Disusun Oleh
Jakarta
2021
KATA PENGANTAR
Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada
di alam ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat
dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk
memanfaatkannya. Cara mengambil manfaat dari energi yang terkandung diperlukan proses
perubahan atau konversi energi. Salah satu bentuk energi yang sangat mudah dimanfaatkan
bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi
listrik tersebut biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan dikhususkan
untuk membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air, prinsip kerja konversi energi gerakan air
Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesar-
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. TUJUAN...................................................................................................................................1
C. MANFAAT...............................................................................................................................1
BAB II PLTA SECARA UMUM............................................................................................2
A. PRINSIP KERJA PLTA............................................................................................................2
B. MACAM-MACAM PLTA........................................................................................................3
BAB III PLTA CIRATA.........................................................................................................9
A. PENGENALAN........................................................................................................................9
B. BAGIAN BAGIAN PLTA CIRATA.........................................................................................9
1. BAGIAN BAGIAN PLTA (dalam diagram).............................................................................9
C. CARA KERJA PLTA CIRATA..............................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................15
A. PERBANDINGAN ANTAR PLTA........................................................................................15
B. KELEBIHAN-KEKURANGAN:............................................................................................15
C. Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi
energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik
(dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-
jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah kita.
B. TUJUAN
C. MANFAAT
Pengetahuan tentang PLTA ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia
untuk merangkai pembangkit listrik tenaga airnya sendiri. PLTA tidak harus memiliki waduk,
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang
mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak
yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis
poros yang akan memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan
untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air hujan)
dengan menggunakan kolam tandon atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan pendekatan rumus :
P = 9,8 Q x H x ή t x ή g ( kW )
Dimana :
P = Daya yang dihasilkan (kW)
Q = Debit air dalam (m3/detik)
H = Tinggi terjun (m)
ήt = Efisiensi turbin (%)
ήg = Efisiensi Generator (%)
Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi yang
meliputi :
hydrologi tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan penyesuaian tiap bulan
berdasarkan kondisi air masuk. Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan
biasa dimulai bulan Nopember s.d Maret dan musim kemarau pada bulan April s.d Oktober,
sehingga kondisi ini dipergunakan untuk proses pengisian dan penggunaan air.
B. MACAM-MACAM PLTA
Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring
Mengendapkan pasir
Mengendapkan lumpur
Sebagai waduk (reservoir)
Gambar 3: PLTA dengan kolam tandon
Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran
terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat
Contoh:
PLTA Cirata
Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk
Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi pada
mulut sungai.
Intake
Contoh:
PLTA Tes
Data Operasi
Lantai dasar intake EL 560.20 mdpl
Lantai dasar inlet EL 557.40 mdpl
Turbin lama EL 520.00 mdpl
Turbin baru EL 507.50 mdpl
Debit air rata-rata 34 m3/S
Level efektif maksimal EL 563.50 mdpl
Level efektif minimal EL 563.00 mdpl
Unit terpasang 6 Unit
Kapasitas terpasang 18,96 MW
Beban puncak 18 MW
dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang
Saluran Pembawa (Headrace): Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah
skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk
menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi
dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan
energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan
(Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas.
Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi
Contoh:
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari
Gravitasi (g = 9.8)
Contoh:
PLTMH Sengkaling 1
Debit 1 m3/detik
Tinggi jatuh 15,2 m
Daya terbangkit 1 KW
BAB III
PLTA CIRATA
A. PENGENALAN
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia
Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas
8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan
produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWH) pertahun yang dislaurkan
melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-
Madura-Bali (Jamali). Energi didapat dari bendungan Cirata dengan volume 2.163 m3.
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di
bawah tanah yang berjarak sekitar 2 km dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di
power house.
PLTA Cirata dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN
persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran
transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher
PLN Pusat Pengatur Beban (P3B). Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali
yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda
operasi LFC (Load Frequency Control), di mana memiliki fasilitas line charging bila
sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA
ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah
hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara
pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten
Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta
No.
