Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK MESIN

Pembangkir Listrik Tenaga Air Besar

Disusun Oleh

Nama : Andrian Putra


NPM : 91420002
Kelas : 2G171
Mata Kuliah : Energi Terbarukan
Dosen Pengampu : Rudi Irawan, Dr

Jakarta
2021
KATA PENGANTAR

Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada

di alam ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat

dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk

memanfaatkannya. Cara mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses

perubahan atau konversi energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan

bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi

listrik tersebut biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga

Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan

untuk membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air, prinsip kerja konversi energi gerakan air

menjadi energi listrik, jenis-jenis PLTA, kelebihan dan kekurangan PLTA.

Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesar-

besarnya. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualiaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Jakarta, November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. TUJUAN...................................................................................................................................1
C. MANFAAT...............................................................................................................................1
BAB II PLTA SECARA UMUM............................................................................................2
A. PRINSIP KERJA PLTA............................................................................................................2
B. MACAM-MACAM PLTA........................................................................................................3
BAB III PLTA CIRATA.........................................................................................................9
A. PENGENALAN........................................................................................................................9
B. BAGIAN BAGIAN PLTA CIRATA.........................................................................................9
1. BAGIAN BAGIAN PLTA (dalam diagram).............................................................................9
C. CARA KERJA PLTA CIRATA..............................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................15
A. PERBANDINGAN ANTAR PLTA........................................................................................15
B. KELEBIHAN-KEKURANGAN:............................................................................................15
C. Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salahsatu pembangkit yang

memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini bekerja

dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi

energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik

(dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-

jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah kita.

B. TUJUAN

Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mengerti alur proses

pembangkitan energi dari wujud air menjadi listrik.

C. MANFAAT

Pengetahuan tentang PLTA ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia

untuk merangkai pembangkit listrik tenaga airnya sendiri. PLTA tidak harus memiliki waduk,

bahkan melalui aliran sungai dekat rumah sendiri pun bisa.


BAB II

PLTA SECARA UMUM

A. PRINSIP KERJA PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang

mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak

yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis

poros yang akan memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.

Gambar 1: Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan

untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air hujan)

dengan menggunakan kolam tandon atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan pendekatan rumus :

P = 9,8 Q x H x ή t x ή g ( kW )

Dimana :
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Q = Debit air dalam (m3/detik)
H = Tinggi terjun (m)
ήt = Efisiensi turbin (%)
ήg = Efisiensi Generator (%)

Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi yang

meliputi :

 Tahun Basah Sekali  Tahun Kering


 Tahun Basah  Tahun Kering Sekali
 Tahun Normal

Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan memudahkan untuk perencanaan

operasional tahunan, maka perencanaan operasi dilakukan berdasarkan pada kondisi

hydrologi tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan penyesuaian tiap bulan

berdasarkan kondisi air masuk. Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan

biasa dimulai bulan Nopember s.d Maret dan musim kemarau pada bulan April s.d Oktober,

sehingga kondisi ini dipergunakan untuk proses pengisian dan penggunaan air.

B. MACAM-MACAM PLTA

1. PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR)

Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring

terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:

 Mengendapkan pasir
 Mengendapkan lumpur
 Sebagai waduk (reservoir)
Gambar 3: PLTA dengan kolam tandon

Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan

ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran

terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat

menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.

Contoh:

PLTA Cirata

Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten


Daerah
Purwakarta, Jawa Barat
Tipe PLTA Dengan waduk
Mulai beroperasi 1988
Jumlah pembangkit 8
Kapasitas 126 MW tiap pembangkit, total kapasitas 1008 MW
Daya listrik rata-rata pertahun 1428 GWH
Jaringan transmisi 500 KV

Turbin PLTA Cirata


Kapasitas turbin 129.000 KW
Putaran Turbin 187,5 RPM
Tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter
Debit air maksimum 135 m3/detik

2. PLTA ALIRAN DANAU

Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk

pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:

 Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada

mulut sungai.

 Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter

 Intake
Contoh:

PLTA Tes

Desa Turan Tiging, Kecamatan Tes,


Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu, Sumatera.
Tipe PLTA Memanfaatkan aliran danau
Mulai beroperasi 1923 (saat pemerintahan Kolonial Belanda)
Jumlah pembangkit 4 buah
4 MW tiap pembangkit, total kapasitas 16
Kapasitas
MW
Jaringan transmisi 70 KV

Data Operasi
Lantai dasar intake EL 560.20 mdpl
Lantai dasar inlet EL 557.40 mdpl
Turbin lama EL 520.00 mdpl
Turbin baru EL 507.50 mdpl
Debit air rata-rata 34 m3/S
Level efektif maksimal EL 563.50 mdpl
Level efektif minimal EL 563.00 mdpl
Unit terpasang 6 Unit
Kapasitas terpasang 18,96 MW
Beban puncak 18 MW

3. Pembangkit Listrik Tenaga


Mikro Hidro (PLTMH)

Suatu pembangkit listrik skala

kecil yang menggunakan tenaga air

sebagai tenaga penggeraknya seperti,


saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head)

dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang

berarti kecil dan hidro yang berarti air.

