Anda di halaman 1dari 5

PLTA skala besar

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah
responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi
gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi
terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan
kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati
kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air
ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran
turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat
digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki
kualitas listrik pada jaringan.

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air
tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian (h)
menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju
aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya (q
m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:

P=9,81qh

Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya
mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih
rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih
kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar dibawah menunjukkan pusat pembangkit listrik
tenaga air pada umumnya.

Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang
kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya
optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat
besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian
air pada reservoir air di belakang bendungan.

Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang
masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat
berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan,
ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang
mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk
menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan jumlah
air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air
lainnya.

Struktur-Struktur PLTA

DAM/ WADUK

Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe
waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan (reservoir) dan
keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat berupa aliran langsung
sungai (run-off river) dan aliran langsung dengan bendungan pendek (run-off river with low
head dam).

SWITCHYARD

Serandang hubung ialah saluran air yang digunakan untuk mengalirkan air yang berasal dari
bendungan. Saluran ini terhubung dengan Gedung sentral. Pada saluran ini air memiliki
energi kinetik yang sangat besar, karena dipenaruhi oleh tekanan air yang disebabkan
ketinggian bendungan. Semakin tinggi bendungan dan semakin banyak jumlah air, maka
semakin besar pula energi kinetik yang dihasilkan.

GEDUNG UTAMA

Terdiri atas Turbin dan Generator. Turbin adalah alat yang dapat merubah energi kinetik air
menjadi energi mekanik, sedangkan generator ialah alat yang digunakan untuk merubah
energi mekanik menjadi energi listrik

TURBIN

Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga
listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis
diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.

GENERATOR LISTRIK

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrikSebelum hubungan antara magnet
dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst
menggunakan induksi elektrostatik atau "influence". Generator Van de Graaff menggunakan
satu dari dua mekanisme:

* Penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi

* Muatan yang dibuat oleh efek triboelectric menggunakan pemisahan dua insulator

Generator elektrostatik tidak efisien dan berguna hanya untuk eksperimen saintifik yang
membutuhkan voltase tinggi.

* Generator portabel (pandangan samping)

* Generator portabel (pandangan sudut)

Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara
ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia
membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini, menggunakan cakram
tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah
yang kecil.

Hampir semua proyek pembangkit listrik tenaga air memiliki skala yang besar, yang biasanya
didefinisikan kapasitasnya lebih besar dari 30 MW. Pada tabel ditampilkan perbandingan
antara beberapa ukuran pembangkit listrik tenaga air.

Air yang tersimpan dapat digunakan ketika dibutuhkan, baik secara terus-menerus (jika
ukuran reservoirnya cukup besar) atau hanya saat beban listrik sangat dibutuhkan (beban
puncak). Keuntungan dari pengaturan penyimpanan air ini tergabung dengan kapabilitas
alami dari pembangkit listrik tenaga air yang memiliki respon yang cepat dalam ukuran menit
terhadap perubahan beban. Oleh karena itu, pembangkit jenis ini sangat berharga karena
memiliki pembangkitan listrik yang fleksibel untuk mengikuti perubahan beban yang terduga
maupun yang tak terduga.
Potensi tenaga air di seluruh Indonesia secara teoretis diperkirakan sekitar 75.000 MW yang
tersebar pada 1.315 lokasi. Tenaga air merupakan salah satu potensi sumber energi yang
sangat besar, tetapi pemanfaatannya masih jauh di bawah potensinya. Dari potensi tersebut
diperkirakan sebesar 34.000 MW dapat dikembangkan untuk pusat pembangkit tenaga listrik
dengan kapasitas cukup besar, yaitu 100 MW ke atas.

Pemanfaatan tenaga air skala besar untuk pembangkit tenaga listrik sampai dengan tahun
2000 mencapai 4.208 MW atau hanya sekitar 5,6% dari potensi yang ada. Namun, potensi
tenaga air yang berada di Pulau Jawa telah dikembangkan secara optimal, yaitu telah
dikembangkan sekitar 2.389 MW atau 53% dari total potensi yang ada. Sedangkan mini dan
mikrohidro, potensinya sekitar 460 MW, dan yang sudah dimanfaatkan sekitar 64 MW yang
pada umumnya dimanfaatkan untuk listrik perdesaan.

Pembangkit listrik tenaga air berskala besar telah berkembang dengan baik dan digunakan
secara luas. Di perkirakan bahwa 20% hingga 25% dari potensi air skala besar di dunia telah
dikembangkan. Pembangkit listrik tenaga air skala besar merupakan sumber energi
terbarukan yang paling diinginkan berdasarkan ketersediaan dan fleksibilitas dari sumber
energinya. Pada tahun 2008 telah dibangun proyek Three Gorges Dam yaitu PLTA dengan
skala 22.5 GW dengan membendung sungai Yangtse di Cina dan merupakan PLTA terbesar
di dunia saat ini. Pembangunan PLTA berskala besar membutuhkan biaya awal yang besar
sementara biaya operasinya sangat kecil. Hal ini berbeda dengan pembangkit listrik berbahan
bakar fosil seperti batu bara dan diesel.

Macam-macam PLTA skala besar (diambil paling besar kapasitasnya dibanding dengan
PLTA lain )di Indonesia:

1. PLTA Cirata Kapasitas: 8 x 126 MW total 1008 MW

Unit Pembangkitan (UP) Cirata mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
menggunakan energi air dari waduk (danau) Cirata yang bersumber dari aliran sungai
Citarum di Jawa Barat, terletak di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru Plered
Purwakarta Jawa Barat, tepatnya sekitar 60 km sebelah Barat Laut kota Bandung atau
100 km dari kota Jakarta melalui Purwakarta. UP Cirata memiliki 8 unit pembangkit
listrik dengan total daya terpasang 1.008 MW dengan produksi energi listrik rata–rata
1.428 GWh per-tahun.

UP Cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara, dengan bangunan Power


House 4 lantai di bawah tanah yang mengoperasikannya dikendalikan dari ruang
control Switchyard berjarak sekitar 2 km dari mesin–mesin pembangkit yang terletak
di Power House.

2. PLTA Saguling Kapasitas: 4x 175 MW total 700 MW

UBP Saguling adalah Unit Bisnis Pembangkitan yang menggunakan tenaga air
sebagai penggerak utama (prime mover). Pengembangan Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA) merupakan perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan diversifikasi
tenaga listrik dan konservasi minyak bumi. UBP Saguling mengelola 29 mesin
pembangkit yang tersebar di Jawa Barat dengan Total Kapasitas terpasang 797,36
MW.

Anda mungkin juga menyukai