Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR

TEKNIK TENAGA LISTRIK (ME 5505)

Disusun oleh :
Alexander P. Widodo 15021104001
Christian Topayung 15021104002
Erwin Y. S. Damanik 15021104003
Franklin Tuerah 15021104005
I Wayan Sukadarmita 15021104006

Universitas Sam Ratulangi


Manado
2017
KATA PENGANTAR

Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada
di alam ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat
dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk
memanfaatkannya. Cara mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses
perubahan atau konversi energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan
bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi
listrik tersebut biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan
untuk membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air, jenis-jenis PLTA, kelebihan dan
kekurangan PLTA, peralatan utama PLTA, prinsip kerja PLTA dan permasalahan yang
muncul dalam PLTA. Bila ada kekurangan dari makalah ini kami mintah maaf. Terimakasih
atas perhatiannya.

Manado, 4 Agustus 2017

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini
bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan
melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut
sampai ke rumah kita.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan topik yang dibahas saat ini, maka kami sebagai tim penulis merumuskan
beberapa poin rumusan masalah.
1. Apa pengertian dari PLTA?
2. Apa saja jenis-jenis, dan kelebihan-kekurangan dari PLTA?
3. Apa saja komponen utama yang menyusun sebuah PLTA?
4. Bagaimana prinsip kerja dari suatu PLTA?
5. Apa saja permasalahan-permasalahan yang muncul dalam PLTA?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk:

1. Mengetahui pengertian dari PLTA


2. Mengetahui jenis-jenis dan kelebihan-kekurangan dari PLTA
3. Mengetahui komponen utama yang menyusun sebuah PLTA
4. Mengetahui prinsip kerja dari suatu PLTA
5. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang muncul dalam PLTA

D. METODE PENULISAN
Adapun dalam penulisan makalah ini, kami sebagai tim penulis menggunakan sumber-
sumber yang berasal dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PLTA
PLTA (Pembangkit listrik tenaga air) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.

B. JENIS - JENIS dan KELEBIHAN KEKURANGAN


1. Jenis jenis PLTA
a. PLTA Berskala Besar
PLTA berskala besar merupakan tipe PLTA yang paling umum. Meskipun
tidak ada definisi dari PLTA berskala besar, tipe ini mampu menghasilkan
output beberapa ratu megawwatt (MW). Ada beberapa fasilitas PLTA berskala
besar yang menghasilkan output lebih dari 10.000 MW.

Gambar dari PLTA Itaipu dengan


output sebesar 14.000 MW

b. PLTA Berskala Kecil


PLTA berskala kecil yang digunaka untuk memenuhi kebutuhan listrik dari
komunitas kecil atau pabrik. Fasilitas ini mampu menghasilkan output sebesar
10 MW.

Gambar dari PLTA Perthshire


dengan output sebesar 8 MW
c. PLTA berskala Mikro
PLTA berskala mikro digunakan untuk menyuplai listrik ke daerah yang
terisolasi. Fasilitas ini mampu menghasilkan output sebesar 100 kW.

Gambar dari instalasi PLTA mikro


di Vietnam.

d. PLTA berskala Piko


PLTA berskala piko digunakan untuk menyuplai listrik ke daerah yang
terpencil. Fasilitas ini mampu menghasilkan output sebesar 5 kW.

Gambar dari instalasi PLTA piko


di Kambodia.

e. PLTA Bawah Tanah


PLTA bawah tanah memiliki prinsip kerja sama dengan fasilitas yang dibangun
di atas daratan, perbedaannya terletak pada acara mengalirkan airnya. PLTA
bawah tanah mengambil air dari dasar suatu sumber air (danau & air terjun).