Petunju Nama Alat Keterangan
k
1 Waduk Tempat menampung air sungai
2 Main Gate Pintu air utama
3 Bendungan Penahan laju sungai
Pipa yang menyalurkan air dari waduk menuju
4 Penstock
sungai
5 Katup Utama Katup buka-tutup
6 Turbin Baling-baling yang digerakkan oleh air
7 Generator Pengubah energi mekanik menjadi energi listrik
8 Draftube Penampung air sebelum dibuang
9 Trailrace Pembuangan air
10 Transformator Pengubah listrik
11 Switch yard Pengatur listrik
12 Kabel Transmisi Distributor listrik
13 Spillways Tempat keluarnya lebihan air waduk
Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 GWH, dioperasikan delapan buah turbin
dengan kapasitas masing-masing 129MW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air
jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3
perdetik. Turbin yang digunakan di waduk Cirata adalah Turbin Francis dengan
spesifikasi:
SPESIFIKASI KETERANGAN
Tipe Francis, vertical shaft
Produksi VOEST-ALPINE
Rate Net Head 106,8 m
Rated Output 129,6 MW
Kecepatan 187,5 rpm
Debit Pada Kondisi Diatas 132,5 m3/s
Runaway Speed 400 rpm
Spiral Case Inlet Diameter 4300 mm
Draft Tube Outlet Diameter 6400 rpm
Diameter Runner Dth = 3400 m
Jumlah Runner Blade z = 16
Jumlah Guide Vane z = 24
Bukaan Maksimum Guide Vane 260 mm
Ketinggian Guide Vane 980 mm
Jumlah Servomotor 2
Tekanan Normal Operasi Guide Vane 55 kg/cm2
Tekanan Oli Minimum Guide Vane 38,5 kg/cm2
Langkah Servomotor 440 mm
Diameter Piston Servomotor 400 mm
1. PRINSIP KERJA
Air yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa
tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki energi
potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy potensialnya berkurang karna
Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, semakin ke bawah energi kinetik
semakin besar. Ek air yang cukup besar akan mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang
didasar air terjun dan akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan poros generator
Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan tinggi
pula. Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya sama) maka kita
Ek = Ep
mv² = mgh
Keterangan:
Q = Av
Keterangan:
A= luas penampang
Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut:
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai
berikut :
Wkeluaran
ηgenerator= x 100%
Wmasukan
Efisiensi turbin sesuai dengan kondisi beban:
Kutipan dari buku Hydroelectric Handbook, William P. Craeger and Joel D. Justin, Second Edition John Wiley & Sons,
Inc., New York, 1950, hal. 832
Keterangan :
Pin= daya masukan ke turbin (watt) Q = debit air (m3/s)
Pout = daya keluaran dari turbin (watt) h = ketinggian efektif (m)
Preal = daya sebenarnya yang g = gaya gravitasi (m/s²)
dihasilkan (watt) W = usaha (j)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan
generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari
rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit
air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk
mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.
Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh karena
output
η= x 100%
input
Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air adalah:
Pdihasilkan = ηPhitung
Pdihasilkan = ηρhQ
Untuk menghitug beda potensial yang dihasilkan, kita menggunakan rumus GGL
induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya “Gaya gerak listrik
(GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks yang
ε = N B A ω sin ωt
Keterangan:
(Wb/m²=T) f = frekuensi
1. Putaran
persamaan:
rpm = 60 . f / P
dimana:
rpm = putaran
f = frekuensi
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan
E=B.V.L
Dimana:
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,
P in turbin= ρ.h.Q.g
Efisiensi turbin:
output
η= x 100%
input
129600000
= x 100% = 89%
145047750
Data di atas adalah perhitungan daya yang dihasilkan pada setiap turbin sesuai dengan
KESIMPULAN
B. KELEBIHAN-KEKURANGAN
PLTA CIRATA
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan sangat besar dan menjadi tempat wisata.
Kekurangan:
Perawatan, pengawasan, yang tentu lebih memerlukan biaya yang lebih besar
PLTA TES
Kelebihan:
Daya yang dihasilkan relatif besar dan menjadi tempat pariwisata.
Kekurangan:
Merusak ekosistem danau Tes
PLTMH Sengkaling 1
Kelebihan:
Dapat mengurangi biaya listrik dari yang semestinya karena itu diberikan oleh
Departemen ESDM RI untuk Universitas Muhammadiyah Malang.
Kekurangan:
Daya yang dihasilkan masih kurang untuk menjadikan listrik Universitas
Muhammadiyah Malang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://rakhman.net/2013/04/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Cirata
http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Tes
http://ft.umm.ac.id/id/umm-news-1189-kerja-sama-dengan-pt-pln-persero-umm-tambah-
pltmh.html
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin/
http://jonny-havianto.blogspot.com/2012/12/peluang-plta-buatan-indonesia.html
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi.Cet 1.
Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).