Komponen mikrohidro sebagai berikut:

 Air : (sebagai sumber energi).

 Turbin: mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.

 Generator : menghasilkan listrik dari putaran mekanis.

 Saluran Pembawa (Headrace): Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit

untuk menjagaelevasi dari air yang disalurkan.

 Panel kontrol : panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.

 Kincir air : sebagai pengerak dinamo.

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh

aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah

skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk

menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi

dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan

energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan

(Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas.

Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi

konversi (Eo). Rumus:

Pnet = Pgross ×Eo kW

Contoh:
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga

dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari

pembangkit listrik adalah :

Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW


Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).

Daya yang dihasilkan (Pnet) (W)

Daya yang masuk (Pgross) (W)

Ketinggian jatuh (head) (m)

Aliran (energi potensial)

Faktor kehilangan energi (loss)

Efisiensi konversi (Eo)

Head kotor (Hgross)

Debit air (Q) (m/s3)

Gravitasi (g = 9.8)

Contoh:
PLTMH Sengkaling 1

Debit 1 m3/detik
Tinggi jatuh 15,2 m
Daya terbangkit 1 KW
BAB III

PLTA CIRATA

A. PENGENALAN

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia

Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas

8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan

produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWH) pertahun yang dislaurkan

melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-

Madura-Bali (Jamali). Energi didapat dari bendungan Cirata dengan volume 2.163 m3.

Unit Pembangkitan Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara.

PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di

bawah tanah yang berjarak sekitar 2 km dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di

power house.

PLTA Cirata dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN

persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran

transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher

PLN Pusat Pengatur Beban (P3B). Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali

yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda

operasi LFC (Load Frequency Control), di mana memiliki fasilitas line charging bila

sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV

yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.

PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,

Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA
ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah

hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara

pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten

Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta

melalui jalan Purwakarta.


B. BAGIAN BAGIAN PLTA CIRATA
1. BAGIAN BAGIAN PLTA (dalam diagram)

No.
Petunju Nama Alat Keterangan
k
1 Waduk Tempat menampung air sungai
2 Main Gate Pintu air utama
3 Bendungan Penahan laju sungai
Pipa yang menyalurkan air dari waduk menuju
4 Penstock
sungai
5 Katup Utama Katup buka-tutup
6 Turbin Baling-baling yang digerakkan oleh air
7 Generator Pengubah energi mekanik menjadi energi listrik
8 Draftube Penampung air sebelum dibuang
9 Trailrace Pembuangan air
10 Transformator Pengubah listrik
11 Switch yard Pengatur listrik
12 Kabel Transmisi Distributor listrik
13 Spillways Tempat keluarnya lebihan air waduk

2. SPESIFIKASI TURBIN PLTA CIRATA

Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 GWH, dioperasikan delapan buah turbin

dengan kapasitas masing-masing 129MW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air

jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3
perdetik. Turbin yang digunakan di waduk Cirata adalah Turbin Francis dengan

spesifikasi:

SPESIFIKASI KETERANGAN
Tipe Francis, vertical shaft
Produksi VOEST-ALPINE
Rate Net Head 106,8 m
Rated Output 129,6 MW
Kecepatan 187,5 rpm
Debit Pada Kondisi Diatas 132,5 m3/s
Runaway Speed 400 rpm
Spiral Case Inlet Diameter 4300 mm
Draft Tube Outlet Diameter 6400 rpm
Diameter Runner Dth = 3400 m
Jumlah Runner Blade z = 16
Jumlah Guide Vane z = 24
Bukaan Maksimum Guide Vane 260 mm
Ketinggian Guide Vane 980 mm
Jumlah Servomotor 2
Tekanan Normal Operasi Guide Vane 55 kg/cm2
Tekanan Oli Minimum Guide Vane 38,5 kg/cm2
Langkah Servomotor 440 mm
Diameter Piston Servomotor 400 mm

C. CARA KERJA PLTA CIRATA

1. PRINSIP KERJA

Air yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa

tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki energi

potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy potensialnya berkurang karna

sebagian energi potensialnya dirubah menjadi enrgi kinetik.

Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, semakin ke bawah energi kinetik

semakin besar. Ek air yang cukup besar akan mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang

didasar air terjun dan akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan poros generator

Kemudian generator berputar dan menghasilkan energy listrik.


http://blogmechanical.blogspot.com/2011

Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan tinggi

pula. Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya sama) maka kita

dapat menentukan laju aliran air tersebut menggunakan rumus dibawah:

Ek = Ep

mv² = mgh
Keterangan:

Ek = energy kinetik (J)


Ep = energy potensial (J)
m = massa air (kg)
v = kecepatan air (m/s)
g = gravitasi 9.8 (m/s²)
h = ketinggian air (m)

Dengan demikian kita juga dapat menentukan debit airnya:

Q = Av

Keterangan:

A= luas penampang

Q = debit air (m3/s)

Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan sebagai

berikut:

Pin turbin = ρhQg

Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :

