sumbagut
Struktur Sistem Kelistrikan sumatera nagian utara
Suatu sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri atas tiga unsur, yaitu
Pusat
Pembangkitan tenaga listrik terdiri atas berbagai jenis pusat tenaga listrik,
seperti pusat listrik air (PLTA), pusat listrik tenaga (PLTU), Pusat listrik tenaga
nuklir (PLTN), pusat listrik tenaga gas (PLTG), dan pusat listrik tenaga diesel
(PLTD).
Letak pusat tenaga listrik, terutama berlaku bagi pusat listrik tenaga air,
sering jauh dari pusat-pusat pemakaian tenaga listrik, seperti kota dan industri.
Dengan demikian, energi listrik yang dibangkitkan di pusat tenaga listrik, sering
pusat pemakaian tenaga listrik. Tiba di kota energi listrik itu harus dibagikan, atau
distribusi. Pusat pembangkit dalam sistem tenaga listik terdiri dari beberapa unit
pembangkit yang kerap kali tersebar luas pada pelayanan interkoneksi tersebut.
Unit pembangkit ini terdiri dari berbagai macam pembangkit sesuai dengan
masukan energi primer pembangkit tersebut. Energi primer yang digunakan antara
lain batubara, panas bumi, nuklir, air, gas, minyak, matahari, dan sebagainya.
Masing-masing jenis energi primer ini memiliki harga yang bervariasi, untuk itu
Setelah tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat listrik, maka tenaga listrik
listrik. Proses penyediaan tenaga listrik bagi para konsumen ini secara singkat
seperti ribuan kilometer kabel pengantar, ribuan batang tiang listrik, ribuan unit
trafo dan gardu, jutaan unit KWH meter, ratusan petugas gangguan 24 jam untuk
bolak balik tiga fasa.energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator
sinkron didapat dari mesin penggerak generator atau biasa disebut penggerak
dalam praktik, yaitu : mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.
lingkungan.
Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyediaan tenaga listrik yang
terbesar adalah biaya pembangkitan, khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab
itu, berbagai teknik untuk menekan biaya bahan bakar terus berkembang, baik
dari segi unit pembangkit secara individu maupun dari segi operasi sistem tenaga
konversi energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi energi
menjadi energi listrik generator, maka dalam pusat listrik umumnya terdapat :
a. Instalasi Energi Primer : yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi tenaga
air.
generator. Mesin penggerak generator ini dapat berupa ketel uap beserta
d. Instalasi listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari :
instalasi penerangan.
One Line Diagram Sistem Kelistrikan Sumbagut
Jenis-jenis Pusat Listrik.
sebagai berikut :
Pusat listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer.
Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar minyak atau bahan bakar
Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar batubara, minyak, atau gas
Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar gas atau minyak sebagai
Pusat listrik ini merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan PLTU yang tidak
mempunyai ketel uap karena uap penggerak turbin uapnya didapat dari
dalam bumi.
uranium sebagai bahan bakar yang menjadi sumber energi primernya. Uranium
menjadi proses fission (fisi) didalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi
panas yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap ini
energi mekanik ini dikonversi oleh generator menjadi tenaga listrik. Proses yang
kebakaran.
c. Masalah limbah
PLTU batu bara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dan
asap yang mengandung gas SO2, CO2, dan NOx. Semua PLTU
mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow down). PLTD dan
d. Masalah Kebisingan
e. Operasi
Operasi pusat listrik sebagian besar 24 jam sehari. Selain itu biaya
dilakukan operasi pusat listrik yang seefisien mungkin. Jika pusat listrik
dengan pusat-pusat listrik melalui saluran transmisi), maka pusat listrik ini
f. Pemeliharaan
I. Mempertahankan efesiensi
listrik.
menjadi rusak.
Pada umumnya, pusat listrik yang berdiri sendiri maupun yang ada
karena beban yang dihadapi terus bertambah, sedangkan di lain pihak unit
pembangkit yang ada menjadi semakin tua dan perlu dikeluarkan dari
operasi. Jika gedung pusat listrik yang ada masih memungkinkan untuk
perbaikan efesiensi dan penemuan teknik konversi energi yang baru dan
optimasi.
Sistem Interkoneksi.
Pusat listrik yang besar, diatas 100 MW, umumnya beroperasi dalam
sistem interkoneksi. Pada sistem interkoneksi terdapat banyak pusat listrik dan
banyak pusat beban (yang disebut gardu induk, disingkat (GI) yang di hubungkan
satu sama lain oleh saluran transmisi. Di setiap GI terdapat beban berupa jaringan
distribusi yang melayani para konsumen tenaga listrik. Jaringan distribusi beserta
umumnya tidak mempunyai hubungan listrik satu sama lain (lihat gambar 1.2).
Gambar 2.3. Sebagian dari sistem interkoneksi, yaitu : sebuah pusat listrik,
Sistem interkoneksi .yang terdiri dari sebuah pusat listrik, dua buah GI
interkoneksi saling mempengaruhi satu sama lain, maka perlu ada koordinasi
operasi. Koordinasi operasi ini dilakukan oleh pusat pengaturan beban.
a. Koordinasi pemeliharaan.
c. Pengaturan frekuensi.
d. Pengaturan Tegangan.
