Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Oleh:

KELOMPOK : 3
KELAS : X. TITL

BENI NOVAL
M. ASAD FAHRI JOHN
NUR SAM HALIMIN
RAHMAT HIDAYAT. B
JOE IRWANDI
GOZI ABDULLAH

SMK YPPP WONOMULYO


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada
di alam ini. Namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada
yang dapat dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha
yang keras untuk memanfaatkannya. Cara mengambil manfaat dari energi yang
terkandung diperlukan proses perubahan atau konversi energi. Salah satu bentuk
energi yang sangat mudah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia pada zaman
modern ini adalah energi listrik. Sumber-sumber energi listrik tersebut biasa
disebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada makalah ini akan
dikhususkan untuk membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air, prinsip kerja
konversi energi gerakan air menjadi energi listrik, jenis-jenis PLTA, kelebihan dan
kekurangan PLTA.
Kemudian, banyak kurangnya dari makalah kami ini kami minta maaf yang sebesar-
besarnya. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualiaikum warohmatullohi
wabarokatuh.

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. LATAR BELAKANG..........................................................................
B. TUJUAN..............................................................................................
C. MANFAAT..........................................................................................
BAB II PLTA SECARA UMUM...................................................................
A. PRINSIP KERJA PLTA.......................................................................
B. MACAM-MACAM PLTA...................................................................

BAB III KESIMPULAN................................................................................


A. PERBANDINGAN ANTAR PLTA.....................................................
B. KELEBIHAN-KEKURANGAN.........................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salahsatu pembangkit yang
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini
bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air
terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut
dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik
tersebut sampai ke rumah kita.

B. TUJUAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mengerti alur proses
pembangkitan energi dari wujud air menjadi listrik.

C. MANFAAT
Pengetahuan tentang PLTA ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia untuk merangkai pembangkit listrik tenaga airnya sendiri. PLTA tidak
harus memiliki waduk, bahkan melalui aliran sungai dekat rumah sendiri pun bisa.
BAB II

PLTA SECARA UMUM

A. PRINSIP KERJA PLTA


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang
mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin
penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air
menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor generator untuk
menghasilkan energi listrik.

Gambar 1: Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung
disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu
(bersamaan dengan air hujan) dengan menggunakan kolam tandon atau waduk
sebelum disalurkan untuk memutar turbin.

Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan memudahkan untuk perencanaan


operasional tahunan, maka perencanaan operasi dilakukan berdasarkan pada
kondisi hydrologi tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan
penyesuaian tiap bulan berdasarkan kondisi air masuk. Indonesia hanya mengenal
dua musim yaitu musim hujan biasa dimulai bulan Nopember s.d Maret dan musim
kemarau pada bulan April s.d Oktober, sehingga kondisi ini dipergunakan untuk
proses pengisian dan penggunaan air.
B. MACAM-MACAM PLTA

1. PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR)

Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring
terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:

 Mengendapkan pasir
 Mengendapkan lumpur
 Sebagai waduk (reservoir)

Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk mendapatkan
ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan
melalui saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya
melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.

Contoh: PLTA cirata

Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten


Daerah
Purwakarta, Jawa Barat
Tipe PLTA Dengan waduk
Mulai beroperasi 1988
Jumlah pembangkit 8
Kapasitas 126 MW tiap pembangkit, total kapasitas 1008 MW
Daya listrik rata-rata pertahun 1428 GWH
Jaringan transmisi 500 KV

        2.  PLTA ALIRAN DANAU


Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk
pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:

 Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas yang berlokasi


pada mulut sungai.
 Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter
 Intake

Contoh: PLTA TES

Desa Turan Tiging, Kecamatan Tes,


Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu, Sumatera.
Tipe PLTA Memanfaatkan aliran danau
1923 (saat pemerintahan Kolonial
Mulai beroperasi
Belanda)
Jumlah pembangkit 4 buah
4 MW tiap pembangkit, total kapasitas 16
Kapasitas
MW
Jaringan transmisi 70 KV

 3.  Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)


               

Suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan
sebuah istilah

yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air.

Komponen mikrohidro sebagai berikut:

 Air : (sebagai sumber energi).


 Turbin: mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.
 Generator : menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
 Saluran Pembawa (Headrace): Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi
bukit untuk menjagaelevasi dari air yang disalurkan.
 Panel kontrol : panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
 Kincir air : sebagai pengerak dinamo.

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik.
Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh
(head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah
sistem konversi energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam
bentuk energi mekanik dan energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan
penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan
energi (loss) dalam bentuk suara atau panas.

Contoh: PLTMH Sengkaling I


BAB III
PENUTUP

3.1      Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi
energi listrik.
2. Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang
dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi.
3. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
4. Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.
5. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa
tahapan perubahan energi
6. Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6
persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT
PLN.
7. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

3.2      Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat
lebih memanfaatkan energi air sehingga dapat menjadi sumber energi
alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim1. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://teknik-listrik-


unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html, diakses 16
Mei 2013).
2. Anonim2. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://www.anneahira.com/pembangkit-listrik-tenaga-air.htm, diakses 16
Mei 2013).
3. Anonim3. 2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-
tenaga.html, diakses 16 Mei 2013).
4. Anonim4. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa
DepanIndonesia.(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-
listrik-tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/, diakses 16
Mei 2013).

Anda mungkin juga menyukai