Pout turbin = ρ . h . Q . g . ηturbin

Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai

berikut :

Preal = ρ . h . Q. g . ηturbin . ηgenerator . ηtm

Wkeluaran
ηgenerator= x 100%
Wmasukan
Efisiensi turbin sesuai dengan kondisi beban:

Kutipan dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Craeger and Joel D. Justin, Second Edition John Wiley & Sons,
Inc., New York, 1950, hal. 832
Keterangan :
Pin= daya masukan ke turbin (watt) Q = debit air (m3/s)
Pout = daya keluaran dari turbin (watt) h = ketinggian efektif (m)
Preal = daya sebenarnya yang g = gaya gravitasi (m/s²)
dihasilkan (watt) W = usaha (j)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan

generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari

rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit

air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk

mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.

Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh karena

itu kita mengenal konsep efisiensi:

output
η= x 100%
input

Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air adalah:

Pdihasilkan = ηPhitung
Pdihasilkan = ηρhQ

Untuk menghitug beda potensial yang dihasilkan, kita menggunakan rumus GGL

induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya “Gaya gerak listrik

(GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks yang

melalui rangkaian tersebut”. Rumus yang digunakannya adalah:

ε = N B A ω sin ωt

ω = 2πf, terdapat pada rumus gerak melingkar (kecepatan berputar magnet)

Keterangan:

ε = ggl induksi sesaat (volt) A = luas penampang/loop (m²)

N = banyak lilitan kumparan ω = kecepatan sudut (rad/s)

B = besar induksi magnetic t = lama kumparan telah berputar (s)

(Wb/m²=T) f = frekuensi

2. CARA KERJA GENERATOR

Generator listrik adalah sebuah alat yang

memproduksi energi listrik dari sumber energi

mekanis. Agar generator bisa menghasilkan

listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Putaran

Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan

jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan

persamaan:
rpm = 60 . f / P

dimana:

rpm = putaran

f = frekuensi

P = jumlah pasang kutub

2. Kumparan

Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya

listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

3. Magnet

Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari

besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan

timbul magnet dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:

E=B.V.L

Dimana:

E : Gaya elektromagnet V : Kecepatan putar

B : Kuat medan magnet L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,

sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat

kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang

masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,

makin kecil pula nilai kemagnetannya.


3. PERHITUNGAN PROSES KEJADIAN LISTRIK

Daya input turbin:

P in turbin= ρ.h.Q.g

= 1025 x 106,8 x 132,5 x 9,8 = 141,8MW

Efisiensi turbin:
output
η= x 100%
input
129600000
= x 100% = 89%
145047750

Daya output turbin:


P out turbin = η.ρ.Q.g
= 89% x 1025 x 106,8 x 132,5 x 9,8 = 126,5 MW

Data di atas adalah perhitungan daya yang dihasilkan pada setiap turbin sesuai dengan

spesifikasi turbin dan waduk di PLTA Cirata.


BAB IV

KESIMPULAN

A. PERBANDINGAN ANTAR PLTA

PLTA CIRATA PLTA TES PLMTH


SENGKALING 1
Lokasi Purwakarta, Jawa Lebong, Bengkulu Malang, Jawa Timur
Barat
Tipe Memanfaatkan Memanfaatkan Memanfaatkan
potensi air dari Potensi air pergerakan air skala
waduk. tampungan danau. kecil yaitu irigasi.
Tipe turbin Francis Vertika Francis Horizontal Cross Flow
Shaft Shaft
Jumlah 187,5 rpm 375,0 rpm 200,0 rpm
putaran
Daya yang 1008 MW 18,96 MW 100 KW
dihasilkan
Sungai Citarum Danau Tes Brantas
Debit air 135 m3/detik 34 m3/S 1 m3/detik
Tinggi Head 112,5 m 15,2 m
Mulai 1988 1923 2008
beroperasi
Daerah Sistem Jawa- Provinsi Bengkulu Universitas
pengguna daya Madura-Bali Muhammadiyah
Malang

B. KELEBIHAN-KEKURANGAN

PLTA CIRATA
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
Kekurangan:
Perawatan, pengawasan, yang tentu lebih memerlukan biaya yang lebih besar

PLTA TES
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan relatif besar dan menjadi tempat pariwisata.
Kekurangan:
Merusak ekosistem danau Tes
PLTMH Sengkaling 1
Kelebihan:
Dapat mengurangi biaya listrik dari yang semestinya karena itu diberikan oleh
Departemen ESDM RI untuk Universitas Muhammadiyah Malang.
Kekurangan:
Daya yang dihasilkan masih kurang untuk menjadikan listrik Universitas
Muhammadiyah Malang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://rakhman.net/2013/04/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Cirata

http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Tes

http://ft.umm.ac.id/id/umm-news-1189-kerja-sama-dengan-pt-pln-persero-umm-tambah-
pltmh.html

http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin/
http://jonny-havianto.blogspot.com/2012/12/peluang-plta-buatan-indonesia.html

M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi,


Sutanto. Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press)

Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi.Cet 1.
Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

Anda mungkin juga menyukai