Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan
listrik dengan cara mengubah suatu energi menjadi energi listrik.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yaitu mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip
medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan
berbagai sumber energi yang bermanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun pada beberapa
pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang terpisah memungkinkan untuk
menggunakan jenis reaktor yang berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium.
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN
yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang
berbeda. Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, pada masa depan diharapkan
mempunyai sistem keamanan pasif.
Reaktor Fisi
Seperti yang sudah diketahui, PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa
komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan
serandang hubung.
Meski begitu, pembangkit listrik tenaga air tak hanya terbatas pada air dari sebuah bendungan,
namun juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak. Ada beberapa kelebihan dari pembangkit listrik tenaga air dibandingkan
tenaga listrik lainnya, seperti mampu menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan, ramah
lingkungkungan, dan tidak menyebabkan polusi.
Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Air menjadi
sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di
bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan
menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.Setelah
itu, cara kerja PLTA berikutnya akan diteruskan ke power suplay listrik dan akan
disambungkan oleh kabel. Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu
dibagi ke daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati
turbin akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber
kehidupan.
Komponen PLTA
Ada beberapa komponen penting yang digunakan PLTA sehingga bisa menghasilkan energi
listrik, antara lain:
Bendungan Salah satu komponen PLTA yang paling utama adalah bendungan. Komponen ini
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin membutuhkan pasokan air
yang cukup dan stabil. Tak hanya itu, bendungan juga berperan untuk mengendalikan banjir.
Pipa (Pipa berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Adapun
pipa pusat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm. Sementara itu, ujung yang lain
diarahkan pada cerobong turbin.)
Turbin(Fungsi turbin untuk mendorong dan memutar bolang-baling digantikan oleh air untuk
memutar turbin. Langkah berikutnya, turbin akan mengkonversi energi potensial yang
disebabkan gaya jatuh air menjadi kinetik. Tanpa turbin, cara kerja PLTA tidak akan efektif.)
Generator(Generator merupakan sebuah alat yang dihubungkan dengan turbin melalui gigi-
gigi putar sehingga baling-baling turbin berputar, generator juga akan ikut berputar. Alat ini
memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam generator,
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.)
Jalur Transmisi(Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLTA ke
rumah-rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi, terlebih dahulu tegangannya di
turunkan dengan transformatir step down.)
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh
lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbon dioksida pembangkit listrik
tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO 2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-
kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
Kelebihan:
Kekurangan :
- Lokasi tidak fleksibel, sebisa mungkin dekat pelabuhan atau sumber air yang besar untuk
pendinginan
Dalam operasinya, secara umum PLTU memiliki komponen seperti pada gambar di bawah ini:
1. Boiler & alat bantunya ------> Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water)
menjadi uap panas lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar
turbin. Disini energi kimia bahan bakardiubah menjadi energi panas dari uap.
2. Turbin & alat bantunya
------> Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap men
jadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin di-kopel dengan poros generator
sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar .
3. Kondensor & alat bantunya
-----> Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang
telah digunakan untuk memutar turbin).
4. Generator & alat bantunya -------> Generator berfungsi untuk mengubah energi putar
dari turbin menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi
dari cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari PLTS adalah
panel surya fotovoltaik yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik
sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Arus listrik yang dihasilkan oleh
panel surya fotovoltaik adalah arus listrik searah (DC) sehingga dibutuhkan komponen lainnya
seperti inverter untuk mengkonversi arus listrik searah (DC) ini menjadi arus listrik bolak-balik
(AC).
Di Indonesia, pengguna listrik konvensional sudah banyak yang mulai beralih dan
menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan jumlahnya pun semakin
bertambah dari waktu ke waktu. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan dua metode.
Yang pertama fotovoltaik dan yang kedua adalah dengan memusatkan energi surya.
1. Prinsip Kerja PLTS Dengan Fotovoltaik
Prinsip kerja ini mengubah energi cahaya menjadi listrik secara langsung dengan menggunakan
efek bernama fotolistrik.
2. Prinsip Kerja PLTS Dengan Pemusatan Energi Surya
Prinsip kerja ini menggunakan lensa maupun cermin yang sudah dikombinasikan dengan
sistem pelacak. Tujuannya agar dapat terfokus ke energi matahari di satu titik sehingga
menggerakkan mesin panas atau kalornya. Perbedaan antara fotovoltaik dengan pemusatan
energi surya terletak pada cara kerja keduanya.
