangkit listrik tenaga nuklir[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi
nuklir melalui transformasi energi untuk menghasilkan energi listrik. Peralatan di dalam
pembangkit listrik tenaga nuklir meliputi reaktor nuklir, pendidih, turbin uap, kondense,
generator listrik, dan bangunan pendukung. Transformasi energi dilakukan dengan
memanfaatkan energi panas hasil reaksi fisi di dalam reaktor nuklir. Pembangkitan
listrik diadakan dengan memindahkan panas ke dalam pendidih dalam bentuk uap yang
mampu memutar turbin. Perputaran turbin kemudian menggerakkan generator listrik
sehingga menghasilkan energi lsitrik. Uap turbin kemudian disalurkan pada kondenser
yang mengubahnya kembali menjadi air. Air ini dipompa lagi ke pendidih.[13]

Rotor turbin uap modern, digunakan di dalam pembangkit listrik.

Diagram pembangkit listrik tenaga panas dengan superheater(no 19)

Pembangkit listrik tenaga panas[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Pembangkit listrik tenaga panas
Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin
panas yang mengubah energi panas, sering kali dari pembakaran bahan bakar, menjadi
energi putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh
karenanya ia sering juga disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi
panas dapat dialihbentukkan menjadi energi listrik, menurut hukum kedua
termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke lingkungan. Jika buangan
panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik, maka
pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit
listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa,
terdapat pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis
pembangkit listrik yang penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan
panas untuk desalinasi air laut menjadi air minum.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Islandia.

Pembangkit listrik tenaga batubara di Tampa, Amerika Serikat.

Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis
penggerak primer yang dibangun.
Pembangkit listrik tenaga hibrida[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga hibrida merupakan jenis pembangkit listrik yang memenuhi
kebutuhan energi listrik pada beban listrik yang sama dengan menggabungkan
beberapa jenis energi sekaligus. Penggabungan energi dalam pembangkit listrik hibrida
dapat diperoleh dari tenaga angin, energi surya dan energi dari mesin
diesel.[14] Kapasitas daya pada beban listrik menentukan desain pembangkit listrik
tenaga hibrida. Faktro lain yang turut menentukan bentuk desain pembangkit listrik
tenaga hibrida adalah profil beban harian dan intensitas sinar matahari. Presentase
kontribusi energi terbarukan yang dapat digunakan dapat diketahui dari pengumpulan
dan pengolahan data pada ketiga faktor tersebut.[15] Pembangkit listrik tenaga hibrida
diperuntukkan pada wilayah terpencil dan terisolasi karena sifat pengoperasiannya
yang mandiri dan tidak terhubung dengan jala-jala listrik.[16]
Pembangkit listrik tenaga hidroelektrik[sunting | sunting sumber]
Merupakan pembangkit listrik tenaga air yang mengandalkan tenaga air yang melewat
turbin dari bendungan yang terhubung dengan generator. Daya listrik yang teripta
tergantung pada ketinggian air yang ada di danau atau bendungan
Penyimpanan terpompa[sunting | sunting sumber]
merupakan jenis Pembangkit yang dapat menyimpan air ke dalam ruang penyimpanan
air dan memompanya keatas ketika air dalam bendungan tidak mencukupi untuk
memutar turbin.
Pembangkit listrik tenaga surya[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya adalah salah satu pembangkit yang tidak
menggerakkan mesin dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan
tegangan akibat proses fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3
lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel
N di bagian bawah. Proses fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan
elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke
lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Pada prisipnya panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang
kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan
secara besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.
Komponen utama di dalam pembangkit listrik tenaga surya meliputi modul
surya, inverter, dan baterai listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya terbagi
menjadi sistem terhubung jala listrik, sistem tidak terhubung jala listrik, sistem tersebar,
sistem terpusat dan sistem hibrida. Masing-masing jenis sistem mempunyai kondisi
penerapannya tersendiri.[17] Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibuat dengan
beberapa jenis sistem penerapan antara lain sistem pencatu daya satelit, pencahayaan
listrik, komunikasi, pompa air dan pendinginan.[18]
Unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya dapat diketahui dengan pemodelan
spesifikasi panel surya yang digunakan. Dua parameter penting untuk menilai unjuk
kerja pembangkit listrik tenaga surya adalah hubungan antara arus
listrik terhadap tegangan listrik serta hubungan antara tegangan listrik terhadap daya
listrik yang dihasilkan.[19]
Pembangkit listrik tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan akses listrik
di kawasan perdesaan. Proses pembangkitan energi listrik menggunakan energi surya
bersifat melimpah di daerah yang disinari matahari sepanjang tahun. Selain itu,
pembangkit listrik tenaga surya juga tidak memerlukan bahan bakar. Di daerah
pedesaan, bahan bakarumumnya dijual dengan harga yang mahal karena sulit untuk
diperoleh dalam jumlah banyak. Keunggulan teknologi fotovoltaik untuk pembangkitan
listrik adalah tidak memerlukan proses penyaluran energi dan energi listrik yang
dihasilkan dapat digunakan langsung di tempat transformasi energi. Pembangkit listrik
tenaga surya tidak memerlukan pemeliharaan skala besar sehingga menghemat biaya
perawatan. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya skala kecil juga tidak
memerlukan tenaga kerja yang ahli. Dari segi lingkungan, pembangkit listrik tenaga
surya tidak menghasilkan gas rumah kaca dan limbah yang berbahaya sehingga
bersifat ramah lingkungan.[20] Kekurangan dari pembangkit listrik tenaga surya adalah
biaya pembangunan yang mahal dan adanya ketergantungan terhadap sinar matahari.
Pembangkit listrik tenaga bayu[sunting | sunting sumber]
Pembangkit listrik tenaga bayu merupakan jenis pembangkit listrik yang menghasilkan
energi listrik dengan tranformasi energi dari tenaga
angin.[21] Hembusan angin dimanfaatkan untuk melakukan transformasi energi dengan
cara memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin angin.[22] Pembangkit listrik
tenaga angin menggabungkan beberapa turbin angin sekaligus agar dapat
menghasilkan listrik dari tenaga angin. Bagian yang diputar oleh tenaga angin adalah
sudu-sudu turbin.[23] Generator listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
menghasilkan tegangan listrik atau beda potensial listrik sesuai dengan hukum induksi
Faraday.[24] Enegi listrik hanya dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga bayu
dengan kondisi angin tertentu. Rentang kecepatan angin yang dapat menggerakan
turbin angin mulai dari 0,3 meter tiap detik hingga 32 meter tiap detik.[25]
Pembangkit listrik tenaga ombak[sunting | sunting sumber]
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau gelombang laut yang
merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang
turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan
melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
Kelebihan:

• energi bisa diperoleh secara gratis,


• tidak butuh bahan bakar,
• tidak menghasilkan limbah,
• mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,
• serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai
Kekurangan:

• Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,


• Perlu menemukan lokasi yang sesuai di mana ombaknya kuat dan muncul
secara konsisten.
Pembangkit listrik tenaga pasang surut[sunting | sunting sumber]
Energi pasang surut merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama
dengan pembangkit listrik tenaga air, di mana air dimanfaatkan untuk memutar turbin
dan mengahasilkan energi listrik.
Keuntungan

• Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara


gratis,
• tidak membutuhkan bahan bakar,
• tidak menimbulkan efek rumah kaca,
• produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.
Kekurangan

• bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.


• Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.

Pengelolaan[sunting | sunting sumber]


Sifat pembangkitan energi listrik adalah berubah-ubah karena adanya faktor beban
listrik dan peralatan listrik yang berubah-ubah pula. Proses pembangkitan listrik pada
pembangkit listrik memerlukan manajemen energi sehingga menghasilkan energi listrik
yang memperhatikan efisiensi energi. Pengelolaan pembangkit listrik meliputi dua
bagian besar yaitu pengaturan unit pembangkit dan penjadwalan ekonomis. Pengaturan
unit pembangkit berkaitan dengan pengaturan jumlah unit pembangkit yang harus
beroperasi dengan menyesuaikan kebutuhan beban listrik dalam periode tertentu.
Adanya pengaturan unit pembangkit mampu mengurangi biaya operasi yang tidak
diperlukan.[26] Sementara itu, penjadwalan ekonomis adalah kegiatan menentukan
banyaknya daya listrik yang harus disediakanoleh setiap unit generator tanpa
menambahkan biaya pembangkitan listrik secara berlebihan.[27]
Pembangkit listrik dapat ditugaskan (dijadwalkan) untuk menyediakan energi ke dalam
sistem sebagai berikut:

• Pembangkit listrik pemikul beban dasar, beroperasi secara terus menerus


untuk memasok jumlah listrik minimum yang harus disediakan tiap hari.
Pembangkit listrik jenis ini biasanya dapat beroperasi dengan biaya murah,
namun tidak dapat dihentikan atau dinyalakan dalam waktu cepat. Contoh
pembangkit listrik ini adalah PLTU dan PLTN, serta PLTA jika pasokan airnya
dapat diprediksi.
• Pembangkit listrik pemikul beban menengah, digunakan untuk mendukung
pemikul beban dasar, dengan cara memasok listrik dalam jumlah yang
bervariasi dalam satu hari maupun satu minggu, dengan biaya lebih murah
daripada pemikul beban puncak, dan dapat dinyalakan atau dihentikan lebih
cepat daripada pemikul beban dasar.
• Pembangkit listrik pemikul beban puncak, digunakan untuk memasok beban
listrik puncak, yang biasanya hanya terjadi selama satu atau dua jam dalam
sehari. Walaupun biaya operasionalnya lebih mahal daripada pemikul beban
dasar, pembangkit listrik jenis ini tetap dibutuhkan untuk menjamin
kehandalan sistem saat menghadapi beban puncak. Pembangkit jenis ini
biasanya berupa PLTD maupun PLTG, yang dapat dinyalakan dalam waktu
cepat saat hampir terjadi beban puncak. PLTA juga kerap digunakan sebagai
pemikul beban puncak.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


• Pembangkit listrik tenaga air
• Pembangkit listrik tenaga bayu
• Pembangkit listrik tenaga surya
• Pembangkit listrik tenaga hibrida
• Pembangkit listrik tenaga nuklir
• Pembangkit listrik tenaga uap
• Pembangkit listrik tenaga sampah
• Pembangkit listrik tenaga gas dan uap

Anda mungkin juga menyukai