Gambar potongan dari PLTA Snoqualmie


Falls

.
2. Kelebihan & Kekurangan PLTA
a. Kelebihan PLTA
Flexsibilitas
PLTA merupakan unit pembangkit listrik yang flexsibel karena tingkatan
output yang dapat diatur dengan cepat dibanding unit turbin gas dan PLTU.
Murah Untuk Dioperasikan
Biaya operasi PLTA sangatlah rendah dibanding unit yang lain, karena
atomasi dan sedikitnya personal unit tersebut. PLTA juga memiliki masa
operasi yang dimulai dari 50 sampai 100 tahun.
Cocok Untuk Aplikasi Industri
Beberapa unit PLTA didedikasikan hanya untuk menyediakan listrik untuk
industri. Seperti PLTA Grand Coulee di Amerika, yang digunakan untuk
menyediakan listrik ke industi Alluminium.
Mengurangi Emisi
PLTA sama sekali tidak memakai bahan bakar fossil dalam operasinya,
dibanding dengan unit (PLTU & PLTD) yang memakai bahan bakar fossil.
Kegunaan PLTA Yang Lain
PLTA menampung air yang cukup banyak untuk tidak hanya digunakan
unutk menghasilkan listik tapi juga untuk mengirigasi air ke pertanian.
PLTA juga digunakan untuk mengendalikan banjir.

b. Kukurangan PLTA
Kerusakan Ekosistem
PLTA menciptakan sumber air untuk menghasilkan listrik, tapi sumber air
tersebut akan merendam area yang sangat luas. Yang akan menyebabkan
kerusakan ekosistem.
Menimbun Endapan
Aliran sungai mengangkut sendimen dan partikel yang lain, dan adanya
PLTA dapat menggagu aliran sungai dan dapat menimbun endapan yang
dapat menggagu performan PLTA.
Relokasi
Konstruksi PLTA telah menyebabkan 40 samapi 80 juta jiwa dipindahkan
di dunia, karena area yang mereka tinggali akan ditengelamkan oleh sumber
air.
Resiko Kegagalan
PLTA meninbun volume air yang banyak, kegagalan yang disebabkan
konstruksi yang tidak memadai, bencana alam, dan sabotasi dapat
menyebabkan kecelakaan yang parah.

C. KOMPONEN UTAMA DARI PLTA

1. Bendungan
Bendungan digunakan untuk menciptakan sumber air. Bendungan dibangun di
sungai yang mempunyai jumlah air banyak sepanjang tahun. Bendungan harus
dibuat pada lokasi dimana tinggi dari sungai cukup untuk mendapat energi
potensial yang maksimum.
2. Sumber Air
Tinggi dari sumber air menentukan seberapa besar energi potensial yang dimiliki
air.
3. Intake
Merupakan gerbang yang dibangun pada bendungan. Air yang mengalir melalui
penstock ke turbin karena gaya gravitasi dapat dikendalikan menggunakan gerbang
tersebut.
4. Penstock
Merupakan pipa yang mengalirkan air dari sumber air ke bagian pembangkit listrik,
yang terdiri dari generator dan turbin. Air yang menalir di dalam penstock memiliki
energi kinetik yang disebabkan gerakannya.
5. Turbin
Ketika air menggenai sudu turbin energi kinetik air diubah menjadi gerakan putar
turbin. Gerakan berputar ini menyebabkna poros turbin berputar. Dan poros
tersebut terhubung dengan generator.
6. Generator
Di generator dimana energi listrik dihasilkan. Generator yang berputar
menghasilkan arus bolak-balik di dalam kumparan generator. Putaran tersebut
menghasilkan medan magnet yang diubah menjadi listrik oleh induksi medan
elektomagnet.

D. PRINSIP KERJA DARI PLTA


Untuk menghasilkan listrik tenaga air, tiga hal harus hadir; air yang bergerak,
turbin, dan generator. PLTA stasiun dirancang untuk memanfaatkan energi kinetik dari
air yang bergerak. Idealnya, mereka adalah pabrik-pabrik yang mengkonversi energi
dari air yang jatuh ke dalam aliran elektron, umumnya dikenal sebagai listrik. Dalam
kebanyakan skenario, bendungan dibangun di seberang sungai untuk meningkatkan
tingkat air dan menawarkan jatuhnya dibutuhkan untuk mengembangkan kekuatan
pendorong. Air yang jatuh kemudian disalurkan ke roda turbin pada tingkat yang lebih
rendah. Air yang mengalir ternyata roda turbin yang terhubung ke generator. Generator
memiliki rotor, yang diaktifkan oleh turbin. Balik dari rotor generator menghasilkan
listrik.