Potensi dan Perkembangan PLTS di Indonesia
PLTS di Indonesia kedepannya dipercaya memiliki potensi yang besar. Semakin banyak
masyarakat yang ingin menggabungkan energi listrik konvensional seperti PLN dengan
energi alternatif tenaga surya ini. Selain diminati di skala perumahan, kedepannya PLTS
ini akan banyak diminati oleh skala industri atau pabrik. Diprediksi di masa depan biaya
listrik akan terus meningkat sehingga tagihan biayanya terus membengkak. Untuk
penghematan biaya dan energi, PLTS akan banyak diaplikasikan untuk kebutuhan
industri atau pun pabrik.
Masih banyak desa-desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik secara
merata. Meskipun angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat
signifikan 84% dari tahun 2019, per Agustus 2020 masih terdapat 433 desa di Indonesia
yang belum teraliri listrik. Secara terperinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua
sebanyak 325 desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5
desa, dan Maluku 1 desa. Dengan menggunakan energi alternatif dari tenaga surya,
diharapkan akses listrik akan dapat segera dinikmati secara merata oleh semua
masyarakat Indonesia.
Untuk mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan, pemerintah telah mulai
menggunakan energi alternatif sinar matahari untuk kebutuhan fasilitas publik.
Contohnya, menggunakan energi surya untuk penerangan outdoor sehingga anggaran
bisa lebih dihemat. Indonesia merupakan negara tropis, sehingga di masa depan energi
alternatif sinar matahari ini akan dimanfaatkan secara maksimal dalam berbagai sektor.
Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya
dapat mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan
dari energi surya akan bisa digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN
sehingga tagihan listrik PLN ini bisa Anda hemat.
Dengan aplikasi ini, Anda dapat memantau produksi listrik yang dihasilkan
PLTS Anda. Melalui aplikasi tersebut, Anda juga bisa melihat penurunan tagihan
listrik yang harus Anda bayarkan setiap bulannya.
Namun demikian, pembangkitan energi listrik juga dapat dihasilkan dengan memanfaatkan
perubahan tekanan udara pada ruang yang menangkap ombak laut. Tekanan udara inilah yang
kemudian memutar turbin dan menggerakkan generator hingga akhirnya menghasilkan listrik.
Wilayah yang memiliki potensi terbesar untuk pengembangan energi gelombang laut biasanya
memiliki kecepatan angin yang tinggi. Pembangkit listrik tenaga ombak laut pertama di dunia
dibangun di lepas pantai Agucadora, Portugal.
Pembangkit ini menghasilkan energi listrik sekitar 2,25 megawatt dari tiga tabung
pelampung di permukaan Samudra Atlantik. Tiga tabung ini bergerak naik-turun sesuai
gerakan ombak laut, gerakan naik turun ini diubah menjadi putaran yang menggerakkan
generator hingga akhirnya menghasilkan listrik. Selain itu, potensi energi gelombang laut yang
besar untuk pembangkitan listrik terdapat di Kepulauan Inggris dan Pasifik Barat Laut,
Amerika Serikat (AS). Perkiraan potensi energi gelombang tahunan di sepanjang landas
kontinen pantai AS berkisar antara 1.170 hingga 2.640 terawatt jam ekuivalen, setara dengan
33 hingga 65 persen dari permintaan listrik AS pada 2015. Sementara itu, Energy Information
Administration (EIA) menaksir bahwa potensi energi ombak laut cukup besar di pantai AS,
Eropa, Jepang, dan Selandia Baru. Berbagai metode dan teknologi untuk menangkap dan
mengubah energi ombak laut menjadi energi listrik terus dikembangkan. Metode ini termasuk
menempatkan perangkat pada atau tepat di bawah permukaan air dan memasang perangkat ke
dasar laut. Britannica melaporkan, Meskipun potensi energi ombak laut sangat besar, tantangan
teknis tetap ada. Salah satu tantangannya dalah dana penelitian yang lebih rendah
dibandingkan dengan dana yang digelontorkan untuk pengembangan tenaga surya, angin, dan
energi terbarukan lainnya. Rendahnya dana riset untuk energi ombak laut kurang
memaksimalkan eksperimen dan perbaikan desain yang ada sehingga jeinsnya tidak
berkembang dengan baik. Di sisi lain, pengembangan pembangkit listrik tenaga gelombang
laut membutuhkan investasi yang sangat besar. Belum lagi risiko korosi yang dihadapi karena
air laut bersifat lebih korosif terhadap besi di laut daripada air tawar.