Sistem Interkoneksi adalah sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa
pusat listrik dan gardu induk (GI) yang diinterkoneksikan (dihubungkan satu sama
lain) melalui saluran transmisi dan melayani beban yang ada pada seluruh Gardu
Induk (GI).
Sebuah sistem interkoneksi yang terdiri dari sebuah PLTA, sebuah PLTU,
sebauh PLTG, dan sebuah PLTGU serta 7 buah GI yang satu sama lain
terhubung satu sama lain. Dalam sistem Interkoneksi, semua pembangkitan perlu
tetap perhatian mutu serta keandalan. Mutu dan keandalan penyediaan tenaga
penyaluran daya yang juga perlu diamati dalam sistem interkoneksi agar tidak ada
terpadu dari semua pusat listrik yang ada dalam sistem pembagian beban antara
pusat-pusat listrik pada sistem interkoneksi yang menghasilkan aliran daya dalam
Keseluruhan sistem harus dijaga agar tegangan,arus, dan dayanya masih terdapat
Frekuensi sistem diatur dengan mengatur daya aktif (daya nyata) yang
sama, maka daya aktif (daya nyata) yang dibangkitkan untuk mengatur frekuensi
tidak terikat pada letak pusat listriknya, kecuali jika timbul masalah aliran daya.
tempat dalam system yang memerlukan pengaturan tegangan. Daya reaktif ini
tidak selalu harus dibangkitkan oleh generator melainkan bisa juga dibangkitkan
Sistem yang terisolir adalah sistem yang hanya mempunyai sebuah pusat
listrik saja dan tidak ada interkoneksi antara pusat listrik serta tidak ada hubungan
dengan jaringan umum (interkoneksi milik PLN). Sistem yang terisolir misalnya
dapat di industri pengolah kayu yang berada di tengah hutan atau pada
pengeboran minyak lepas pantai yang berada di tengah laut. Pada sistem yang
terisolir umumnya digunakan PLTD atau PLTG. Pada sistem yang terisolir,
halnya pada sistem interkoneksi. PLN juga mempunyai banyak sistem yang
terisolir berupa sebuah PLTD dengan jaringan distribusi yang terbatas pada satu
c. Koordianasi Pemeliharaan.
Dalam sistem interkoneksi, terdapat banyak pusat listrik dan GI, yang satu
sama lain dihubungkan dengan saluran transmisi. Setiap kejadian operasi di salah
satu pusat listrik, GI, atau saluran transmisi dalam sistem interkoneksi akan
mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, harus ada koordinator
Energi listrik dibawa oleh konduktor, yaitu melalui saluran transmisi dari
Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan
adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik
yang paling banyak mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam operasi
Gardu Induk (GI). Jaringan distribusi yang diisi dari sebuah GI pada umumnya
tidak dihubungkan secara listrik dengan jaringan distribusi yang di isi dari GI lain,
sehingga masing – masing jaringan distribusi beroperasi secara terpisah satu sama
lain. Sistem distribusi terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan
Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Baik JTM maupun JTR pada umumnya
relative banyak dibandingkan dengan jumlah gangguan pada bagian sistem yang
lain. Disamping itu masalah tegangan, bagian – bagian instalasi yang berbeban
lebih dan rugi-rugi daya dalam jaringan merupakan masalah yang perlu dicatat
di daerah Propinsi Sumatera Utara. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.1,
Banda
Sigli
Bireuen Lhoksemauwe
Idie
Langsa
Brandan
Binjai
Data pembangkit.
data operasi PT. PLN (Persero) P3BS UPB Sumbagut terdapat pada Tabel 4.1.
Daya Pembangkitan
No. Pusat Pembangkit Unit
(MW)
I Sektor Belawan
1 PLTU Belawan #1 30
#2 45
#3 50
#4 50
2 PLTGU Belawan GT 1.1 105
GT 1.2 90
ST 1.0 105
GT 2.1 100
GT 2.2 120
ST 2.0 130
PLTG Belawan Lot 3 90
Daya Pembangkitan
No. Pusat Pembangkit Unit
(MW)
II Sektor Medan
3 PLTG Paya Pasir #1 0
#2 14
#3 0
#4 17
#5 16.5
TM 2500 #6
NTC #7 34
4 PLTG Glugur #1 0
#2 0
TM 2500 (2.1) #3 11
5 PLTD Titi Kuning #1 2.5
#2 2.5
#3 2.5
#4 3.5
#5 2.5
#6 2.5
III Sektor Pandan
6 PLTMH 5
7 PLTA Sipan #1 33
#2 17
8 PLTA Renun #1 40
#2 40
Sektor Labuhan
IV Angin
PLTU Labuhan
9 Angin #1 65
#2 65
Sektor Leung
V Bata
10 PLTD Cot Trueng #1 2.7
#2 2.7
#3 2.7
berdasarkan operasi yang dilakukan PLN. Ditunjukkan seperti pada Tabel 4.2
berikut ini.
I. TRAGI GLUGUR
Glugur ‐ Paya Geli 1.
1 150kV 150 kV. 2 11.92 11.92 41
Belawan (BLWTU) ‐
2 Paya Pasir 2. 150kV. ‐ ‐ 23.72 ‐
Belawan (BLWTU) ‐
3 Labuhan 150kV 1 2.948 7.76 10
Labuhan ‐ Lamhotma
4 150kV 1 3.2 11.44 11