Fungsi generator dipatok pada prinsip-prinsip diungkapkan oleh Faraday.


penemuan menyatakan bahwa ketika magnet bergerak melewati konduktor, memicu
elektron mengalir. Dalam generator listrik tenaga air skala besar, elektromagnet
diciptakan oleh sirkulasi arus langsung melalui loop kawat yang melilit tumpukan
laminasi baja magnetik yang dikenal sebagai kutub medan. Kutub medan yang
dipasang di sekeliling rotor. Rotor terhubung ke poros turbin dan berputar pada
kecepatan yang ditetapkan. Ketika rotor berputar, hal tersebut memicu elektromagnet
(kutub medan) untuk melampaui konduktor dipasang di stator, yang menyebabkan
elektron (listrik) mengalir dan tegangan terjadi pada terminal output dari generator.

Listrik yang dihasilkan ini kemudian ditingkatkan di tegangan melalui tenaga


air transformator pembangkit listrik dan dikirim melalui jalur transmisi. Air digunakan
setelah dilakukan tujuan yang telah ditetapkan disalurkan dari stasiun pembangkit
listrik ke arus utama sungai untuk melanjutkan siklus pembangkit listrik.

E. PERMASALAHAN PERMASALAHAN YANG MUNCUL DALAM PLTA


1. Penyediaan Energi Primer
Energi primer untuk pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan
bakar meliputi : pengadaan, transfortasi dan penyimpanannya, terutama yang
memerlukan perhatian terhadap resiko kebakaran. Energi primer untuk PLTA
adalah air. Pengadaannya dari sungai, air terjun dan danau, sedangkan
penyimpanannya di waduk. Untuk PLTA, konservasi hutan pada daerah aliran
sungai (DAS) sangat penting agar hutan berfungsi sebagai penyimpan air sehingga
tidak timbul banjir di musim hujan dan tidak terjadi kekeringan di musim kemarau.
2. Masalah Limbah
PLTA tidak menghasilkan limbah, malah limbah dari masyarakat yang masuk ke
sungai penggerak PLTA sering menimbulkan gangguan pada PLTA.
3. Masalah Kebisingan
Pembangkit listrik menimbulkan suara keras yang merupakan kebisingan bagi
masyarakat yang tinggal didekatnya. Tingkat kebisingan harus dijaga agar tidak
melampaui standar yang berlaku.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :
Mempertahankan efisiensi
Mempertahankan keandalan
Mempertahankan umur efisiensi
5. Pengembangan Pembangkit
Pada umumnya pusat listrik yang berdiri sendiri maupun yang ada dalam sistem
interkoneksi memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan karena beban yang
dihadapi terus bertambah, sedangkan dilain pihak unit pembangkit yang ada
menjadi semakin tua dan dikeluarkan dari operasi. Jika gedung pusat listrik yang
ada masih memungkinkan untuk penambahan unit pembangkit, maka
pengembangan pembangkit dapat dilakukan dengan menambah unit pembangkit
dalam gedung pusat listrik yang telah ada tersebut. Tetapi jika tidak ada lagi
kemungkinan memperluas gedung pusat listrik yang ada, maka harus dibangun
pusat listrik yang baru. Pengembangan pembangkit khususnya dalam sistem
interkoneksi selain harus memperhatikan masalah gangguan dan kerusakan, juga
harus memperhatikan masalah saluran transmisi dalam sistem.
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Hydroelectricity

https://www.conserve-energy-future.com/howhydropowerplantsworks.php

https://www.brighthubengineering.com/fluid-mechanics-hydraulics/7120-components-of-
hydroelectric-power-plants-part-one/

https://syuratman.wordpress.com/2010/02/09/masalah-utama-dalam-pembangkitan-tenaga-
listrik/

Anda mungkin juga menyukai